1
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri3 Surakarta yang berlokasi di Jalan Laks. R.E Martadinata 143, Warungmiri, Surakarta, Jawa Tengah pada kelas XI IPS Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun yang menjadi pertimbangan adalah sebagai berikut : a.
SMA Negeri3 Surakarta dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan untuk pengambilan data dan informasi.
b.
Tersedianya sumber informasi data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian.
c.
Di SMA Negeri3 Surakartabelum pernah dijadikan objek penelitian dengan masalah yang sama dengan penelitian ini, sehingga diharapkan dapat berguna bagi sekolah.
2.
Waktu Penelitian Waktu untuk kegiatan penelitian ini selama 9 bulan. Adapun rincian waktu penelitiannya sebagai berikut:
2
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian Jenis Kegiatan
April ‘15
Mei ‘15
Juni ‘15
Juli ‘15
Bulan Agus Sept ‘15 ‘15
Okt ‘15
Nov ‘15
1. Persiapan penelitian 2. Mengurus perijinan 3. Koordinasi dengan kepala sekolah dan guru 4. Menyusun angket dan tes 5. Melakukan uji coba tes 6. Menganalisis hasil uji coba tes 7. Penggandaan angket dan tes 2. Pelaksanaan penelitian a. Pelaksanaan eksperimen b. Pelaksanaan tes c. Analisis data hasil eksperimen 3. Penyusunan laporan/ skripsi 4. Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi (Sumber: Peneliti, 2015)
B. Rancangan Penelitian Penelitian yang berjudul “Studi Komparasi Antara Penggunaan Media Pembelajaran Macromedia Flash dan Power PointSerta Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri3 Surakarta” merupakan penelitian berbentuk kausal komparatif, dimana dalam penelitian ini peneliti membandingkan media pembelajaran Macromedia Flashdan media pembelajaran Power Point terhadap hasil belajar siswa. Dalam dunia pendidikan, penelitian eksperimental itu tidak bisa dilaksanakan karena berbagai kendala, diantaranya adalah tidak dapatnya ijin untuk menjadikan siswa sebagai kelinci percobaan penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian bidang pendidikan dan sosial menggunakan desain penelitian yang
Des ‘15
3
berbentuk Quasi Eksperimen Researchatau yang sering dikenal dengan penelitian eksperimen semu. Penelitian semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan (Moh Nazir, 1999:54).
C. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan elemen atau unsur yang akan diteliti. Sutrisno Hadi (2000:182) menyatakan bahwa “populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama yang dimaksudkan untuk diselidiki”. Sedangkan menurut Y. Slamet “Populasi adalah keseluruhan daripada unit-unit analisis yang memiliki spesifikasi atau ciriciri tertentu.” (2006:40). Dengan memperhatikan definisi dari Y. Slamet, dapat dijelaskan disini bahwa populasi penelitian yakni siswa SMA Negeri 3 Surakarta yang memiliki ciri-ciri atau spesifikasi antara lain sebagai berikut: 1. Siswa SMA Negeri3 Surakarta terdiri dari dua kelompok atau clusteryaitu kelompok IPA dan IPS. 2. Tingkatan siswa di SMA Negeri3 Surakarta terdiri dari beberapa jenjang (stage)yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII 3. Dari kelompok IPA dan IPS tersebut memiliki kelas-kelas (cluster). Berdasarkan pertimbangan secara subjektif dari peneliti bahwa dari ketiga kelas tersebut peneliti memilih kelas XI sebagai sampel penelitian dengan alasan bahwa siswa kelas X belum genap satu tahun berada disekolah tersebut, dianggap belum memiliki banyak pengalaman atau informasi tentang sekolah, sehingga kurang bisa untuk digunakan untuk penelitian, sedangkan kelas XII sedang mempersiapkan ujian akhir sehingga apabila dijadikan sebagai sampel penelitian dikhawatirkan dapat mengganggu kegiatan belajar mereka. Oleh karena itu, yang layak menjadi sampel penelitian yakni kelas XI karena sudah mempunyai
4
pengalaman dan memiliki informasi tentang sekolah tersebut serta belum sibuk mempersiapkan ujian akhir. Selain itu, ciri-ciri populasi adalah terdapat dua kelompok (cluster) yaituIPA dan IPS. Peneliti memilih kelas XI IPS karena penelitian yang dilakukan menyangkut hasil belajar Sosiologi dimana Sosiologi termasuk dalam kelompok mata pelajaran IPS. Menurut Y. Slamet populasi terbagi menjadi dua yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas. Populasi terbatas yaitu populasi yang jumlahnya sudah diketahui. Sedangkan populasi tidak terbatas yaitu populasi yang jumlahnya tidak terbatas. Populasi dalam penelitian ini termasuk dalam populasi terbatas yaitu seluruh siswa SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 1038, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.2. Jumlah Keseluruhan Siswa SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2015/ 2016. Kelas
Jumlah Kelas
L X 12 150 XI 12 143 XII 12 148 Jumlah 36 441 (Sumber: Profil SMA Negeri 3 Surakarta, 2015)
Jumlah Murid P 190 211 196 597
Jumlah 340 354 344 1038
2. Sampel Penelitian Menurut Y. Slamet “Sampel adalah kelompok yang kita pilih dari populasi itu yang kita anggap mewakili populasi” (2006:24). Adapun cara menentukan besarnya sampel menurut Y. Slamet dapat dilihat pada tabel berikut ini:
