23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu bulan Juli sampai November 2013 pada mata pelajaran IPA. Pada bulan Juli peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya, pada bulan agustus melakukan revisi proposal penelitian. Pada bulan September awal minggu ke 1 dan ke 2 melakukan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan September minggu ke 3 dan ke 4 melakukan analisis pelaksanaan siklus I. Awal bulan Oktober minggu ke 1 dan ke 2 melakukan penelitian tindakan kelas siklus II. Bulan Oktober minggu ke 3 dan ke 4 melakukan analisis pelaksanaan siklus II. Setelah itu bulan November mulai membuat laporan hasil penelitian. Adapun rincian waktu kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No
Uraian Kegiatan
1
Penyusunan proposal
2
Revisi proposal
3
Pelaksanaan siklus
4
Analisis pelaksanaan
Juli
Agustus
Sept
Oktober
Nov
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 x x x x x x x x x x
siklus I 5
Pelaksanaan siklus II
6
Analisis pelaksanaan
x x x x
siklus II 7
Penyusunan laporan
x x x x
penelitian
3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN 1 Kajar Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus yang berada di Kecamatan Dawe dengan alam pedesaan yang asri dan tenang sehingga
23
24
nyaman untuk pelaksanaan pembelajaran. Prasarana fisik SD N 1 Kajar yang berada di Kecamatan Dawe cukup lengkap kelas cukup untuk rombel belajar yaitu ada 6 kelas sehingga siswa dapat melakukan pembelajaran pada pagi hari secara keseluruhan. Juga memiliki ruang kantor guru, ruang kantor kepala sekolah dan rumah dinas sebanyak 1 unit. Tempat parkir bagi guru dan siswa secara terpisah memenuhi syarat jumlah alat transportasi yang digunakan warga sekolah sehingga dapat tertata rapi. Penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Kajar karena penulis merupakan salah satu tenaga pengajar di sekolah tersebut. Sehingga penulis dapat memperbaiki pembelajaran di kelas penulis dan juga mudah dalam melaksanakan penelitian. 3.1.3 Karakteristik Subjek Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 1 Kajar Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dengan jumlah siswa 16 terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Latar belakang siswa sangat bervariasi. Dalam penelitian ini peneliti memberikan perhatian pada latar belakang jarak rumah, pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua siswa. Tabel 3.2 Jarak Rumah Siswa dengan Sekolah No
Jarak
Jumlah Siswa
1
0m – 500m
10
2
500m – 1km
4
3
1km – 2m
2
4
2km – 5km
0
Tabel 3.3 Pendidikan Orang Tua Siswa No
Pendidikan Orang Tua
Jumlah Siswa
1
SD
3
2
SMP
10
3
SMA
2
4
PERGURUAN TINGGI
1
25
Tabel 3.4 Pekerjaan Orang Tua Siswa No
Pekerjaan Orang Tua
Jumlah Siswa
1
Buruh
8
2
Wiraswasta
3
3
PNS
1
4
Pedagang
4
3.2 Jenis Penelitian Dan Desain Penelitian 3.2.1 Variabel Yang Akan Diteliti Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel bebas: melihat kemampuan berpikir siswa dengan melihat hasil belajar siswa dalam menyelesaikan tugas melalui pengerjaan tes formatif pada mata pelajaran IPA.
2.
Variabel terikat: melihat cara mengajar guru dalam membuat dan melaksanakan rencana pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan Model Pembelajaran Inquiry Discovery.
1.2.2
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan Kelas (PTK) partisipan, di mana
orang melaksanakan penelitian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi, 2007:3) selain itu Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran (Suhardjono, 2007:58). Komponen-komponen dalam suatu kelas yang dapat dikaji melalui Penelitian Tindakan Kelas, menurut Suhardjono (2007:58) dalam Asrori, 2009:6, meliputi: a.
Siswa dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/lapangan/laboratorium/bengkel.
b.
