BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh 1) hubungan antara kepemimpinan dalam PT Diva Star dengan pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut, 2) hubungan antara keterlibatan karyawan dan pengambilan keputusan, dan
3) hubungan antara pengambilan keputusan untuk melihat
dampaknya pada produktivitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi khususnya manajemen sumber daya manusia dan difokuskan pada sumber daya manusia pada PT Diva Star. Jenis penelitian adalah kuantitatif karena penelitian ini menggunakan statistik sebagai acuan utama. Selain itu untuk mendapatkan gambaran kondisi sebenarnya mengenai kepemimpinan yang terjadi di perusahaan, keterlibatan seperti apa yang sudah dilakukan oleh karyawan dan bagaimana proses pengambilan keputusan selama ini. Sementara itu metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu penelitian ini mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data utamanya.
58
59
Sedangkan cakupan waktu (time horizon) bersifat cross sectional di mana pengambilan sampel diambil dari waktu tertentu pada tahun 2012. Unit analisis adalah karyawan (bagian produksi dan office). Metode yang digunakan dalam penelitian dapat disimpulkan pada Tabel 3.1. berikut ini: Tabel 3.1 Metode yang digunakan dalam penelitian Jenis Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Metode Penelitian Metode survei: Penjelasan survei Metode survey: Deskriptif survei
Unit Penelitian
Time Horizon
Karyawan
Cross Sectional
Karyawan
Cross Sectional
3.2 Operasionalisasi Variabel Arikunto (2004:96) menjelaskan bahwa variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau independent (X) adalah variabel yang mempengaruhi. Sedangkan variabel terikat atau dependent (Y) disebut sebagai respon pada variabel X. Adapun dalam penelitian ini variabel
dan
adalah kepemimpinan dan
keterlibatan karyawan. Sementara Y adalah pengambilan keputusan. Dan produktivtas (Z) sebagai dampaknya. (1) Kepemimpinan
60
Nuryadin (2012:49) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang terjalin antara satu individu dengan individu lainnya karena adanya kepentingan secara bersama. Dimana hubungan ini sendiri ditandai dengan sikap yang ditujukan dan sebuah arahan atau bimbingan yang berasal dari seorang individu itu. (2) Keterlibatan karyawan I Wayan Edi Arsawan dan I Wayan Wirga (2012:193) mengungkapkan bahwa keterlibatan karyawan adalah usaha membangun yang menyentuh hampir semua aspek dari manajemen sumber daya manusia. Dan yang menjadi titik penting dari keterlibatan ini adalah jika keterlibatan tidak ditangani secara tepat maka karyawan akan gagal melibatkan diri pada pekerjaan mereka masing-masing. (3) Pengambilan keputusan Irham Fahmi (2011:2) menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah proses di mana kita menelusuri masalah yang berawal dari latar belakang masalah, melakukan identifikasi masalah hingga terbentuknya suatu kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan. Rekomendasi ini bisa menjadi keuntungan bagi perusahaan jika digunakan dengan sebaik-baiknya. (4) Produktivitas
61
Wayan Gede Supartha (2007:110) menjelaskan produktivitas secara teknis-kualitatif mengandung cara atau metode dimana terdiri dari banyak faktor sumber daya seperti tenaga kerja, sistem, metode, maupun material.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep
Kepemimpinan menjelaskan p.11 bahwa
Dimensi
1.Kepribadian
kepemimpinan
Indikator
Skala
1.Nilai-nilai
Ordinal
2.Latar belakang
Ordinal
3.Pengalaman
Ordinal
1.Sikap yang
Ordinal
merupakan suatu
2.Karakteristik
hubungan yang karyawan
ditunjukkan
terjalin antara
2.Sejarah kinerja
satu individu
karyawan
Ordinal
dengan individu
3.Kebutuhan
1.Menetapkan
lainnya karena
tugas
deskripsi pekerjaan
Ordinal
adanya
2.Mendistribusikan
Ordinal
kepentingan
informasi
secara bersama
3.Memberikan
Sumber:
pendapat
Nuryadin
4.Koordinasi
Ordinal
(2012:49)
5.Mengevaluasi
Ordinal
4.Kebijakan
1.Menetapkan
Ordinal
organisasi
standar
Ordinal
62
2.Memantau kinerja
Ordinal
bawahan 3.Memantau
Ordinal
kedisiplinan Keterlibatan karyawan p.28
mengungkapka 1.Interaksi
1.Menerapkan
n bahwa
komunikasi yang
keterlibatan
baik dan benar
karyawan
2.Menciptakan
adalah usaha
suasana harmonis
Ordinal
Ordinal
membangun yang
2.Understand
menyentuh
1.Memahami
hampir semua
pekerjaan dan tugas
aspek dari
2.Mengekspresikan
manajemen
tanggung jawab
Ordinal
Ordinal
sumber daya manusia.