5
Tabel 3.3 Besarnya sampel yang dibutuhkan bagi populasi terbatas untuk interval kepercayaan dan standar error tertentu. Besarnya Populasi 500 1.000 1.500 2.000 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 100.000
±1%
Besarnya sampel pada Standar Error ± % ±2% ±3% ±4% ±5
1.250 1.364 1.458 1.538 1.607 1.667 1.765 1.842 1.905 1.957 2.000 5.000 2.143 6.000 2.222 6.000 2.272 7.000 2.381 9.000 2.439 10.000 2.500 (Sumber: Y. Slamet, 2006:59)
638 796 811 843 870 891 909 938 959 976 989 1.000 1.034 1.053 1.064 1.087 1.099 1.111
358 441 500 517 530 541 549 556 566 574 580 584 589 600 606 610 617 621 625
222 386 316 345 353 359 364 367 370 375 378 381 383 385 390 392 394 397 398 400
± 10 83 91 94 96 97 98 98 98 98 98 98 99 99 99 99 100 100 100 100 100
Berdasarkan tabel di atas, populasi dalam penelitian ini sejumlah 1038, maka sampel yang diambil sebanyak 94 dengan standar error 10%. Tetapi karena masing-masing kelas hanya berjumlah kurang lebih 30 siswa dan kelas yang dijadikan sampel 2 kelas dengan media pembelajaran yang berbeda maka jumlah sampel pada penelitian ini kurang lebih sebanyak 60 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara random atau acak dari kelas XI IPS 1 sampai dengan XI IPS 3SMA Negeri 3 Surakarta. Dua kelas yang dijadikan sampel yakni kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Dengan rincian sebagai berikut:
6
Kelas XI IPS 2 sebagai kelas dengan penggunaan media pembelajaran Macromedia Flash. Kelas XI IPS 1 sebagai kelas dengan penggunaan media pembelajaran Power Point.
D. Teknik Pengambilan Sampel Untuk mendapatkan sampel yang representatif (mewakili) maka diperlukan teknik dalam pengambilan sampel. Menurut Y. Slamet pengambilan sampel dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu: 1) Sampling Probabilitas, yaitu pengambilan sampel secara acak atau random. 2) Sistematic Sampling yang di dalamnya termasuk purposive sampling
yaitu
pengambilan sampling dengan pertimbangan subjektif berdasar tujuan tertentu. 3) Stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak yang berstrata atau berjenjang 4) Cluster sampling yaitu pengambilan sampel yang unit sampelnya adalah kumpulan atau cluster. Atas dasar penjelasan Y. Slamet penelitian ini menggabungkan Stratified random sampling dan Cluster samplingyang disebut multistage cluster random sampling. Menurut Earl Babbie, “multistage clusterrandom sampling adalah memperhitungkan faktor stage dan variasi cluster” (1986:165). Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui bahwa disamping memperhitungkan faktor stage dan variasi cluster terdapat teknik lain yang harus digunakan untuk mengambil sampel uji coba instrumen yaitu random sampling. Multistage cluster random sampling merupakan gabungan antara purposive (pertimbangan subyektif) dan random sampling (pertimbangan objektif). Multistage cluster sampling is morecompelx sampling technique thas is frequenty used in those cases in which a list of all the members of a population does not exist. An initial sample of groups of members (cluster) is seleted first. Then, all the members of the selected cluster are listed often through direct observation in the field. Finnaly, the members listed in each of
7
the selected clusters are subsampled, there by providing the final sampel of members”( Earl babbie : 177 ) (multistage cluster sampling adalah teknik sampling yang lebih kompleks yang digunakan dalam suatu kasus dimana daftar dari semua anggota populasi tidak ada. Kemudian semua anggota kelompok yang dipilih akan terdaftar pada akhirnya, para anggota yang terdaftar masing-masing gugus yang dipilih menjadi sub sampel.) Pengambilan sampel secara cluster (cluster dapat diartikan rumpun) pada hakikatnya sama dengan pengambilan sampel secara acak dengan perbedaan bahwa setiap unit sampelnya adalah kumpulan atau cluster dari pada unsur-unsur. Alasan peneliti menggunakan teknik multistage karena pada lokasi penelitian terdiri dari tiga stage yaitu kelas X, XI, dan XII. Dari ketiga kelas tersebut peneliti memilih kelas XI IPS sebagai sampel penelitian atas dasar pertimbangan subyektif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random dengan langkah sebagai berikut: 1. Menetapkan SMA sekolah yakni SMA Negeri3 Surakarta sebagai sekolah sampel penelitian. 2. Sekolah terdapat 2 cluster yaitu IPA dan IPS, maka dalam penelitian ini memilih kelompok IPS, mengingat penelitian yang dilakukan berbasis Ilmu Sosial yaitu Sosiologi. 3. Kelompok IPS terdiri tiga stage, yaitu X, XI dan XII 4. Memilih jenjang kelas yang dijadikaan sampel penelitian yaitu XI IPS dengan pertimbangan secara subjektif. 5. Pada kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Surakarta terdiri dari cluster XI IPS1, XI IPS2, dan XI IPS 3. 6. Membuat gulungan kertas sebanyak cluster yang ada yaitu terdiri dari 3 gulungan, kemudian gulungan tersebut diambil secara acak/random sebanyak dua gulungan. 7. Hasil dari pengambilan tersebut yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian.
