BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
1.1.1. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Proyonanggan 11 Kecamatan Batang terletak pada lintas jalur pantura Kabupaten Batang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro No. 1 Kelurahan Proyonanggan Selatan Batang . Sekolah ini dibangun sejak tahun 1990 dengan jumlah siswa pada tahun ajaran ini sebanyak 291 siswa. Jumlah siswa kelas 4 SD Negeri Proyonanggan 11 saat ini 45 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Proyonanggan 11 Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya sekolah tersebut sebagai objek penelitian karena penulis adalah guru di SD Negeri Proyonganggan 11 sehingga memudahkan proses penelitian, selain itu juga sejalan dengan makna PTK, bahwa PTK merupakan perbaikan pembelajaran di lingkungan sendiri guna meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester 1, yaitu pada pertengahan bulan september 2013. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik SD, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. 1.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian Siswa SD N Proyonanggan 11 tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 291 siswa yang terdiri dari 8 rombongan belajar. Di sekolah ini , terdapat 2 kelas yang paralel yaitu kelas 5 dan kelas 6 dikarenakan pembelajaran tidak akan berjalan efektif jika jumlah murid terlalu banyak, hal itulah yang menjadi dasar terbentuknya kelas paralel. Masing-masing kelas diampu oleh guru kelas. Jumlah guru kelas di SD Proyonanggan 11 ada 8 guru, ditambah 1 guru penjasorkes, 1 guru agama, 1 guru mulok, dan 1 guru komputer. Setelah ditambah dengan Kepala Sekolah, penjaga, satpam, dan TU, maka jumlah keseluruhan pegawai di SDN Proyonanggan 11 adalah 16 orang. Dari 12 guru yang ada, hanya 4 guru yang belum bersertifikasi dikarenakan belum memenuhi persyaratan, termasuk penulis penelitian ini. 24
25
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD N Proyonanggan 11 sebanyak 45 siswa. Laki-laki berjumlah 19, dan perempuan berjumlah 26. Kemampuan siswa relatif merata dengan komposisi 50% di atas rata-rata, 30% cukup, dan 20% di bawah rata-rata. Sebagian besar siswa kelas 4 berasal dari keluarga mampu. Berdasarkan data pekerjaan orang tua siswa dapat diketahui bahwa dari sejumlah orang tua siswa tersebut, 11 orang tua (24,44%) bekerja sebagai wiraswasta, 10 orang tua (22.22%) bekerja sebagai PNS, 8 orang tua bekerja sebagai POLRI (17,78%), dan 16 orang tua (35,56%) bekerja di kantor swasta. Pendidikan terakhir dari orang tua siswa pun rata-rata lulusan S1. Prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Proyonanggan 11 lumayan atau sedang. Jika dilihat dari kehidupan keluarganya mereka tidak kekurangan, baik segi materi maupun kasih sayang, namun kebiasaan yang kurang baik di rumah seperti manja, selalu dituruti keinginannya, mau menang sendiri dan tidak mandiri ini menyebabkan prestasi yang diperoleh tidak terlalu memuaskan. Mungkin karena kesibukan dari orang tua yang sebagian besar keja di kantoran sehingga perhatian pada anak kurang (orang tua hanya menggantungkan pada pembantu dan guru les). Ada sebagian siswa kurang berminat pada pelajaran di sekolah. Hal ini dibuktikan dari hasil pengamatan penulis selama ini, yaitu setiap siswa diberi pekerjaan rumah selalu saja ada yang mengerjakan di sekolah, walaupun sebagian besar sudah dikerjakan di rumah. Dari penemuan ini membuktikan bahwa masih banyak orang tua yang kurang memperhatikan prestasi belajar anaknya. Mereka juga sangat emosional sekali, terkadang dipicu oleh masalah sepele dapat mengakibatkan perkelahian antar teman sekelas. Hal ini terjadi mungkin karena mereka terbiasa tinggal di lingkungan yang cukup kompleks. Dari hasil wawancara dengan orang tua siswa pada waktu berkonsultasi ke sekolah mengenai hasil belajar siswa, diketahui bahwa banyak siswa yang tidak pernah belajar di rumah, karena pengaruh lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggalnya yang tidak perduli terhadap pendidikan, sehingga anak sulit untuk diajak maju. Mereka lebih senang bermain games di komputer, game online atau playstation. Di samping itu pendidikan dianggap tidak
26
begitu penting dalam kehidupannya dan anakpun beranggapan mereka pasti akan naik kelas walaupun nilainya pas-pasan dan tidak memuaskan. Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan-permasalahan
tersebut
di
atas
mempengaruhi kondisi belajar siswa, yang akhirnya dapat mengakibatkan prestasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri Proyonanggan 11 menurun. 1.2. Variabel yang Diselidiki 3.2.1. Jenis Variabel Menurut Sugiyono (2008), variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain : 1.
