BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan metode diskriptif eksploratif, artinya penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang sebenar-benarnya keadaan atau fenomena1. Ingin mengetahui atau menggambarkan keadaan hubungan antara perspektif
siswa kelas tinggi dengan profil guru ideal di
Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang pada tahun pelajaran 2010/2011.
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Yang dimaksud dengan popolasi seluruh jumlah orang atau penghuni di suatu wilayah atau daerah. Dalam penelitian ini sebagai populasi yang akan digunakan adalah siswa kelas tinggi atau kelas IV, kelas V dan kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang pada tahun pelajaran 2010/2011. Penulis memilih kelas tinggi sebagai populasi penelitian ini dengan pertimbangan dan harapan siswa kelas tinggi tersebut lebih mudah untuk dibimbing atau diarahkan dalam pengisian angket, sehingga dimungkinkan akan memperlancar dalam melakukan penelitian. Jumlah populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini rinciannya terlihat dalam tabel di bawah ini
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta 1997), hlm. 243
27
28
Tabel 1: Jumlah Siswa Kelas Tinggi MI Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Tahun Pelajaran 2010/2011 Keadaan Siswa No
Kelas
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
IV
15
20
35
2
V
19
18
37
3
VI
15
18
33
49
56
105
Jumlah
Sumber: Statistik Madrasah Ibtidaiyah Bandarharjo Semarang Utara Tahun Pelajaran 2010/2011
2.
Sampel Setiap penelitian membutuhkan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, sehingga peneliti dapat menjawab masalah yang akan diteliti. Sedangkan cara penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel peluang (probability sampling) yaitu penentuan banyaknya sampel secara acak (rondom). Cara menarik sampel ada dua cara yaitu acak sederhana dan acak sistenmatis. Acak sederhana dilakukan dengan cara undian dan cara bilangan acak.2 Sampel random atau sampel acak adalah cara pengambilan sampelnya, peniliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi semua sampel dianggap sama. Sebagai ancer-ancer apabila subjek yang diteliti kurang 100 responden, sampel diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya yang diteliti besar atau lebih dari 100
2
Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan.(Bandung: Sinar Baru Algensindo 2001) hlm. 83-87
29
(seratus) responden sampel yang diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih 3 Maka pada peneltian ini, peneliti akan menggunakan sampel antara 30% 45% dari jumlah populasi yang ada. Dalam hal ini peneliti memutuskan menggunakan sampel 40% dari populasi seluruhnya. Sehingga akan ditemukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 (empat puluh) responden. Pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan populasi yang terbagi atas tingkatan-tingkatan pada kelas tinggi, yaitu kelas IV, kelas V dan kelas VI sebanyak 105
(seratus lima) siswa (responden). Dari sejumlah
105siswa sampel yang akan digunakan 40% dari jumlah siswa 105 responden adalah 42 responden.
3.
Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket atau kuesioner; untuk memperoleh data tentang profil guruideal dalam perspektif siswa kelas tinggi di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Pengertian dari angket yang dimaksud adalah daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis tentang profil guru dalam perspektif siswa kelas tinggi di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.
3
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm. 111-112
30
4. Angket atau Kuisioner Cara untuk memperoleh data dengan menggunakan angket dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Angket Langsung Angket Langsung yaitu jika daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang atau responden yang diminta untuk menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri. 2. Angket Tidak Langsung yaitu jika daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang yang diminta pendapat, keyakinan atau diminta untuk menceritakan tentang keadaan orang lain. Dalam penelitian ini digunakan kedua jenis angket tersebut, yaitu angket langsung dan angket tidak langsung, karena siswa sebagai responden diminta untuk menceritakan keadaan dirinya sendiri dan keadaan orang lain, yaitu menceritakan tentang keadaan guru di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Berdasarkan tipe penyusunan angket ini, bahwa
angket penyusunan
itemnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Cara untuk memperoleh data dengan menggunakan angket dibedakan menjadi dua, yaitu angket langsung dan angket tidak langsung: 1) Angket Langsung Angket Langsung yaitu jika daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang
atau responden yang diminta untuk menceritakan tentang keadaan
dirinya sendiri.
31
2) Angket Tidak Langsung Angket Tidak Langsung yaitu jika daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang yang diminta pendapat, keyakinan atau diminta untuk menceritakan tentang keadaan orang lain. Dalam penelitian ini digunakan kedua jenis angket tersebut, yaitu angket langsung dan angket tidak langsung, karena siswa sebagai responden diminta untuk menceritakan keadaan dirinya sendiri dan keadaan orang lain, yaitu menceritakan tentang keadaan guru di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Berdasarkan tipe penyusunan angket ini, dalam angket penyusunan itemnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a.
