BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional.
Dengan
memungkinkan pengaruh
penelitian
peneliti
antar
untuk
variabel,
metode
deskriptif,
melakukan
hubungan/
menguji
hipotesis,
mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (Arikunto, 2002). Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data dengan pertanyaan penelitian untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Hal tersebut melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
3.2
Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat
adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. (Purwanto, 2008). Dari penjelasan di atas, maka peneliti mengambil dua variabel tersebut sebagai berikut: a.
Variabel Bebas (Independent Variables)/ (X) yaitu
dimensi kecerdasan emosional perawat, dengan indikator:
b.
1.
Mengenali emosi diri (self awareness)
2.
Mengelola emosi diri (managing emotions)
3.
Motivasi diri (motivating oneself)
4.
Empati (empaty)
5.
Membina hubungan sosial (social skill)
Variabel Terikat (Dependent Variables)/ (Y) yaitu
dimensi pelayanan kepada pasien di bangsal rawat inap, dengan indikator: 1.
Sikap
2.
Komunikasi
3.
Perilaku
(khususnya
keperawatan)
dalam
tindakan
3.3
Partisipan Penelitian
3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penalitian (Arikunto, 2002). Sedangkan menurut Slameto (2003) populasi
adalah
keseluruhan
elemen
yang
hendak
dijelaskan oleh peneliti melalui penelitiannya, atau sering juga didefenisikan sebagai objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di bangsal
rawat
inap
RSUD
Dr.
Moewardi
Surakarta
berjumlah 336 orang perawat. 3.3.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Apabila subjek dalam populasi lebih dari 100 maka sampel dapat diambil 10 – 15 % atau 20 – 25% atau lebih (Bungin, 2006). Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Arikunto (1995) yang menyatakan bahwa jika subjek penelitian lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10-15%
atau
20-25%
sebagai sampel.
Jumlah
riset
partisipan diambil dari 10% populasi dan dibulatkan sehingga didapatkan 40 orang riset partisipan dengan kriteria sampel sebagai berikut:
1.
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum setiap penelitian dari satu populasi target dan terjangkau yang diteliti atau karakteristik sampel yang layak diteliti (Nursalam,2003). Adapun yang termasuk kriteria inklusi adalah sebagi berikut: a. Perawat pelaksana di bangsal rawat inap dewasa b. Berusia di atas 22 tahun c. Pendidikan SPK (bila ada), DIII Keperawatan, SI Keperawatan, Ners. d. Bersedia menjadi partisipan penelitian e. Masa kerja > 2 tahun (menjadi perawat)
2.
Kriteria eksklusi adalah hal-hal yang menyebabkan sampel yang memenuhi kriteria tidak diikutsertakan dalam penelitian (Nursalam,2003). Adapun yang termasuk kriteria eksklusi adalah sebagai berikut: a. Tidak bersedia menjadi partisipan penelitian
3.4
Metode Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan beberapa pilihan jawaban kepada partisipan (Dharma, 2011). Pengertian lain dari kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh partisipan atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang berikan (Sulistyo-Basuki, 2006).
3.5
Validitas dan Reliabilitas Menurut Hasan (2006) untuk memenuhi kriteria sebuah penelitian yang dianggap sebagai penelitian ilmiah, kecermatan pengukuran sangat diperlukan. Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh suatu
pengukuran
yang
cermat,
yaitu
Validitas
dan
Releabilitas. 3.5.1 Validitas Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran, dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur (Hasan, 2006). Uji validitas dimaksudkan untuk menguji ketepatan item-item dalam kuesioner, apakah item-item
yang
ada
mampu
menggambarkan
dan
menjelaskan variabel yang diteliti. Jadi validitas adalah seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau subjek yang ingin diukur. Validitas
diuji
dengan
menggunakan
Korelasi
Product Moment. Item yang digunakan dalam penelitian ini memiliki korelasi dengan batas kriteria 0,20. Batas kriteria bisa diturunkan mencapai 0,20, tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan (Azwar, 2005). Instrument penelitian ini diuji sebanyak dua kali. Pertama, instrument penelitian diujikan kepada 10 orang subjek
yang
karakteristiknya
mendekati
karakteristik
partisipan penelitian yang diantaranya adalah mahasiswa keperawatan FIK UKSW yang telah selesai mengikuti praktik klinik.