Variabel Bebas ( X ) Variabel bebas dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode pembelajaran demonstrasi. Metode demonstrasi ini diterapkan pada pembelajaran matematika kelas 4 semester 1 dengan materi uang. Pembelajaran matematika yang bersifat abstrak dianggap tepat apabila dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi, sehingga siswa dapat menemukan suatu konsep tentang materi pembelajaran tersebut.
2.
Variabel Terikat ( Y ) Variabel terikat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar. Hasil belajar siswa dapat dilihat melalui skor hasil tes pada saat evaluasi setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran matematika.
3.2.2. Devinisi Operasional Variabel 1.
Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran yang dilakukan melalui peragaan tentang suatu proses tertentu. Metode ini dilakukan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kela 4 SD Negeri Proyonanggan 11 Kecamatan Batang.
2.
Hasil belajar adalah skor penilaian hasil evaluasi siswa pada pelajaran matematika kelas 4 SD Negeri Proyonanggan 11 Kecamatan Batang Kabupaten Batang.
27
1.3. Prosedur Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dan tiap pertemuan 70 menit (2 jam pelajaran). Konsep pokok penelitian tindaka menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:137) terdapat empat tahap rencana tindakan , meliputi : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting) yang dibagikan dalam bagan berikut. Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 2 Skema Model Tindakan Kemmis dan Mc Taggart
28
Keterangan Skema Model Tindakan Kemmis dan Mc Taggart a.
Perencanaan (planning) Yakni persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK, seperti: penyusunan RPP dan pembuatan media pembelajaran.
b.
Tindakan (acting) Yaitu deskripsi tindakan yang kan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
c.
Observasi (observing) Yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, kuesioner atau cara lain yang sesuai dengan data yang dibutuhkan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan di kelas.
d.
Refleksi (reflecting) Yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas data yeng terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan dapat diketahui perubahan yang terjadi dan dilakukan telaah mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan. Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain. Untuk lebih memperjelas rincian prosedur tindakan yang akan dilaksanakan terdiri atas 2 siklus dengan tiga kali pertemuan di setiap siklusnya, adalah sebagai berikut :
1.
Perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah : a. Merancang rencana pembelajaran siklus 1 pokok bahasan “uang”. b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.
29
c. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana pembelajaran di kelas ketika menggunakan metode demonstrasi. d. Menyiapkan alat peraga berupa uang mainan (kertas dan logam) serta barangbarang seperti alat-alat tulis (untuk proses demonstrasi) e. Menyusun alat evaluasi untuk mengukur ketercapaian hasil belajar siswa. 2.