Tipe Isian Tipe isian ini diberikan kepada responden / siswa untuk memberikan komentar terhadap sesuatu kejadian atau keadaan secara bebas pada tiaptiap item pertanyaan.
b.
Tipe Pilihan Tipe jenis pilihan ini diberikan kepada responden untuk memilih salah satu atau lebih dari sekian banyak jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Dari
tipe pilihan angket yang diajukan ke responden, peneliti
membedakan menjadi dua bentuk, yaitu: (1). Force Choise, yaitu bentuk pilihan yang hanya ada dua pilihan jawaban pilihan atau dua alternatif jawaban, yaitu: jawaban “Ya atau Tidak”
“Setuju atau
sebagainya
Tidak Setuju” “Salah atau Benar” dan
32
(2). Multi Choise, yaitu bentuk pilihan yang ada tiga atau empat, bahkan lebih
pilihan
atau alternatif jawaban dalam pertanyaan angket
tersebut 4. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket tipe pilihan dengan bentuk multi choise, dengan pertimbangan sebagai berikut: Peneliti lebih mudah dalam mentabulasikan data (the tabulation of the data) Peneliti lebih mudah dalam menganalisa data (data analysis) Menghemat waktu yang digumakan untuk menjawab pertanyaan oleh oleh responden. Terbatasnya waktu dan tenaga bagi peneliti sendiri dan keterbatasan pengetahuan yang dimilikinya Adapun metode angket ini mempunyai beberapa kelebihan dan beberapa kelemahan, di antaranya: 1). Kelebihan dari angket adalah: a. Data yang diperoleh lebih cepat sampai pada peneliti b. Jenis angket dengan tipe pilihan akan mempermudah peneliti dalam mentabulasi data c. Angket pilihan akan menghemat biaya dan waktu dalam penelitian. 2). Kelemahan menggunakan angket adalah: a. Kesukaran dalam merumuskan keadaan diri sendiri ke dalam bahasa b. Ada hal-hal yang dirasa tidak perlu dinyatakan, misalnya hal-hal yang
memalukan atau yang dipandang tidak penting untuk
dikemukakan. c, Ada kencenderungan untuk mengkonstruksi secara logika unsur-unsur yang dirasa kurang berhubungan secara logis. d. Besar kemungkinan jawaban dari responden dipengaruhi oleh keinginan-keinginan pribadi.
4
Sutrisno Hadi, Statistik, (Yogjakarta: Andi 1992), hlm. 159-160.
33
e. Unsur yang tidak disadari tidak mudah diungkap oleh responden. Mengingat banyaknya kelemahan dalam menggunakan angket seperti yang telah diungkapkan di atas, maka upaya peneliti untuk mengatasi kelemahannya adalah dengan cara : a). Mencantumkan tujuan penelitian yang jelas, sesuai yang diharapkan peneliti,
sehingga
responden
dengan
mudah
menafsirkan
dan
menjawabnya. b). Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya, maka perlu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing atau kepada seseorang yang lebih tahu tentang penelitian, serta perlu diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini,
peneliti dalam membuat pertanyaan pada angket
dengan menggunakan jenis multi choise, yaitu responden cukup memilih 3 (tiga) option atau pilihan dalam menjawabnya. Dalam mengerjakan angket ini responden dengan bebas tanpa ada pengaruh atau paksaan dari pihak manapun atau dari sesama responden. Kejujuran dan sikap kehati-hatian responden dalam mengerjakan angket ini, sehingga akan menambah kevalidan dalam penelitian ini.5 Adapun cara yang digunakan untuk memberi bobot pada setiap item adalah sebagai berikut: 1.
Bagi responden yang menjawab a, skore nilai berbobot 3
2.
Bagi responden yang menjawab b, skore nilai berbobot 2
3.
Bagi responden yang menjawab c, skore nilai berbobot 1
5
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. hlm. 228.
34
Sedangkan merencanakan penyusunan item-item pada angket terhadap siswa kelas tinggi di Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara berdasarkan Sub Variabel dan Indikator. Jumlah item yang diajukan dan direncanakan sebanyak 60 (enam puluh) butir pertanyaan. Namun apabila di dalam hasil uji coba instrumen nanti tenyata terdapat beberapa item pertanyaan dinyatakan kurang valid, maka pertanyaan pada angket tersebut akan berkurang dari 60 (enam puluh) item pertanyaan.