3.Participation
Sumber:
1.Keterampilan
I Wayan Edi
dalam menangani
Arsawan dan I
masalah
Wayan Wirga
2.Ikut memberikan
(2012:193)
umpan balik 3.Kesediaan untuk
Ordinal
Ordinal
Ordinal
membantu teman kerja Pengambilan keputusan p.36
menyatakan bahwa pengambilan
1.Informasi
1.Pengetahuan yang
keputusan
dimiliki
adalah proses
2.Tingkat keaslian
Ordinal
Ordinal
63
di mana kita
informasi
menelusuri masalah yang
2.Solusi
1.Tingkat
berawal dari
alternatif
kompleksitas
latar belakang
masalah
masalah,
2.Efek/dampak
melakukan
solusi yang
identifikasi
diterapkan
masalah
3.Mengevaluasi
hingga
hasil
Ordinal
Ordinal
Ordinal
terbentuknya suatu kesimpulan atau rekomendasi. Sumber: Irham Fahmi (2011:2) Produktivitas
Wayan Gede
1.Kedisiplinan
1.Kebijakan jam
p.42
Supartha
kerja karyawan
(2007:110)
2.Penaatan dalam
menjelaskan
pemeliharaan
produktivitas
peralatan produksi
Ordinal
Ordinal
secara tekniskualitatif
2.Prosedur
1.Training dan
mengandung
pekerjaan
pelatihan
cara atau
pengembangan
metode dimana
2.Prosedur aktivitas
terdiri dari banyak faktor
Ordinal
Ordinal
64
sumber daya seperti tenaga kerja, sistem, metode, maupun material. Sumber: Wayan Gede Supartha (2007:110)
3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1) Data Kuantitatif Yaitu data yang berupa angka-angka meliputi laporan tahunan (annual report) 2) Data Kualitatif Yaitu data yang berupa penjelasan pernyataan yang tidak berupa angka-angka seperti gambaran umum dan perkembangan perusahaan PT Diva Star.
65
3.3.2 Sumber Data Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer yang dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu: (1) metode survei dan (2) metode observasi. Selain data primer penelitian juga menggunakan data sekunder yaitu data yang mengakses langsung pada situs PT Diva Star dan laporan resmi perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini.
3.4 Teknik pengumpulan data 1) Teknik pengumpulan data primer Yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Penelitian data ini dilakukan dengan cara: •
Wawancara (Interview) adalah metode pengumpulan data secara lisan dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang berwenang dalam organisasi tersebut.
•
Kuesioner (questionaire) adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau angket yang telah disediakan kepada responden. Kuesioner yang diberikan kepada
66
responden adalah bersifat tertutup dalam artian mengharapkan pertanyaan singkat atau memilih pilihan jawaban yang tersedia. •
Obervasi (observation) adalah pengamatan langsung pada satu objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek peneliti.
2) Teknik pengumpulan data sekunder Yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan / peroleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. •
Penelitian
kepustakaan
(library
research)
adalah
dengan
mengumpulkan buku-buku, karya ilmiah, makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. •
Studio dokumentasi yang dilakukan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan aktivitas PT Diva Star.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel Quota Sampling Quota sampling digunakan sebagai metode untuk memilih peserta survei. Quota sampling digunakan karena pengambilan sampel yang telah dijatahkan atau ditentukan sesuai dengan jumlah sampel yang memang berada di tempat
67
penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengambil hasil pendapat karyawan dalam jumlah besar. Dalam penelitian ini 125 responden diambil sebagai sampel dimana terdiri dari karyawan baik bagian produksi maupun juga office. Quota sampling berguna ketika waktu terbatas, kerangka sampling tidak tersedia, anggaran penelitian sangat ketat atau ketika akurasi rinsi tidak penting. Quota sampling adalah versi non probability sampling stratified. Dalam stratified sampling, subset dari populasi yang diciptakan agar bagian masing-masing memiliki karakteristik umum, seperti jenis kelamin. Random sampling memilih sejumlah subset masing-masing dengan, tidak seperti sampel kuota, yang masingmasing subjek potensial memiliki probabilitas yang dikenal untuk terpilih.
