BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Diskriptif Analitik pendekatan cross sectional (Sastroasmoro, 2010). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, Surakarta. Waktu penelitian dilakukan mulai: 1 Mei 2016 sampai dengan 31 Agustus 2016. C. Subjek Penelitian Pasien Skizofrenia multidrug-resistant di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. D. Teknik Pengambilan Subjek Subjek ditetapkan secara Consecutive Sampling adalah suatu teknik penetapan subjek dengan cara memilih subjek di antara populasi yang keterwakilannya sudah ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi secara berurutan. Dilakukan proses “Macthing” untuk mengontrol variabel luar. (Notoatmodjo, 2010). E. Besar Subjek Untuk menentukan besarnya subjek dalam penelitian ini menggunakan rumus (Sastroasmoro, 2010): (Zα+Zβ) S
²
N1=N2= 2 X1 – X2 Keterangan: N
= Besar subjek
Kesalahan tipe I
= 5%, hipotesis satu arah, Zα = 1,64
Kesalahan tipe II
= 15%, maka Zβ = 1,28
41
S
= Simpang baku gabungan = 6,00 (Cramer, 2007).
X1 – X2
= Selisih rerata minimal yang dianggap bermakna = 5
Simpang baku populasi yang tidak diketahui dapat diperkirakan dari survei awal (penelitian pilot) atau penelitian sebelumnya. Desain penelitian sebelumnya tidak perlu sama dengan desain penelitian sekarang, tetapi harus berasal dari populasi dengan karakteristik serupa, misalnya jenis kelamin, usia, faktor risiko dan demografi. (Sastroasmoro, 2010). (1,96 + 1,645) 6 N1 =N2 = 2
5
² = 12,27 = 12
Jadi subjek yang digunakan adalah 2 x 12 = 24 orang. Untuk mengantisipasi bila ada yang mengundurkan diri, maka besar subjek masingmasing kelompok ditambah 25%, sehingga menjadi 2 x 15 = 30 orang. F. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria Inklusi a. Subjek Skizofrenia (ditegakkan berdasarkan kriteria PPDGJ III, oleh psikiater),
multidrug-resistant,
dirawat
inap
dan
yang
telah
mendapatkan terapi standar sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) di RSJD Surakarta Jawa Tengah. b. Berusia 18 - 45 tahun. c. Mampu membaca, menulis dan berkomunikasi dengan secara verbal. d. Pihak keluarga / caregiver mengijinkan subjek ikut berperan serta dan menandatangani surat persetujuan sebagai peserta penelitian.
2. Kriteria Eksklusi a. Subjek Skizofrenia multidrug-resistant dengan kelainan organik (Epilepsi, Retardasi Mental) dan penyakit fisik yang berat. b. Mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan. c. Pihak keluarga / caregiver menolak mengijinkan subjek ikut berperan serta dan menolak menandatangani surat persetujuan untuk subjek sebagai peserta penelitian.
42
G. Identifikasi Variabel Pada penelitian ini mempunyai variabel-variabel sebagai berikut: 1. Variabel Bebas: MECTA (Monitored Electro Convulsive Therapy with Anesthesia) 2. Variabel Tergantung: a. Nilai PANSS (Positive and Negative Symptoms Scale). 3. Variabel Luar yang mempengaruhi hasil penelitian adalah: a. Jenis Kelamin. b. Umur. c. Tingkat Pendidikan. d. Status Pernikahan. e. Status Pekerjaan. f. Kronisitas. g. Terapi Standar. H. Definisi Operasional Variabel
1. Gejala Klinis Gejala gejala yang terdapat pada subjek Skizofrenia berupa gejala positif, gejala negatif dan gejala psikopatologi umum sesuai dengan skala penilaian PANSS (Nurmiati, 2008).
2. MECTA (Monitored Electro Convulsive Therapy with Anesthesia) Bentuk terapi fisik yang menggunakan arus listrik dengan voltase yang diatur dari tingkat rendah yang akan menghasilkan kejang dan efek terapi disertai obat pre medikasi anastesi (British, 2010).
