BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA 2 Karanganyar pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini beralamat di Jalan Ronggowarsito Karanganyar, Jawa Tengah. Peneliti memilih SMA Negeri 2 Karanganyar sebagai tempat penelitian karena beberapa alasan, yaitu: a. SMA Negeri 2 Karanganyar merupakan salah satu SMA yang menerapkan kurikulum 2013 sehingga dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas dua model pembelajaran yang akan diuji pada materi pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia terhadap hasil belajar siswa. b. Model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping belum pernah diterapkan dalam proses pembelajaran terutama pada materi pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia. c. Keterbukaan pihak sekolah yang memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut dan keterjangkuan dari segi akses jalan, jarak dan waktu.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester dua (genap) tahun ajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 7 bulan yaitu mulai bulan Januari sampai Juli 2016. Adapun jadwal penelitian terdapat dalam tabel sebagai berikut:
38
39 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tahap Persiapan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Penyelesaian Penelitian
Pelaksanaan ujian skripsi
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016
Kegiatan Konsultasi judul proposal Penyusunan proposal Penyusunan instrumen Seminar proposal Perijinan penelitian Pengambilan data Pengujian instrumen Pengolahan data Analisa data Penyusunan laporan Ujian skripsi dan Revisi
B. Rancangan/ Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan” (Sugiyono, 2013: 6). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan prosedur penelitian yang digunakan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Gay dalam Emzir (2013: 63) menyatakan bahwa metode eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam studi eksperimental, peneliti memanipulasi paling sedikit
40 satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat. Jenis desain penelitian nonequivalent control group pretest-posttest design. Desain tersebut termasuk dalam desain eksperimen semu atau quasi eksperimen. Peneliti menggunakan kelompok-kelompok kelas dengan kondisi siswa sebagaimana mestinya. Tujuan penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui efektivitas hasil belajar siswa antara yang menggunakan model pembelajaran concept attainment dan model pembelajaran mind mapping. Pada awal kegiatan penelitian, dua kelompok diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa, kemudian diberikan perlakuan untuk kelompok kontrol berupa model mind mapping dan kelompok eksperimen berupa model pembelajaran concept attainment, dan terakhir diberikan posttest. Desain quasi experimental dapat digambarkan dengan pola sebagai berikut: O1 X O2 O1 X O2 Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design (Sumber: Emzir, 2013: 105) Keterangan: O1 = Pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol O2 = Posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol X = Perlakuan Tahap-tahap penelitian eksperimen menurut Robinson dalam Seniati, Yulianto, dan Setiabudi (2015: 42) yaitu sebagai berikut: a. Memilih ide/ topik penelitian Penentuan topik merupakan hal penting karena menentukan keseluruhan penelitian yang akan dilakukan. Topik penelitian dapat mengenai hal yang luas, misalnya pendidikan, sosial, dan sebagainya; atau topik yang sempit, misalnya model belajar, perilaku membuang sampah, dan sebagainya. b. Merumuskan masalah dan hipotesis penelitian Masalah penelitian merupakan kalimat pertanyaan yang menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel agar dapat menjawab masalah penelitian, maka kita harus menyusun hipotesis.