3.6 MetodeAnalisis Penelitian ini menggunakan model Path Analysis. Analisis jalur (Path Analysis) adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier ganda. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel
,
terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. Sementara itu menurut Robert D Retherford yang dikutip Jonathan Sarwono (2012:17) “Path Analysis ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi
68
berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung”. Sedangkan definisi lain menurut Paul Webley yang dikutip Jonathan Sarwono (2012:17) mengatakan: “Path analysis merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel.” David Garson dari North Carolina State University yang dikutip oleh Jonathan Sarwono (2012:17) mendefinisikan path analysis sebagai “Model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing-masing variabel dalam suatu model sebagai variabel tergantung (pemberi respon) sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan dilakukan juga perhitungan uji keselarasan statistik. Jonathan Sarwono (2012:17) juga mengungkapkan Path analysis merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan
69
besarnya pengaruh variabel independen exogenous terhadap variabel dependen endogenous. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya path analysis dapat dikatakan sebagai kepanjangan dari analisis regresi berganda, meski didasarkan sejarah terdapat perbedaan dasar antara path analysis yang bersifat independen terhadap prosedur statistik dalam menentukan hubungan sebab akibat; sedang regresi linier memang merupakan prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar variabel yang dikaji. Hubungan sebab akibat ini melalui variabel X → Y → Z. Jalur yang di gambarkan dengan tanda panah ini merupakan hipotesis yang akan di uji berdasarkan data lapangan.
3.7 Rancangan Uji Hipotesis Sesuai dengan dua hipotesis yang dikemukakan peneliti di depan, maka pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut: Sesuai dengan dua hipotesis yang dikemukakan peneliti didepan, maka pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut :
70
1) Uji T (T-test) menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel terikat yang langkah-langkahnya sebagai berikut: •
Membuat formula hipotesis a) Ho: bi= 0 (hipotesis nihil) Yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antar variabel bebas (X) secara parsial, dengan variabel terikat (Y). b) Ho: bi≠0 (hipotesis alternatif) Yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) secara parsial, dengan variabel terikat (Y).
•
Menentukan nilai F-tabel yang menggunakan level of significant sebesar 5 %.
•
Mencari nilai F-hitung dengan rumus: T hitung =
•
Pengambilan keputusan
Jika P-value <α= 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat. Jika P-value >α= 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti variabel bebas secara parsial
71
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat. 2) Uji Validitas Menurut Danang Sunyoto (2011:69) mengutip pernyataan Suharsimi validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. 3) Uji Reliabilitas Menurut Danang Sunyoto (2011:70) dengan mengutip Suharsimi menyatakan reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datamya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kaliun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya jadi dapat diandalkan.
72
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. 4) Uji Normalitas Sudjana (2003:466) mengatakan uji normalitas merupakan uji yang sering dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan analisis data, banyak sekali metode analisis yang mensyaratkan data harus normal misalnya analisis regresi dan lain sebagainya, bahkan ada juga yang uji normalitas pada residual model statistika. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji, digunakan uji Liliefors. Uji normalitas dilakukan sebelum data diolah berdasarkan modelmodel penelitian yang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal. Ada bermacam-macam cara untuk mendeteksi normalitas distribusi data, salah satunya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : Ho
: Data X berdistribusi normal.
Ha
: Data X tidak berdistribusi normal.
Pengambilan keputusan :
73
Jika Sig.(p) > 0,05 maka Ho diterima Jika Sig.(p) < 0,05 maka Ho ditolak Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov.
3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Berikut ini adalah rancangan yag digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini.
Start
Identifikasi masalah
Studi pustaka & pencarian metode pemecahan masalah
Pengamatan dan Peminjaman Objek Penelitian
74
Batasan Ruang Lingkup
Tujuan Penelitian
Analisa Perhitungan
A
Main Problem Analysis
Leadership factor Analysis
Program Keterlibatan
Proses Pengambilan Keputusan
75
Kesimpulan dan
Finish
Gambar 3.1 Diagram Alir Pemecahan Masalah
Berikut ini adalah penjelasan dari gambar diagram alir pemecahan masalah yang digunakan pada penelitian: 1) Pengamatan dan Peninjauan Objek Penelitian Pada tahap ini dilakukan peninjauan dan pengamatan terhadap kondisi perusahaan secara umum. Dalam kegiatan ini dilakukan wawancara terhadap manager perusahaan untuk mendapatkan gambaran umum terhadap perusahaan sehingga dapat membantu dalam menganalisa masalah–masalah yang terjadi dalam perusahaan tersebut. 2) Identifikasi Masalah Setelah
melakukan
peninjauan
dan
pengamatan
terhadap
perusahaan, penulis kemudian melakukan identifikasi permasalahan berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari perusahaan. Dari informasi tersebut diketahui bahwa dalam konteks eskternal terjadinya kelangkaan bahan baku di dalam negeri yang menyebabkan pengeluaran lebih besar karena harus membeli bahan baku dari luar negeri. Selain itu
76
semakin sedikitnya tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam pembuatan sepatu secara handmade membuat hasil produk menjadi menurun. Selain itu, PT Diva Star juga menemukan banyaknya produk jiplakan di pasaran dengan mengambil desain dan hasil produk mereka. Tidak hanya itu saja, perusahaan dengan komoditi sepatu telah banyak di Indonesia. Semakin hari persaingan semakin keras. Untuk masalah internal khususnya (yang menjadi perhatian utama) adalah adanya sikap pasif dari karyawan dalam kegiatan sehari-hari di perusahaan, pemimpin yang dianggap terlalu dominan, pengambilan keputusan yang tidak berorientasi jangka panjang dan pengaruh hal-hal tersebut yang sangat signifikan terhadap produktivitas. 3) Studi Pustaka dan Pencarian Metode Pemecahan Masalah Setelah mengetahui permasalahan yang terjadi pada perusahaan, maka penulis melakukan studi kepustakaan untuk mencari metode yang sesuai untuk membantu penulis dalam menyelesaikan permasalahan yang diteliti. 4) Batasan Ruang Lingkup Setelah
mengidentifikasi
masalah
yang
terjadi,
kemudian
melakukan pembatasan terhadap objek–objek yang akan dibahas serta metode yang akan digunakan didalam penelitian. Berikut ini adalah batasan permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini:
77
•
Diasumsikan bahwa lini 6 bekerja sekitar 9 jam sehari hingga target produksi tercapai dengan mengabaikan waktu istirahat, waktu atau jam masuk dan hal-hal mendesak lainnya.
