BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Tujuannya adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara memberikan satu atau lebih perlakuan (treatment) kepada satu atau lebih kelompok eksperimen. Setelah itu kemudian dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), sedangkan kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. 3.2
Desain Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran sebanyak dua kali, yakni
pengukuran sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test). Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa. Adapun desain penelitian yang dirancang adalah seperti pada gambar di bawah ini: Tabel 3.1 Desain Penelitian pretest-post-test Control Group Design O1
X
O2
O1
Y
O2
31
32
Ket: O1= kelompok pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen O2= post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen X= perlakuan (pembelajaran metode eksperimen) Y= kontrol (pembelajaran metode konvensional)
3.3
Tempat, Waktu dan Pelaksanaan Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rowosari dan MI Ma’arif Rowosari, sebagai kelas eksperimen adalah kelas IV di SDN Rowosari sedangkan kelas kontrol adalah kelas IV MI Ma’arif Rowosari. 3.3.2 Waktu dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada minggu pertama dan minggu ke dua bulan Agustus tahun 2016. 3.4
Subjek Penelitian Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Rowosari
dan kelas IV MI Ma’arif Rowosari. Siswa pada kelas IV SDN Rowosari sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 13 siswa yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki.
Siswa pada kelas IV MI Ma’arif
Rowosari berperan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 17 siswwa yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Meskipun berbeda sekolah, lokasi antara SDN Rowosari dan MI Ma’arif berdekatan sehingga masih berada dalam lingkup wilayah yang sama. 3.5
Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang menunjukkan adanya variasi (dan
bukan hanya satu macam), baik bentuknya, besarnya, kualitasnya, nilainya, warnanya, dan sebagainya (Mustikawan, 2008: 86). 3.5.1 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain (Sugiyono, 2010: 4). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (X) adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).
33
3.5.2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas (Sugiyono, 2010: 4).Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa. 3.5.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel ini diambil dari kesimpulan-kesimpulan atas berbagai konsep metode eksperimen maupun prestasi belajar yang telah dijelaskan pada bab II. Berdasar pada itu, maka dalam penelitian ini, yang menjadi definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1.
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data angka (hasil tes) maupun proses belajar. Hasil belajar diperoleh pada kegiatan akhir yang diisi dengan pemberian evaluasi terhadap siswa dan dilakukan di dalam kelas. Pengambilan hasil belajar digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan belajar dan menunjukkan kompetensi siswa melalui pengadaan tes bagi siswa.
2.
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) adalah merupakan
salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif
yang
menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. 3.6
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Dokumentasi Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama siswa dan hasil tes IPA sebelumnya.
34
2.
Tes Teknik tes digunakan memberikan tes pretest dan posttest. Tes yang akan digunakan adalah tes obyektif berbentuk pilihan ganda. Dalam tes ini, siswa yang menjawab benar diberi skor 1 dan yang menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0.
3.
Observasi Lembar observasi yang menjadi instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran ini dapat dilihat pada kisi-kisi instrumen observasi.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi guru, lembar observasi siswa dan lembar tes hasil belajar.Lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan lembar tes hasil belajardisusun berdasarkan indikator kisi-kisi observasi yang sesuai dengan sintaks model pembelajaran GI, dan prosedur penyusunan butir soal. a.
Lembar Soal Tes Evaluasi Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda.Soal tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran. Tes ini diberikan setelah proses belajar mengajar pada setiap pertemuan tiap siklus. Pembuatan lembar tes hasil belajar menggunakan prosedur penyusunan butir soal. Menurut Sudjana (2011:149) langkah-langkah penyusunan instrumen tes tertulis yaitu: (a) memperhatikan persyaratan penyusunan tes tertulis, baik dari aspek materi/isi/konsep, konstruksi maupun bahas, (b) mengacu pada indikator pencapaian, (c) memilih bentuk butir yang sesuai dengan indikator, dalam penelitian ini memilih bentuk pilihan ganda, (d) membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran. Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa, dengan menilai hasil tes evaluasi siswa dengan teknik berikut: Nilai hasil belajar =
x 100
35
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Soal Sumber Energi Standar Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi 1. Memahami 1.3 Mendeskripsikan Mendeskripsikan hubungan hubungan antara bagian-bagian dari antara sktruktur panca alat indra manusia struktur indra dengan organ tubuh fungsinya Mendeskripsikan manusia fungsi dari alat indra dengan fungsinya, Mendeskripsikan serta Menjelaskan pemeliharann kelainan pada alat ya indra Menyebutkan cara memelihara kesehatan alat indra
Jumlah Soal 1, 3, 4, 7, 8
2, 6, 9, 11, 15, 17, 27, 30 5, 10, 12, 14, 21, 22
13, 16, 18, 19, 20, 23, 24,25, 28, 29
b. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Lembar observasi ini terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur atau menilai proses belajar, yaitu tingkah laku siswa pada saat pembelajaran dan tingkah laku guru pada waktu mengajar. Pengisian lembar observasi ini dilakukan dengan cara memberikan tanda cek (√) pada kolom jawaban lembar observasi guru dan pada lembar observasi siswa. Untuk skala penilaian dan kriteria yang digunakan pada lembar observasi aktivitas guru dalam penelitian ini mengacu pada skala Guttman.Teknik dalam perhitungan yang akan digunakan yaitu :
Keterangan : N
∑ x = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh
= Jumlah keseluruhan skor maksimal (Sumber: Djamarah, 2005:331)
36
Adapun kategori penggolongan rentang nilai akhir sebagai berikut: 80 ke atas
: baik sekali
66 – 79
: baik
56 – 65
: cukup
55 ke bawah: kurang (Sugiyono, 2010) Adapun lembar observasi dapat dilihat pada kisi-kisi lembar observasi berikut: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Guru No. 1. 2.