Guru dapat dicermati ketika guru yang bersangkutan sedang mengajar di kelas sedang membimbing siswa-siswanya yang sedang melakukan pembelajaran.
26
c.
Materi pembelajaran dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
d.
Peralatan atau sarana pendidikan dapat dicermati ketika guru sedang mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar yang diamati oleh guru, siswa ataupun keduanya.
e.
Hasil pembelajaran merupakan produk yang harus ditingkatkan pasti terkait dengan tindakan unsur lain yaitu proses pembelajaran, peralatan atau sarana pendidikan, guru, siswa.
f.
Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Bentuk perlakuan atau tindakan yang dapat dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih kondusif.
g.
Pengelolaan
merupakan
kegiatan
yang
sedang
diterapkan
dan
dapat
diatur/direkayasa dalam bentuk tindakan.
1.2.3
Desain Penelitian Sebenarnya ada beberapa macam model penelitian tindakan kelas yang dapat
digunakan. Namun model yang tampaknya tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh guru di kelas adalah penelitian tindakan kelas model siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart pada tahun 1988 dari Dekain University Australia. Desain PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc. Taggart terdapat empat tahap yaitu planning/perencanaan, action/tindakan, observation/pengamatan, reflection/refleksi. Model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat komponen yaitu: a.
Planning/Perencanaan Pada komponen ini guru sebagai peneliti merumuskan rencana tindakan yang
akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa. b.
Action/Tindakan Pada komponen ini guru melaksanakan tindakan berdasarkan rencana tindakan
yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa yang diinginkan c.
Observation/Pengamatan
27
Pada komponen ini, guru mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak. d.
Reflection/Refleksi Pada komponen ini guru mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam
tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan mendasarkan pada criteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi ini guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal yang telah dibuatnya jika masih terdapat kekurangan sehingga belum memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan pada skema berikut:
SIKLUS I
• • • •
PERENCANAAN TINDAKAN PENGAMATAN REFLEKSI
SIKLUS II
• • • •
PERENCANAAN TINDAKAN PENGAMATAN REFLEKSI
Gambar 3.4 Tahapan Pelaksanaan PTK 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, masing-masing siklus dengan tahap perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan interprestasi, analisis dan refleksi. Yang dilakukan dengan kolaborasi partisipasif dengan guru tempat peneliti mengajar. 1.
Siklus I a.
Perencanaan 1)
menentukan mata pelajaran yang akan diteliti,
2)
menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam penelitian,
3)
menentukan teknik/metode untuk mengatasi masalah yang diteliti,
4)
menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I,
28
5)
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai materi yang dipilih siklus I,
6)
menyiapkan media yang digunakan,
7)
melakukan komunikasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan ijin dan dukungan baik saran maupun izin penggunaan sarana sekolah,
8)
menunjuk dan melakukan komunikasi dengan pengamat yang akan memberikan refleksi berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang penulis laksanakan.
b.
Implementasi tindakan 1) Pertemuan 1 a)
Siswa mengamati macam-macam benda padat baik yang nyata maupun yang berdasarkan pengalaman dalam kehidupan seharihari kemudian menyebutkan macam-macam benda padat dengan bimbingan guru (eksplorasi).
b)
Siswa melakukan percobaan sesuai langkah-langkah kerja pada LKS bersama kelompoknya untuk mengidentifikasi sifat-sifat benda padat. Selama melakukan kegiatan kelompok guru berkeliling untuk membimbing siswa (elaborasi).
c)
Hasil diskusi kelompok dilaporkan di depan kelas dengan diskusi kelas dan dibuktikan dengan demonstrasi secara klasikal oleh siswa dibimbing guru (elaborasi).
d)
Bersama
dengan
bimbingan
guru
siswa
menyimpulkan
berdasarkan hasil percobaan secara kelompok, demonstrasi kelas tentang sifat-sifat benda padat (konfirmasi). 2) Pertemuan 2 a)
Siswa mengamati macam-macam benda cair baik yang nyata maupun yang berdasarkan pengalaman dalam kehidupan seharihari kemudian menyebutkan macam-macam benda cair dengan bimbingan guru (eksplorasi).