Tindakan (acting) dan Observasi (observing) Tahap pelaksanaan tindakan meliputi : 1) Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran : meliputi pengkondisian kelas, yaitu berdoa, absensi dan apersepsi. b. Guru menyampaikan rumusan masalah. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru bersama siswa : a. Memaparkan tentang cara membaca dan menulis mata uang rupiah. b. Menyebutkan berbagai nilai mata uang rupiah. c. Menghitung sekelompok mata uang rupiah. d. Menghitung harga sejumlah barang beserta uang sisa pembelanjaan. e. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan uang. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Menyajikan beberapa contoh mata uang rupiah ( logam dan kertas ). b. Mengajak siswa untuk mengingat pengalaman sehari-harinya yang melibatkan uang. c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok. d. Memberikan permasalahan pada masing-masing kelompoktentang proses jual beli e. Memberikan penjelasan tentang proses demonstrasi yang akan dilakukan oleh masing-masing kelompok.
30
f. Menugaskan pada masing-masing kelompok untuk mengambil peralatan, lembar petunjuk, lembar daftar harga dan lembar pertanyaan yang akan digunakan untuk proses demonstrasi. g. Memfasilitasi siswa dalam kegiatan kelompok yakni melakukan kegiatan demonstrasi jual beli di koperasi. h. Memberi kesempatan pada siswa untuk berfikir, menganalis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa tekut. i. Menungaskan setiap kelompok untuk memaparkan hasil kegiatan demonstrasi yang telah dilakukan. j. Memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru : a. Dengan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. b. Meluruskan kesalahpahaman siswa tentang konsep materi pelajaran. c. Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan. 3) Kegiatan Akhir a. Guru menanggapi hasil presentasi siswa dalam setiap kelompok. b. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Pemantapan,
yaitu
siswa
didorong
untuk
menginternalisasikan
konsep,
pengetahuan, dan ketrampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan sehari-hari dan menyisipkan pesan moral mengenai sikap dan kerjasama. d. Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu, sebagai sarana untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Soal tes tertulis dibagikan pada saat akhir pertemuan ke tiga di setiap siklusnya. Observasi Dalam tahap observasi atau pengamatan jalannya proses pembelajaran secara menyeluruh dibantu oleh seorang observer yaitu Ibu Ineke Kusumawardani, S.Pd,
31
selaku guru kelas 5 SD Negeri Proyonanggan 11 Batang. Pengamatan dilaksankan saat proses pembelajaran berlangsung. 3. Refleksi (reflecting) Pada tahap ini peneliti dan observer segera mengevaluasi perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh setelah kegiatan belajar mengajar berakhir (dampak tindakan). Peneliti melakukan refleksi sejauhmana metode demonstrasi mampu mengatasi permasalahan belajar secara signifikan. Peneliti mengkaji apa saja kekurangan-kekurangan yang ada pada tindakan siklus 1, sehingga kekurangankekurangan trersebut dapat teratasi oleh tindakan pada tahap siklus 2. Hal tersebut bertujuan untuk ketercapaian indikator kinerja pada penelitian ini. 3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan: 1. Teknik Tes Teknik tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang diajarkan serta untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran. Tes ini dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran pada tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas 4. 2. Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi serta untuk mengamati aktifitas siswa pada saat mengikuti pembelajaran. 3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data awal tentang nama siswa serta nilai hasil ulangan siswa kelas 4 SD Negeri Proyonanggan 11 Kecamatan Batang Kabupaten Batang.
32
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas 4 dalam mata pelajaran matematika di SD Negeri Proyonanggan 11 Kecamatan Batang Kabupaten Batang setelah menggunakan metode pembelajaran demonstrasi adalah : 1. Lembar Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran demonstrasi serta perkembangan siswa dalam melakasanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi. Maka dari itu lembar observasi dibedakan menjadi dua yaitu lembar observasi aktivitas guru dan lembar aktivitas siswa. Berikut ini tabel kisi-kisi lembar observasi. Tabel 1 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru No. 1.
Aspek Mengkondisikan kelas
Indikator
Nomor Soal
1. Memeriksa kesiapan peserta didik dan
1a,1b,1c,1d,1e
alat pembelajaran 2. Melakukan appersepsi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Memotivasi siswa
2.