•
Data yang produksi yang ditampilkan data hasil produksi pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.
•
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil data yang diberikan oleh perusahaan dan data interview dengan Manager Produksi Perusahaan.
•
Diasumsikan bahwa bahan baku yang digunakan telah dipilih dari pemasok paling baik dari antara pilihan pemasok–pemasok luar negeri dalam konteks produktivitas.
5) Tujuan Penelitian Pada tahap ini memaparkan tujuan dari pembuatan penelitian ini. Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan penelitian ini adalah: . • Mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi jumlah produksi
secara
optimal
sehingga
dapat
memaksimalkan
keuntungan yang didapatkan. 6) Analisa Hasil Perhitungan Analisa dari hasil yang telah diperoleh dapat digunakan sebagai pengendali persediaan terhadap sumber daya yang berpengaruh terhadap produksi. 7) Main Problem Analysis
78
Tahap
ini
dilakukan
analisa
pada
masalah
utama
yaitu
produktivitas perusahaan. Penelitian yang diadakan penulis terfokus pada hasil produksi yang dilakukan apakah telah mencapai target dan memberikan keuntungan secara maksimal. 8) Leadership Factor Analysis Penelitian di dunia telah menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan hanya pelengkap dalam aktivitas industri saat ini namun adalah faktor utama munculnya inovasi. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mencari tahu bagaimana latar belakang dari pimpinan dan berbagai orang-orang sesuai dengan jabatan mereka berinteraksi sesuai dengan karakter masing-masing. 9) Program Keterlibatan Karyawan Tidak dipungkiri keterlibatan karyawan sangat berpengaruh pada keberhasilan perusahaan di masyarakat. Tidak hanya pimpinan dan para manager yang tahu akan persaingan produk, para karyawan pun akan merasa lebih berguna ketika mereka dapat menyampaikan inovasi-inovasi yang menurut mereka dapat dijadikan keunggulan produk. Kerlibatan karyawan yang diteliti di sini adalah melakukan observasi mengenai ada atau tidak adanya keberadaan program ini. Banyak perusahaan masa kini tidak melakukan suatu langkah nyata untuk memberikan peluang yang baik bagi karyawan mereka sendiri. 10) Proses Pengambilan Keputusan
79
Penelitian juga akan menelusuri bagaimana proses pengambilan keputusan berlangsung pada setiap perubahan yang dibuat. Dimulai dari siapa saja yang terlibat, siapa saja yang berhak memberi pendapat dan bagaimana hasil keputusan selama ini. Selain itu peneliti juga melihat proses dari pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan mengenai berbagai hal mengenai standar kerja, peraturan bagi karyawan dan bagaimana kondisi sebenarnya atau peran sebenarnya karyawan di dalam perusahaan selama ini dan membandingkan peran mereka terhadap pemimpin mereka. 11) Kesimpulan dan Saran Setelah semua tahap pemecahan masalah dilakukan, maka dibuatlah beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan tersebut didasarkan dari apa yang telah di dapatkan dan melihat secara nyata apa yang sebenarnya terjadi di lapangan pekerjaan. Selain itu terdapat juga saran–saran yang diberikan tidak hanya untuk membantu pemimpin perusahaan, karyawan yang ada tetapi juga berusaha memberikan opini mengenai apa yang sebaiknya mereka lakukan untuk membangun perusahaan terutama dengan semakin luasnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan besarnya peluang bisnis padat karya seperti komoditi sepatu yang dijalankan PT Diva Star.