perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta, SMA Negeri 1 Polokarto, dan SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap mulai Februari 2012 sampai dengan Desember 2013.
B. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Adapun yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul pembelajaran Fisika interaktif berbasis website offline. Model yang digunakan untuk dasar pengembangan modul pembelajaran interaktif ini adalah mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall.
C. Prosedur Pengembangan Borg & Gall (1989: 775) mengemukakan bahwa ada sepuluh tahapan dalam pelaksanaan strategi penelitian pengembangan, yaitu 1.
Penelitian dan pengumpulan informasi. Informasi tersebut dapat diperoleh dari studi literatur, observasi kelas, dan pertimbangan dari segi nilai.
2.
Perencanaan Meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam penelitian, tujuan/ sasaran yang sudah ditentukan sesuai dengan urutan rangkaian mata pelajaran, dan tes yang dimungkinkan pada skala kecil.
3.
Pengembangan draft produk Meliputi persiapan bahan pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi. commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 4.
Uji coba lapangan awal Penelitian dapat diadakan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subyek uji coba. Selama penelitian dikumpulkan data lewat wawancara, observasi, dan kuesioner kemudian dianalisis.
5.
Merevisi hasil uji coba Produk direvisi berdasarkan hasil tes pada uji coba lapangan awal.
6.
Uji coba lapangan utama Penelitian dapat dilakukan pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 subjek uji coba. Data kuantitatif dari pelaksanaan sebelum dan sesudah subjek dalam menggunakan produk dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data dievaluasi dengan tujuan rangkaian mata pelajaran dan dibandingkan dengan data kelompok kontrol.
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan Revisi produk yang didasarkan hasil tes pada uji coba lapangan utama. 8.
Uji pelaksanaan lapangan Penelitian dapat diadakan pada 10 sampai 30 sekolah dengan 40 sampai 200 subyek uji coba. Selama penelitian data dikumpulkan lewat wawancara, observasi, dan kuesioner kemudian dianalisis.
9.
Penyempurnaan produk akhir Revisi didasarkan pada hasi tes uji pelaksanaan lapangan.
10. Diseminasi dan implementasi Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit yang menanggung penerbitannya. Memonitor penyaluran untuk pengontrolan kualitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 Prosedur pengembangan penelitian ini hanya sampai pada tahap keenam. Prosedur pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah: Pengumpulan Referensi Materi
Analisis Kebutuhan
Analisis Kurikulum
Rancangan Modul Pembuatan Modul Validasi Revisi Uji Coba Awal dan Revisi Uji Coba Utama Produk Akhir Gambar 3.1 Desain Prosedur Penelitian Pengembangan 1. Tahap Penelitian dan Pengumpulan Informasi Tahap
penelitian
dan
pengumpulan
informasi
yaitu
tahap
untuk
mengidentifikasi dan mendapatkan data mengenai kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan pengembangan draf produk serta pemikiran untuk perancangan selanjutnya. 2. Tahap Perencanaan Perencanaan merupakan tahap melakukan pemikiran untuk mendapatkan cara efektif dan efisien mengembangkan draf produk dengan bantuan data yang didapatkan dari tahap penelitian dan pengumpulan data. Ada dua langkah yang dilakukan dalam tahap perencanan pembuatan modul fisika materi Fluida, yaitu menetapkan materi kajian, dan memetakan SK dan KD bidang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 kajian. Di dalam perencanaan akan diperoleh sebuah kerangka untuk mengembangkan draf produk. 3. Tahap Pengembangan Draf Produk Pengembangan draf produk merupakan hasil terjemahan dari tahapan perencanaan. Dalam pengembangan modul di sini diperlukan ahli materi dan media. Tugas dari ahli disini untuk menganalisis dan.mempertimbangkan logika dari pengembang dan menilai kelayakan modul pembelajaran dari aspek materi dan tampilan. 4. Tahap Validasi Draf Produk Validasi dilakukan setelah draft produk sudah jadi. Draft produk divalidasi kepada 2 dosen ahli. Tugas dari dosen ahli adalah mengevaluasi produk dari segi komponen materi dan tampilan. Draft produk yang sudah divalidasi akan memperoleh penilaian dan saran untuk dapat dijadikan perbaikan modul sebelum dilakukan uji coba ke lapangan awal. 5. Uji Coba Lapangan Awal Uji coba lapangan awal dilakukan setelah mendapat masukan dan penyempurnaan dari ahli berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan dapat digunakan di lapangan secara valid. Uji coba lapangan awal dilakukan kepada sepuluh siswa SMA dari dua SMA. 6. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal Revisi ini dilakukan setelah uji coba lapangan awal dilakukan. Hal ini dilakukan pada saat peneliti menemui kesalahan atau kekurangan dengan produk saat uji coba dilakukan. 7. Uji Lapangan Utama Uji coba lapangan utama dilakukan setelah mendapat masukan dan penyempurnaan dari tahap ujicoba lapangan awal. Hal ini merupakan langkah terakhir. Uji coba lapangan awal dilakukan kepada tiga puluh siswa dari lima SMA. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 D. Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba Desain uji coba yang digunakan adalah desain deskriptif. Tahapan awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu terlebih dahulu menganalisis kebutuhan, kurikulum, menentukan materi, mengumpulkan referensi yang dibutuhkan terkait materi yang kemudian dilanjutkan membuat rancangan. Tahapan kedua yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan rancangan pembuatan modul. Selama pembuatan modul peneliti berkonsultasi kepada dosen pembimbing. Hasil rancangan modul fisika ini kemudian dinilai oleh validator pada aspek materi dan tampilan.