8
E. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang objektif dan akurat diperlukan cara atau teknik yang tepat dalam pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes, angket dan dokumentasi. 1. Teknik Tes Teknik pengumpulan data menggunakan tes ini merupakan data utama dalam penelitian ini. Tes menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150) adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Pengumpulan data melalui tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan dan intelegensi responden terhadap materi Sosiologi yang nantinya akan digunakan sebagai data hasil belajar Sosiologi pada siswa. Tes ini berisi keseluruhan materi Sosiologi sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SMA Negeri 3 Surakarta. Tes yang digunakan berupa tes objektif dengan 5 alternatif jawaban (a, b, c, d, dan e). Untuk jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Tes yang digunakan dikembangkan atau diturunkan dari kisi-kisi kurikulum yang berlaku pada sekolah tersebut yakni Kurikulum 2013.Berikut adalah langkah-langkah dalam menyusun tes: 1. Menetapkan tujuan Dalam penelitian ini tes disusun dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar Sosiologi. 2. Menyusun indikator Bertujuan untuk memperjelas permasalahan yang dituangkan dalam instrumen termasuk batasan variabel yang akan diteliti. Cara menyusun indikator adalah dengan berdasarkan definisi operasional. Untuk indikator hasil belajar disusun berdasarkan materi belajar Sosiologi sesuai KI dan KD kelas XI
9
IPS. Lebih jelasnya indikator dapat dilihat pada Tabel 3.4. Definisi Operasional Variabel Pengumpulan Data. 3. Menyusun kisi-kisi tes Kisi-kisi
diperlukan
untuk
memperjelas
serta
mempermudah
pembuatan item-item tes. Pembuatan kisi-kisi tes ini disesuaikan dengan indikator-indikator yang sudah ditentukan sebelumnya dan disesuaikan dengan lingkup masalah yang hendak dicapai. Kisi-kisi tes mencakup pada materi belajar Sosiologi kelas XI IPS. Materi belajar sesuai dengan Kurikulum 2013. 4. Menyusun item tes Tes yang dilaksanakan disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membuat item-item pertanyaan 2) Membuat suatu pengantar angket 3) Menyusun petunjuk dan pedoman pengisian angket Lebih jelasnya susunan item tes dapat dilihat pada tabel 3.4. Definisi Operasional Variabel Pengumpulan Data. 5. Menentukan skor Peneliti menggunakan tes berbentuk multiple choice dengan opsi jawaban sejumlah lima (a,b,c,d, dan e) dengan salah satu jawaban yang paling benar serta dalam bentuk kalimat pernyataan sesuai dengan indikator yang dibuat soal. Jawaban benar memiliki bobot 1 sedangkan jawaban yang salah memiliki bobot 0. 6. Mengadakan uji coba (try out) tes Tujuannya adalah untuk mengetahui kelemahan tes yang disebarkan kepada responden dan untuk mengetahui sejauh mana responden mengalami kesulitan di dalam menjawab pertanyaan tersebut, serta memenuhi syarat tingkat kesukaran soal dan daya beda hasil belajar pada diri siswa. Dalam penelitian ini, try out dilakukan pada kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 sebanyak 20 siswa.
10
2. Teknik Angket Teknik angket menurut Budiyono (2009: 47) adalah cara pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subyek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabannya diberikan juga secara tertulis. Pengumpulan data yang dilakukan dengan angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang penerapan media pembelajaran Macromedia Flash dengan media pembelajaran Power Point. Menurut Nasution (2004: 128), angket atau Questionnaire adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Angket dapat dibagi menurut sifat jawaban yang diinginkan antara lain (Nasution, 2004: 129): a) Angket Tertutup Angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mengecek jawaban yang paling sesuai dengan pendirian. b) Angket Terbuka Angket ini memberi kesempatan penuh memberi jawaban menurut apa yang dirasa perlu oleh responden. Peneliti hanya memberikan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan masalah penelitian dan meminta responden menguraikan pendapat atau pendiriannya dengan panjang lebar bila diinginkan. c) Kombinasi Angket Terbuka dan Angket Tertutup Di samping angket yang tertutup yang mempunyai sejumlah jawaban ditambah alternatif terbuka yang memberi kesempatan kepada responden memberi jawaban di samping atau di luar jawaban yang tersedia. Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Di dalam angket tersebut telah disediakan alternatif jawaban yaitu “Ya” dengan skor 1 dan “Tidak” yang mempunyai skor 0.Peneliti membuat alternatif dua jawaban yaitu “ya” dan “tidak” karena alasan efisiensi mendapatkan data
11
penelitian. Responden dapat dengan cepat membaca setiap item pertanyaan, mengerti dan memilih jawaban tanpa kesulitan sehingga dapat memberikan jawaban dengan cepat. Babbie (1986: 129) mengatakan: Short items are best. In interest of being unambiguous and precise and pointing to the relevance of an issues, the researches is often led into long and complicated items. That should be avoided. Respondens are often unwilling to study an item in order to understand it. The responden should be able to read an item quickly, understand its intent. And select or provide an answer without difficulty. In general, you should assume that respondens will read items quickly and give quick answer. Therefore, you should provide clear, short items that will not be misinterpreted under those conditions. (Itempendekadalah yang terbaik. Dalamkepentinganyangjelas dantepat sertamerujuk kerelevansisuatumasalah, penelitianpenelitianseringmemilih menggunakan itempanjang dan rumit. Hal ituharusnya dihindari. Respondensering engganmempelajaridan memahaminya. Respondenharusmampu membacaitemdengan cepat, memahamimaksudnya.selanjutnyamemilih ataumemberikan jawabantanpa kesulitan. Secara umum, peneliti harus mengasumsikan bahwarespondenakan membacaitemdan memberikanjawaban dengan cepat. Oleh karena itu, peneliti harusdapat memberikan penjelasan, itemyang pendek tidak akan terjadi salah tafsirdalam kondisi tertentu) 3. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan cara penyelidikan benda-benda tertulis. Menurut Budiyono (2009: 54) menjelaskan bahwa “Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang telah ada. Dokumen-dokumen tersebut biasanya merupakan dokumen yang telah terjamin keakuratannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231) bahwa “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Alasan peneliti menggunakan teknik dokumentasi adalah: a. Data yang diperoleh dapat dipercaya dan mudah menggunakannya b. Menghemat waktu, tenaga dan biaya
12
c. Dalam waktu yang relatif singkat dapat diperoleh data yang diinginkan d. Lebih mudah mendapatkan data karena data sudah tersedia e. Dapat ditinjau kembali bila diperlukan. Dokumentasi ini berupa pengambilan data-data yang bisa diperoleh dari arsip sekolah. Data yang ingin digali oleh peneliti adalah tentang daftar siswa, deskripsi tentang sekolah, kurikulum yang berlaku di sekolah.
