33
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
TAHAPAN PENELITIAN
Tahapan penelitian disajikan dalam diagram langkah-langkah metodologi penelitian yang merupakan skema sistematis mengenai keseluruhan proses studi yang dilaksanakan. Proses studi yang ditempuh mangacu pada kaidah serta tahapan baku sistematikanya. Tahapan studi yang disajikan pada diagram langkah-langkah metodologi penelitian meliputi: 1. Tahap penelaahan teoritis. 2. Tahap pengumpulan dan pengolahan data. 3. Tahap analisis data. 4. Tahap perumusan rekomendasi dan kesimpulan. Pengacuan studi pada tahapan-tahapan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah identifikasi serta pemecahan masalah, serta menghasilkan rekomendasi yang konsisten dengan pokok-pokok permasalahan dan tujuan studi sehingga hasil penelitian yang muncul dapat secara efektif menjawab fakta-fakta permasalahan.
No.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahap Kegiatan Bulan 5
1.
2.
3.
4.
Perumusan Studi Latar belakang, permasalahan, tujuan & sasaran Kerangka teori Metode penelitian Pengumpulan dan pengolahan data Kegiatan survey Pengolahan data Analisis data Gambaran umum wilayah Analisis Draft Final Thesis Rumusan rekomendasi Kesimpulan dan saran
6
7
8
9
34 Teori
Permasalahan : Belum Adanya Upaya Pengendalian Perubahan Penggunaan Lahan Dan Upaya Konservasi Lahan Untuk Mempertahankan Dan Meningkatkan Kemampuan Peresapan Air Di Wilayah Studi
Mengidentifikasi karakteristik perubahan guna lahan di wilayah studi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan guna lahan. Mengidentifikasi implikasi perubahan guna lahan terhadap kemampuan peresapan air. Menyusun rekomendasi upaya-upaya konservasi lahan di wilayah studi
Kerangka teoritis
INPUT
Data sekunder, meliputi kajian kepustakaan dan data / informasi dari instansi terkait
PROSES
Pengolahan dan analisis data sebagai perlakuan empiris dan deskriptif, meliputi: 1. Analisis Perkembangan Guna Lahan 2. Analisis Faktor Penyebab Perkembangan dan Perubahan Guna Lahan 3. Analisis Kemampuan Peresapan Air 4. Analisis Perumusan Strategi Konservasi
OUTPUT
Rumusan rekomendasi konservasi untuk melindungi kemampuan peresapan air di wilayah studi.
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Sumber : Nazir 1988 : 49
35
3.2
METODE ANALISIS
Metode analisis dalam studi ini mengacu pada pemanfaatan metode yang akan membantu menjawab pertanyaan penelitian serta mencapai sasaran. Secara garis besar, metode penelitian dalam studi ini meliputi metode kualitatif dan kuantitatif.
I. Sasaran 1: Teridentifikasinya perubahan guna lahan di wilayah studi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. (Analisis Perubahan Guna Lahan) Asumsi dalam analisis perubahan guna lahan adalah : 1. Data pengggunaan lahan yang digunakan untuk mengkaji komposisi penggunaan lahan, minimal 2 (dua) tahun yang berbeda, yaitu kondisi pada masa lampau dan kondisi eksisting. 2. Batasan wilayah studi dalam pengkajian penggunaan lahan adalah sebagaimana ruang lingkup wilayah studi.
Analisis perkembangan guna lahan bertujuan untuk mengidentifikasi laju serta kecenderungan pertumbuhan dan perubahan penggunaan lahan di wilayah studi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu mengambarkan kecenderungan perubahan penggunaan lahan dalam 2 (dua) periode waktu yang berbeda.
II. Sasaran 2 : Teridentifikasinya implikasi perubahan guna lahan terhadap kemampuan peresapan air. (Analisis Kemempuan Peresapan Air) Asumsi yang digunakan pada tahap penelaahan kemampuan peresapan air adalah: 1. Peresapan air ke dalam tanah adalah proses meresapnya air ke dalam tanah melewati permukaan tanah. (Sarief, 1985 : 234). 2. Kemampuan resap air hujan dibedakan atas 2 (dua) macam, yaitu kemampuan resap berdasarkan kondisi fisik tanah dan kemampuan resap berdasarkan penggunaan lahan (kondisi permukaan tanah). 3. Batas wilayah kajian kemampuan resap air hujan adalah sebagaimana tercantum pada ruang lingkup wilayah studi.
36 Analisis kemampuan peresapan air berfungsi untuk menemukan sebaran karakteristik kemampuan resap air hujan baik berdasarkan kondisi fisik tanah maupun pola penggunaan lahan.
Tahap analisis ini merumuskan sebaran spasial kemampuan resap air hujan berdasarkan kondisi fisik tanah dengan faktor penentu adalah jenis tanah, kedalaman efektif tanah serta topografi / kemiringan lahan. Pembahasan tersebut menghasilkan informasi mengenai sebaran kemampuan resap air hujan secara spasial di wilayah studi.
