BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari satu variabel
bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas (X) kontrol diri dan variabel terikat (Y) perilaku seksual pranikah. 3.2
Definisi Operasional Variabel Penelitian Adapun kontrol diri dibatasi secara operasional sebagai skor yang didapat
tentang gambaran seseorang mengenai kontrol dirinya. Kontrol diri merupakan kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur, dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif, agar sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan serta terhindar dari konsekuensi negatif akibat respon yang dilakukannya. Ada tiga aspek kemampuan dalam kontrol diri yaitu kemampuan mengontrol perilaku, kemampuan mengontrol kognitif, dan kemampuan mengontrol keputusan, pada remaja SMK X sebagaimana yang akan diukur dengan menggunakan skala kontrol diri. Perilaku seksual pranikah dibatasi secara operasional sebagai suatu hasil yang didapat dari berbagai bentuk perilaku seksual yang dilakukan. Perilaku seksual pranikah merupakan segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar pernikahan. Bentuk perilaku yang diteliti meliputi berfantasi, pegangan tangan, cium kering, cium basah, meraba, berpelukan, masturbasi (wanita) atau onani (laki-laki), oral seks, petting, dan intercourse (senggama).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
3.3
Populasi dan Sampel 1. Populasi Arikunto (2006;130) menyatakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X dan XI SMK X yang berjumlah 501 orang yang terdiri dari berbagai kelas yang berasal dari dua kompetensi keahlian yakni Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Administrasi Perkantoran (AP) dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Rincian Kelas X
XI
Kelas X TKJ-1 X TKJ-2 X AP-1 X AP-2 X AP-3 X AP-4 XI TKJ-1 XI TKJ-2 XI AP-1 XI AP-2 XI AP-3 XI AP-4 XI AP-5 XI AP-6 Jumlah
Populasi 30 28 41 46 34 40 34 28 39 35 40 38 31 37 501
Sumber data: Laporan Bulanan Kelas X dan XI SMK X
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006;131). Dalam penelitian ini ditetapkan sampel sebanyak 218 siswa yang diambil sebagai responden/ subjek dari seluruh populasi siswa kelas X dan XI SMK X yang berjumlah empat belas kelas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Karakteristik responden adalah sebagai berikut: 1. Siswa SMK X kelas X dan XI.
2. Laki-laki dan perempuan. 3. Remaja madya yang berusia 15-18 tahun (Konapka dalam Yusuf, 2008). 4. Belum pernah berpacaran, pernah berpacaran maupun sedang berpacaran.
Untuk menentukan sampel menggunakan teknik probability sampling yaitu pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2008:81). Metode pengambilan sampel menggunakan metode disproportionate stratified random sampling, yaitu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel populasi berstrata tetapi jumlah tiap-tiap strata tidak proposional (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007;45). Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada dalam penelitian ini menggunakan rumus Krejcie dan Morgan (dalam Purwanto dan Sulistyastuti, 2007;42) sebagai berikut:
Dimana : S = jumlah sampel N = populasi sampel P = proporsi populasi (0,5) D = derajat ketelitian (0,05) X2 = nilai tabel X2 (3,84), yaitu berasal dari nilai confidence interval 95% (1,96)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Jika jumlah populasi 501 orang maka, jumlah sampel yang diambil adalah sebagai berikut:
Banyaknya sampel yang digunakan adalah 218 orang dan untuk menentukan jumlah sampel yang diambil sebagai wakil dari masingmasing kelas menggunakan rumus: Dimana: n = jumlah populasi setiap strata y = jumlah populasi x = target jumlah sampel (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007;45). Maka perhitungan jumlah sampel dari masing-masing kelas yaitu: Kelas X TKJ-1 Kelas X TKJ-2 Kelas X AP-1 Kelas X AP-2 Kelas X AP-3 Kelas X AP-4 Kelas XI TKJ-1 Kelas XI TKJ-2 Kelas XI AP-1 Kelas XI AP-2 Kelas XI AP-3 Kelas XI AP-4 Kelas XI AP-5 Kelas XI AP-6
: (30/501) x 218 = 13 : (28/501) x 218 = 12 : (41/501) x 218 = 18 : (46/501) x 218 = 20 : (34/501) x 218 = 15 : (40/501) x 218 = 17 : (34/501) x 218 = 15 : (28/501) x 218 = 12 : (39/501) x 218 = 17 : (35/501) x 218 = 15 : (40/501) x 218 = 17 : (38/501) x 218 = 17 : (31/501) x 218 = 14 : (37/501) x 218 = 16
Jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
218
42
Tabel 3.2 Rincian Jumlah Populasi dan Sampel Siswa kelas X dan XI SMK X Kelas
Populasi
Sampel
30 28 41 46 34 40 34 28 39 35 40 38 31 37 501
13 12 18 20 15 17 15 12 17 15 17 17 14 16 218
X TKJ-1 X TKJ-2 X AP-1 X AP-2 X AP-3 X AP-4 XI TKJ-1 XI TKJ-2 XI AP-1 XI AP-2 XI AP-3 XI AP-4 XI AP-5 XI AP-6 Jumlah 3.4
Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
yang diajukan kepada siswa yang menjadi responden dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang telah disusun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
1.