Pelaksanaan pembelajaran
1. Penjelasan dan pemberian masalah kontekstual tentang uang
menggunakan
2. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
metode demonstrasi
3. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan demonstrasi 4. Menanggapi hasil demonstrasi siswa
2a,2b,2c,2d 2e,2f,2g,
33
3.
Menutup pelajaran
1. Penilaian akhir
3a,3b,3c,3d
2. Tindak lanjut dan refleksi pembelajaran
Tabel 2 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa No.
Aspek
Indikator
Nomor Soal
1.
Persiapan
1. Menyiapkan alat belajar
1
2.
Kerjasama
1. Kerjasama siswa dalam kelompok
9
3.
Antusiasme
1. Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran
2
1. Keberanian siswa untuk bertanya 4.
Keberanian
5, 6
2. Keberanian siswa menjawab pertanyaan guru 1. Aktivitas siswa dalam mencatat pelajara
4, 8, 10
yang penting 5.
Keaktifan
2. Keaktifan siswa dalam proses dmonstrasi 3. Aktivitas siswa dalam mengerjakan soal evaluasi 1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
6.
Perhatian
3, 7
2. Respon siswa terhadap soal
2. Soal tes tertulis Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis yang berbentuk isian sejumlah 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran serta untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ini diberikan di akhir pertemuan siklus. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
34
Tabel 3 Kisi-kisi Penulisan Soal Evaluasi Siklus 1 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
1.6. Memecahkan
Menunjukkan penulisan
menggunakan
masalah yang
uang rupiah yang benar
sifat-sifat
melibatkan
operasi hitung
uang.
1. Memahami dan
bilangan dalam pemecahan masalah.
Menunjukkan cara
Nomor Soal 5 2
membaca nilai mata uang rupiah Menunjukkan
1, 4, 6, 7, 10
kemampuan menghitung harga sejumlah barang Menunjukkan
3
kemampuan menghitung sekelompok mata uang Mengidentifikasi nilai
8
mata uang rupiah Menunjukkan kemampuan menghitung uang sisa pembelian
9
35
Tabel 4 Kisi-kisi Penulisan Soal Evaluasi Siklus 2 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Nomor Soal
1.6. Memecahkan
Menunjukkan penulisan
menggunakan
masalah yang
uang rupiah yang benar
sifat-sifat
melibatkan
operasi hitung
uang.
1. Memahami dan
bilangan dalam pemecahan masalah.
Menunjukkan cara
8 9
membaca nilai mata uang rupiah Menunjukkan
1, 2, 6
kemampuan menghitung harga sejumlah barang Menunjukkan
4
kemampuan menghitung sekelompok mata uang Mengidentifikasi nilai
10
mata uang rupiah Menunjukkan
3, 5, 7
kemampuan menghitung uang sisa pembelian
3.5
Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan
hasil belajar
antara siklus I dan II, dimana hasil belajar siswa pada siklus II ada peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa pada siklus I. Indikator keberhasilan juga ditetapkan
dengan
tingkat
36
ketuntasan mencapai 75% siswa memperoleh nilai diatas KKM untuk mata pelajaran matematika dengan KKM = 65.
3.6. Analisis Data Analisis
data
adalah
proses
menyeleksi,
menyederhanakan,
mengabstrak
mengorganisasi data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban terhadap penelitian. Analisis data dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi dan lembar jawaban siswa serta catatan selama observasi, kemudian dilakukan analisis. 3.6.1 Menentukan nilai akhir belajar siswa NA =
x bobot soal
Keterangan: Sp
: Skor perolehan
Sm
: Skor maksimal
NA
: Nilai akhir
Bobot soal
: Bobot soal keseluruhan
3.6.2 NR =
Menentukan rata-rata ∑
Keterangan : NR
: Nilai rata-rata kelas
NA
: Nilai akhir
SN
: Jumlah Siswa