b)
Siswa melakukan percobaan sesuai langkah-langkah kerja pada LKS bersama kelompoknya untuk mengidentifikasi sifat-sifat
29
benda cair. Selama melakukan kegiatan kelompok guru berkeliling untuk membimbing siswa (elaborasi). c)
Hasil diskusi kelompok dilaporkan di depan kelas dengan diskusi kelas dan dibuktikan dengan demonstrasi secara klasikal oleh siswa dibimbing guru (elaborasi).
d)
Bersama
dengan
bimbingan
guru
siswa
menyimpulkan
berdasarkan hasil percobaan secara kelompok, demonstrasi kelas tentang sifat-sifat benda cair (konfirmasi). 3) Pertemuan 3 a)
Siswa mengamati macam-macam benda gas baik yang nyata maupun yang berdasarkan pengalaman dalam kehidupan seharihari kemudian menyebutkan macam-macam benda gas dengan bimbingan guru (eksplorasi).
b)
Siswa melakukan percobaan sesuai langkah-langkah kerja pada LKS bersama kelompoknya untuk mengidentifikasi sifat-sifat benda gas. Selama melakukan kegiatan kelompok guru berkeliling untuk membimbing siswa (elaborasi).
c)
Hasil diskusi kelompok dilaporkan di depan kelas dengan diskusi kelas dan dibuktikan dengan demonstrasi secara klasikal oleh siswa dibimbing guru (elaborasi).
d)
Bersama
dengan
bimbingan
guru
siswa
menyimpulkan
berdasarkan hasil percobaan secara kelompok, demonstrasi kelas tentang sifat-sifat benda gas (konfirmasi). c.
Observasi dan interprestasi 1) Meminta teman seprofesi yang membantu penelitian menjadi pengamatan untuk memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran, aktivitas siswa. 2) Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. 3) Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahui hasil belajar dengan meminta siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
30
d.
Analisis dan Refleksi Peneliti melakukan kegiatan analisis hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti maupun pengamat pada siklus I.
2.
Siklus II a.
Perencanaan 1)
menentukan mata pelajaran yang akan diteliti,
2)
menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam penelitian,
3)
menentukan teknik/metode untuk mengatasi masalah yang diteliti,
4)
menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II,
5)
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai materi yang dipilih siklus II,
6)
menyiapkan media yang digunakan,
7)
melakukan komunikasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan ijin dan dukungan baik saran maupun izin penggunaan sarana sekolah,
8)
menunjuk dan melakukan komunikasi dengan pengamat yang akan memberikan refleksi berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang penulis laksanakan.
b.
Implementasi tindakan 1)
Orientasi. Langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah orientasi guru merangsang dan mengajak siswa berpikir memecahkan masalah. Keberhasilan orientasi tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah tanpa kemauan dan kemampuan itu tidak akan mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
2)
Merumuskan masalah. Langkah membawa siswa pada persoalan yang mengandung teka-teki. Proses pencarian jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran, oleh sebab itu melalui proses tersebut
31
siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui prose berpikir. 3)
Mengajukan hipotesis. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu lahir. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak pada siswa dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat menrumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
4)
Mengumpulkan data. Aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh sebab itu tugas dan peran guru tahapan ini adalah mengajukan pertanyaa-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5)
Menguji hipotesis. Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6)
Merumuskan kesimpulan. Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Oleh karena itu untuk mencapai
kesimpulan yang akurat
hendaknya guru mampu
menunjukknan pada siswa data mana yang relevan. c.
Observasi dan interprestasi 1) Meminta teman seprofesi yang membantu penelitian menjadi pengamatan untuk memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran, aktivitas siswa.
32
2) Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. 3) Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahui hasil belajar dengan meminta siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. d.
