BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian dan karakteristik subyek penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan diSD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang jawa tengah. Dan penulis mengambi lokasi atau tempat ini, dimana ada factor yang menghambat dalam proses penelitian dalam belajar, adapun proses yang menghambat dalam pembelajaran ini yang mempengaruhi hasil belajar
siswa adalah
sebagai
berikut: a. Sarana prasana disekolah kurang/terbatas. b. Minimnya aperatur sekolah terutama guru,karena masih
ada guru
yang belum memperoleh kualifikasi pendidikan SI. c. Dalam KKM masih terdapat nilai dibawah standar. d. Terbatasnya media pembelajaran
dan dalam
penggunaannya
juga
masih kurang. Sehingga dalam keterbatasan/kekurangan yang dimiliki disekolah ini, kepala
sekolah
dan
para dewan
guru
selalu
berupaya
untuk
memaksimalkan sarana dan prasana yang mempengaruhi dalam proses belajar
mengajar, sehingga
tidak
berdampak kepada
hasil
belajar
siswa.Dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan , sebagai berikut yaitu: 1. Dalam
penlitian,peneliti
meminta izin kepada
kepala sekolah SD
Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang untuk melaksanakan penelitian. 2. Dan setelah itu,peneliti juga meminta izin kepada guru kelas 5 untuk melaksanakan penelitian dikelas tersebut.
17
18
3. Melakukan kegiatan observasi untuk mengetahui proses belajar mengajar dikelas 5 serta menemukan masalah yang ada atau yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran. 4. Identifikasi masalah tentang hasil belajar/ketuntasan siswa dalam belajar. 5. Menyususn rencana penelitian yang berupa rencana penggunaan metode demontrasi untuk memingkatkan hasil belajar.
3.1.2 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri
Kalibeji 01
kecamatan Tuntang kabupaten Semarang jumlah siswanya 23 . Mata pelajaran yang akan diujikan adalah mata pelajaran IPA, dengan materi bumi dan alam semesta. Subyek penelitian dalam peneltian tindakan kelas ini adalah siswa SD kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Kalibeji 01 kecamatan Tuntang kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, antara Febuari 2013 – April 2013. Tiga bulan tahap perencanaan, satu bulan tahap pelaksanaan/tindakan dan satu bulan tahap penyusunan. Pada tahap pelaksanaan terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siswa kelas 5 SDN Kalibeji 01 kurang memiliki dalam memahami materi pada mata pelajaran IPA karena membosankan. Selain itu, waktu belajar yang digunakan lebih banyak dihabiskan untuk bermain, sehingga hasil belajar IPA menjadi rendah.
3.2 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya.. Dalam penelitian sains, variabel adalah bagian penting yang tidak bisa dihilangkan.Karena, variabel merupakan sarana untuk memperoleh pemahaman terhadap masalah yang sedang diteliti secara
19
benar. Dengan menggunakan variabel-variabel tertentu, peneliti menguji benar atau tidaknya asumsi dan rumusan masalah yang sebelumnya sudah dibuat Sugiyono (2009). Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau variabel independen, dan variabel terikat atau variabel dependen tersebut adalah sebagai berikut: a.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang
lain. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah model Student
fasilitator and explaining((X). b.
Variabel
terikat
adalah
merupakan variabel yang dipengaruhi karena
adanya variable bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA (Y).
3.3
Model Penelitian Penelitian tindakan kelas(PTK) merupakan salah satu strategi dalam
memecahkan masalah dalam belajar dikelas dan menggunkan tindakan secara bertahap.menurut suhedar(2008), menyatakan bahwa pada dasarnya PTK terdiri empat tahapan dasar, yaitu: 1. Perencanaan(plaining) 2. Pelaksanaan(acting) 3. Pengamatan(observing) 4. Refleksi(reflecting)
PTK
memiliki
karakteristik
khusus yang dapat
membedakan dengan
penelitian lainnya.Jadi terdapat berberapa model penelitian PTK,salah satunya adalah model PTK yang dinyatakan oleh Kemmis dan Tegart,sebagai beriut:
20
Gambar 3.1 Model desain PTK Kemmis dan Tegart
a. Dalam tahap pelaksanaan tindakan dikelas adalah merupakan tindakan implemntasi atau penerapan isi rancangan. b. Tahap observasi adalah tahap pelaksanaan atau pengamatan berlangsung pada waktu yangberlangsung. c. Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilaksanakan ini adalah tahap refleksi. Dalam penelitian ini,dilihat peneliti menemukan hal-hal yang sudah mulai baik, karena apa yang sudah dirancangkan berjalan secara baik dan sesuai
21
dengan perncanaan yang sudah disiapkan, sehingga apa yang disiapkan dapat melihat hal-hal yang akan masih memerlukan perbaikan.
