25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dimana akan menggali hubungan antara perilaku eksternal douching vagina dengan kejadian fluor albus pada ibu rumah tangga. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independent (bebas) yaitu perilaku eksternal douching vagina dan variabel dependen yaitu kejadian fluor albus pada ibu rumah tangga (Nursalam, 2003).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah himpunan unit-unit (orang, obyek, transaksi) yang menarik untuk diteliti (Sastroasmoro & Ismail, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga Dusun Bandungmulyo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen sejumlah 500 ibu rumah tangga. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (Hidayat, 2007). Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan basar sampel menurut Nursalam (2003) adalah:
n
N 1 N d2
Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Tingkat Signifikasi (0,1)
26
n
500 1 500 0,12 = 83,33 Dibulatkan menjadi 83
C. Definisi Operasional Definisi operasional disajikan dalam Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1. Definisi Operasional No 1.
Variabel Perilaku eksternal douching vagina
Cara ukur Suatu aktifitas yang dilakukan responden tentang kebiasaan pelaksanaan eksternal douching vagina dengan menggunakan bahan-bahan tertentu, misalnya sabun, produk antibiotik seperti memakai betadin, dan juga produk komersil seperti air daun sirih.
Alat ukur Diukur dengan alat ukur kuesioner B yang terdiri dari 12 pertanyaan tentang kebiasaan pelaksanaan praktek eksternal douching vagina. Skor penilaian jawaban yaitu: Ya: 2 Tidak: 1
Hasil ukur Skor tertinggi 24 dan skor terendah 12. Dikategorikan berdasarkan jawaban dari responden, dengan kategori: a. Perilaku ya (+), yaitu dengan jumlah skor ≥ 22 b. Perilaku tidak (-) yaitu dengan jumlah skor < 22
Skala Nominal
2.
Kejadian fluor albus
Tanggapan responden terhadap kejadian fluor albus misalnya tentang tanda gejala dari kejadian fluor albus yang pernah dialami responden, seperti gatal-gatal, panas, alergi, bau tidak sedap, serta warna dan konsistensi cairan saat keputihan.
Diukur dengan alat ukur kuesioner C yang terdiri dari 11 pertanyaan tentang kejadian fluor albus. Skor penilaian untuk pertanyaan favourable yaitu: Ya: 1 Tidak: 2 Untuk pertanyaan unfavourable yaitu: Ya: 2 Tidak: 1
Skor tertinggi 19 dan skor terendah 13 Dikatagorikan. Berdasarkan jawaban dari responden, dengan kategori: a. Kejadian fluor albus positif (+), yaitu dengan jumlah skor ≥ 17 b. Kejadian fluor albus negatif (-), dengan jumlah skor < 17
Nominal
D. Tempat Penelitian Penelitian
ini
dilaksanakan
Bandungrejo, Kecamatan Mranggen.
di
Dusun
Bandungmulyo,
Desa
27
E. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12-20 Agustus 2011.
F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mempertimbangkan etika penelitian yang meliputi: 1. Lembar persetujuan (informed consent) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hakikatnya. 2. Tanpa nama (ananomity) Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Kerahasiaan informasi subjek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
G. Alat Pengumpulan Data Alat atau intrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Alat kuesioner ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu: 1. Kuesioner A Kuesioner ini terkait dengan identitas responden meliputi; umur, pendidikan, dan pekerjaan sehari-hari responden. 2. Kuesioner B Kuesioner ini terkait dengan perilaku eksternal douching vagina pada responden yang terdiri dari 12 item pertanyaan, dimana jawaban Ya skor 2,
28
sedangkan jawaban Tidak skor 1. Jumlah skor tertinggi pada kuesioner B ini adalah 24, sedangkan jumlah skor terendah yaitu 12. 3. Kuesioner C Kuesioner ini terkait dengan kejadian fluor albus pada responden yang terdiri dari 11 item pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan favourable jawaban Ya skor 1 dan jawaban Tidak skor 2. Sedangkan pertanyaan unfavourable jawaban Ya skor 2 dan jawaban Tidak skor 1. Jumlah skor tertinggi pada kuesioner C ini adalah 19, sedangkan skor terendah yaitu 13. Kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti yang mengacu pada teoriteori pada tinjauan pustaka. Oleh karena itu, untuk menguji kevalidan kuesioner ini dilakukan dengan pengujian kevalidan konstruksi (construct validity). Uji validitas konstruksi dapat menggunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori pada
tinjauan pustaka,
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli kemudian diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun tersebut. Para ahli disini adalah seseorang yang ahli dalam bidangnya, dalam penelitian ini adalah dosen yang ahli dalam bidang ilmu keperawatan maternitas (Sugiyono, 2009).
H. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dimulai dengan melakukan perijinan dari fakultas yang ditujukan pada tempat penelitian yaitu di Dusun Bandungmulyo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen. Setelah mendapat ijin dari fakultas, pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Peneliti mencari para ibu rumah tangga untuk diminta kesediaannya menjadi responden penelitian dengan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta peran serta menjadi responden, jika ibu rumah tangga tersebut bersedia menjadi responden, maka peneliti meminta penderita untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden (informed consent).
29
2. Peneliti membagikan kuesioner pada responden penelitian untuk diisi oleh ibu rumah tangga yang menjadi sampel penelitian dengan panduan dari peneliti. 3. Kuesioner yang telah lengkap diisi oleh responden penelitian, kemudian diminta kembali oleh peneliti dan dilanjutkan dengan proses pengolahan data.
I.
Rencana Analisis Data 1. Pengolahan data Menurut danim (2003) setelah diukur kuesioner diisi oleh responden, maka data diolah melalui tahapan berikut : a. Editing Yaitu meneliti apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap dan diisi semua, editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dilengkapi dan dikonfirmasikan pada responden. b. Tabullating Yaitu proses mengklasifikasikan data menurut kriteria tertentu. Tabulasi data ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses uji hipotesis. c. Coding Yaitu
mengklasifikasikan
jawaban-jawaban
yang
ada
menurut
macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masingmasing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukkan dalam lembaran tabel kerja guna mempermudah pembacaan. Pemberian kode berupa angka untuk mempermudah pengelompokan data dan menghindari kerancuan dalam mengklasifikasi data. Untuk variabel perilaku eksternal douching vagina nilai 2 untuk jawaban “ya”, nilai 1 untuk jawaban “tidak”. Selanjutnya variabel perilaku diklasifikasikan menjadi perilaku positif (melakukan eksternal douching) menggunakan kode 1 dan kode 2 untuk perilaku negatif (tidak melakukan eksternal douching). Sedangkan pada variabel
30
kejadian fluor albus untuk pertanyaan favourable nilai 1 untuk jawaban “ya” dan nilai 2 untuk jawaban ”tidak”, sedangkan untuk pertanyaan unfavourable nilai 1 untuk jawaban “tidak” dan nilai 2 untuk jawaban “ya”. Variabel ini diklasifikasikan menjadi kejadian positif (terjadi keputihan) kode 1 dan kode 2 untuk kejadian negatif (tidak terjadi keputihan). d. Entry data Entry data adalah proses memasukkan data kedalam program pengolahan data untuk dilakukan analisis data. e. Cleaning Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan ke dalam program pengolahan data apakah ada kesalahan atau tidak. Cleaning dilakukan dengan mengevaluasi data yang sudah dientry. 2. Analisis data Data yang diperoleh dianalisa dengan teknik sebagai berikut : a.
Analisis Univariat Analisis univarate digunakan untuk mendiskripsikan pada setiap variabel. Variabel penelitian memiliki data berskala nominal, maka analisa univariate yang digunakan adalah distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2005), yang termasuk data univariat meliputi perilaku eksternal douching vagina dan kejadian fluor albus pada ibu rumah tangga di Dusun Bandungmulyo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen. Karena data bersifat kategorik (nominal) maka analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan presentase dengan menggunakan bantuan perangkat komputer.
b.
Analisis Bivariat Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat (Notoatodjo, 2002). Untuk mencari hubungan antara dua variabel dengan data nominal, maka digunakan korelasi chi square (Sugiyono, 2009). Hubungan dua variabel dalam penelitian ini adalah
31
perilaku eksternal douching vagina dengan kejadian fluor albus pada ibu rumah di Dusun Bandungmulyo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen. Berdasarkan uji tersebut dapat diputuskan : 1) Menerima hipotesis penelitian (Ha), bila diperoleh nilai X 2 hitung > X2 tabel, atau nilai P ≤ α (0,05) 2) Menolak hipotesis penelitian (Ha), bila diperoleh nilai X2 hitung < X2 tabel, atau nilai P > α (0,05)
J. Jadwal Penelitian Terlampir.