41 c. Menentukan variabel penelitian Variabel merupakan karakteristik atau fenomena yang dapat berbeda diantara organisme, situasi, atau lingkungan. Penelitian eksperimental ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variable terikat. d. Menentukan tipe dan desain penelitian Tahap selanjutnya dari proses penelitian adalah menentukan tipe dan desain penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Tahap ini berkaitan dengan bagaimana pelaksanaan penelitian nantinya. e. Perencanaan dan pelaksanaan penelitian Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penelitian, yaitu: subyek penelitian, peralatan, prosedur penelitian, dan analisis statistik. f. Menganalisis hasil penelitian Perhitungan statistik dilakukan sesuai dengan teknik analisis data yang telah ditetapkan sebelumnya. Perhitungan dapat dilakukan secara manual, dengan bantuan kalkulator, ataupun dengan program komputer yang sudah ada (SPSS, Excel, SAS, dan sebagainya). g. Membuat kesimpulan Pada penelitian eksperimen ini menggunakan dua kelas yaitu untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sanjaya (2013: 96) bahwa manakala peneliti menggunakan desain kelas eksperimen dengan kelas kontrol, maka untuk melihat ada atau tidak adanya pengaruh, peneliti harus mempunyai dua kelompok subyek yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan dua model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping karena dalam penelitian eksperimen dapat menggunakan model pembelajaran berbeda untuk perlakuan dua kelas. Seniati, Yulianto, dan Setiabudi (2015: 38) mengemukakan bahwa suatu penelitian yang ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dapat menggunakan penelitian eksperimen-kuasi. Oleh sebab itu, dicari dua kelompok siswa yang memang telah menggunakan metode pembelajaran yang berbeda.
42 2. Prosedur Penelitian Pelaksanaan
penelitian
akan
dilakukan
secara
bertahap
dan
berkesinambungan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Melakukan observasi pada siswa SMA Negeri 2 Karanganyar, yaitu meliputi objek penelitian, pembelajaran dan fasilitas yang dimiliki; b. Menentukan sampel penelitian; c. Mengelompokkan sampel dalam penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol; d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sesuai sintaks dalam kedua model pembelajaran; e. Menyusun kisi-kisi pretest dan posttest untuk tes uji coba; f. Menyusun instrumen pretest dan posttest berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat; g. Mengadakan uji coba instrumen tes; h. Menganalisis hasil tes uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda; i. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat untuk dijadikan soal pretest dan posttest untuk digunakan dalam penelitian; j. Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengukur kemampuan kognitif awal sebelum diberikan perlakuan sehingga dapat kemampuan awal siswa; k. Memberikan perlakuan kepada kedua kelompok, yaitu kelompok kontrol berupa model mind mapping dan kelompok eksperimen berupa model pembelajaran concept attainment; l. Memberikan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran. m. Menghitung posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. n. Menganalisis data dengan menggunakan SPSS versi 23.0. o. Membandingkan hasil posttest kedua kelompok dengan menggunakan uji-t dengan analisis gain untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar
43 antara dua kelompok dan model pembelajaran manakah yang lebih efektif antara model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas XI IPS semester genap SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 yang terbagi dalam 4 kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4. 2. Sampel Penelitian Sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (master) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Menurut Arikunto (2010: 174), Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan adalah sampel kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Karanganyar.
D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah teknik atau cara yang digunakan dalam pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2013: 119), teknik pengambilan sampel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1) Probability Sampling a) Simple random sampling b) Proportionate stratified random sampling c) Disproportionate stratified random sampling d) Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)
44 2) Non Probability Sampling a) Sampling sistematis b) Sampling kuota c) Sampling incidental d) Purposive sampling e) Sampling jenuh f) Snowball sampling Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2013: 82). Teknik pengambilan sampel yaitu dengan simple random sampling, sehingga semua kelas memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Berdasarkan rata-rata nilai UAS pada semester ganjil mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS memiliki rata-rata yang sama atau bersifat homogen, sehingga pengambilan sampel dilakukan secara random dengan cara undian. Hasil undian diperoleh kelompok sampel adalah kelas XI IPS 2 dan XI IPS 1. Hasil pengundian ditetapkan kelompok kontrol adalah kelas XI IPS 2 yang berjumlah 38 orang dan kelompok eksperimen adalah kelas XI IPS 1 yang berjumlah 39 orang.