Berikut ini definisi operasional yang mencakup instrumen angket yang digunakan untuk mengetahui penerapan media yang digunakan oleh guru dan instrumen tes untuk mengetahui hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS. Cakupan materi tes disusun berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Sosiologi sesuai dengan Kurikulum 2013. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4. Definisi Operasional Variabel Pengumpulan Data.
13
Tabel 3.4. Definisi Operasional Variabel Pengumpulan Data
No 1
Nama Variabel Media Pembelajaran Macromedia Flash
Definisi Operasional
Indikator
Macromedia Flash - Program multimedia digunakan untuk yang dapat membuat mengolah gambar, desain yang menarik animasi, gambar bitmap yang di-import, objek suara (sound). Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk memuat animasi logo, - Memudahkan dalam movie, game, penggunaannya pembuatan navigasi pada situs web, banner, tombol animasi, menu interaktif form isian, ecard, screen server, dan pembuatan situs web atau pembuatan - Program multimedia aplikasi-aplikasi web yang dapat mengolah lainnya (Andi, Andreas, gambar, animasi, dan 2003: 3) menu interaktif lainnya
Rumusan Pertanyaan 1. Apakah presentasi Macromedia Flash yang disajikan guru tadi mempunyai desain yang menarik? a. Ya b. Tidak 2. Apakah presentasi Macromedia Flash yang disajikan guru tadi dapat terbaca dengan mudah dari tempat dudukmu? a. Ya b. Tidak 3. Apakah dalam menampilkan presentasi Macromedia Flash tadi, guru banyak menggunakan contoh ilustrasi animasi dalam menjelaskan isi materi? a. Ya b. Tidak
Cara Pemberian Skor
Metode Pengumpulan Data
Angket (1) (0)
Angket (1) (0)
Angket (1) (0)
14
.
Animasi menjadi - Animasi menjadi pilihan untuk pilihan untuk menunjang proses menanamkan belajar yang pemahaman pada menyenangkan dan siswa tentang materi menarik bagi siswa dan yang diajarkan juga memperkuat motivasi, dan juga untuk menanamkan pemahaman pada siswa tentang materi yang diajarkan (Utami, 2007)
Keunggulan program ini dapat membuat contoh sederhana materi pelajaran menyerupai keadaan aslinya sehingga mudah dipahami oleh siswa, hal ini membuat siswa akan lebih tertarik dalam
- Program ini memudahkan siswa dalam memahami materi
- Program ini dapat
4. Apakah dengan penyajian contoh ilustrasi animasi dalam presentasi Macromedia Flash tadi, dapat membuatmu paham dengan isi materi yang diajarkan? a. Ya b. Tidak 5. Apakah ada komponen presentasi Macromedia Flash, misal gambar atau animasi yang mengganggumu dalam menangkap pesan pembelajaran? a. Ya b. Tidak 6. Apakah dengan penyajian presentasi Macromedia Flash tadi, dapat mempermudah kamu dalam memahami isi dari materi pembelajaran yang disampaikan guru? a. Ya b. Tidak 7. Apakah dengan penyajian
Angket (1) (0)
Angket (0) (1)
Angket (1) (0) Angket
15
mengikuti proses pembelajaran (Gumuntur, 2007: 5).
2.
Media Pembelajaran Power Point
membuat siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran
Program Power Point - Program multimedia merupakan salah satu yang menarik program yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam - Program multimedia pembuatannya, dan yang mudah dalam mudah dalam penggunaannya penggunaannya (Rayandra, 2012: 186).
