47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian Jenis penelitian adalah “Sebuah metode yang memandu si peneliti tentang urutan-urutan bagaimana sebuah penelitian dapat dilakukan.”65 Jenis deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, ataul ukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diseliki. Menurut Whitney (1960), “Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.”66 Maka hubungannya dalam penelitian ini, dimana peneliti mencoba memberikan gambaran dengan mencari data dan fakta dari yang ada sehingga terbentuk persepsi para pegadang pasar tradisonal Ciputat tentang kegiatan Corporate Social Responsibility melalui program BRI Peduli Pasar Rakyat (BRI Pesat). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Metode survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.”67
65
Moh Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001. hal 51, F.L. Whitney, The Element of Reaseach, Prentice Hall Inc, New York, 2000, hal.160 67 Masri Singarimbun & Sofyan Effendy, Op.Cit, hal. 12 66
47
48
3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. “Survey ialah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam suatu daerah tertentu.”68 Tujuan dari survey ialah mendapatkan gambaran yang mewakili daerah itu dengan benar. Dalam suatu survey tidaklah semua individu dalam populasi itu akan diteliti, namun hasil yang diharapkan haruslah dapat menggambarkan sifat populasi bersangkutan. Penulis menggunakan metode penelitian survey, karena penelitian survey adalah penelitian yang bertujuan untuk: a. Mencari informasi yang mendetail yang menggambarkan gejala yang ada. b. Mengidentifikasikan
masalah-masalah
atau
untuk
mendapatkan
justifikasi keadaan dengan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan. c. Untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan masalah. Sebagai bahan penyusunan rencana dan pengambilan keputusan dimasa mendatang.
3.3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu data primer dan data sekunder. 3.3.1. Data Primer a. Angket (Questioner)
68
Mohammad Mussa dan Titi Nurfitri, Metode Penelitian, Fajar Agung, Jakarta 1998, hal. 66.
49
“Angket merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis juga oleh responden.”69 Untuk memberikan kadar penilaian data jawaban responden dipergunakan skala Likert. Menurut Sugiyono, “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan pendapat persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”70. Jawaban setiap item intsrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata untuk keperluan analisis kuantitatif. Tabel 3.1 Daftar Pernyataan Dalam Kuesioner No. 1
Kelompok pernyataan Demografis responden
Jumlah Jenis kelamin Usia Pendidikan Lama Berdagang
3
Persepsi
Pengetahuan Pengalaman Penafsiran
2
CSR
Tanggung jawab ekonomis. Tanggung jawab legal. Tanggung jawab etis. Tanggung jawab filantropis
Responden yang diberi kuesioner adalah para pedagang pasar tradisional sekitar Pasar Ciputat - Tangerang Selatan yang telah ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini dan diminta mengisi seketika itu juga.
69 70
Winardi, Pengantar Metodologi Research, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, hal. 77 Sugiyono, Op.Cit. hal. 72
50
3.3.2. Data Sekunder a. Studi Kepustakaan Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan buku-buku yang ada hubungannya
dengan
komunikasi
serta
bahan-bahan
lain
untuk
memperoleh teori maupun data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Diharapkan studi kepustakaan dapat melengkapi isi dari penelitian ini. 3.4. Populasi Populasi adalah “Jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga dan diteliti.“71 Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini melibatkan para pedagang pasar tradisional sekitar Pasar Ciputat Tangerang Selatan. Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti dari Manager Kredit Mikro BRI kantor cabang Ciputat-Pamulang, menjelaskan bahwa jumlah keseluruhan para pedagang pasar tradisional sekitar Pasar Ciputat - Tangerang Selatan yang mengajukan bantuan kredit dari BRI dan mendapatkan bantuan program BRI „Pesat‟ berupa perbaikan fasilitas kios, pengecatan ulang dinding kios, menerima souvenir BRI, serta menikmati renovasi fasilitas pasar (perbaikan jalan dan sarana MCK), keserluruhannya berjumlah sebanyak 583. Sehingga pada penelitian ini jumlah populasinya sebanyak 583 orang
71
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, LP 3 E S, Jakarta, 2005, hal. 152
51
3.5. Sampel Pengertian sampel menurut Jalaludin Rakhmat adalah “Sampel merupakan sebagian dari kumpulan objek penelitian (populasi) yang dipelajari dan diamati”.72 Berdasarkan rumus Taro Yamane dengan “selang kepercayaan 90% dan presisi 10%”73 dengan populasi lebih kurang 583 orang, maka jumlah sampel yang diambil adalah sebagai berikut: N n
= Nd2 + 1 Keterangan n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi (583) d = Presisi (derajat kepercayaan) (10% = 0,1)
583 =
583 =
583 . (0,1)2 +1
583 . (0,01) + 1
583 = 5,83 +1 583 = 85,358 dibulatkan : 86
= 6,83
Jadi dalam penelitian jumlah sampel sebanyak 86 orang pedagang.