Analisis Kebutuhan
Analisis Kurikulum
Perencanaan Modul
Evaluasi oleh Ahli
Draf Modul (Modul I) Draf Terevisi (Modul II) Uji Coba I
10 Siswa
Draf Terevisi (Modul III)
Uji Coba II
Produk Akhir Gambar 3.2 Alur Desain Uji Coba Produk commit to user
30 Siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 Produk dari tahapan kedua direvisi dan diujicobakan ke siswa. Kegiatan uji coba ini ditujukan untuk mengetahui respon siswa terhadap keterbacaan modul fisika pada aspek materi dan tampilan. Dari hasil uji coba lapangan awal tersebut akan diperoleh data yang kemudian dapat dianalisis oleh peneliti sehingga dapat dilakukan revisi kembali sebelum akhirnya dihasilkan produk akhir modul fisika. Bagan desain uji coba produk ditunjukkan pada Gambar 3.2.
2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari validator yaitu ahli materi dan ahli media serta 40 siswa SMA Kelas XI dari lima SMA. Lima SMA yang dipilih berasal dari daerah yang berbeda-beda agar penilaian merata yaitu dari kabupaten Sukoharjo, kabupaten Karanganyar, dan Kota Surakarta. Untuk kriteria sekolah yang dipilih yaitu sekolah yang memiliki akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN), dapat dilihat pada Lampiran 14 (hal 176).
3. Jenis Data Data yang diperoleh dari penelitian pengembangan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari nilai rata-rata angket dalam uji evaluasi dari aspek materi dan tampilan. Data ini berupa angkaangka yaitu 4, 3, 2 dan 1. Deskripsi angka-angka tersebut terdapat pada lampiran. Penyusunan kuesioner telah dilakukan berdasarkan kisi-kisi yang dapat dilihat pada lampiran, dan sebelum digunakan, kuesioner telah dikoreksi terlebih dahulu oleh ahli (Djemari. 2004: 116). Angka-angka tersebut kemudian direkapitulasikan sehingga dapat disimpulkan tingkat kevalidan modul. Sedangkan untuk data kualitatif diperoleh saran dan komentar sebagai pertimbangan dalam melakukan revisi terhadap modul. Data yang juga diharapkan terkumpul adalah respon siswa tentang keterbacaan modul dari aspek materi dan tampilan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 4. Instrumen Pengumpulan Data Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan beberapa teknik sebagai berikut: a. Teknik Dokumentasi Dokumentasi dilakukan selama tahap penelitian dari tahap analisis potensi dan masalah hingga produk selesai dikembangkan. b. Teknik Angket (Quesioner) Teknik angket untuk mengukur kelayakan isi/materi dan media dalam modul pembelajaran. Angket diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa sesuai kebutuhan dan tujuannya. c. Teknik Wawancara Dilakukan terhadap para nara sumber yaitu ahli materi dan media dalam bentuk tanya jawab. Hal ini dilakukan selama proses validasi media modul pembelajaran. Wawancara juga dilakukan kepada siswa SMA kelas XI. Instrumen dalam penelitian berupa angket, yaitu suatu daftar pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden sendiri dengan memilih alternatif jawaban yang sudah ada. a. Kisi-kisi angket Kisi-kisi angket disesuaikan dengan tujuan dan sasaran angket sehingga angket untuk ahli materi, ahli media, dan siswa akan berbeda. Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi angket. Konsep ini dijabarkan ke dalam variabel dan indikator yang dijadikan pedoman dalam menyusun item-item angket sebagai instrumen pengukuran. b. Butir angket Penyusunan butir-butir angket sebagai alat ukur didasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat. Setelah indikator ditetapkan, kemudian dibuat butirbutirnya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 c. Prosedur penyusunan angket Prosedur yang ditempuh dalam penyusunan angket selama penelitian adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan Untuk menentukan bahwa media yang dibuat telah memenuhi kriteria baik. 2) Menetapkan aspek yang ingin diungkap Untuk memperjelas aspek yang ingin diungkap maka digunakan kisikisi angket. 3) Menentukan jenis dan bentuk angket Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup. 4) Menyusun angket Angket tersusun atas item-item terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang dibuat dengan mengacu pada kisi-kisi angket. 5) Menentukan skor Angket menggunakan format respon empat poin dari skala Likert, di mana alternatif responnya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kemungkinankemungkinan skor 4 bagi Sangat Setuju (SS), skor 3 bagi Setuju (S), skor 2 bagi Tidak Setuju (TS), dan skor 1 bagi Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian dilakukan dengan memberi tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian responden. Penilaian/skor tampak seperti pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Komponen Angket Media N o 1. 2. 3. 4.
KOMPONEN
S
S S
S
T T
S
1 2 3 4 Sugiyono (2010:136) commit to user
T S
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai data yang bersifat kualitatif. Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari kuesioner selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif. Untuk data hasil wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan analisis kualitatif. Data berdasarkan angket perlu dilakukan perhitungan agar dapat disajikan secara kualitatif. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: a. Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan kode responden. b. Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. c. Membuat tabulasi data. d. Menghitung prosentase dari komponen angket dengan rumus sebagai berikut: P = S/N x 100 % (k)
Keterangan: P = prosentase komponen (k)
S = jumlah skor komponen hasil penelitian N = jumlah skor maksimum e. Dari prosentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam interval seperti pada Gambar 3.3 agar pembacaan hasil penelitian menjadi mudah karena data akan diubah menjadi data kualitatif. Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
0%
25 %
50 %
Baik
Sangat Baik
75 %
100 %
Gambar. 3.3 Interval Kriteria Penilaian Sugiyono (2010: 144)
commit to user