BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian quasi eksperimen ini diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilihan kedua kelompok tidak menggunakan teknik random. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Grup Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Tabel 3.1 Desain Penelitian Pres-test Variabel Bebas O1 X1
Post-test O2
O3
O4
Sumber: Sugiyono, 2010:116
Terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian ini yaitu data pre-test kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O3), data post-test kelompok eksperimen(O2) dan kelompok kontrol (O4). Secara rinci keterangan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut. X1 : perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model NHT) O1 : hasil pre-test kelompok eksperimen O2 : hasil post-test kelompok eksperimen O3 : hasil pre-test kelompok kontrol O4 : hasil post-test kelompok control
17
18
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 30 siswa dan seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Karangtengah 01 Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 30 siswa.2 Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 30 dan siswa kelas 4 SD Negeri Karangtengah 01 Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 30. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive stratified disproportionate sampling yakni sampel yang diambil berdasarkan tujuan dalam memilih lokasi kecamatan Tuntang (purposive), menentukan jenjang kelas yakni kelas 4 (stratified), dan mengambil sampel secara tidak proposional dengan mengambil seluruh siswa di dalam kelas (proportionate).
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian eksperimen ini adalah model Numbered Heads Together (NHT) melalui langkah-langkah membagi kelompok yang beranggota 1-6 siswa dan penomoran dikepala pada setiap anggota kelompok, pembagian materi kepada setiap anggota kelompok dan mempelajari materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, pemberian pertanyaan kepada setiap anggota kelompok mengenai materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk memecahkan atau menjawab pertanyaan mengenai perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, menjawab pertanyaan dengan dipanggil nomor dikepala oleh guru, dan membuat kesimpulan pembelajaran mengenai perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Variabel terikat dalam penelitian adalah hasil belajar. Hasil belajar IPS diperoleh dari hasil tes.
19
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Teknik pengumpulan data dengan tes menggunakan instrumen butir soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban a, b, c, d atau 4 option. Tes digunakan untuk mengukur aspek kognitif siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dengan materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan butir soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Dibawah ini akan tersaji tabel kisikisi butir soal sebagai berikut:
20
Tabel 3.2 Kisi-kisi Butir Soal Pre-test Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
Kompetensi Dasar
Indikator
jenis 2.3 Mengenal Membandingkan teknologi produksi pada perkembanga masa lalu dan masa n teknologi sekarang. produksi Menyebutkan macamkomunikasi macam alat produksi masa dan lalu dan sekarang. transportasi serta Membandingkan jenis pengalaman teknologi komunikasi pasa menggunakan masa lalu dan masa nya sekarang. Menyebutkan macammacam alat komunikasi masa lalu dan masa sekarang. Menbandingkan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang. Menyebutkan macammacam alat transportasi masa lalu dan masa kini
Taraf Berpikir
Nomor Butir Soal
Jenis Soal
C2
1,2,3,4,5,6, 7
Pilihan ganda
C1
8,9,10,11, 12,13,14
Pilihan ganda
C2
15,16,17,18 ,19
Pilihan ganda
C1
20,21,22, 23,24,25, 26, 27
Pilihan ganda
C2
28,29,30, 31,32,33,34
Pilihan ganda
C1
35,36,37,38 ,39.40
Pilihan ganda
21
Tabel 3.3 Kisi-kisi Butir Soal Post-test Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
Membandingkan jenis 2.3 teknologi produksi pada Mengenal masa lalu dan masa sekarang perkembang an teknologi Menyebutkan macam-macam produksi alat produksi masa lalu dan komunikasi masa kini dan transportasi Membandingkan jenis serta teknologi komunikasi pengalaman pada masa lalu dan masa menggunak sekarang annya Menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini
C2
1,2,3,4, 5,6,7
Pilihan Ganda
C1
8,9,10,11,1 2,13,14,15
Pilihan Ganda
C2
16,17,18, 19,20
Pilihan Ganda
C1
21,22,23,24 ,25,26,27, 28
Pilihan Ganda
Membandingkan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang
C2
29,30,31,32
Pilihan Ganda
Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa sekarang
C1
33,34,35,36 ,37,38,39, 40
Pilihan Ganda
Indikator
Taraf Berpikir
Nomor Butir Soal
Jenis Soal
22
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas dan uji taraf kesukaran soal. Uji validitas dan reliabilitas digunakan sebagai syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Sedangkan uji taraf kesukaran soal digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran soal hasil belajar pre-test dan post-test.
