BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melalui situs www.idx.co.id.
B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode penelitian kausal, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel ukuran perusahaan terhadap variabel struktur modal, variabel risiko bisnis terhadap variabel struktur modal variabel, pertumbuhan aktiva terhadap variabel struktur modal, variabel profitabilitas terhadap variabel struktur modal dan variabel struktur aktiva terhadap variabel struktur modal.
34
35
C. Definisi dan operasionalisasi variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, oleh karena itu variabel harus didefinisikan dengan jelas agar dapat diukur. Secara garis besar, dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. 1. Variabel Dependen Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau tergantung dengan variabel lain. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a). Struktur Modal Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan biaya hutang melalui modal sendiri yang dimilikinya yaitu diukur melalui hutang dan total modal (equity) Struktur Modal =
Total Debt Total Equity
Dimana: Total Debt : Total Hutang Total Equity : Total Ekuitas
2. Variabel Independen Variabel Independen, yaitu variabel bebas atau tidak berpengaruh oleh variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
36
a. Ukuran Perusahaan (Size) Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Joni dan Lina (2010)
dimana
perusahaan di proxy dengan nilai logaritma dari total aset atau dapat dituliskan sebagai berikut: Ukuran perusahaan = log (Total Aktiva)
b. Risiko Bisnis (Business Risk) Business risk adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Business risk
merupakan tingkat
volatilitas pendapatan yang tinggi dari perusahaan yang akan mempunyai profitabilitas kebangkrutan yang tinggi. Semakin tinggi risiko suatu perusahaan akan menurunkan hutang. Risiko bisnis dalam penelitian ini diberi lambang BRISK. Proksi risiko bisnis diukur dengan standar deviasi EBIT dibagi total asset. Perusahaan yang mempunyai pendapatan yang stabil akan mampu memenuhi kewajibannya tanpa perlu menanggung suatu risiko kegagalan BRISK =
EBIT Total Aset
37
c. Pertumbuhan Asset (Growth of Assets) Pertumbuhan aset merupakan pertumbuhan aset perusahaan yang diukur berdasarkan perbandingan antara total aset periode sekarang (asset t) minus periode sebelumnya (asset t-1) terhadap total asset periode sebelumnya (asset t-1). Pertumbuhan Aset tahun t = Total Assett – Total Assett-1 Total Assett-1 d. Profitabilitas (Profitability) Return on Equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dengan memanfaatkan total equity yang dimilikinya. Satuan persen (%) dengan ukuran variabel yang digunakan adalah earning after tax dibagi total equity Return on Equity = Laba bersih setelah pajak Total Modal
e. Struktur Aktiva Struktur aktiva diukur dari rasio tetap terhadap total aktiva Struktur AKtiva =
Aktiva Tetap Total Aktiva
38
Tabel 3.1 RINGKASAN VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL Variabel
Dependen (Y) Struktur Modal
Independen (X1) Ukuran perusahaan (Size)
Independen (X2) Risiko Bisnis
Independen (X3) Pertumbuhan Aktiva
Independen (X4) Profitabilitas
Independen (X5) Struktur Aktiva
Skala
Pengukuran
Struktur Modal = Total Debt Total Equity
Size = log (Total Aktiva)
BRISK =
EBIT Total Aset
Growth = Total Assett – Total Assett-1 Total Assett-1
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
ROE = Laba bersih setelah pajak Total Modal
Struktur AKtiva = Aktiva Tetap Total Aktiva
Rasio
Rasio
Sumber Data
Laporan keuangan perusahaan tahun 2008 s/d 2012 yang didapat dari www.idx.co.id Laporan keuangan perusahaan tahun 2008 s/d 2012 yang didapat dari www.idx.co.id Laporan keuangan perusahaan tahun 2008 s/d 2012 yang didapat dari www.idx.co.id Laporan keuangan perusahaan tahun 2008 s/d 2012 yang didapat dari www.idx.co.id Laporan keuangan perusahaan tahun 2008 s/d 2012 yang didapat dari www.idx.co.id Laporan keuangan perusahaan tahun 2008 s/d 2012 yang didapat dari www.idx.co.id
39
D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penilitian adalah seluruh perusahaan asuransi go-public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sampel diambil menggunakan metode purpose sampling, yaitu yang dipilih berdasarkan pertimbangan dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Jogiyanto, 2004). Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel adalah: 1. Perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian 2. Perusahaan yang tidak menghentikan operasinya selama periode penelitian 3. Menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut selama periode penelitian dan memiliki variable-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian 4. Periode pelaporan keuangan didasarkan pada tanggal 31 Desember. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa sampel yang digunakan tidak meliputi perusahaan dengan laporan tahunan yang berbeda-beda Tabel 3.2 Perusahaan Sampel Keterangan
Jumlah Perusahaan
Perusahaan asuransi yang listing di bursa efek
11
indonesia periode 2008-2012 Perusahaan yang menghentikan operasinya
(1)
selama periode penelitian Perusahaan yang terpilih sebagai sampel
10
Sumber : ICMD 2008-2012, IDX Statistic 2008-2012 data di olah
40
E. Teknik Pengumpulan Data Tenik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan penelitian kepustakaan (library research). Data yang diperoleh diambil melalui website www.idx.co.id. Jenis laporan keuangan yang digunakan antara lain Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif
F. Metode Analisis Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan pengolahan datanya menggunakan program komputer SPSS versi 19. Sebelum melakukan analisis data dan uji hipotesis, terlebih dahulu disajikan hasil statistik deskriptif dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah: 1.Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran baru atau deskriptif secara keseluruhan data dari perusahaan masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independen selama periode (2008-2012) yang terdiri dari mean, standar deviasi, minimum dan maksimum.