E. Variable Penelitian Dalam penelitian terdapat tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu varibel terikat. Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2013: 61). 1. Variabel bebas Menurut Sugiyono (2013: 61), Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab munculnya variabel terikat. Variabel bebas yang diterapkan dalam penelitian ini adalah concept
45 attainment model pada kelompok eksperimen dan model mind mapping pada kelompok kontrol. 2. Variabel terikat Menurut Sugiyono (2013:61), Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat yang diukur dalam penelitian adalah hasil belajar siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi dan data hasil penelitian ini berbentuk numerik. Hasil belajar diperoleh dari nilai pretest dan posttest yang dilakukan. 2. Sumber Data Sumber data merupakan sumber yang diperoleh saat memperoleh data penelitian. Menurut Sugiyono (2013: 308) penggolongan sumber data antara lain: Pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer yang diperoleh peneliti adalah data hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah peserta didik, nilai ulangan semester ganjil, dan silabus. 3. Metode Pengumpulan Data Proses pemecahan masalah dibutuhkan sebuah data yang relevan. Data ini dapat diperoleh melalui teknik pengumpulan data sehingga diperoleh data yang valid dan dipercaya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi dan tes sebagai berikut: a. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang telah ada (Budiyono, 2003: 54). Dalam penelitian ini,
46 dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa nama siswa, jumlah siswa dan hasil belajar siswa serta bukti proses pembelajaran ekonomi menggunakan model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping. b. Observasi Observasi ini merupakan proses pengamatan dan pencatatan data secara sistematik terhadap obyek penelitian. Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan ditempat berlangsungnya peristiwa (proses pembelajaran) pada lembar observasi. c. Tes Penelitian ini menngunakan metode tes atau ujian. Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar. Penilaian kognitif diperoleh langsung dari siswa dengan menggunakan tes bentuk objektif dengan multiple choice. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping pada materi pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia. Pengumpulan data hasil belajar dilakukan sebelum diberikan tindakan (pretest) dan setelah diberikan tindakan (posttest). Tes dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu: 1) Pretest Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan teknik pretest atau tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan model pembelajaran. 2) Posttest Posttest atau tes akhir dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping yang diberikan. Soal tes dibuat dengan menggunakan 4 tingkatan taksonomi (revised taxonomy) yaitu: -
C1 = mengingat (remembering)
-
C2 = memahami/mengerti (understanding)
-
C3 = menerapkan (applying)
47 -
C4 = menganalisi (analyzing) Kriteria pencapaian hasil belajar siswa didasari pada kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditetapkan dalam kurikulum 2013. KKM yang digunakan mengacu pada Permendikbud No.81 A Tahun 2013 yang disajikan pada table 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Siswa Pengetahuan Keterampilan 4 4 A 3,66 3,66 A3,33 3,33 B+ 3 3 B 2,66 2,66 B + 2,33 2,33 C 2 2 C 1,66 1,66 C 1,33 1,33 D+ 1 1 D (Sumber: Permendikbud No.81 A Tahun 2013)
Sikap SB B
C
K
G. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2013: 64) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat valid dari suatu instrumen. Sugiyono (2013: 173) menyatakan bahwa instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapat data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 23.0 dengan derajat kesalahan 0,05. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila: rhitung > rtabel maka signifikan rhitung < rtabel maka tidak signifikan Jika hasilnya signifikan maka item pertanyaan dinyatakan valid dan juga sebaliknya. Soal pretest dan posttest dilakukan uji coba dengan jumlah 30 siswa. Hasil uji validitas butir soal pretest dengan taraf signifikasnsi 5% maka r tabel adalah