Metode analisis yang digunakan dalam analisis kemampuan resap air hujan adalah Metode Overlay / Superimpose dan Metode Sunarto (1985) untuk menghitung volume peresapan air berdasarkan kondisi penggunaan lahan. Berdasarkan langkah tersebut, secara spasial akan diketahui peta kemampuan resap yang akan didukung oleh hasil overlay antara kemampuan resap berdasarkan kondisi fisik tanah dengan kemampuan resap berdasarkan pola penggunaan lahan hasil perhitungan. Perhitungan kemampuan resap air hujan berdasarkan pola penggunaan lahan akan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain luas penggunaan lahan, curah hujan dan koefisien resap. Salah satu variabel yaitu koefisien resap air resap air (c) diperoleh dari 1 – koefisien pengaliran (f).
III. Sasaran 3: Tersusunnya rekomendasi upaya-upaya konservasi lahan di wilayah studi (Analisis Perumusan Strategi Konservasi)
A. Pendekatan Pengelolaan Peresapan Air Hujan Asumsi yang digunakan dalam pengelolaan peresapan air hujan adalah: 1. Dampak negatif yang dikaji adalah dampak yang terjadi akibat minimnya atau menurunnya peresapan air hujan. 2. Pengelolaan peresapan air hujan mencakup upaya mempertahankan dan memperbaiki kemampuan tanah dalam meresapkan air hujan.
Pendekatan ini bertujuan mendukung proses perumusan jenis konservasi yang diperlukan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki kemampuan resap air hujan.
37 B. Pendekatan Pengendalian Pembangunan (Threshold Analysis) Asumsi pengendalian pembangunan adalah : 1. Pengendalian pembangunan terkait dengan rencana pengembangan wilayah berdasarkan Revisi RTRW Kabupaten Subang 2002. 2. Dasar penetapan wilayah yang perlu dikendalikan pembangunannya adalah sesuai dengan kajian spasial mengenai kemampuan peresapan air.
Pengendalian pertumbuhan bertujuan untuk mendukung perumusan strategi konservasi, mengingat
prinsip
perencanaan
berdasarkan
faham
new
regionalism
adalah
menjembatani kepentingan pelestarian lingkungan (melindungi ruang terbuka) serta kepentingan pembangunan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi (Pastor et al., 2000 : 156). 3.3
METODE PENGUMPULAN DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan, baik literatur sebagai referensi teoritis maupun dokumen dari instansi terkait. Teknik survei yang digunakan adalah: Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan penelaahan kepustakaan sebagai referensi terhadap jalannya proses studi. Survei Instansi Survei instansi dilakukan untuk menggali informasi melalui data sekunder yang dapat mendukung proses identifikasi permasalahan serta analisis data. Jenis data dan instansi yang menjadi sasaran survei secara lebih jelas disajikan pada tabel berikut.
38 Tabel 3.2 Desain Survei Sekunder No
Sasaran Studi
1
Teridentifikasinya karakteristik perubahan guna lahan di wilayah studi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan guna lahan Teridentifikasinya implikasi perubahan guna lahan terhadap kemampuan peresapan air
2
3
Tersusunnya rekomendasi upayaupaya konservasi lahan di wilayah studi
Jenis data yang dibutuhkan - Isu strategis pengembangan wilayah Kabupaten Subang - Data dan peta perubahan penggunaan lahan - Rencana pengembangan infrastruktur wilayah - Data sumber daya tanah dan air Kabupaten Subang - Data kondisi fisik dasar (topgrafi, kemiringan, jenis tanah, sifat batuan) - Data genangan dan kerusakan lingkungan lainnya - Peta/data kondisi Rencana penetapan kawasan lindung dan budidaya - Peraturan-peraturan mengenai konservasi tanah dan air
Jenis Variabel yang didefinisikan
Sumber data
- RTRW Kabupaten Subang - Faktor fisik - Peta perkembangan alamiah penggunaan lahan - Faktor - Kecamatan Dalam penggunaan lahan Angka - Kemampuan - Peta Fisik Dasar Peresapan air
- Kemampuan peresapan air
- RTRW Kabupaten Subang - Peraturan mengenai lingkungan dan kawasan resapan air - Studi hidrogeologi Kabupaten Subang
Instansi
- Bappeda - Dinas Tata Ruang - BPN - BPS - Dinas PU
- Bappeda - Dinas PU - BPN - BPLHD - Distamben
39
BAB III ........................................................................................................................... 33 METODE PENELITIAN ............................................................................................... 33 3.1 TAHAPAN PENELITIAN ............................................................................. 33 3.2 METODE ANALISIS..................................................................................... 35 3.3 METODE PENGUMPULAN DATA ............................................................ 37
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 33 Tabel 3.2 Desain Survei Sekunder.................................................................................. 38
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian....................................................................... 34