5. Instrumen Penelitian Penyusunan item-item pada angket siswa kelas tinggi Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara hanya terdapat satu variabel karena penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yaitu profil guru dalam perspekti siswa diharapkan siswa kelas tinggi. Kemudian variabel ini dijabarkan ke dalam sub-sub variabel. Dari sub variabel dijabarkan lagi menjadi beberapa indikator. Indikator-indikator tersebut yang telah ditentukan dibuat menjadi pertanyaan pada angket yang akan diajukan ke responden. Pada
penelitian ini seabagai pedoman penulisan kisi-kisi instrumen
tentang guru ideal dari Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 yang langsir pada Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah Pertama dan. guru memiliki 3 kompetensi yang harus terpenuhi baik standar kompetensi guru sekolah dasar maupun sekolah
menengah pertama di
antaranya adalah (1) komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran dan wawasan kependidikan, (2) komponen kompetensi akademik/vokasional, dan (3) komponen kompetensi pengembangan profesi. Dari komponen kompetensi guru dijabarkan menjadi beberapa indikator. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.6
6
Op. Cit. Soewondo DRS, MS, MM, Msi. hlm. 54
35
Tabel 2 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Penelitian: Profil Guru Kelas yang Diharapkan Kelas Tinggi tahun pelajaran 2010/2011 Komponen
Jml
Nomor Item
No
Kompetensi
Indikator
Soal
1
Menyusun rencana pembelajaran
• Mendiskripsikan tujuan pembelajaran • Menentukan materi sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan • Mengorganisasikan materi berdasarkan urut dan kelompok • Mengalokasikan waktu • Menentukan metode pembelajaran • Merancang prosedur pembelajaran • Menentukan media pembelajaran • Menentukan sumber belajar yang sesuai. • Menentukan teknik penilaian yang sesuai
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
• Membuka pelajaran dengan metode yang sesuai • Menyajikan materi pelajaran secara sistematis • Menetapkan metode dan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan • Mengatur kegiatan siswa di kelas • Menggunakan media pembelajaran
1
10
1
11
1
12
1
13
1
14
2
Melaksanakan pembelajaran
36
No
3
Komponen Kompetensi
Menilai prestasi belajar
Indikator
Jml Soal
Nomor Item
• Menggunakan sumber belajar yang telah dipilih • Memotivasi siswa dengan berbagai cara yang positif • Melakukan interaksi dengan siswa menggunakan bahasa yang komunikatif • Memberikan pertanyaan dan umpan balik terhadap siswa • Menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
1
15
1
16
1
17
1
18
1
19
• Menyusun soal dengan indikator yang telah ditentukan • Melaksanakan penilaian • Memeriksa jawaban hasil belajar berdasarkan indikator • Menilai hasil belajar berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan • Mengolah hasil penilaian • Menganalisa hasil penilaian jelas dan logis • Menyusun laporan hasil penilaian • Memperbaiki soal/perangkat penilaian
1
20
1
21
1
22
1
23
1
24
1
25
1
26
1
27
37
Komponen No
Kompetensi Melaksanakan
4
tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar
peserta
didik
Memahami 5
landasan kependidikan
Memahami 6
kebijakan pendidikan
Jml Indikator
Soal
Nomor Item
• Mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil penilaian • Menyusun program tindak lanjut hasil penilaian • Melaksanakan tindak lanjut • Mengevaluasi hasil tindak lanjut hasil penilaian • Menganalisis hasil evaluasi program tindak lanjut hasi penilaian
1
28
1
29
1
30
1
31
1
32
• Menjelaskan tujuan dan hakekat pendidikan • Menjelaskan tujuan dan hakekat pembelajaran • Menjelaskan konsep dasar pengembangan kurikulum • Menjelaskan struktur kurikulum
1
33
1
34
1
35
1
36
• Menjelaskan visi, misi dan tujuan pendidikan • Menjelaskan tujuan pendidikan sesuai sesuai tempat belajar • Menjelaskan sistem dan struktur standar kompetensi peserta didik. • Memanfaatkan standar kompetensi peserta didik • Menjelaskan konsep pengembangan pengelolaan pembelajaran
1
37
1
38
1
39
1
40
1
41
38
Komponen No
Kompetensi Memahami
7
tingkat perkembangan peserta didik
Memahami 8
pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran Menerapkan
9
kerjasama dalam pekerjaan Memanfaatkan
10
kemajuan IPTEK dalam pendidikan
Jml Indikator
Soal
Nomor Item
• Menjelaskan psikologi pendidikan yang mendasari perkembangan peserta didik • Menjelaskan tingkat-tingkat perkembangan peserta didik • Mengidentifikasi tingkat perkembangan siswa
1
42
1
43
1
44
• Menjelaskan teori belajar yang sesuai materi pembelajaran • Menjelaskan strategi dan pendekatan pembelajaran sesuai materi pembelajaran • Menjelaskan metode pembelajaran sesuai materi pembelajaran
1
45
1
46
1
47
• Menjelaskan arti dan fungsi kerjasama dalam pekerjaan • Menerapkan kerjasama dalam pekerjaan
1
48
1
49
• Menggunakan berbagai fungsi internet terutama menggunakan e-mail dan mencari informasi • Menggunakan komputer terutama untuk word processor dan spread sheet (microsoft dan excel) • Menerapkan Bahasa Inggris untuk memahami literatur asing/memperluas wawasan kependidikan.
