BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di pertanaman Jagung milik petani yang berlokasi di Kelurahan Wonggaditi Barat Kecamatan Kota utara Kota Gorontalo. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan April sampai bulan Juni 2012. 3.2 Bahan dan Alat Benih jagung (Zea mays L.) yang digunakan adalah varietas Pertiwi, Bahan organik eceng gondok, (Eichornia crassipes), Pupuk Urea, SP36 dan pupuk KCl. Sementara alat yang digunakan meliputi: Ring sampel, Ayakan basah dan kering, Oven, Desikator, Timbangan elektrik, Ombrometer, Meteran, Pressure Plate Apparatus, Pressure Membrane. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan percobaan lapangan pada petak berukuran 3 m x 2 m yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 (lima) perlakuan: P0 = tanpa bahan organik eceng gondok P1 = pemberian bahan organik eceng gondok 3 ton.ha-1 P2 = pemberian bahan organik eceng gondok 6 ton.ha-1 P3 = pemberian bahan organik eceng gondok 9 ton.ha-1 P4 = pemberian bahan organik eceng gondok 12 ton.ha-1 Nilai tersebut dapat dikonversi kedalam luasan 6 m2 sebagai berikut: P0 = 0 kg, P1 = 1,8 kg, P2 = 3,6 kg, P3 = 5,4 kg, P4 = 7,2 kg Setiap perlakuan di ulangi 3 (tiga) kali sehingga terdapat 15 unit perlakuan sebagai berikut: P0U1 P1U1 P2U1 P3U1 P4U1
P0U2 P1U2 P2U2 P3U2 P4U2
P0U3 P1U3 P2U3 P3U3 P4U3
3.4 Tahapan Penelitian Guna mencapai tujuan dan menjawab hipotesis yang diajukan, secara umum penelitian dilaksanakan
dalam lima tahapan kegiatan, yaitu (1)
persiapan, (2) pemberian perlakuan, (3) pemeliharaan tanaman, (4) pengamatan sifat tanah dan pengamatan komponen pertumbuhan dan produksi tanaman jagung, dan (5) analisis data. Bagan alir kegiatan penelitian disajikan pada Gambar 1. a.
Persiapan Persiapan meliputi penentuan lokasi penelitian, persiapan bahan organik
eceng gondok, dan pembuatan petak percobaan. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan assessibilitas dan sistem penggunaan lahan, yaitu pertanaman jagung milik petani. Bahan organik eceng gondok di ambil di danau Limboto dengan terlebih dahulu dikeringkan sebelum diaplikasi di petak percobaan. Petak percobaan yang digunakan dibuat dengan terlebih dahulu dibersihkan dan digemburkan menggunakan cangkul. Ukuran petak percobaan, yakni panjang 3 m dan lebar 2 m. b. Pemberian perlakuan dan penanaman jagung Bahan organik eceng gondok diaplikasi ke dalam petak pecobaan sesuai dengan rancangan percobaan yang digunakan. Setelah bahan organik eceng gondok dicampur merata di dalam petak percobaan dilakukan penanaman jagung pada petak tersebut setelah 2 (dua) minggu dengan jarak tanam 40 cm dalam barisan dan 70 cm antara barisan. c.
Pemeliharaan Pemeliharaan
tanaman
meliputi:
penyiangan,
pemupukan,
dan
pengendalian hama/penyakit. Penyiangan dilakukan setiap minggu jika ada gulma yang tumbuh di pertanaman. d. Pengamatan dan Pengukuran a)
Kadar air tanah Penetapan kadar air pada pF 1,00; 2,00; dan 2,54 menggunakan Pressure
Plate Apparatus, dan pF 4,20 menggunakan Pressure Membrane Apparatus. Penetapan kadar air pF 1,00; 2,00; 2,54; dan 4,20 diperlukan dalam berbagai hal, yaitu (i) penetapan kadar air tersedia yang merupakan selisih antara kadar
air pada pF 4,20 dengan pF 2,54, (ii) penetapan kadar air kapasitas lapang (pF 2,54) dan kadar air titik layu permanen (pF 4,20), dan (iii) penetapan distribusi ukuran pori. Perhitungan kadar air volumetrik pada masing-masing pF yang diamati menggunakan persamaan: Gravimetrik = {(bobot tanah pF tertentu-bobot kering oven)/bobot kering oven} x 100% Volumetrik = Gravimetrik x bulk density
b) Bulk Density = Kerapatan Isi = Bobot Isi (BI) (g cm-3) BI tanah adalah bobot kering suatu unit volume tanah dalam keadaan utuh yang dinyatakan dalam g cm-3. Unit volume tersebut terdiri dari volume bahan padat dan ruang pori di antaranya. Penetapan BD menggunakan sampel tanah dalam ring dengan rumus: BI
Ket:
c)
Ms .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......( 25 ) Vt
BI = Bobot Isi (g.cm-3) Ms = massa padatan (g) Vt = volume total (cm3)
Tinggi tanaman jagung (cm) Tinggi tanaman jagung diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun
bendera yang tertinggi, dan pada posisi pengukuran pertama (awal) diberi tanda supaya posisi pengukuran berikutnya (akhir) tepat berada pada posisi pengukuran awal. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan sekali dalam dua minggu. d) Diameter batang tanaman jagung (cm) diameter batang diukur dengan cara mengukur panjang keliling batang selanjutnya untuk mencari diameter batang digunakan rumus : d = Keliling Lingkaran x 2 2.π e)
Jumlah Daun (helai) Cara menghitung jumlah daun yaitu seluruh helain daun yang tumbuh
dihitung setiap 2 minggu sekali. f)
Produksi Pipilan Jagung Kering (ton ha-1) Produksi pipilan jagung kering dihitung dengan cara mengambil 3 tongkol
jagung pada setiap bedengan lahan pertanaman sebagai sampel perbandingan
yang diberi label A, B dan C kemudian tongkol-tongkol tersebut dipipil lalu dikeringkan selanjutnya dilakukan penimbangan. 3.5 Analisi Data Model analisis yang digunakan adalah: Yij = µ + i + j + ij Ket:
Yij = Variabel yang diukur µ = Rata-rata umum i = Pengaruh kelompok ke-i (sebagai ulangan) j = Pengaruh perlakuan ke-j ij = Pengaruh unit eksperimen dalam kelompok ke-i karena perlakuan ke-j
Analisis data dilakukan dengan ANOVA (Analysis of Variance). Dari analisis ragam, jika hipotesis nol ditolak, dilakukan uji lanjut dengan uji BNT (least Significant different) untuk melihat perbedaan yang berarti diantara taraftaraf perlakuan. Analisis korelasi dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. 3.6 Diagram Alir Penelitian Persiapan
Bahan Organik Eceng Gondok
Pembuatan Petak Percobaan
Aplikasi Bahan Organik pada Petak Percobaan (p0, p1, p2, p3, p4)
Penanaman Jagung Pengamatan (Sifat Fisik Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Analisis Data & Pelaporan Gambar 1. Diagram alir kegiatan peneliti