3.4
Prosedur Penelitian Prosedur penelitian derdiri dari empat siklus/tahapan dalam melaksanakan
penelitian, yaitu: 1. Tahap perencanaan Dalam
tahap ini,peneliti
terlebih
dahulu
mempersiapkan
perencanaan
pembelajaran dengan baik dengan menggunakan model student fasilitator and explaining
pada
pelajaran
Ilmu
Pengetahuan Alam(IPA), adapun
tahap
perencanaan ini adalah sebagai berikut: a. penyusunan
Rencana
b. penyusunan Aktivitas student c. pada
Pelaksanaan
instrumen Siswa
dalam
fasilitator
and
saat
Pembelajaran
penelitian
berupa
pembelajaran
yang
(RPP). Lembar
Pengamatan
menggunakan
model
eksplaining.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, dilaksanakan
observasi oleh observer terhadap aktivitas siswa dan guru sesuai dengan format yang telah ditetapkan. d. Melaksanakan tes formatif pada setiap akhir siklus I, siklus II. e. Menyebarkan skala sikap pada akhir pembelajaran. f. Evaluasi: Pelaksanaan tes, Observasi siswa dan guru, Skala sikap untuk siswa, g. Analisis
dan
refleksi
2. Tahap Pelaksanaan Siklus I 1. Tahap perncanaan tindakan(plaining) 1. penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
pelajaran IPA memiliki standar penyusunan
Rencana
Pembelajaran
kompentensi
Pelaksanaan
(RPP)
sebagai
Pembelajaran
mata
berikut:
(RPP)
mata
22
pelajaran IPA memiliki standar
kompentensi
sebagai
berikut:
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. 2. Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan materi. 3. menyiapkan lembar observasi,soal tes dan lembar penilaian.
2. Tahap pelaksanaan tindakan(acting) 1. Kegiatan awal 2. Kegiatan inti 3. Kegiatan akhir 4. Evaluasi 3. Tahap observasi(observing) 1. Memantau kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. 2. Memberikan kesempatan bagi siswa bertanya. 3. Membantu siswa jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran. 4. Memberikan penilaian pada siswa. 4. Tahapan refleksi Tahap ini Refleksi yaitu proses berpikir untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari apa yang telah dilakukan serta melihat kembali aktivitas yang sudah dilakukan berdasarkan hasil observasi dan temuan dikelas pada saat pembelajaran berlangsung. Refleksi dilakukan dengan cara mengidentifikasi kembali aktivitas yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung pada tiap siklus, menganalisis data hasil evaluasi dan mencari solusi serta menyusun perbaikan untuk tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis kegiatan refleksi yang dilakukan oleh peneliti. Dan jika pada siklus I berdasarkan atas tidak adanya peningkatan hasil belajar siswa,maka
akan dilanjutkan dengan siklus II.Dengan materi dan
23
alam semesta Bumi yaitu peristiwa alam di Indonesia dan
akan
menggunakan model student falisitator and explaing.
1. Tahap Pelaksanaan Siklus II
1. Tahap perencanaan tindakan(planning) 1. penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
pelajaran IPA memiliki standar
Pembelajaran
kompentensi
(RPP)
sebagai
mata berikut
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. 2. Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan materi. 3. menyiapkan lembar observasi,soal tes dan lembar penilaian. 2. Tahap Pelaksanaan tindakan(acting) 1. Kegiatan awal 2. Kegiatan inti 3. Kegiatan akhir 4. evaluasi 3. Tahap observasi(observing) 1. Memantau kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. 2. Memberikan kesempatan bagi siswa bertanya. 3. Membantu siswa jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran. 4. Memberikan penilaian pada siswa. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran matematika berlangsung. Alat bantu yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Aktivitas siswa selama pembelajaran diamati dalam selang waktu 10 menit dengan menggunakan lembaran khusus, begitu pula dengan aktivitas guru diobservasi dengan lembaran yang telah disediakan. Dalam mengamati aktivitas siswa dan guru, peneliti dibantu oleh seorang guru.