Uji
coba
dilakukan
untuk
mengetahui
tingkat
pemahaman subjek terhadap bahasa yang peneliti gunakan, serta dilakukan juga uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kelayakan dari instrument yang akan digunakan. Dari hasil uji validitas terhadap 30 poin instrumen, 7 poin
dinyatakan tidak valid sehingga perlu diganti menggunakan kata – kata yang lebih sederhana dan mudah dimengerti. Setelah poin instrument pertama yang tidak valid diganti, dilakukan lagi uji coba data Instrumen yang kedua. Uji coba dilakukan juga kepada 15 orang subjek yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik partisipan yang diantaranya 7 orang mahasiswa FIK UKSW yang telah mengikuti praktik klinik, 2 orang dosen keperawatan, dan 6 orang perawat. Setelah uji coba data instrumen yang kedua, 30 poin intrumen dinyatakan valid dengan batas kriteria 0,20 sehingga dapat digunakan untuk penelitian.
3.5.2 Reliabilitas Menurut Hasan (2006) reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya, yaitu apabila alat ukur digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lain tetap memberikan hasil yang sama. Untuk megetahui reliabilitas instrumen, data hasil uji coba dianalisis dengan teknik alpha Croncbach. Dengan kriteria sebagai berikut (Triton, 2006): >0,20 – 0,40 = Agak Reliabel >0,40 – 0,60 = Cukup Reliabel
>0,60 – 0,80 = Reliabel >0,80 – 1,00 = Sangat Reliabel Berdasarkan
hasil
uji
Reliabilitas,
kuesioner
tergolong reliabel karena item pernyataan atau pertanyaan memiliki koefisien Croncbach Alpha > 0,60.
3.6
Pengolahan Data Menurut Hasan (2006), pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumusrumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut (Sudjana, 2001). Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputerisasi program SPSS (Statistical Product and Service Solution) karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem
manajemen
data
pada
lingkungan
grafis
menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana,
sehingga
mudah
pengoperasiannya (Sugianto, 2007).
dipahami
cara
Pengolahan data menurut Hasan (2006) meliputi kegiatan: 1. Editing Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan
yang
terdapat
pada
pencatatan
dilapangan dan bersifat koreksi. 2. Coding (Pengkodean) Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. 3. Skoring (Pemberian skor atau nilai) Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Kriteria penilaian ini digolongkan dalam empat tingkatan dengan penilaian sebagai berikut: Pernyataan Favorable a. Jawaban I, diberi skor 1 b. Jawaban II, diberi skor 2
c. Jawaban III, diberi skor 3 d. Jawaban IV, diberi skor 4 (Sudjana, 2001). 4. Tabulasi Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil Tabulasi dapat berbentuk: a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode
dari
kuesioner
atau
pencatatan
pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip. b.
Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat partisipan tertentu dan tujuan tertentu.
c.
Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisa (Hasan, 2006).
3.7
Analisa Data Analisa data adalah tahapan dimana data diolah dan dianalisa dengan tehnik tertentu (Notoatmodjo, 2005). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu
komputer program SPSS 16. Langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah: 1.
Analisa univariat Analisa univariat dilakukan secara universal yaitu untuk mengetahui distribusi, frekuensi dan proporsi masingmasing variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2006).
2.
Analisa bivariat Analisa bivariat ini dapat berfungsi untuk mencari hubungan atau pengaruh 2 variabel. Menggunakan uji statistik korelasi product moment (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh
kecerdasan
emosional
perawat
terhadap
pelayanan kepada pasien di bangsal rawat inap dewasa RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel maka digunakan penghitungan korelasi product moment secara praktis yang dapat dilihat pada tabel r product moment dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Jika r hitung lebih kecil dari tabel (rh < rtabel) maka Ho diterima
b.
Jika r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rtabel) maka H1 diterima (Sugiyono, 2011).
3.8
Etika Penelitian Menurut
Hidayat
(2007),
etika
penelitian
merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian. Mengingat
penelitian
berhubungan
langsung
dengan
manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain sebagai berikut : 1.
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan partisipan penelitian. Di mana peneliti memberikan lembar persetujuan kepada para perawat sebagai partisipan, sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya agar para perawat sebagai partisipan mengerti maksud dan tujuan
penelitian
serta
mengetahui
dampaknya.
Jika
partisipan bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. 2.
Anonimity (tanpa nama). Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan/mencantumkan nama partisipan dalam hal ini nama perawat tetapi hanya menuliskan kode/inisial pada lembar kuesioner yang akan disajikan.
3.
Confidentiality
(kerahasiaan)
merupakan
etika
dalam
pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.