BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Dalam penelitian “Analisa Ketidakseimbangan Beban Listrik pada Modul PHB-TR di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta”, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif adalah melakukan pengumpulan data berdasarkan pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini yang hasil dari pengukuran itu diselesaikan dalam bentuk matematis sedangkan jenis penelitian kualitatif adalah melakukanan alisis penelitian berdasarkan data pengukuran kuantitatif. 3.1.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Tahapan penelitian 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
31
a)
Studi Literatur Studili teratur adalah pengumpulan referensi dari bukubuku, penelitian sebelumnya dan jurnal-jurnal dari internet yang berhubungan atau yang dapat mendukung teori penyelesaian penelitian “Analisa Ketidakseimbangan Beban Listrik pada Modul PHB-TR di Terminal 2 Bandara Internasional SoekarnoHatta” seperti yang dijelaskan dalam studi literatur (BAB II).
b)
Pengambilan Data Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan data di PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 2. Data yang dibutuhkan adalah data arus yang mengalir di masing-masing fasa (fasa R,S,Tdan N). Data arus ini dibutuhkan untuk mengetahui besar arus rata-rata yang mengalir di fasa R, S dan T, sedangkan data arus netral dibutuhkan untuk mengetahui besar rugi daya yang terjadi pada modul distribusi. Hal ini merujuk gambar adanya arus yang mengalir di masing-masing fasa untuk keadaan beban tidak seimbang. Data arus ini dibutuhkan untuk menghitung besar rugi-rugi daya. Data tersebut diambil dari modul yang sering terjadi malah ketidakseimbangan yaitu PF6 dan modul Boarding Lounge. Kondisi saat yang diperoleh dari pengumpulan data di lapangan antara lain : Tabel. 3.1. Data Kejadian Listrik Terminal 2 Bandara SoekarnoHatta NO
WAKTU
LAPORAN
PENYEBAB
DAMPAK
KEJADIAN
1.
Minggu 4
Motor 3
Setelah
Terjadi delay
Oktober
phasa
dilakukan
pesawat Garuda
2015
untuk
pengecekan
Airlines yang
garbarata
motor
tidak bisa
BLF5 off
garbarata
memakai jasa
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
secara tiba-
dalam kondidi
Garbarata karena
tiba dan
normal namun
menggunakan 3
tidak dapat
saat
phase dalam
beroperasi.
pengecekan
pengoperasian
modul PHB-
menggunakan
TR, kontaktor
motor.
yang ada didalamnya mengalami kegagalan 1 phase. 2.
Minggu 25
Motor 3
Setelah
Terjadi delay
September
phasa
dilakukan
pesawat Qatar
2016
untuk
pengecekan
Airlines yang
garbarata
motor
tidak bisa
BLD3 off
garbarata
dipushback
secara tiba-
dalam kondidi
karena Garbarata
tiba dan
normal namun
yang masih
tidak dapat
saat
menempel pada
beroperasi.
pengecekan
pintu cabin
modul PHB-
hingga menunggu
TR, kontaktor
kelistrikan
yang ada
normal.
didalamnya mengalami kegagalan 1 phase. 3.
Rabu 11
Power off
Setelah
Beberapa kantor
Januari
untuk
dilaksanakan
layanan Airlines
beberapa
pengecekan,
dan pertokoan
Tennant di
ditemukan
tidak dapat
Area
permasalahan
beroperasi.
Publik.
pada modul
2017
PHB-TR untuk PF6 mengalami terbakar pada kabel koneksi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
kontaktor dengan Fuse di salah satu line. 4.
Jumat 27 Januari 2017
Penerangan
Setelah
Sebagian
Arrival
dilaksanan
penerangan
Canopy F
pengecekan
Arrival Canopy
off
Modul PHB-
gelap.
sebagian.
TR untuk Arrival Canopy kontaktor yang didalamnya kehilangan 1 phasa sehingga power yang keluar hanya 2 line.
Berdasarkan data tersebut di atas diperoleh bahwa sering terjadi kehilangan 1 phasa. Hal ini muncul dikarenakan kemungkinan terjadi kecenderungan perbedaan arus diantara masing-masing
phasa. Oleh karena itu perlu dideteksi dini
pengaruh ketidakseimbangan beban listrik tersebut guna sebagai upaya pemeliharaan secara preventive maintenance dapat tercapai.
Selama
ini
pemeliharaan
dilaksanakan
secara
corrective maintenance yang dilaksanakan apabila kerusakan peralatan itu muncul, sehingga akan berdampak pada pelayanan maupun pengguna jasa Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
Gambar 3.1. Modul PHB-TR yang terbakar di salah satu phase
Gambar 3.2.Panel PHB-TR Terminal 2 (MDS) c)
Analisis Data Analisa data dilakukan setelah pengambilan data di PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 2, Data-data yang diperoleh diubah ke dalam
bentuk
matematis
dan
dianalisis
menggunakan
persamaan yang telah ada. Dalam menganalisis data yang diperoleh,
tidak
menggunakan
metode
apapun,
perhitungan yang digunakan adalah perhitungan biasa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
karena
35
d)
Hasil Hasil adalah penyelesaian dari permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Permasalahan yang ada diselesaikan dengan
cara
matematis
menggunakan
persamaan
yang
sudahada. Hasil penelitian ini berupa kesimpulan yang menunjukkan modul PHB-TR Terminal 2 pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam keadaan baik atau tidak dan berapa rugirugi daya pada line netral modul distribusi di PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional SoekarnoHatta Terminal 2. 3.2
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian
: Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Waktu Penelitian
: Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 1 hari siang dan 1 hari malam
3.3
Populasi dan Instrumen Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada modul yang pernah terjadi ketidakseimbangan beban dan modul distribusi yang tidak seimbang bebannya dengan menggunakan alat ukur Clamp Meter dan dengan perhitungan-perhitungan matematis dengan memasukkan rumus yang sudah ditentukan dalam penentuan ketidakseimbangan beban pada modul PHBTR.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
3.4
Flowchart Penelitian MULAI
PENGUMPULAN DATA
PERHITUNGAN DATA BEBAN
BEBAN SEIMBANG
REKOMENDASI PENYEIMBANGAN BEBAN
CEK VISUAL SUHU TERMINASI
SUHU SESUAI STANDARISASI
REKOMENDASI CEK TERMINASI
CEK TEGANGAN OUTPUT
TEGANGAN SESUAI STANDARISASI
REKOMENDASI CEK UKURAN KABEL DAN PEMBEBANAN
HASIL AKHIR DATA DAN CHECKLIST
SELESAI
Gambar 3.4 Flowchart Penelitian
Dalam Flowchart tersebut menjelaskan bahwa alur pengecekan dimulai dengan pengumpulan data yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan dan analisa beban yang kemudian dibandingkan dengan acuan dari standarisasi-standarisai listrik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z