presentasi menggunakan Macromedia Flash ini membuat kamu tertarik untuk mengikuti pelajaran? a. Ya b. Tidak
(1) (0)
8. Apakah menurutmu mempelajari materi dengan menggunakan media Macromedia Flash merupakan proses belajar mengajar yang menyenangkan? a. Ya b. Tidak
(1) (0)
1. Apakah presentasi Power Point yang disajikan guru tadi mempunyai desain yang menarik? a. Ya b. Tidak
(1) (0)
2. Apakah presentasi Power Point yang disajikan guru tadi dapat terbaca dengan mudah dari tempat dudukmu? a. Ya
Angket
Angket
Angket (1)
16
b. Tidak Program Power Point - Program multimedia mempunyai kemudahan yang mempunyai untuk : mengimpor file, kemudahan dalam gambar, suara dan mengimpor gambar movie, membuat lompatan dari tampilan satu ke tampilan yang lain walaupun memiliki kelemahan dalam fasilitas pembuatan animasi yang terbatas - program multimedia Sianipar, 2004: 1) ini dapat digunakan untuk menampilkan presentasi yang bertujuan untuk menanamkan pemahaman pada siswa tentang materi yang diajarkan
(0)
3. Apakah dalam menampilkan presentasi Power Point tadi, guru banyak menggunakan contoh gambar dalam menjelaskan isi materi? a. Ya b. Tidak
4. Apakah dengan penyajian contoh gambar-gambar dalam presentasi Power Point tadi, dapat membuatmu paham dengan isi materi yang diajarkan? a. Ya b. Tidak 5. Apakah ada komponen presentasi Power Point, misal gambar atau animasi yang mengganggumu dalam menangkap pesan pembelajaran? a. Ya b. Tidak
Angket (1) (0)
Angket (1) (0)
Angket (0) (1)
17
6. Apakah dengan penyajian presentasi Power Point tadi, dapat mempermudah kamu dalam memahami isi dari materi pembelajaran yang disampaikan guru? a. Ya b. Tidak Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran antara lain adalah: 1. proses belajar lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2. materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami peserta didik serta memungkinkan peserta didik menguasai,
- proses belajar lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar dan suasana belajar yang menyenangkan
7. Apakah dengan penyajian presentasi menggunakan Power Point ini membuat kamu tertarik untuk mengikuti pelajaran? a. Ya b. Tidak 8. Apakah menurutmu mempelajari materi dengan menggunakan media Power Point merupakan proses belajar mengajar yang menyenangkan? a. Ya b. Tidak
Angket (1) (0)
Angket (1) (0)
Angket (1) (0)
18
3. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuntun kata-kata lisan guru, peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, (Sudjana, 2002: 99) 3.
Hasil belajar mata pelajaran Sosiologi kelas XI IPS materi bab Konflik Sosial
Konflik sosial yaitu bentuk interaksi sosial yang terjadi pada perorangan atau kelompok yang berupaya untuk mencapai tujuannya sendiri dengan mengalahkan atau menundukkan pihak yang lainnya (Rohman, 2004:39)
- Konflik sosial adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih sehingga satu pihak atau kedua pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
1. Suatu proses sosial antara dua orang atau lebih sehingga satu pihak atau kedua pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya disebut …. a. Interaksi sosial b. Konflik sosial c. Persaingan sosial d. Pertikaian sosial e. kontravensi
- Awal terjadinya konflik sosial adalah karena adanya
2. Konflik awalnya terjadi karena adanya …. a. Perbedaan
Tes (0) (1) (0) (0) (0)
Tes (1)
19
perbedaan antar individu ataupun kelompok.
- Konflik wajar terjadi karena sebagai makhluk sosial manusia senantiasa berubah
- Segi positif dari adanya konflik adalah: 1. Meningkatkan solidaritas sesama
b. c. d. e.
Persamaan Persaingan Keteraturan Keselarasan
3. Konflik adalah gejala yang wajar terjadi di dalam masyarakat karena …. a. Kehidupan masyarakat sekarang selalu bersaing b. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berubah c. Konflik selalu membawa kemajuan bagi anggota masyarakat d. Manusia mendapatkan keuntungan dari konflik e. Manusia memang suka berkonflik
4. Berikut ini yang merupakan segi positif dari konflik adalah …. a. Mengubah kepribadian individu
(0) (0) (0) (0)
(0) (1)
(0) Tes (0) (0)
Tes (0)
20
anggota kelompok 2. Membantu menghidupkan kembali normanorma lama dan menciptakan norma-norma baru 3. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan sembang 4. Munculnya pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik 5. Meningkatkan hubungan kerjasama yang produktif - Segi negatif dari adanya konflik adalah: 1. Mengubah kepribadian individu
b. Retaknya persatuan kelompok c. Munculnya pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik d. Dominasi dan takluknya salah satu pihak e. Banyaknya kerugian, baik harta benda maupun jiwa
5. Berikut ini yang merupakan segi negatif dari konflik adalah …. a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok b. Membantu menghidupkan
(0) (1)
(0) (0)
(0) (0)
Tes
21
2. Retaknya persatuan kelompok 3. Dapat menimbulkan keretakan hubungan antara individu dan kelompok 4. Dominasi dan takluknya salah satu pihak 5. Banyaknya kerugian baik harta, benda, maupun jiwa
kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru c. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang d. Dapat menimbulkan keretakan hubungan antara individu dan kelompok e. Meningkatkan hubungan kerjasama yang produktif
- Salah satu fungsi dari konflik yaitu dapat meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
6. Konflik juga dapat berfungsi sebagai …. a. Peningkat solidaritas b. Provokator c. Pemicu perang d. Sarana balas dendam e. Dukungan bagi pemerintah
Menurut Soerjono Soekanto, konflik sosial merupakan
7. Proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan
(0)
(1)
(0)
(1) (0) (0) (0) (0)
Tes
Tes
22
proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan, yang disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan.