3. Nilai PANNS (Positive and Negative Symptoms Scale) Nilai hasil pengukuran dari gejala positif, gejala negatif dan gejala psikopatologi umum pada subjek Skizofrenia berdasarkan instrumen PANSS (Positive and Negative Symptoms Scale). Persentase perubahan
43
total nilai PANSS yang mengindikasikan adanya perbaikan klinis adalah sebagai berikut: Perbaikan minimal (minimally improved): penurunan nilai ±19% - 28%. Banyak perbaikan (much improved): penurunan nilai ±40% - 53%. Sangat banyak perbaikan (very much improved): penurunan nilai ±71%82% (Nurmiati, 2008)
4. Pasien Skizofrenia Subjek psikotik rawat inap yang didiagnosis Skizofrenia berdasarkan PPDGJ III oleh psikiater dengan rentang umur 18–45 tahun di RSJD Surakarta.
5. Multidrug-resistant Subjek Skizofenia yang telah mendapatkan terapi standar di RSJD Surakarta, namun tidak memberikan respon berupa perbaikan gejala klinis selama 3 bulan.
6. Terapi Standar Farmakoterapi dan intervensi psikososial pada subjek skizofrenia yang diberikan di Unit Rehabilitasi RSJD Surakarta Jawa Tengah.
I. Instrumen Penelitian
1. Isian Data Pribadi Lembaran berisi data-data subjek berupa nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, status pekerjaan, sakit yang dialami, farmakoterapi.
2. Persetujuan Penelitian (Informed Consent) Lembaran persetujuan untuk berperan serta dalam penelitian atas nama subjek dari keluarga setelah mendapatkan informasi yang terperinci
44
dan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menjanjikan suatu kesembuhan dari gangguan yang ada pada subjek. Persetujuan untuk berperan serta dalam penelitian ini diberikan oleh keluarga subjek atau caregiver, dikarenakan ketidakmampuan untuk pengambilan keputusan atas dirinya berhubungan dengan hendaya yang ditimbulkan oleh gangguan yang dideritanya.
3. PANSS (The Positive and Negative Symptoms Scale) Instrumen untuk mengukur gejala positif, negatif dan gejala psikopatologi umum pada subjek Skizofrenia. PANSS dibuat oleh Stanley Kay, Lewis Opler dan Abraham Fizsbein pada tahun 1987. Uji reliabilitas inter-rater dan test-retest telah dilakukan oleh Kay dan Opler pada tahun 1987 dengan hasil yang tinggi (Nurmiati, 2008). J. Cara Kerja Penelitian 1. Pengisian Data Pribadi. 2. Pengisian Persetujuan Penelitian (Informed Consent). 3. Pengukuran nilai PANSS (Positive and Negative Symptoms Scale) tahap I sebelum pemberian MECTA sebagai data dasar. 4. Pemberian MECTA (Monitored Electro Convulsive Therapy with Anesthesia) 3 kali sebulan oleh pihak RSJD Surakarta sesuai dengan SOP. 5. Pengukuran nilai PANSS (Positive and Negative Symptoms Scale) tahap II, III, IV setelah pemberian MECTA I, II, III sebagai data akhir. 6. Menganalisis hasil secara statistik. K. Analisis Statistik Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 19. Uji statistik menggunakan uji t tidak berpasangan (Mann-Whitney bila uji t tidak memenuhi syarat), akan dipakai untuk signifikansi perbedaan variabel dengan tingkat kemaknaan 5 (Sastroasmoro, 2010).
45
L. Kerangka Kerja Penelitian (Skema 3.1)
Pengumpulan data awal
Kriteria inklusi & eksklusi
Kelompok Perlakuan
Subjek Macthing
Kelompok Kontrol
Pengukuran Nilai PANSS I Terapi Standar RSJD MECTA I, II, III
Terapi Standar RSJD Tanpa MECTA Pengukuran Nilai PANSS II, III, IV
Analisis Statistik
46