48 0,361. Ketentuan butir soal dikatakan jika r hitung lebih dari r tabel yaitu 0.361 maka butir soal valid dan sebaliknya jika r hitung kurang dari r tabel yaitu 0.361 maka butir soal tidak valid. Butir soal yang tidak valid, tidak dapat digunakan sebagai alat tes. Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir soal pretest dengan SPSS versi 23.0 menunjukkan bahwa dari 30 butir soal pilihan ganda terdapat 8 butir soal yang tidak valid karena r hitung lebih kecil dari r tabel. Delapan butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 7, 10,12,15, 25,26,27, dan 28. Data hasil uji validitas butir soal pretest dapat dilihat pada lampiran (hlm. 201). Hasil uji validitas butir soal posttest dengan SPSS versi 23.0 menunjukkan bahwa dari 30 butir soal pilihan ganda terdapat 6 butir soal yang dinyatakan tidak valid karena r hitung kurang dari r tabel. Enam butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 2, 25, 26, 27, 28, dan 29. Data hasil uji validitas butir soal posttest dapat dilihat pada lampiran (hlm. 202). 2. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2013: 86) mengemukakan bahwa reliabilitas adalah ketetapan suatu tes dapat diteskan pada objek yang sama untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya melihat kesejajaran hasil. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013: 173) bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama juga. Penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 23.0 dalam menghitung uji reliabilitas. Jika nilai pada table reliability statistics dibandingkan dengan r tabel lebih besar maka instrumen soal dinyatakan reliabel, namun jika nilai table reliability statistic lebih kecil dari r tabel maka dinyatakan tidak reliabel dan tidak dapat digunakan untuk mengambil data dalam penelitian. Berdasarkan hasil uji reliabilitas butir soal pretest dengan menggunakan SPSS versi 23.0 menunjukkan bahwa nilai reliability statistics sebesar 0,732. Nilai reliabilitas tersebut lebih besar dari r tabel yaitu 0.361 sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen butir soal pretest reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil
49 data dalam penelitian. Data hasil uji reliabilitas instrumen butir soal pretest selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (hlm. 203). Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen butir soal posttest dengan menggunakan SPSS versi 23.0, diperoleh hasil nilai reliability statistics sebesar 0,833. Nilai reliabilitas tersebut lebih besar dari r tabel yaitu 0.361 sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen butir soal posttest reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data dalam penelitian. Data hasil uji reliabilitas instrumen butir soal posttest selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (hlm. 203). 3. Uji Taraf Kesukaran Menurut Arikunto (2013: 207) mengemukakan bahwa indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: Menurut Arikunto (2013: 207) mengemukakan bahwa indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.3 Rentang Klasifikasi Indeks Kesukaran -
Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
-
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
-
Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
Keterangan: P = indeks kesukaran Hasil uji taraf kesukaran butir soal pretest menggunakan SPSS versi 23.0 menunjukkan bahwa butir soal pada tabel mean terdapat 5 butir soal memiliki tingkat kesukaran mudah, 19 butir soal memiliki tingkat kesukaran soal sedang, dan 6 butir soal memiliki tingkat kesukaran soal sukar. Data hasil uji taraf kesukaran butir soal pretest dapat dilihat pada lampiran (hlm. 204). Tabel hasil uji taraf kesukaran butir soal pretest sebagai berikut: Tabel 3.4. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Pretest Klasifikasi Mudah Sedang
Nomor Soal 2, 12,13, 19, 26 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 24, 27, 28, 29, 30 Sukar 7, 9, 14, 18, 23,25 (Sumber: hasil perhitungan 2016)
Jumlah 5 19 6
50
Hasil uji taraf kesukaran butir soal posttest menggunakan SPSS versi 23.0 menunjukkan bahwa butir soal pada tabel mean terdapat 3 butir soal yang memiliki taraf kesukaran mudah, 24 butir soal pada tingkat kesukaran soal sedang, dan 3 butir soal pada tingkat kesukaran soal sukar. Data hasil uji taraf kesukaran butir soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran (hlm. 205). Tabel hasil uji taraf kesukaran soal posttest yang menunjukkan nomor soal adalah sebagai berikut: Tabel 3.5. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Posttest Klasifikasi Mudah Sedang
Nomor Soal 3, 10, 15 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 Sukar 11, 14, 19 (Sumber: hasil perhitungan 2016)
Jumlah 3 24 3
4. Uji Daya Beda Menurut Arikunto (2013: 211) menjelaskan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Uji daya beda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 23.0. Menurut Arikunto (2013: 218) klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut: D = 0,00 – 0,20 = jelek (poor) D = 0,21 – 0,40 = cukup (satisfactory) D = 0,41 – 0,70 = baik (good) D = 0,71 – 1,00 = baik sekali (excellent) D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang.