3.5.1 Uji Validitas Butir Soal Pre-test dan Post-test Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataanpernyataan pada soal yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Mengukur validitas menggunakan bantuan program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai r tabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai R hitung >0,3 (Sugiyono, 2010:178). Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product moment, sebagai berikut:
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi pearson
x
= variabel bebas
y
= variabel terikat
n
= jumlah data
Uji validitas yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo yang berjumlah 33 siswa. Instrumen tes
berjumlah 40 butir soal pre-test dan
23
Instrumen tes berjumlah 40
butir soal post-test setelah dianalisis dengan
menggunakan SPSS 20 for windows dengan menggunakan Coreected ItemTotal Correlation dan dibandingkan dengan r tabel >0,344. Tabel 3.4 berikut ini menunjukkan butir kevalidan dan ketidakvalidan soal setelah dilakukan uji validitas instrumen tes. Tabel 3.4 Distribusi Validitas Butir Soal Pre-test dan Post-test R tabel >0,344
Kriteria Valid
Pretest No Butir F
1, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 31
Posttest No Butir F
%
77,5
1, 3, 4, 8, 10,
%
30
75
2, 5, 6, 7, 9, 10 13,14, 25, 30, 35 40 40
25
12, 13, 16, 18, 20,
11, 12, 15,16,
21, 22, 23, 24, 26,
17, 18, 19,20,
27, 28, 29, 30, 31,
21, 22, 23,24,
32, 33, 34, 35, 36,
26, 27, 28,29,
37, 38, 39,40
31, 32, 33,34, 36, 37, 38,39, 40
<0,344
Tidak Valid 2, 5, 9, 10, 14, 15,
9
22,5
40
100
17, 19,25 Jumlah
40
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
Hasil uji validitas diketahui soal pre-test dari 40 butir soal setelah diuji cobakan, menghasilkan 31 butir soal valid dan 9 butir soal tidak valid. Sedangkan soal post-test dari 40 butir soal setelah diuji cobakan, menghasilkan 30 butir soal valid dan 10 butir soal tidak valid. Print out hasil uji validitas secara rinci disajikan melalui lampiran 3 dan 6. 3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini soal dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Instrumen yang reliabilitas
100
24
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010). Pedoman koefisisen reliabilitas menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012: 334) disajikan melalui tabel 3.5 berikut ini.
No
Tabel 3.5 Rentang Indeks Reliabilitas Indeks Interpretasi
1
0,81 – 1,00
Sangat reliabel
2
0,61 – 0,80
Reliabel
3
0,41 – 0,60
Cukup reliabel
4
0,21 – 0,40
Agak reliabel
5
<0,20
Kurang reliabel
Sumber: Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:92)
Instrumen butir soal baik pretest maupun posttest yang diuji cobakan, juga dianalisis untuk menguji tingkat reliabilitas butir soal. Distribusi reliabilitas instrumen butir soal pretest dan posttest disajikan melalui tabel 3.6 halaman berikut. Tabel 3.6 Distribusi Reliabilitas Instrumen Butir Soal Pretest Dan Posttest Jenis tes Butir Soal Cronbhach’s Interpretasi Alpha Prettest 40 0,910 Sangat reliabel Posttest
40
0,895
Sangat reliabel
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
Berdasarkan tabel 3.6 hasil uji reliabilitas butir soal pretest menunjukkan cronbhach’s alpha sebesar 0,910 > 0,05 dan hasil uji reliabilitas butir soal posttest menunjukkan cronbhach’s alpha sebesar 0,895 > 0,05. Alpha diantara 0,81 – 1,00 maka instrumen butir soal pretest dan posttest adalah sangat reliabel. Hasil print out untuk uji reliabilitas terdapat dalam lampiran 4 dan 7.
25
3.5.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal Hasil analisis taraf kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan pada soal pre-test dan post-test. Hal ini dilakukan setelah mengetahui hasil tes yang telah dilakukan siswa. Menurut Arikunto (2006: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa tidak semangat. Rumus mencari taraf kesukaran adalah:
Keterangan: P = Taraf kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran butir soal menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk disajikan melalui tabel 3.7 berikut ini. Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0,00 – 0,25 Sukar 0,26 – 0,75 Sedang 0,76 – 1,00 Mudah Sumber :Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:339)
Selanjutnya butir soal pre-test dan post-test di analisis tingkat kesukaran butir soal yang hasilnya di sajikan melalui tabel 3.8 berikut ini.
