BAB III METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian Explanatory Research yaitu dengan menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesa. Metode yang digunakan survei dengan tekhnik wawancara dan alat bantu
kuesioner yang dilengkapi dengan uji laboratorium.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah belah melintang (Cross Sectional) dimana variabel terikat yang diteliti diambil dan diukur pada waktu yang bersamaan dan hanya diobservasi sekali saja.13) Penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel – variabel melali uji hipotesis.
A. POPULASI, SAMPEL DAN OBYEK PENELITIAN 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah produsen kerupuk di Desa Sijeruk Kecamatan Kendal yang berjumlah 15 produsen. 2. Sampel Sampel yang diambil adalah total populasi yang berjumlah 15 produsen. Karena jenis kerupuk yang diproduksi homogen maka berapapun sampel yang diambil akan sama, dan setiap jenis kerupuk yang diproduksi dijadikan sampel. Masing – masing sampel diambil 100 g dan diuji dua kali dengan metode uji nyala api dan uji kertas kurkumin. 3. Obyek Penelitian Dari 15 produsen kerupuk masing – masing memproduksi satu jenis kerupuk dan dari hasil kerupuk yang diproduksi berwarna putih dan kuning. Sebagai obyek penelitian adalah kerupuk yang diproduksi oleh produsen kerupuk di Desa Sijeruk Kecamatan Kendal.
B. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat ( variabel yang mempengaruhi ). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan produsen mengenai derajad keberadaan boraks dalam kerupuk dan sikap produsen mengenai derajad keberadaan boraks dalam kerupuk. b. Variabel Terikat Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah derajad keberadaan boraks dalam kerupuk. 2.
Definisi Oprasional a. Tingkat pengetahuan adalah kemampuan produsen untuk menjawab pengertian boraks, kegunaan boraks dan penggunaan boraks dalam kerupuk dan dampak penggunaan boraks bagi kesehatan yang dinyatakan dalam skor. Skala : Interval. b. Sikap produsen adalah tanggapan produsen kerupuk menggenai derajad keberadaan boraks dalam kerupuk yang dinyatakan dalam skor. Skala : Interval. c. Keberadaan boraks adalah penggunaan boraks dalam kerupuk yang diperoleh dari
uji
laboratorium
dengan
metode
uji
nyala
api
dan
dengan
membandingkan dengan boraks murni, untuk menyamakan nyala hijau. Skala : Nominal.
D. PENGUJIAN BORAKS Dari berbagai prosedur pengujian boraks secara kualitatif yang telah diuraikan diatas, diambil prosedur pengujian yang paling mudah dilakukan yaitu dengan menggunakan metode uji nyala api dan uji kertas kurkumin.
1. Bahan : Bahan yang digunakan dalam uji kerupuk secara kualitatif yaitu : kerupuk sebanyak 100 g dari masing – masing produsen, metanol, Asam Sulfat pekat, kunyit bubuk, alkohol, kertas saring, boraks murni sebagai pembanding. 2. Alat yang digunakan adalah timbangan ohaus, cawan porselin, beker gelas alat pembakar, gagang pengaduk, korek api. 3. Prosedur Penelitian a. Uji Nyala Api Sampel kerupuk dihancurkan dan ditimbang sebanyak 100 g, kemudian direndam air dalam beker gelas selama 90 menit dan disaring. Filtrat yang dihasilkan diuapkan dan diambil garamnya, tunggu hingga agak dingin. Setelah itu tambahkan asam sulfat pekat 1 ml dan 2 ml metanol. Kemudian masukkan nyala api, bila terbentuk nyala hijau boraks positif. Sebagai bahan pembanding dilakukan pengujian pada boraks murni dengan jumlah yang bervariasi untuk membuktikan bahwa semakin banyak boraks murni yang digunakan maka akan semakin jelas dan lama nyala api warna hijau yang dihasilkan. b. Uji Kertas Kunyit ( Kurkumin) Buat larutan kunyit dan alkohol, masukkan kertas saring setelah kertas menyerap kunyit dan alkohol tadi, kertas dikeringkan dalam suhu ruangan sampai benar – benar kering. Panaskan filtrat seperti uji nyala api, kemudiam ambil garam yang dihasilkan, teteskan pada kertas saring, jika terbentuk warna merah bata boraks positif.
E. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer a. Wawancara Data mengenai pengetahuan dan sikap produsen ( pengertian boraks, kegunaan borak, pengaruh terhadap kesehatan ) diambil dengan cara wawancara dengan alat bantu kuesioner. b. Pemeriksaan laboratorium
Data mengenai derajad keberadaan boraks dalam kerupuk yang diperoleh dengan uji laboratorium dengan metode uji nyala api dengan dibandingkan dengan boraks murni dan metode uji kertas kunyit. 2. Data Sekunder Data sekunder dikumpulkan dengan mengambil data – data dari Kelurahan Sijeruk mengenai penduduk yang bermata pencaharian sebagai produsen kerupuk.
F. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 1. Pengolahan Data a. Memasukkan data Data mentah yang telah dikumpulkan kemudian dikategorikan sehingga mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk uji hipotesa. b. Mengedit data Merupakan langkah untuk meneliti kelengkapan data yang telah diperoleh, dapat berupa koreksi terhadap angka, huruf atau konsistensi jawaban dari responden. Hal ini dilakukan untuk memudahkan saat pengolahan data. c. Mengkode data 1) Pengetahuan Dari prosentase benar dari pengetahuan kemudian diklasifikasikan menurut Ali Khomsan sebagai berikut : a). Pengetahuan baik bila prosentase (%) jawaban benar lebih besar dari 80 diberi kode 1. b). Pengetahuan cukup bila prosentase (%) jawaban benar 60 - 80 % diberi kode 2. c). Pengetahuan kurang bila prosentase (%) jawaban benar lebih kecil dari 60 % diberi kode 3.
2) Sikap
Dari total skor sikap diklasifikasikan menurut skala Likert. Karena data berdistribusi normal, maka dipakai rata – rata dari nilai total skor,yaitu sebagai berikut : a). Sikap positif bila skor ≥ 9,13. b). Sikap negatif bila skor ≤ 9,13. 3) Mengidentifikasi boraks Dari hasil uji laboratorium mengenai derajad keberadaan boraks dinyatakan dalam kode. a). Untuk hasil negatif diberi kode 0. b). Untuk hasil positif dengan nyala hijau tipis diberi kode 1. c). Untuk hasil positif dengan nyala hijau jelas diberi kode 2. d. Skoring 1) Pengetahuan Setiap pertanyaan yang benar dari item pertanyaan diberi skor 1, dan bila salah 0, sehingga setiap responden mempunyai total skor pengetahuan yang kemudian dilakukan penghitungan proporsi benar yang dinyatakan dalam prosentase (%). 2) Sikap Perhitungan dilakukan dengan menggunakan skala likert yang dibagi menjadi 2 jenis yaitu pertanyaan Positif jika setuju mendapat nilai 2. Ragu– ragu 1 dan tidak setuju 0 dan pertanyaan Negatif jika setuju 0, ragu – ragu 1 dan tidak setuju 2. Karena data berdistribusi normal, maka dipakai nilai rata – rata dari total skor sebagai berikut : 1. Mendukung jika rata – rata ≥9,13. 2. kurang mendukung jika rata – rata ≤ 9,13. e. Computing 1) Pengetahuan yaitu dari total skor pengetahuan kemudian dilakukan perhitungan persentase pengetahuan. =
Total skor tiap responden ----------------------------------- X 100% Skor maksimal pengetahuan
2) Sikap yaitu dari total skor sikap kemudian dilakukan perhitungan rata– rata sikap Total skor tiap responden = --------------------------------- X 100% Skor maksimal sikap f. Membuat tabulasi Mengelompokkan data dan disajikan dalam bentuk tabel – tabel untuk memudahkan dalam analisis data. 2. Analisis Data Analisa data dilakukan dengan menggunakan program komputer analisa yang dilakukan meliputi : a. Analisa Univariat Analisa satu variabel digunakan untuk menggambarkan variabel bebas ( pengetahuan produsen dan sikap produsen) dengan variabel terikat ( derjad keberadaan Boraks dalam kerupuk ) yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. b. Analisa Bivariat Analisis satu variabel digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas ( pengetahuan produsen dan sikap produsen ) dengan variabel terikat ( keberadaan Boraks dalam kerupuk hasil produksi ). Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan dua buah variabel nominal maka uji statistik yang digunakan dalam menganalisis dengan alat bantu komputer adalah uji Chi – Kuadrat (Chi – Square).12