Skala Kontrol Diri
Tabel 3.3 Kisi-kisi pertanyaan Kuesioner Variabel Kontrol Diri Sebelum Uji Coba Favorable 4, 14, 16
Unfavorable 1, 11, 19
2, 5, 13
3, 9, 21
10, 20, 24
8, 25
Mampu menafsirkan peristiwa atau kejadian
6, 12, 17
7, 18, 22
Mampu mengambil keputusan
15, 23, 27
26, 28
No Aspek 1. Kontrol Perilaku (Behavior Control)
Indikator Mampu mengontrol perilaku
2.
Mampu mengontrol stimulus Mampu mengantisipasi peristiwa atau kejadian
3.
Kontrol Kognitif (Cognitive Control)
Kontrol Keputusan (Decisions Control)
Setelah dilakukan uji coba, dari 28 item pertanyaan terdapat 23 item valid dan 5 item gugur. Maka item yang digunakan dalam penelitian adalah: Tabel 3.4 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Variabel Kontrol Diri Setelah Uji Coba No Aspek 1. Kontrol Perilaku (Behavior Control)
Indikator Mampu mengontrol perilaku
2.
Mampu mengontrol stimulus Mampu mengantisipasi peristiwa atau kejadian
Kontrol Kognitif (Cognitive Control)
Mampu menafsirkan peristiwa atau kejadian 3.
Kontrol Keputusan (Decisions Control)
Mampu mengambil keputusan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Favorable 3, 12, 14
Unfavorable 9, 16
1, 4, 11
2, 18
8, 17, 21
7, 22
5, 10, 15
6, 19
13, 20
23
44
Pertanyaan dalam skala kontrol diri terdiri dari pertanyaan favorable dan unfavorable. Pertanyaan favorable menunjukkan bahwa item mendukung/ mengindikasikan adanya kontrol diri, pertanyaan unfavorable menunjukkan bahwa item tidak mendukung/ mengindikasikan tidak adanya kontrol diri (kontrol diri rendah). Ketentuan pengisian skala didasarkan pada lima alternatif jawaban. Lima alternatif jawaban yang digunakan terdiri dari SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Tabel 3.5 Penilaian Skala Kontrol Diri Favorable dan Unfavorable Fav
SS S RR TS STS 2.
Keterangan Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor 5 4 3 2 1
Unfav
SS S RR TS STS
Keterangan Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor 1 2 3 4 5
Skala Perilaku Seksual Pranikah Tabel 3.6
Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Variabel Perilaku Seksual Pranikah Sebelum Uji Coba
No 1.
Indikator Berfantasi
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pegangan Tangan Cium Kering Cium Basah Meraba Berpelukan Masturbasi (wanita) atau Onani (Laki-laki) Oral Seks Petting Intercourse (Senggama)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Item 1, 4, 10 2, 9, 16 5, 19, 21 6, 11, 20 7, 18, 26 3, 13, 17 8, 24 12, 22 15, 25, 27 14, 23, 28
45
Setelah dilakukan uji coba, dari 28 item pertanyaan terdapat 22 item valid dan 6 item gugur. Maka item yang digunakan dalam penelitian adalah: Tabel 3.7
Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Variabel Perilaku Seksual Pranikah Setelah Uji Coba
No 1.
Indikator Berfantasi
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pegangan Tangan Cium Kering Cium Basah Meraba Berpelukan Masturbasi (wanita) atau Onani (Laki-laki) Oral Seks Petting Intercourse (Senggama)
Item 1, 7 6 13, 15 3, 8, 14 4, 12, 20 2 5, 18 9, 16 11, 19, 21 10, 17, 22
Penilaian untuk perilaku seksual menggunakan penskalaan berdasarkan stimulus dengan pilihan jawaban Pernah/ Tidak Pernah. Skor akan diberikan pada respon namun angka skornya ditentukan lewat penskalaan stimulusnya. Dengan kata lain, letak stimulus ditentukan lebih dahulu dan angka pada titik kontinum itu dijadikan skor bagi jawaban “pernah”. Menurut
Azwar
(1999;
42-45)
langkah-langkah
dalam
prosedur
penskalaan untuk menentukan besarnya skor masing-masing item adalah sebagai berikut: 1) Menentukan banyaknya kategori interval (dalam jumlah ganjil) untuk menilai tingkat masing-masing bentuk perilaku seksual.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Interval A
B
C
D
E
ringan
F
G
H
I
J
sedang
K berat
2) Meminta sekelompok subjek (bukan responden yang dijadikan subjek penelitian) untuk memberikan skor pada masing-masing item. Dalam penelitian ini ada 50 orang yang diminta untuk mengisi lembar skoring. 3) Melakukan penentuan nilai f, p, dan pk f berarti frekuensi, yaitu banyaknya subjek yang memberikan skor pada interval tertentu. p berarti proporsi yang merupakan perbandingan antara frekuensi subjek pada tiap huruf dengan banyaknya subjek dalam kelompok penilai seluruhnya (n). jadi p= f/n. pk berarti proporsi kumulatif, yaitu jumlah proporsi pada interval ditambah proporsi kumulatif sebelumnya. 4) Hitung nilai skala bagi item tersebut. Rumusnya adalah:
Keterangan: S
: skor skala
bb : batas bawah angka yang berisi median pkb : proporsi kumulatif di bawah kategori angka yang berisi median p
: proporsi pada kategori angka yang berisi median
i
: luas interval angka yang dalam hal ini sama dengan 1
(perhitungan lihat lampiran 2, hal 68).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Maka rincian penilaian untuk masing-masing bentuk perilaku seksual pranikah adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Penilaian Skala Perilaku Seksual Pranikah No
Indikator
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Berfantasi Pegangan tangan Cium kering Cium basah Meraba Berpelukan Masturbasi (wanita) atau Onani (laki-laki) Oral seks Petting Intercourse (senggama)
3.5
Uji Validitas dan Reliabilitas
1.