jalan menantang pihak lawan, yang disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan, merupakan pengertian dari konflik sosial yang dikemukakan oleh ... a. Clinton F. Fink b. Gillin dan Gillin c. Lewis Coser d. Karl Marx e. Soerjono Soekanto
- Faktor-faktor yang 8. Ada beberapa faktor yang menyebabkan menyebabkan timbulnya terjadinya konflik konflik sosial, yang dibedakan sosial dibagi menjadi menjadi …. 4, diantaranya adalah a. 2 sebagai berikut: b. 3 1. Perbedaan individu c. 4 2. Perbedaan d. 5 kepentingan e. 6 3. Perbedaan kebudayaan 9. Konflik yang terjadi antara 4. Perubahan sosial pembantu rumah tangga yang cepat wanita Indonesia dan majikannya di Malaysia adalah contoh konflik …. a. Antarkelas sosial b. Antaragama
(0) (0) (0) (0) (1)
(0) (0) (1) (0) (0)
Tes
Tes (1) (0)
23
c. Individu d. Antargenerasi e. Politik
10. Berikut ini yang tidak termasuk penyebab konflik adalah …. a. Perbedaan antara individu b. Perbedaan latar belakang kebudayaan c. Perbedaan usia dan tempat kelahiran d. Perbedaan kepentingan e. Perubahan nilai sosial 11. Pak Ghani adalah guru mata pelajaran Matematika dan anaknya bersekolah di sekolah tempat Pak Ghani mengajar. Pada saat ujian, anaknya ketahuan menyontek. Pak Ghani tentu harus menghukum anaknya. Peristiwa tersebut menunjukkan Pak Ghani akan mengalami konflik ….
(0) (0) (0)
(0) (0) Tes (1) (0) (0)
Tes
24
a. b. c. d. e.
Status Hukum Peranan Kelas sosial Sosial
12. Salah satu faktor penyebab konflik adalah …. a. Perbedaan tempat kelahiran b. Perbedaan suku c. Perbedaan kelompok d. Perbedaan usia e. Perbedaan kepentingan 13. Konflik sosial yang terjadi dapat disebabkan oleh adanya perbedaan …. a. Kepentingan b. Lapisan sosial c. Kedudukan dan peranan d. Kepercayaan/agama e. Penghasilan/pendapatan 14. Beberapa gejala sosial dalam masyarakat: (1) Perubahan sosial yang cepat dalam waktu yang singkat
(0) (0) (1) (0) (0)
(0) (0) (0) (0) (1)
(1) (0) (0) (0) (0)
Tes
Tes
Tes
25
(2) Setiap kelompok mempunyai kepentingan sendiri (3) Kesamaan unsur berbagai kelompok sosial di masyarakat (4) Masing-masing orang mempunyai semangat untuk membangun Yang berpotensi sebagai penyebab terjadinya konflik sosial dalam masyarakat adalah …. a. (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (3) d. (2) dan (4) e. (3) dan (4) 15. Perebutan lahan parkir di area objek wisata sering terjadi. Tempat rekreasi tersebut tidak pernah sepi pengunjung dan menjanjikan pemasukan yang menggiurkan. Konflik yang terjadi disebabkan oleh perbedaan …. a. Individu b. Pandangan
(1) (0) (0) (0) (0)
Tes
(1) (0)
26
c. Pendapat d. Kepentingan e. Lokasi 16. Kebutuhan industri menyebabkan terjadi eksploitasi hutan secara besarbesaran. Orientasi keuntungan ekonomis menyebabkan pengusaha menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan kayu hingga merambah hutan milik adat masyarakat setempat. Rakyat menolak karena menganggap hutan tadi adalah tempat yang sakral. Terjadilah konflik antara pengusaha dengan masyarakat yang merasa dirampas. Konflik yang terjadi antara pengusaha dan rakyat disebabkan oleh adanya perbedaan …. a. Kepercayaan b. Ideology c. Budaya d. Individual e. Kepentingan
(0) (0) (0)
Tes
(0) (0) (0) (0) (1)
27
17. Keanekaragaman suku bangsa Indonesia dapat menyebabkan terjadinya konflik horizontal yang dilatarbelakangi oleh paham primordialisme. Realitas sosial tersebut akibat dari adanya perbedaan …. a. Ekonomi b. Agama c. Pekerjaan d. Keturunan e. Budaya 18. Konflik yang diikuti dengan tindak kekerasan sering terjadi ketika polisi Pamong Praja menangani masalah penggusuran pedagang kaki lima yang berjualan di atas trotoar jalan. Terjadinya konflik tersebut disebabkan oleh faktor …. a. Perubahan sosial yang cepat b. Tuntutan kebutuhan ekonomi c. Kebijakan politik dan ideology d. Perbedaan kepentingan
Tes (0) (0) (0) (0) (1)
Tes (0) (0) (0) (1)
28
dan tujuan e. Subkebudayaan yang menyimpang 19. Tidak jarang masalah perbedaan agama menimbulkan konflik. Hal ini bisa saja terjadi karena adanya …. a. Toleransi b. Sikap saling memahami c. Sikap saling merendahkan d. Sikap saling menghormati e. keterbukaan 20. Perhatikan beberapa hal di bawah ini! 1. Tindakan subversif kelompok tertentu untuk memisahkan diri dari NKRI. 2. Karena tuntutannya tidak bisa dipenuhi maka pendemo bertindak anarki. 3. Pertandingan sepak bola antara Indonesia dan Thailand berakhir seri. 4. Calon kandidat presiden menyampaikan visi dan
(0)
(0) (0) (1) (0) (0)
Tes
Tes
29
misi bangsa ke depan. Dari contoh di atas yang tergolong konflik adalah …. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4
(1) (0) (0) (0) (0)
30
F. Validasi Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengambil data harus diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen. Untuk menguji tingkat kelayakan instrumen dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Uji validitas Uji validitas digunakan guna mengetahui tingkat kevalidan atau kesahihan, sejauh mana instrumen mampu mengukur apa yang ingin diukur yakni keadaan responden yang sebenarnya. Instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data harus diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen. Menurut Nana Sudjana(2009: 72) validitas merupakan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.Dengan demikian validitas adalah kesesuaian antara alat ukur dengan hal yang akan diukur. Validitas adalah kesesuaian antara alat ukur dengan hal yang akan diukur. Dalam hal uji validitas, peneliti menggunakan uji content validity, sehingga pelaporan hasil yang valid dan yang gugur tidak perlu disampaikan karena dalam uji content validity itu dilakukan dengan menjabarkan variabel menjadi kisi-kisi indikator variabel dan indikator variabel dituangkan di dalam soal tes. Dalam hal ini, peneliti menggunakan tipe soal multiple choice dengan 5 opsi jawaban (a, b, c, d dan e). Oleh karena itu pada bagian ini hanya dilaporkan tingkat kesukaran soal (the relative difficulty rasio), daya pembeda (DP), dan reabilitas total soal. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dipakai untuk mengetahui apakah instrumen tes dapat menghasilkan hasil yang konsisten (reliabel) apabila diujikan berkali-kali (Subino, 1987:113). Jadi reabilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran sampel konsisten apabila pengukuran diulangidua kali atau lebih untuk subjek yang sama dan berbeda.