41
2. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan analisis regresi linier harus memperhatikan asumsi-asumsi yang mendasari model regresi. Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik (Best Linier Unbias Estimator/Blue). Adapun pengujian asumsi klasik yang dilakukan ada 4 tahap yaitu: a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011:160). Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
adalah
dengan
melihat
grafik
histogram
yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Jika nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) signifikan atau nilai signifikansi dari nilai Kolmogorov-Smirnov di bawah 0,05 (ά = 5 %) berarti data residual terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2011).
42
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011: 105). Untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan multikoliniearitas diantara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Batas nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance<0,10 atau sama dengan nilai VIF>10.
c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2011: 110). Uji yang digunakan adalah uji Durbin Watson (DW). Apabila nilai DW hitung lebih besar dibanding nilai teoritisnya atau dengan kata lain nilai hitung DW lebih besar dari nilai DW tabel maka tidak menunjukkan adanya autokorelasi. Menurut Ghozali (2011:110), pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah :
43
1. Bilai nilai D-W terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai D-W terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Dasar Pengambilan Keputusan Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada korelasi positif atau Tidak ditolak du < d < 4 – du negatif Sumber : Ghozali, 2011:111
d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regeresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139). Cara untuk mendeteksi
44
ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar pengambilan keputusan: • Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. • Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis a. Uji F (F-test) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel indpenden yang dimasukkan dalam metode mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Melalui uji F dapat diketahui hubungan regresi secara serentak antara seluruh variabel bebas dengan variabel terikat. 1. Hipotesis alternatif (Ha) dari hipotesis yang akan diuji. Ha1 : Secara bersama-sama ukuran perusahaan, risiko bisnis,
pertumbuhan
aktiva,
profitabilitas
dan
struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal.
45
2. Tingkat Signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini adalah 5% artinya kemungkinan kesalahan yang dapat ditolerir dalam mengambil keputusan adalah 5%. 3. Pengambilan keputusan •
Jika signifikansi (α) < 0,05 Ha diterima
•
Jika signifikansi (α) > 0,05 Ha ditolak
b. Uji t (t-test) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. 1. Hipotesis alternatif (Ha) dari hipotesis yang akan diuji. Ha1 : Ukuran Perusahaan (Size) mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal Ha2 : Risiko Bisnis (Business Risk) mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal Ha3 : Pertumbuhan Aset (Growth of Assets) mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal Ha4 : Profitabilitas (Profitability) mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal Ha5 : Struktur Aktiva (Assets Structure) mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal
46
2. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini adalah 5%, artinya kemungkinan kesalahan yang dapat ditolerir dalam mengambil keputusan adalah 5%. 3. Pengambilan keputusan •
Jika signifikansi (α) < 0,05 Ha diterima
•
Jika signifikansi (α) > 0,05 Ha ditolak
4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Koefisien determinasi (Adjusted R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi independent amat terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabelvariabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).
5. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Persamaannya adalah sebagai berikut : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e
47
Dimana : Y
: Struktur
Modal
α
: Konstanta
β1,2,3,4,5
: Koefisien regresi
X1
: Ukuran Perusahaan (Size)
X2
: Risiko Bisnis (Business Risk)
X3
: Pertumbuhan Aktiva (Growth of Assets)
X4
: Profitabilitas (Profitability)
X5
: Struktur Aktiva (Tangibility)
e
: Variabel Residual (tingkat Kesalahan)