Hasil uji daya beda butir soal pretest dengan menggunakan SPSS vesi 23.0. Berdasarkan uji daya beda butir soal pretest menunjukkan bahwa terdapat 4 butir soal dalam klasifikasi jelek, 9 butir soal dalam klasifikasi cukup, 14 butir soal dalam
51 klasifikasi baik, dan 3 butir soal dalam klasifikasi negatif sehingga harus dihilangkan. Data hasil uji daya beda butir soal dapat dilihat selengkapnya pada lampiran (hlm. 206). Tabel hasil uji daya beda butir soal pretest adalah sebagai berikut: Tabel 3.6. Hasil Uji Daya Beda Soal Pretest Klasifikasi Nomor Soal Jelek 10, 12, 25, 26 Cukup 1, 2, 4, 9, 13, 18, 21, 28, 29 Baik 3, 5, 6, 8, 11, 14, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 30 Baik sekali Negatif 7, 15, 27 (Sumber: hasil perhitungan 2016)
Jumlah 4 9 14 3
Berdasarkan tabel hasil uji daya beda soal pretest di atas menunjukkan bahwa soal nomor 10, 12, 25, dan 26 termasuk dalam klasifikasi jelek. Soal nomor 1, 2, 4, 9, 13, 18, 21, 28, dan 29 termasuk dalam klasifikasi cukup. Soal nomor 3, 5, 6, 8, 11, 14, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24 dan 30 termasuk dalam klasifikasi baik. Soal nomor 7, 15, dan 27 termasuk dalam klasifikasi negatif sehingga harus dihilangkan. Berdasarkan hasil uji daya beda butir soal posttest dengan menggunakan SPSS versi 23.0 menunjukkan bahwa terdapat 1 butir soal dalam klasifikasi jelek, 10 butir soal dalam klasifikasi cukup, 18 butir soal dalam klasifikasi baik, dan 1 butir soal dalam klasifikasi negatif sehingga harus dihilangkan. Data hasil uji daya beda butir soal posttest dapat dilihat selengkapnya pada lampiran (hlm. 207). Tabel hasil uji daya beda soal posttest adalah sebagai berikut: Tabel 3.7. Hasil Uji Daya Beda Soal Posttest Klasifikasi Nomor soal Jelek 10, 12 Cukup 1, 2, 4, 9, 13, 18, 21, 28, 29 Baik 3, 5, 6, 8, 11, 14, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 30 Baik sekali Negatif 27 (Sumber: hasil perhitungan 2016)
Jumlah 1 10 18 1
Berdasarkan tabel hasil uji daya beda soal posttest diatas menunjukkan bahwa soal nomor 10 dan 12 termasuk dalam klasifikasi jelek. Soal nomor 1, 2, 4,
52 9, 13, 18, 21, 28 dan 29 termasuk dalam klasifikasi cukup. Soal nomor 3, 5, 6, 8, 11, 14, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24 dan 30 termasuk dalam klasifikasi baik. Soal nomor 27 termasuk dalam klasifikasi negatif sehingga harus dihilangkan. Simpulan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan menunjukkan bahwa soal pretest yang berjumlah 30 soal terdapat 7 butir soal yang harus dihilangkan atau dihapus karena tidak layak digunakan dan 23 butir soal layak atau dapat digunakan untuk penelitian. Tabel kelayakan uji instrumen untuk soal pretest sebagai berikut: Tabel 3.8 Kelayakan Uji Instrumen Untuk Soal Pretest Klasifikasi Nomor soal Layak/ dapat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 17, 18, digunakan 19, 20, 21, 22, 23, 24, 28, 29, 30 Tidak layak/ 7, 10, 12, 15, 25, 26, 27 tidak dapat digunakan (Sumber: hasil perhitungan 2016)
Jumlah 23 7
Hasil uji coba instrumen posttest yang telah dilakukan menunjukkan bahwa soal posttest yang berjumlah 30 soal terdapat 3 butir soal yang harus dihilangkan atau dihapus karena tidak layak digunakan dan 27 butir soal layak atau dapat digunakan untuk penelitian. Tabel kelayakan uji instrumen untuk soal posttest dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.9 Kelayakan Uji Instrumen Untuk Soal Posttest Klasifikasi Nomor soal Layak/ dapat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, digunakan 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30 Tidak layak/ 10, 12, 27 tidak dapat digunakan (Sumber: hasil perhitungan 2016)