31
Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumentersebut memberikan hasil yang relatif tetap apabila alat ukur tersebut dikenakan pada subyek yang sama tetapi tempatnya berbeda atau pada waktu yang sama tetapi tempatnya berbeda. Dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen tes yang memberikan jawaban yang benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0 dapat diukur menggunakan rumus Kuder Richardson (KR-20) sebagai berikut: 2 k S pq r11 S2 k 1
Keterangan: r11
= Reliabilitas tes secara keseluruhan
k
= Banyaknya butir soal tes
S
= Standar deviasi dari tes
p
= Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar
q
= Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)
∑pq
= Jumlah hasil perkalian antara p dan q
Kriteria uji reliabilitas, yaitu jika ρ < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran reliabel, sebaliknya jika ρ > 0.05 maka hasil pengukuran tidak reliabel. Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas, suatu item dapat disimpulkan dalam kategori tingkat reliabilitas yang berbeda-beda, seperti yang dinyatakan dalam tabel tingkat reliabilitas sesuai pendapat dari Suharsimi Arikunto (2006: 158) sebagai berikut :
32
Tabel 3.5 Kategori Tingkat Reliabilitas Item Nilai r11
Interpretasi
0.800 < r11< 1.00
Tinggi
0.600 < r11< 0.800
Cukup
0.400 < r11< 0.600
Agak rendah
0.200 < r11< 0.400
Rendah
0.000 < r11 < 0.200
Sangat rendah
3) Analisis Butir Soal a. Uji Taraf Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Dalam analisis butir soal tes objektif, peneliti menggunakan analisis tingkat kesukaran David A. Frisbie. Teknik ini mampu menghitung Tingkat kesukaran (TK) setiap butir soal tes maupun seluruh tes yang menggunakan butir-butir soal tes objektif (Subino, 1987:104). Untuk menghitung TK (The Relative Difficulty Rasio) setiap butir soal tes objektif, rumusnya adalah : RDR i= [n (2pi – 1) – 1] / (n-1) Keterangan : RDR i
: TK relatif butir soal tes yang ke i
n
: banyaknya alternatif jawaban
pi
: Proporsi testi yang dapat menjawab dengan betul butir soal tes yang ke i Sedangkan untuk mengukur TK keseluruhan tes menggunakan rumus
sebagai berikut : RDRX = [ 2nX - K (n + 1) ] / K (n -1) Keterangan : RDRX : TK relatif seluruh tes
33
X
: skor rata-rata kelompok
K
: banyaknya butir soal soal tes
n
: banyaknya alternatif jawaban
Kriteria penafsiran TK adalah sebagai berikut: 1) 0,00 ̶ 0,01 = sangat ideal 2) 0,01 ̶ 0,05 = ideal 3) 0,05 ̶ 0,15 = cukup ideal 4) 0,15 ̶ 0,30 = kurang ideal 5) 0,30 ̶ 1,00 = tidak ideal Klasifikasi penafsiran TK dengan teknik ini adalah bahwa “makin besar TK berarti makin mudah, dan sebaliknya makin lebih kecil dari 0 berarti makin sukar”. Butir soal tes yang ideal adalah yang mendekati 0, atau yang betul-betul ideal adalah yang sama dengan 0. b. Daya Pembeda Soal Soal yang baik memiliki kemampuan untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah. Dalam Subino (1987: 106) menyatakan analisis DP butir-butir soal tes objektif dengan hanya menggunakan skor-skor total kelompok unggul dan kelompok asor (bawah) yang dikatakan bias bagi butir-butir soal bertingkat kesukaran sedang, oleh karena itu peneliti menggunakan
teknik korelasi
biserial titik. Kebaikan teknik ini, disamping menghilangkan bias tersebut karena melibatkan semua testi, juga luwes karena dapat digunakan bagi hasil tes yang distribusinya normal maupun lancip. Namun demikian teknik ini juga menuntut asumsi yang harus dipenuhi, yakni bahwa skor butir-butir soal yang bersangkutan harus dikotomi dan skor totalnya harus berskala paling rendah interval. Rumus korelasi biserial titik adalah sebagai berikut:
34
rpbis =
(Mp −Mt )
X √pq
st Keterangan : rpbis : Koofesien korelasi biserial titik Mp : Mean testi
Mt st p q
: Mean total : Simpangan baku total : Proporsi testi yang menjawab soal yang ke i dengan benar : Proporsi testi yang menjawab soal yang ke i dengan salah (Subino, 1987:115) Untuk menguji signifikansi DP yang dianalisis dengan teknik ini