3.
No. 1. 2.
3.
Aspek yang dinilai Kegiatan Pra Pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan materi pelajaran B. Pendekatan / strategi pembelajaran C. Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran D. Penilaian proses dan hasil belajar E. Penggunaan bahasa Penutup Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Aspek yang dinilai Kegiatan Pra Pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran A. Memahami materi pelajaran B. Pendekatan / strategi pembelajaran C. Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran D. Penilaian proses dan hasil belajar E. Penggunaan bahasa Penutup
37
3.7
Teknik Analisa Data
3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang akan disebarkan kepada responden, harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen valid dan reliabel atau tidak. Sugiyono (2010: 135), menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas data adalah teknik korelasi Product Moment. Rumus untuk mencari angka indeks korelasi Product Moment adalah:
Keterangan: rit
= koefisien korelasi antara dua variabel
i
= skor setiap item
t
= skor total
(⅀
= kuadrat jumlah skor item
⅀ = jumlah kuadrat skor item ⅀ = jumlah kuadrat skor total (⅀
= kuadrat jumlah skor total
Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan menggunakan bantuan komputer versi SPSS 17.0 for windows., yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysisataudapat menggunakanAnalyze – Correlate – Bevariatekemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, dan dibandingkan dengan tabel r product moment . Pada umumnya untuk penelitian di bidang ilmu pendidikan, digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01. Setelah dilakukan uji validitas maka diketahui ada 7 soal yang tidak valid, dan 23 soal lainnya valid. Selanjutnya dari soal yang sudah valid dipilih 20 soal untuk soal evaluasi. Hasil validitas pada soal evaluasi ditunjukkan dalam tabel berikut:
38
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas No Soal
Keterangan
6, 7, 11, 18, 21, 25, 30
Tidak valid
1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 13,
Valid
14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 26, 27, 28, 29
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas ( rtt). Untuk menentukan tingkat reliabilitas dengan rtt = α yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas No
Koefisien Reliabilitas
Kategori
1
≤ 0, 7
Reliabilitas Rendah
2
0,7 << 0,8
Reliabilitas Sedang
3
0,8 < α ≤ 0,9
Reliabilitas bagus
4
α > 0,9
Reliabilitas memuaskan
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 11,5 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis ataukemudian untuk melihat hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai alpha () kurang dari 0,7 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap instrument yang sudah divalidasi maka diperoleh nilai 0.913, nilai tersebut berada pada kategori reliabilitas memuaskan. Berikut hasil uji reliabilitas. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .913
23
39
3.7.2 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha pemecahannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.Arikunto (2002), mengatakan bahwa untuk menentukan derajat kesulitan alat tes digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS= Jumlah seluruh peserta tes Kriteria harga P adalah sebagai berikut: 0,00 ≤ P < 0,30 = item soal sukar 0,30 ≤ P < 0,70 = item soal sedang 0,70 ≤ P < 1,00 = item soal mudah. Berikut disajikan tingkat kesukaran soal. Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Soal No Soal 1 2 3 4 5 8 9 10 12 13 14 15 16 17 19
Indeks Kesukaran 0.60 0.58 0.57 0.57 0.57 0.48 0.61 0.70 0.61 0.61 0.48 0.39 0.65 0.48 0.74
Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah
40
20 22 23 24 26 27 28 29
0.70 0.70 0.27 0.74 0.57 0.39 0.70 0.74
Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah
3.7.3 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (chi-square). Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS(statistical product and service solutions ) yaitu dengan menggunakan Analyze non parametric test–One Sampel Kolmogorov Smirnov 3.7.4 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution).Yaitu dengan Oneway Anova. 3.7.5 Uji Hipotesis Setelah melakukan pengujian normalitas dan homogenitas, jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka langkah terakhir adalah melakukan pengujian hipotesis yaitu dengan melakukan uji perbedaan pada hasil belajar. Pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan t- test independent yang dilakukan dengan bantuan software SPSS.