Analisis dan Refleksi Peneliti melakukan kegiatan analisis hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti maupun pengamat pada siklus II.
3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data Dalam penelitian ini ada 3 data dan alat pengumpulan data juga ada 3 secara rinci sebagai berikut: 1.
Data hasil belajar siswa alat pengumpulan data berupa rekapitulasi nilai siswa diuji dengan tes formatif.
2.
Data aktivitas siswa dalam pembelajaran dan alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan aktivitas siswa dengan observasi selama pembelajaran.
3.
Data aktivitas guru dalam pembelajaran dan alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan kegiatan pembelajaran dengan observasi selama pembelajaran.
3.5 Indikator Kinerja Dalam penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adalah: 1.
Minimal 85% hasil belajar siswa di atas KKM yang telah ditentukan.
2.
Minimal 75% siswa mengalami peningkatan keaktifannya dalam pembelajaran.
3.
Minimal 75% kinerja guru mengalami peningkatan dalam melaksanakan pembelajaran.
3.6 Analisis Data Dalam peneltian ini peneliti menggunakan deskripsi komparatif dalam menganalisis data: 1.
Analisis data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi komparatif
yang
dilanjutkan
refleksi.
Diskripsi
komparatif
dengan
33
membandingkan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus. 2.
Analisis data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi komparatif
yang
dilanjutkan
refleksi.
Diskripsi
komparatif
dengan
membandingkan data pada lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus. 3.
Analisis data kinerja guru dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi komparatif
yang
dilanjutkan
refleksi.
Diskripsi
komparatif
dengan
membandingkan data pada lembar pengamatan kinerja guru dalam pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus. Adapun pedoman uji kelayakan instrumen penilaian sebagai berikut: 1.
2.
Pedoman penilaian tes formatif a.
Siswa menjawab benar skor 1
b.
Siswa menjawab salah skor 0
c.
Skor maksimal 10
d.
Nilai akhir = Skor benar x 100 Skor maksimal
Pedoman penghitungan persentase ketuntasan hasil belajar Jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah siswa seluruhnya
3.
Pedoman penghitungan persentase siswa yang tidak tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas x 100% Jumlah siswa seluruhnya
4.
Rata-rata hasil tes formatif Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa seluruhnya
34
Adapun kisi-kisi soal tes formatif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Kisi-kisi Siklus I No 1
Ranah
Indikator
1
2
Menyebutkan macam-macam
3
4
5
6
√
Tingkat Kesukaran
Nomor Soal
Sukar
1
Sedang
2
Mudah
3
Sedang
4
Sukar
5
Mudah
6
benda padat 2
Mengidentifikasi
sifat-sifat
√
benda padat
√ √
3
Menyebutkan macam-macam
√
benda cair. 4
5
Mengidentifikasi
sifat-sifat
√
benda cair.
√
Sedang
7
Menyebutkan macam-macam
√
Sukar
8
Mudah
9
Mudah
10
Tingkat Kesukaran
Nomor Soal
Sukar
1
Sedang
2
Mudah
3
Sedang
4
Sukar
5
benda gas 6
Mengidentifikasi
sifat-sifat
√
benda gas.
√
Tabel 3.6 Kisi-kisi Siklus II No 1
Ranah
Indikator Menyebutkan
1
2
perubahan
3
4
5
√
6
wujud pada benda padat 2
Menjelaskan
peristiwa
√
mencair 3
Menjelaskan
peristiwa
√
menyublim 2
Menjelaskan
peristiwa
√
mencair 4
Menyebutkan
perubahan
√
35
wujud pada benda cair 5
Menjelaskan
peristiwa
√
Mudah
6
menguap 6
Menjelaskan
peristiwa
√
Sedang
7
perubahan
√
Sukar
8
Mudah
9
Mudah
10
membeku 7
Menyebutkan
wujud pada benda gas 8
Menjelaskan
peristiwa
√
menghablur/mengristal 9
Menjelaskan mengembun
peristiwa
√