26
Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Butir Soal Pre-test dan Post-test
0,26 -0,75
Tingkat kesukaran butir soal Sedang
0,76-1,00
Mudah
Rentang nilai
Pre-test No Butir F
%
3, 4, 8, 14, 20, 7 23, 31
22,5
1, 2, 5, 10, 11, 15, 16, 19, 21, 25, 26, 29, 30
77,5
Jumlah
6, 7, 9, 24 12, 13, 17, 18, 22, 24, 27, 28,
31
31
100
Post-test No Butir F
1, 2, 3, 10, 12, 10 15, 20, 21, 28, 30 4, 5, 6, 7, 8, 9, 20 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29 30
30
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
Berdasarkan tabel 3.8 hasil analisis tingkat kesukaran soal pre-test menunjukkan 31 butir soal pilihan ganda berkisar antara 0,26 – 0,75 dengan kriteria sedang 24 soal dan berkisar antara 0,76 – 1,00 dengan kriteria mudah 7 soal. Sedangkan tingkat kesukaran soal post-test 30 butir soal pilihan ganda berkisar antara 0,26 – 0,75 dengan kriteria sedang 20 soal dan berkisar antara 0,76 – 1,00 dengan kriteria mudah 10 soal. Secara lebih rinci hasil tingkat kesukaran butir soal pre-test dan post-test disajikan melalui lampiran 5 dan 8.
3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan atau berpasangan (paired sample t-test). Persyaratan uji t adalah ke dua kelompok adalah homogen dan distribusi normal. 3.6.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang akan dianalisis, apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05.
%
33
67
100
27
Dalam uji normalitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara analyze → nonparametrik → one sampel KS → masukan variabel pada jendela variabel → klik normal pada test distribution → kemudian klik ok.
3.6.1.1 Uji Normalitas Nilai Pre-test Kelas Eksperimen Hasil perhitungan uji normalitas nilai pre-test siswa kelas eksperimen menggunakan bantuan program SPSS 20 yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.9 Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Nilai_pretest_kelas_eksp erimen
df
,102
Shapiro-Wilk
Sig. 30
,200
Statistic *
,969
df
Sig. 30
,501
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas nilai pre-test kelas eksperimen sebesar 0,501 berarti nilai signifikasnsi lebih besar dari nilai aplha yang ditetapkan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan nilai Pres-test kelas eksperimen adalah normal. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:
28
Gambar 3.1 Diagram Batang Uji Normalitas Nilai Pre-test Kelas Eksperimen
3.6.1.2 Uji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol Hasil perhitungan uji normalitas nilai pre-test siswa kelas kontrol menggunakan bantuan program SPSS 20 yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.10 Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Nilai_pretest_kelas_kontr ,116 30 ol *. This is a lower bound of the true significance.
Shapiro-Wilk
Sig. ,200
Statistic *
,980
df
Sig. 30
,834
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas nilai pre-test kelas kontrol sebesar 0,834 berarti nilai signifikasnsi lebih besar dari nilai aplha yang ditetapkan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan nilai Pres-test kelas kontrol adalah normal. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:
29
Gambar 3.2 Diagram Batang Uji Normalitas Nilai Pre-test Kelas Kontrol
3.6.2 Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogen adalah jika nilai probabilitas/signifikansi >0,05. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data-data yang kita uji mempunyai varian sama. Jika hasil Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya, maka akan semakin besar pula nilai homogenitasnya. Analisis uji homogenitas varian ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara analyze → compare means → one way anova atau dengan cara analyze → descriptive statistic → explore. Hasil uji homogenitas disajikan tabel 3.11 berikut ini:
30
Tabel 3.11 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pre-test Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic 1,619
df1
df2 17
Sig. 31
,197
Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah
Berdasarkan tabel 3.11 diketahui taraf signifikansi sebesar 0,197 ini berarti lebih dari nilai aplha yang ditetapkan yaitu 0,05, sehingga dapat diartikan varians dari kedua kelompok adalah sama dan bersifat homogen.