menggunakan tabel D. Dalam hal ini digunakan dk = (n - 2), dimana n tersebut menyatakan banyaknya testi yang dapat menjawab butir soal ke i yang sedang dianalisis. Dengan demikian maka dk-nya akan selalu berubahubah. Untuk dapat dinyatakan signifikan, harga rpbis yang bersangkutan harus sesuai dengan tabel D yang ditentukan dari besarnya dk dan p < 0.05. Kriteria penafsiran DP adalah sebagai berikut: 1) 0,00 ̶ 0,01 = lemah 2) 0,01 ̶ 0,05 = kurang kuat 3) 0,05 ̶ 0,15 = cukup kuat 4) 0,15 ̶ 0,30 = kuat 5) 0,30 ̶ 1,00 = sangat kuat
G. Analisis Data Dalam penelitian ini, analisis datamenggunakanUji – t untuk mengetahui perbedaan antara kedua media pembelajaran (Macromedia Flash denganPower Point), dan juga menggunakan Analisis Variansi Satu Jalur untuk mengetahui pengaruh dan menghitung besarnya pengaruh terhadap hasil belajar siswa di antara kedua media pembelajaran (Macromedia Flash denganPower Point).
35
Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam pengolahan data statistik adalah sebagai berikut: 1) Uji Prasyarat Analisis Di dalam latar belakang masalah dan perumusan masalah telah dijelaskan tujuan dari pada penulisan skripsi ini yang antara lain yaitu untuk mengetahui perbedaan (dengan uji beda) dan pengaruh (dengan uji pengaruh) dari penggunaan 2 media pembelajaran yang digunakan untuk dalam proses belajar mengajar Mata Pelajaran Sosiologi untuk siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Surakarta, yaitu media Macromedia Flash dan Power Point. Sedangkan di dalam statistika diketahui bahwa untuk menguji beda dan uji pengaruh terhadap dua hal yang kategorinya lebih dari dua, maka statistik uji yang cocok untuk menjawab permasalahan tersebut adalah Uji – t dari Scheffe. Uji Scheffe ini masuk dalam kelompok uji beda. Untuk penggunaan uji Scheffe tidak menuntut adanya uji persyaratan analisis seperti uji normalitas maupun uji linieritas. Statistik ini masuk ke dalam rumpun bivariate correlation (berdasarkan penjelasan dari Proff. Sutrisno Hadi (2004:29)). 2) Uji analisis data Uji analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus Anava satu jalur. Anava satu jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh serta besarnya pengaruh penggunaan media pembelajaranMacromedia Flashdengan media pembelajaranPower Pointterhadap hasil belajar. Ringkasan anava satu jalur dicantumkan dalam bentuk tabel.
Tabel
ringkasan anava adalah tabel yang digunakan untuk mencantumkan hasil-hasil perhitungan analisis varians. Adapun Tabel dari Anava satu jalur yakni sebagai berikut:
36
Tabel 3.6 Ringkasan Anava 1 jalur Sumber variasi
Db
Kelompok M – 1 apa?antar Dalam kelompok (dalam)
N–m
Total
N–1
DK ∑
(∑ Xk )2 nk
-
MK DK ant m−1 DK dalt N−m
(∑ Xtot )2 N
(∑ Xk )2 2 ∑ X tot − ∑ nk ∑ X 2 tot- ∑
(∑ Xtot )2 N
(Sumber: Sutrisno Hadi, 2004: 308)
a. Rumus Menghitung Dktot DKtot =∑ X 2 tot –
(∑ Xtot )2 N
b. Rumus Menghitung DKant DKant =
(∑𝑋1)2 𝑛1
+
(∑𝑋2)2 𝑛2
+
(∑𝑋3)2 𝑛3
-
(∑ Xtot )2 N
c. Rumus menghitung DKdal DKdal = DKtot – DKant d. Rumus menghitung MKant MKant =
DKant m−1
e. Rumus menghitung MKdal MKdal = Pengetesan
DKdal N−m
: (1) Jika F0≥Ft?%, maka H0 ditolak (2) Jika F0≤Ft?%, maka H0 diterima
Fo
MK ant MK dal
Ft 5%
1%
37
Kesimpulan
:
(1) Ada perbedaan hasil belajar antara kelompok penggunaan media pembelajaranMacromedia Flashdengan media pembelajaranPower Point. (2) Tidak ada perbedaan hasil belajar antara kelompok penggunaan media pembelajaranMacromedia Flashdengan media pembelajaranPower Point. Untuk keperluan pengambilan keputusan menerima atau menolak hipotesis, peneliti menggunakan Kaidah Uji Hipotesis Penelitian (KUHP) komputer yang disusun oleh Proff. Surtisno Hadi (2004:115), sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Jika ρ hitung < 0,01 = sangat signifikan Jika ρ hitung < 0,05 = signifikan Jika ρ hitung < 0,15 = cukup signifikan Jika ρ hitung < 0,30 = kurang signifikan Jika ρ hitung > 0,30 = tidak signifikan