13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menggunakan desain PTK model Kemmis dan Mc. Taggart.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pledokan yang terletak di desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Perbaikan pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia dimulai pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013. Siklus I
: Februari 2013
Siklus II
: Maret 2013
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Pledokan tahun ajaran 2012/2013 sejumlah 13 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Usia rata-rata 10 tahun. Latar belakang orang tua siswa yakni sebagai petani. Pendidikan orang tua rata-rata berada pada jenjang sekolah dasar. Kondisi SDN Pledokan yaitu berada di daerah pedesaan.
3.3 Variabel yang Diteliti Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008: 60). Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 3.3.1 Variabel Independen (Bebas) Variabel independen juga sering disebut dengan variabel bebas.Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel dependen (Sugiyono, 2008: 61).
13
14
Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah model pembelajaran Course Review Horay (CRH).
3.3.2 Variabel Dependen (Terikat) Variabel dependen sering disebut variabel terikat.Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2008: 61). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dependen (terikat) yaitu keaktifan dan hasil belajar.
3.4 Rencana Tindakan Model
penelitian
tindakan
meliputi
tahapan-tahapan,
diantaranya
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut: Siklus I
Perencanaan
Pelaksanaan dan pengamatan
Refleksi
Siklus II
Perencanaan
Pelaksanaan dan pengamatan
Refleksi Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Penjelasan alur PTK tersebut adalah sebagai berikut: a. Rancangan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
15
b. Pelaksanaan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan. Pengamat adalah guru kelas, sedangkan peneliti bertindak dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran. c. Refleksi, yakni peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. d. Rancangan atau rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan siklus berikutnya. e. Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 4 tahap, yaitu planning (rencana), acting (tindakan),
observing
(pengamatan)
dan
reflecting
(refleksi)
dengan
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay. f. Pembelajaran siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi siklus I atas kinerja yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
3.5 Data dan Cara Pengumpulannya Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan observasi. Dokumentasi data yang digunakan adalah daftar nilai dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah disepakati, sedangkan observasi diperoleh dengan menjadikan pengamatan terhadap objek, yaitu siswa kelas V SDN Pledokan. Instrumen penelitian yang akan digunakan terdiri dari: a. Lembar ulangan atau tes formatif Tes digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian penggunaan model Course Review Horay (CRH) dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN Pledokan. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan tes adalah sebagai berikut Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes
SK
KD
Indikator
7. Memahami teks 7.3. Menyimpulkan 7.3.1.
Item soal
16
dengan
membaca isi
sekilas, memindai, membaca
cerita
memaca dalam
anak Mengidentifikasi
1,2,3,4,11
beberapa cerita anak
dan kalimat cerita
anak
7.3.2. Menyebutkan pokok
isi
5,6,7,8,9,10 cerita
anak 7.3.3. Menyimpulkan isi 12 cerita anak
b. Lembar observasi keaktifan siswa Kisi-kisi instrumen dalam lembar observasi keaktifan adalah sebagai berikut Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan
No
Aspek yang diamati
Soal
1
Siswa mengemukakan pendapat
1
2
Siswa menjawab pertanyaan guru
2
3
Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila 3 tidak memahami persoalan yang dihadapinya
4
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan 4 petunjuk guru
5
Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang 5 diperolehnya
6
Melatih diri dalam memecahkan soal atau 6 masalah yang sejenis
7
Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa 7 yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya
17
c. Lembar observasi aktivitas pembelajaran Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Penerapan Model Course Review Horay (CRH)
No
Tahap
Indikator (aspek observasi)
Item soal
1
Kegiatan awal
a. Persiapan pembelajaran b. Menyampaikan apersepsi c. Menyampaikan tujuan
1,2 3 4
pembelajaran 2
Kegiatan inti a. Mendemonstrasikan/menyajikan 5 materi b. Tanya jawab mengenai materi 6
3
Kegiatan penutup
c. Pembagian kelompok kecil beranggotakan 3-4 orang per kelompok d. Siswa membuat kotak 9/16/25 sesuai kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (V) dan salah diisi tanda silang (x) f. Siswa dalam kelompok yang mendapat tanda V meneriakkan ‘Hore!’ atau yelyel lainnya g. Guru dan siswa mengoreksi jawaban h. Penghitungan ‘Hore!’ terbanyak a. Pemberian reward pada kelompok dengan jumlah
7,8
9
10
11
12 13
14
18
‘Hore!’ terbanyak b. Kesimpulan c. Penutup
15 16
3.6 Indikator Kinerja Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini dikatakan berhasil jika pada akhir siklus terdapat peningkatan hasil belajar dan keaktifan dengan indikator: 1. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh ≥ 90% 2. Persentase keaktifan siswa ≥ 80%.
3.7 Analisis Data Untuk menganalisis tindakan keberhasilan atau hasil belajar siswa, maka akan dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung menggunakan statistik sederhana, yaitu: Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut: P = F x
100% N
Keterangan: P
= Persentase pencapaian KKM
F = Frekuensi siswa yang mencapai KKM N = Jumlah total siswa Sedangkan untuk mengukur keaktifan siswa, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan Tx= Persentase keaktifan A = jumlah siswa pada setiap aspek B = jumlah total siswa