3.6. Teknik Pengambilan Sampel Sesuai dengan karakteristik penelitian yang dilakukan maka tehnik pengambilan sampel melalui teknik Accidental Sampling atau metode pengambilan 72 73
Jalaludin Rakhmat, Op.Cit, hal.81. Jalaluddin Rakhmat, Op.Cit, hal. 172
52
sampel acak sistematis, yaitu : “Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.”74 Jadi peneliti hanya akan mengambil sampel dari para pedagang pasar tradisional yang mengetahui program BRI pesat dan telah mendapatkan bantuan dari Bank BRI yang kebetulan bertemu dan sesuai dengan gaya hidup yang penulis amati, serta para pedagang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
3.7. Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.7.1 Definisi Konsep Dengan melihat materi judul penelitian yang ada, maka dapat diambil suatu definisi konsep dari penelitian, sebagai berikut: a.
Persepsi yang dihasilkan dari program BRI Peduli Pasar Rakyat (BRI Pesat) merupakan bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility yang menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat ekonomi lemah yang menfokuskan pada para pedagang di pasar tradisional.
b.
Khalayak (audience) merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran keberhasilan upaya komunikator yang ia lakukan adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui saluran/medium yang diterima sampai pada khalayak sasaran, dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti sesuai
74
Ibid, hal. 79
53
dengan harapan komunikator. Dalam hal ini yang dimaksud khalayak yaitu para pedagang pasar ciputat. c.
Bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility Bank BRI sebagai suatu bentuk tanggung jawab perusahaan atau inisiatif sosial (social initiatives) adalah bentuk Corporate Philianthropy, dimana perusahaan melakukan sendiri kegiatan sosialnya, berupa donasi atau dalam bentuk pelaksanaan program “BRI Pesat”
3.7.2 Operasionalisasi Konsep
Variabel Persepsi Khalayak Tentang Kegiatan Corporate Social Responsibility
Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep Dimensi Indikator Memperhatikan bentuk bentuk bantuan dari program BRI Pesat memperhatikan kegiatan pembukaan rekening atau setoran di mobil e-buzz BRI Memperhatikan tahapan Perhatian pelaksanaan program (dari (Attention) saat pengajuan kredit sampai dengan pencairan) Memperhatikan seluruh penjelasan dari staf BRI mengenai pelaksanaan program BRI Pesat Memperhatikan batas plafon pinjaman bagi pedagang memahami pemberian bantuan motor dan gerobak sampah untuk pengelolaan sampah agar menjadi lebih Penafsiran baik (Interpretation) Memahami tingkat suku bunga yang diberikan BRI dalam program BRI Pesat Memahami kegunaan bantuan sarana usaha
Skala 1. Sangat Tidak
Memperhatikan 2. Tidak Memperhatikan 3. Kurang
Memperhatikan 4. Memperhatikan 5. Sangat
Memperhatikan
1. Sangat Tidak
Memahami 2. Tidak
Memahami 3. Kurang
Memahami 4. Memahami 5. Sangat
Memahami
54
Pengetahuan (kognition)
meliputi perbaikan kios secara keseluruhan (renovasi dan pengecetan) untuk kelancaran usaha dalam berdagang Memahami bahwa program BRI Pesat tepat menjangkau para pedagang menengah kebawah memahami kriteria usaha yang bisa memperoleh pinjaman Kemitraan Mengetahui isi program 1. Sangat Tidak Mengetahui secara keseluruhan 2. Tidak Mengetahui manfaat Mengetahui program bagi pedagang 3. Kurang Mengetahui periode Mengetahui program yang berlangsung 4. Mengetahui di wilayah pasar ciputat 5. Sangat Mengetahui persyaratan Mengetahui kredit pinjaman tanpa agunan bagi pedagang dari Program BRI Pesat Secara keseluruhan program BRI Pesat menambah pengetahuan tentang bantuan Kredit dan keunggulan BRI Secara keseluruhan dapat menilai bahwa program BRI Pesat memebrikan banyak keuntungan bagi kelansungan usaha para pedagang