Jumlah 27 3
53 H. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Prasyarat Hipotesis Langkah-langkah pengujian prasyarat sebelum menguji hipotesis sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan Program SPSS versi 23.0. Menurut Santosa (2001: 393) dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut: -
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
-
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak H0 diterima berarti data berdistribusi normal, dan sebaliknya H0 ditolak
berarti data tidak berdistribusi normal. Jika perhitungan data melalui metode parametrik tidak berdistribusi normal maka langkah selanjutnya perhitungan menggunakan metode statistik non parametrik dengan kolmogorov-smirnov, taraf signifikansinya 0,05 pada SPSS versi 23.0. Santosa (2001: 378) mengemukakan bahwa: Jadi, jika data yang ada tidak berdistribusi normal, atau jumlah data sangat sedikit serta level data adalah nominal atau ordinal, maka perlu digunakan alternatif metode-metode statistik yang tidak harus memakai suatu parameter tertentu,.. metode tersebut disebut sebagai metode statistik non parametrik. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas data digunakan untuk menguji kesamaan (homogen) dari dua atau lebih sampel. Teknik yang digunakan untuk menguji homogenitas adalah dengan mengunakan Program SPSS versi 23.0. Uji homogenitas data menurut Trihendradi (2012: 128) dengan derajat kesalahan 5% dan berlaku ketentuan sebagai berikut: Hipotesis: H0 = kedua kelompok memilki varian yang sama H1 = kedua kelompok tidak memilki varian yang sama
54 Nilai signifikansi > α 0,05 sehingga Ho diterima. Jadi kedua kelompok memiliki varian yang sama dan juga sebaliknya, nilai signifikansi < α 0,05 sehingga Ho ditolak. Jadi kedua kelompok tidak memiliki varian yang sama. c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji perbedaan dua rata-rata merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok sampel mempunyai perbedaan rata-rata yang sama atau tidak secara signifikan. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 23.0 dengan independent sampel t-test dengan melakukan F test (levene, s test) terlebih dahulu dan dengan taraf signifikansi 0,05. Jika kedua varian sama maka menggunakan equal variance assumed, bila kedua varian tidak sama maka menggunakan equal variance not assumed. Pengujian independent sampel t-test dilakukan setelah melakukan F test. Pengujian independent sampel t-test juga menggunakan bantuan program SPSS versi 23.0. Aturan dalam pengujian menurut Trihendradi (2012: 120) adalah sebagai berikut: Nilai t atau F adalah nilai mutlak Jika t atau Fhitung (nilai mutlak) < t atau Ftabel maka H0 diterima. Jika t atau Fhitung (nilai mutlak) > t atau Ftabel maka H0 ditolak. Atau: Jika Sig > α maka H0 diterima Jika Sig < α maka H0 ditolak
2. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Pertama Pengujian hipotesis menggunakan data posttest dari evaluasi hasil belajar setelah dilakukan perlakuan. Data posttest kemudian dilakukan uji t-test menggunakan bantuan SPSS versi 23.0 dengan derajat kesalahan 0,05. Ketentuan dalam melakukan uji t apabila: Jika probabilitas > 0,05 = H0 diterima, Ha ditolak Jika probabilitas < 0,05 = H0 ditolak, Ha diterima Berdasarkan perbandingan t-test (t-hitung) dengan t tabel (Sugiyono, 2013: 276) maka: thitung ≤ ttabel = H0 diterima, Ha ditolak
55 thitung ≥ ttabel = H0 ditolak, Ha diterima
Adapun perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis nol (H0) = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016.