1
50
1
51
1
52
39
Komponen No
11
Kompetensi Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran dan pengembangan profesi
Jumlah
Jml
Nomor Item
Indikator
Soal
• Menguasai materi pembelajaran sesuai bidangnya • Menulis karya ilmiah hasil penelitian / pengkajian / survai / evaluasi di bidang pendidikan • Menulis karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan / sekolah. • Menulis karya ilmiah hasil penelitian / pengkajian / survai / evaluasi di bidang pendidikan • Menulis tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan sekolah pada media masa. • Menulis karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan / sekolah. • Menulis buku pelajaran / modul / diktat • Membuat alat peraga atau alat bimbingan
1
53
1
54
1
55
1
56
1
57
1
58
1
59
1
60
60
40
Sedangkan penskoran digunakan rentang nilai atau skore sebagai berikut: skore 1 kurang baik; skore 2 baik dan skore 3 sangat baik Penyusunan
pertanyaan di atas, tiap-tiap item pertanyaan diberi 3 (tiga)
option atau alternatif jawaban yang berupa kolom 1, kolom 2 dan kolom 3. 6. Validitas, Reliabilitas Instrumen Dan Analisis Data Sebagai alat pengumpul data diperlukan adanya penentuan validitas dan reliabilitas instrumen.Suatu alat ukur seperti angket yang baik harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas seperti diuraikan di bawah ini. 1. Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesakihan atau kebenaran suatu instrumen dalam tingkat tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat dan memliki validitas yang tinggi. Tinggi rendah validitas instrumen dapat menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang akan
diteliti.
Sedangkan instrument yang kurang valid berarti instrument tersebut memiliki validitas yang rendah 7 Jenis-jenis validitas yang sering digunakan untuk melakukan penelitian terdiri dari: (a) Force Validity, alat pengukur yang benar-benar akurat sesuai apa yang diukur. Hal ini mungkin menjadi problema pengukuran apabila pengukuran dilakukan terhadap manusia. (b) Logical Validity, konsep validitas logic bertitik dari konstruksi terhadap faktor-faktor yang akan diukur dengan suatu alat pengukur.
7
Ibid, hlm. 158.
41
(c) Factorial Validity, penilaian alat pengukurnya harus ditinjau dari segi dapakah instrumen yang dimaksud mengukur faktor tetentu telah benar-benar memenuhi fungsinya sebagai pengukur faktor-faktor yang dimaksud. (d) Content Validity, untuk mengukur isi terhadap kemajuan belajar (achievements) (e) Empirical Validity, yaitu jika mungkin validitas empiric perlu kriteria pengukur, validitas empiris selalu menggunakan derajat kesesuaian antara apa yang dinyatakan oleh hasil pengukuran dengan keadaan yang sebenarnya. 8 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis validitas Logical Validity, karena konsep validitas bertitik tolak dari suatu konstruksi teoritik tentang variabel, sub variabel dan indikator yang digunakan pangkal kerja dan untuk menentukan validitas alat tersebut. Berdasarkan jenis validitas tersebut penyusunan angket berpedoman pada kisi-kisi yang telah dicantumkan di bagian atas. Ada (2) dua validitas yang sesuai dengan cara pengujinya, antara lain: a. Validitas eksternal, yaitu instrument yang akan dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud. b. Validitas internal, yaitu apabila setiap bagian instrumen mendukung instrumen secara keseluruhan dan mampu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Dalam hal ini adalah abagian instrumen yang berupa butir-butir pertanyaan dari angket atau butir-butir soal tes.