Uji Validitas
Tidak Pernah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pernah 4 2 4 6 6 5 7 9 9 10
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006;168). Hasil pengujiannya akan menunjukkan sahih tidaknya suatu instrumen yang selanjutnya dapat digunakan dalam suatu penelitian. Sebelum dilakukan uji validitas terlebih dahulu meminta pendapat dosen pembimbing untuk menilai apakah isi pernyataan yang dibuat telah memenuhi konstruk tertentu dan demikian juga halnya dengan susunan kata penggunaan tata bahasa. Guna melihat tingkat keandalannya dari tiap-tiap item pernyataan, maka semua butir item pernyataan perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Kemudian dari hasil perhitungan diperoleh harga “r” hitung, selanjutnya dikonsultasikan pada tabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
interpretasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan tingkat validitasnya, apakah item itu dapat digunakan dalam penelitian atau tidak. Untuk perhitungan validitas angket terhadap 45 responden dengan 28 item pernyataan, digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:
r
NX
NXY X.Y 2
X . NY 2 Y 2
2
Keterangan : r
: korelasi antar data
X
: variabel x
Y
: variabel y
N
: jumlah responden
Item yang dinyatakan valid apabila skor dari perhitungan yang didapatkan diatas 0,294. Dari 28 item variabel X, terdapat 23 item yang mempunyai skor diatas 0,294, dan dari 28 item variabel Y, terdapat 22 item yang mempunyai skor diatas 0,294. (Perhitungan lihat lampiran 3-6, hal 73-80). 2.
Uji Reliabilitas Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliable jika pengukurannya
konsisten (cermat) dan akurat (Abdurrahman & Muhidin, 2011; 110). Menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah dengan koefisien alfa (α) dari Cronbach (dalam Abdurrahman & Muhidin, 2011: 111), yaitu rumus :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
2 k si .1 s 2 k 1 t
dimana rumus Varians :
x x N
2
2
s2
N
keterangan :
: reliabilitas instrumen
k
: banyaknya butir soal
s
: jumlah varians butir
si2
: varians total
N
: jumlah responden
2 i
Selanjutnya dari hasil uji coba terhadap 45 responden diperoleh perhitungan reliabilitas untuk variabel X sebesar 0,863, sedangkan variabel Y diperoleh harga reliabilitas sebesar 0,942. (Perhitungan lihat lampiran 4 dan 6, hal 75 dan hal 79). 3.6
Uji Korelasi Untuk mengetahui ada atau tidak ada hubungan (korelasi) antara kontrol
diri dan perilaku seksual pranikah, maka dilakukan uji korelasi menggunakan program SPSS untuk dua variabel. Peneliti menggunakan uji korelasi Pearson. Uji korelasi digunakan untuk mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang dapat dilihat dari tingkat signifikan, jika ada hubungannya maka akan dicari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
seberapa kuat hubungan tersebut. Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Tingkat signifikan ini digunakan untuk menyatakan apakah dua variabel mempunyai hubungan dengan memenuhi syarat sebagai berikut: Jika sig > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak terdapat hubungan Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak artinya terdapat hubungan Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan suatu hubungan diantara variabel. Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi antara plus (+) dan minus (-). Makna sifat korelasi: 1.
Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel X1 mengalami kenaikan maka variabel X2 juga akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.
2.
Korelasi negatif (-) berarti bahwa jika variabel X1 mengalami penurunan maka variabel X2 akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.
Sifat korelasi akan menentukan arah korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1.
0,00 sampai 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah
2.
0,21 sampai 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah
3.
0,41 sampai 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat
4.
0,71 sampai 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
3.7
5.
0,91 sampai 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan kuat sekali
6.
1 berarti korelasi sempurna (Sujarweni, 2008:120).
Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMK X Cengkareng. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada 23 Juli 2012.
http://digilib.mercubuana.ac.id/