Hipotesis kerja (H1) = terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016.
b. Uji Hipotesis Kedua Data yang diperoleh dari tes awal (pretest) sebelum pembelajaran dan tes akhir (posstest) setelah pembelajaran. Data penelitian diuji dengan uji t untuk kemudian dianalisis dengan gain seperti yang diutarakan Meltzer dalam Bahrial, Sofyatiningrum, dan Irwandi (2014: 4) bahwa data yang diperoleh dari instrumen tes objektif selanjutnya dianalisis dengan nilai gain untuk mengetahui kategori peningkatan. Susilowati, Iswari, dan Sukaesih (2013: 85) dalam jurnalnya menyatakan bahwa uji peningkatan hasil belajar (gain) bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan dan setelah mendapat perlakuan. Data N-gain dalam penelitian digunakan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa antara yang menggunakan model pembelajaran concept attainment dan model mind mapping sebelum diberi model pembelajaran dan sesudah diberi model pembelajaran sehingga diketahui model pembelajaran mana yang lebih baik. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan menggunakan bantuan SPSS versi 23.0 dengan derajat kesalahan 0,05 dalam hal ini berlaku ketentuan bila: Jika probabilitas > 0,05 = H0 diterima, Hi ditolak Jika probabilitas < 0,05 = H0 ditolak, Hi diterima
56 Berdasarkan perbandingan t-test (t-hitung) dengan t tabel (Sugiyono, 2013: 276) maka: thitung ≤ ttabel = H0 diterima, Ha ditolak thitung ≥ ttabel = H0 ditolak, Ha diterima
Adapun perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis nol (H0) = hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran concept attainment tidak lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan model mind mapping pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016.
Hipotesis kerja (H1) = hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran concept attainment lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan model mind mapping pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016.
J. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa tahap prosedur penelitian. Prosedur penelitian dalam kegiatan sebagai berikut: 1. Persiapan Tahap persiapan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian ini. Tahap persiapan dalam penelitian ini adalah menemukan permasalahan terkait pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Karanganyar juga mempersiapkan referensi buku, jurnal, serta penelitian terkait model pembelajaran yang akan diterapkan. 2. Pengajuan Proposal Penulisan proposal penelitian merupakan langkah awal untuk mengajukan penelitian. Proposal penelitian berisikan tentang latar belakang, kajian pustaka, kerangka berfikir, metode penelitian serta analisis data yang diterapkan dalam penelitian.
57 3. Penyusunan Instrumen Penyusunan instrumen penelitian ditujukan untuk membantu dalam memperoleh data yang bisa dipertanggungjawabkan. Instrumen yang dibutuhkan adalah instrumen untuk mengukur hasil belajar dan instrumen lembar observasi. 4. Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan semua data dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan memberi tindakan untuk kelompok eksperimen
dengan model pembelajaran concept attainment dan
kelompok kontrol dengan model mind mapping. Data hasil belajar siswa didapat dari nilai pretest dan posttest. 5. Analisis Data Analisis data menggunakan analisis gain, kemudian melakukan uji normalitas, homogenitas, dan perbedaan dua rata-rata, dan menguji hipotesis 6. Penyusunan Laporan Penyusunan laporan merupakan tahap akhir dalam penelitian. Penulisan laporan dilakukan secara sistematis sesuai aturan penulisan skripsi dan dilanjutkan dengan ujian skripsi dihadapan penguji skripsi.
Untuk lebih jelasnya, prosedur penelitian dapat digambarkan dalam diagram alur penelitian sebagai berrikut:
58 Kondisi awal
Penentuan sampel
Uji coba dan validasi instrumen
Uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya beda
Model pembelajaran concept attainment
Model pembelajaran mind mapping
1. Mengetahui perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran concept attainment
dan mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. 2. Mengetahui efektivitas concept attainment model dibandingkan dengan model mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016.
Analisis Data: 1. Uji hipotesis pertama 2. Uji hipotesis kedua Efektivitas concept attainment model dan model mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
Gambar. 3.2 Alur Prosedur Penelitian