3.8. Teknik Analisis Data Analisis merupakan suatu proses menguraikan suatu konsep kedalam bagianbagian yang lebih sederhana atau suatu proses kerja dan rentetan tahapan pekerjaan sebelumnya. Riset didokumentasikan melalui tahapan penulisan laporan. Analisis
55
data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan75. Dalam penelitian ini, untuk mengukur persepsi para pedagang terhadap kegiatan corporate social responsibility PT Bank Rakyat Indonesia melalui program BRI Pesat di pasar ciputat, penulis menggunakan metode Likert Summating Rating (LSR). Untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi dengan menjabarkan menjadi komponen yang terukur kemudian dijadikan titik tolak jawaban dan diberi skor 5 sampai 1. Skor untuk setiap pernyataan responden sebenarnya merupakan rating sesuai dengan skala kategori yang diberikan, skor tersebut kemudian dijumlahkan76. Jawaban dan skornya diurutkan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat Setuju / Selalu / Sangat Positif Setuju / Sering / Positif Ragu-ragu / Kadang-kadang / Negatif Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah / Negatif Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah / Sangat Negatif
(skor 5) (skor 4) (skor 3) (skor 2) (skor 1)
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Variable Persepsi Jawaban
Kode
Bobot
Sangat Memperhatikan, Sangat Memahami, Sangat Mengetahui Memperhatikan, Memahami, Mengetahui
SM
5
M
4
Kurang Memperhatikan, Kurang Memahami, Kurang Mengetahui Tidak Memperhatikan, Tidak Memahami, Tidak Mengetahui Sangat Tidak Memperhatikan, Sangat Tidak Memahami , Sangat Tidak Mengetahui
KM
3
TM
2
STM
1
75
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta, 2006, hal 263. 76 J.Tri Atmodjo, Modul Riset PR, Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2009, hal 40.
56
3.8.1
Batas Bawah dan Batas Atas Dalam metode Likert Summating Rating(LSR), nilai batas bawah (B)
dan batas atas (A) dihitung dengan menggunakan rumus: B = JR x i terendah (yaitu 1) x JP A = JR x i tertinggi (yaitu 5) x JP Keterangan: B
: Batas bawah
A
: Batas atas
JR
: Jumlah Responden
I
: Skor yang diberikan
JP
: Jumlah Pertanyaan
Setelah penentuan nilai batas bawah (B) dan batas atas(A), maka selanjutnya ditentukan nilai quartal diantara B dan A dengan perhitungan sebagai berikut: Q1 = B + n/4 Q2 = B + n/2 Q3 = B + (n x 3) / 4 Keterangan: Q1, Q2, Q3
: Quartil 1, Quartil 2 dan Quartil 3
N
: Range antara B dan A
Dimana nilai n ditentukan dengan rumus: n = nilai A - nilai B
57
Penarikan kesimpulan tingkat keefektifan dalam metode LSR adalah dengan melihat posisi jumlah dari perhitungan skor kuisioner pada quartil yang ada diantara nilai batas bawah (B) dan nilai batas atas (A) dengan ketentuan: POSISI JUMLAH
TINGKAT KEEFEKTIFAN
B s/d Q1
Sangat Tidak Efektif
> Q1 s/d < Q2
Tidak Efektif
> Q2 s/d < Q3
Efektif
> Q3
Sangat Efektif
Sedangkan, untuk mengetahui penilaian responden terhadap keseluruhan indikator jawaban setiap pertanyaan maka akan diakumulatifkan sesuai dengan rumus manual berikut ini: Jumlah Pemilih (F) ------------------------- X 100% Jumlah Responden
Adapun range persepsi khalayak terhadap kegiatan Corporate Social Responsibility, adalah sebagai beikut: Skor
Persepsi
Persentase
5
Sangat Baik
81% - 100 %
4
Baik
61% - 80 %
3
Kurang Baik
41% - 100 %
2
Tidak Baik
21% - 40 %
1
Sangat Tidak Baik
0% - 20 %