BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik bihun jagung PT. Subafood Pangan Jaya yang beralamat di Jalan Raya Legok Km. 6 Komplek Doson, Desa Cijantra, Tangerang, Provinsi Banten.
B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif studi kasus. Menurut Irawan (2003:21), bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya untuk mengetahui nilai variabel yang mandiri yang independen. Lebih lanjut irawan mengatakan bahwa penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal apa adanya. Hal tersebut berupa gambaran besar tentang suatu obyek tertentu dan menjelaskan obyek yang diteliti dari sudut pandang peneliti dan bertujuan untuk memberi gambaran mengenai suatu fenomena yaitu mengenai analisis Pengendalian Internal Pengadaan Bahan Baku pada PT. Subafood Pangan Jaya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel untuk menganalisis persediaan yaitu: pengendalian intern, persediaan bahan baku, EOQ (Economic Order Quantity), biaya penyimpanan, biaya pemesanan, titik pemesanan ulang
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
atau reorder point (ROP), persediaan pengaman (safety stock) dan biaya total (total cost).
C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh dari PT. Subafood Pangan Jaya yang menjadi tempat penelitian. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi tertulis yaitu informasi mengenai bagian proses produksi, bahan baku yang digunakan, dan jumlah barang persediaan digudang. Dan data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka mengenai jumlah persediaan dan jumlah pesanan bahan baku.
2. Sumber Data Sumber data secara keseluruhan diperoleh dari dalam institusi yang menjadi tempat penelitian. Data yang sifatnya kualitatitf diperoleh dari berkas-berkas atau arsip bagian logistik dan produksi seperti kartu stok, pembelian / penerimaan bahan baku, laporan persediaan bahan baku, kartu control, permintaan bahan baku dan lain lain Sedangkan data yang bersifat kuantitatif diperoleh dari wawancara atau pengamatan langsung di perusahaan.
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi menetapkan dan menentukan yang akan diteliti, yaitu Persediaan Bahan Baku Pati Jagung / Corn Starch pada PT. Subafood Pangan Jaya tahun 2013. 2. Sampel Sampel penelitian ini adalah data persediaan Bahan Baku Pati Jagung / Corn Starch bulanan pada PT. Subafood Pangan Jaya mulai Januari sampai dengan Desember tahun 2013.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Observasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung terhadap aktifitas perusahaan pabrik bihun jagung.
2.
Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara
dengan pimpinan
dan staff yang
berwenang dengan
menggunakan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian. 3.
Dokumentasi atau studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data-data dari dokumen atau arsip yang ada pada perusahaan (Pabrik PT. Subafood Pangan Jaya).
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
F. Definisi Operasional Variabel 1. Persediaan Bahan Baku Persediaan bahan baku adalah aktiva yang meliputi barang barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau barang-barang yang masih dalam proses produksi ataupun persediaan yang masih menunggu untuk digunakan dalam suatu proses produksi. Bahan baku utama yang digunakan pada penelitian ini adalah pati jagung / Corn Starch yang dikemas dan disimpan dalam paper bag dimana tiap-tiap paper bag berisi 25 kg pati jagung / Corn Starch. 2. Metode EOQ (Economic Order Quantity) Metode EOQ (Economic Order Quantity) merupakan metode di mana perusahaan memesan bahan baku dengan kuantitas barang yang diperoleh dengan biaya minimal, atau sering disebut sebagai jumlah pembelian yang optimal. G. Metode Analisis Metode analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif yang ada hubungannya dengan permasalahan yang teliti. 1. Metode Economic Order Quantity (EOQ) Untuk dapat menentukan jumlah pemesanan atau pembelian yang optimal tiap kali pemesanan, perlu ada perhitungan kuantitas pembelian optimal yang ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ). Dengan mengetahui semua nilai dari variabel tersebut maka kita sudah bisa mencari 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
persediaan yang efektif bagi suatu bahan baku (Render, 2005) adalah sebagai berikut :
Keterangan: Q (quantity)
= Jumlah barang pada setiap pesanan
Q*
= Jumlah barang yang optimum pada setiap pesanan (EOQ)
D (demand)
= Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan
S (setup)
= Biaya setup atau biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H (holding)
= Biaya penyimpanan atau penggudangan per unit per tahun
2. Analisis Frekuensi Pembelian Analisis frekuensi pembelian digunakan untuk menghitung berapa kali pemesanan yang dilakukan tiap tahunnya. Dengan menggunakan acuan dari hasil perhitungan dari metode EOQ (Render, 2005) adalah sebagai berikut:
Keterangan: I
= Frekuensi Pembelian
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D
= Jumlah Permintaan
EOQ
= Jumlah Pembelian Optimal Yang Ekonomis
3. Analisis Total Biaya Persediaan Bahan Baku Biaya total (total cost) adalah biaya yang dihasilkan dari penjumlahan dari biaya setup dan biaya penyimpanan (Render, 2005) adalah sebagai berikut: Total Biaya persediaan bahan baku = biaya pemesanan + biaya penyimpanan
4. Analisis Pemesanan Kembali (Reorder Point) Reorder point dapat diketahui dengan menetapkan penggunaan selama ada lead time dan ditambahkan dengan penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock (Render, 2005) adalah sebagai berikut: ROP = d× L Keterangan: ROP
= Reorder point (unit)
d
= Pemakaian bahan baku per hari (unit/hari), yaitu pemakaian bahan baku tahunan/jumlah hari kerja tahun
L
= Lead time untuk pemesanan baru (hari)
safety stock = jumlah standar deviasi : jumlah waktu pemakaian
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Jarak Waktu Antar Pesanan Jarak waktu antar pesan adalah selisih waktu saat pemesanan yang satu dilakukan dengan pemesanan berikutnya (Baroto, 2002). Jarak waktu antar pesanan dapat dihitung dengan rumus: T = WQ’/D
Keterangan: T = Jarak Waktu Antar Pesanan W = Jumlah Hari Kerja dalam Setahun Q’ = Jumlah Pesanan Ekonomis D = Jumlah Permintaan dalam Setahun
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/