8
Sutrisno Hadi, Op. Cit, hlm 111
42
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian validitas internal, yang dilakukan dengan analisis butir soal tes, dengan mengkorelasikan antara skore tiap-tiap butir pertanyaan dengan skore yang satu aspek. Untuk pengujian validitas suatu instrumen, dalam penelitian ini mennganakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar dari Karl Pearson dengan menggunakan rumus :
=
∑
∑
(∑ )
(∑ )(∑ ) ∑
(∑ )
Keterangan : N
= jumlah reso[ponden
rxy
= koefisien antar variable x dan y
X
= jumlah skore item
Y
= jumlah skore total
X²
= jumlah kuadrat
Y²
= jumlah kuadrat dari skore total dengan skore item
2. Reliabilitas Reliliabitas adalah untuk menguji bahwa instrumen dapat dipercaya kebenarannya, sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sedangkan instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya. Data tersebut
43
memang benar sesuai dengan kenyataan di lapangan9. Selain itu instrumen tersebut dapat mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Teknik pengukuran atau pengujian reliabilitas suatu instrumen dalam penelitian ini ada 3 (tiga) macam, yaitu: a. Teknik Ulangan Teknik ulangan yang dimaksud adalah suatu perangkat tes yang dibuat oleh peneliti kemudian diujicobakan pada suatu kelompok responden sebanyak 2 (dua) kali, kemudian hasilnya dikorelasikan. b. Teknik Bentuk Parale Teknik bentuk paralel, dua buah alat tes yang dibuat peneliti diujicobakan pada sekelompok responden yang hasilnya dikorelasikan (double test and double trial) c. Teknik Belah Dua Sedangkan untuk teknik belah dua, dalam menghitung reliabilitas, peneliti harus melalui langkah dengan membuat tabel analisis butir soal. Menganalisa skore-skore dari hasil ujicoba dengan cara mengkorelasikan antara skore-skore item bernomor genap dengan skore pada item soal bernomor ganjil atau skore bagian awal dengan skore bagian akhir yang kemudian dijumlahkan. Dari uraian di atas, maka peneliti dalam menguji reliabilitas instrumen menggunakan
teknik belah dua genap dan ganjil, dengan alasan peneliti
mengujicobakan instrumen hanya satu kali saja sudah dapat menemukan indeks reliabilitas. Dengan mengelompokkan skore butir bernomor genap dengan bernomor ganjil. Melalui teknik ini akan dapat memperoleh harga korelasi atau hubungan yang utuh dari suatu instrumen
9
Suharsimi Arikunto, Op. Cit. hlm. 168-169
44
Untuk memperoleh indeks relibilitas butir soal menggunakan rumus Alpha:10
=
−1
1−
∑
Keterangan: = reliabilitas instrument
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total
3.
Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang sudah terhimpun, peneliti menggunakan analisis diskripsi eksploratif. Caranya data yang bersifat kuantitatif dari hasil angket dianalisa dengan statistik persentasi. Rumus : × 100% Keterangan: n
= nilai yang diperoleh
N
= jumlah seluruh nilai
Hasil kuntitatif dari persentasi tersebut, ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Profil guru ideal dalam perspektif siswa kelas tinggi yang berupa persentasi nilai, ditafsirkan secara kualitatif dalam 3 (tiga) kriteria, seperti di bawah ini: Kriteria Normatif tertinggi (KNT)
10
Ibid, hlm. 171.
= 3 x 60
= 180
45
Bab ini menguraikan tinjauan teoritis tentang profil guru dan harapan siswa terhadap profil guru Kriteria Normatif Terendah (KNR)= 1 x 60 Jarak atau range ( R )
= 60
= KNT – KNR = 180 - 60 = 120
Jumlah kelas (interval)
=3
Interval kelas (i) dihitung dengan rumus:11 !=
"
#$%&'( *+, -+,'
! =
.
/
! = 40
7. Sistematika Penelitian Untuk memperoleh gambaran secara garis besar mengenai penelitian ini maka peneliti membuat sistematikanya yaitu sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan, Pada bab ini membahas tentang judul penelitian, latar belakang, rumusan masalah, hipotesis,penegasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II: Landasan Teori, Bab ini menguraikan tinjuan pustaka tentang profil guru ideal dan perspektif siswa kelas tinggi
Madrasah Ibtidaiyah Hasanuddin
Bandarharjo Semarang Utara Kota Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.
11
Mohammad Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, (Bandung: Angkasa 1989) hlm 184.
46
Bab III: Metode Penelitian, Dalam bab ini membahas tentang metode diskriptif eksploratif sebagai metode penelitian ini, validitas dan reliabilitas instrument, hasil penelitian,populasi dan sempel, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV: Hasil Penelitian dan pembahasan: Menguraikan hasil penelitian di lapangan dan pembahasannya. Bab V: Penutup Membahas tentang kesimpulan / saran dan bab ini merupakan bagian yang terakhir dari kegiatan penelitian.