24
4. Tahap refleksi Yaitu proses berpikir untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari apa yang telah dilakukan serta melihat kembali aktivitas yang sudah dilakukan berdasarkan hasil observasi dan temuan dikelas pada saat
pembelajaran
berlangsung.
Refleksi
dilakukan
dengan
cara
mengidentifikasi kembali aktivitas yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung pada tiap siklus, menganalisis data hasil evaluasi dan mencari solusi serta menyusun perbaikan untuk tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis kegiatan refleksi yang dilakukan oleh peneliti.
3.5
Data Cara Penggumpulan Data
3.5.1 Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru
selama
proses
pembelajaran
IPA
berlangsung.
Alat
aktivitas bantu
yang
digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Aktivitas siswa selama pembelajaran diamati dalam selang waktu 10 menit dengan menggunakan lembaran khusus, begitu pula dengan aktivitas guru diobservasi dengan lembaran yang telah disediakan. Dalam mengamati aktivitas siswa dan guru, peneliti dibantu oleh seorang guru dengan menggunakan model student fasilitator and explaining. Data
hasil
observasi
pembelajaran
yang
dilakukan
guru
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student fasilitator and explaining dalam pembelajaran, dinilai dengan rumus di bawah ini (Depdiknas, 2003):
25
3.5.2 Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif dan post test Tes formatif diberikan setiap akhir siklus yaitu untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep atau daya serap siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Sedangkan post test diberikan setelah seluruh siklus pembelajaran berakhir dengan tujuan untuk
mengetahui
hasil
belajar siswa
selama
pembelajaran dengan menggunakan metode student facilitator and explaining tersebut.
3.5.3 Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen dilakukan dalam beberapa tahap, baik dalam pembuatan maupun uji coba. Jelasnya diuraikan pada bagan berikut:
3.6
Kisi-kisi penyusunan instrumen
Langkah-langkah menyusun instrumen penelitian; Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes merupakan langkah-langkah penyusunan instrumen, yaitu kisi-kisi pengembangan instrumen yang terdiri dari variabel, subvariabel, nomor soal menyusun pernyataan atau pertanyaan, kemudian instrumen berupa skala yang selanjutnya direvisi dan instrumen terpakai. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi. Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa kelas merupakan langkah-langkah penyusunan instrumen, yaitu kisi-kisi pengembangan instrumen yang terdiri dari variabel, subvariabel, nomor soal menyusun pernyataan atau pertanyaan, kemudian instrumen berupa skala yang selanjutnya direvisi dan instrumen terpakai.
26
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi. Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kalibeji 01 pada pelajaran IPA materi bumi dan alam semester. Adapun dalam kisi-kisi lembar observasi sebagai berikut:
1.
Kisi-kisi lembar observasi yang tercantum dibawah ini adalah merupakan lembar observasi pengamatan kegiatan guru, dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi No.
Aspek Yang Diamati
1.
Membuka pelajaran
2.
Indikator
No. Item
Salam pembuka dan doa
1
Mengabsensi siswa
2
Memberikan apresepsi
3
Pelaksanaan
Siswa dibagi dalam
4
menggunakan model
berberapa kelompok
pembelajaran student
Menyampaikan kegiatan
fasilitator and
dalam diskusi kelompok
explianinig
Memberikan tugas
5
6
kelompok mempresentasikan hasil
7
diskusi kelompok 3.
Kegiatan akhir
Membuat kesimpulan
8
Memberikan refleksi
9
Menutup pelajaran
10
27
2. Kisi-kisi lembar observasi yang tercantum dibawah ini adalah merupakan lembar observasi pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi lembar observasi Siswa
No.
Aspek Yang Diamati
1.
Membuka pelajaran
Indikator Siswa menempati tempat
No. Item
1
duduknya masing-masing Kesiapan siswa menerima
2
pembelajaran Siswa mampu menjawab
3
pertanyaan apersepsi 2.
Pelaksanaan
Pembentukan kelompok.
4
menggunakan model
Mengerjakan tugas
5
pembelajaran student
kelompok
fasilitator and
Mempresentasikan hasil
explianinig
diskusi kelompok Siswa terlibat aktif dalam
6
7
kegiatan kelompok 3.
Merangkum pembelajaran Kegiatan akhir
8
atau kesimpulan Refleksi
9
Mengerjakan post test
10
3. Kisi-kisi soal yang tercantum dibawah ini, untuk digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif dan dilaksanakan sebelum dilakukan pembelajaran dengan model Student fasilitator and explaining. Berikut disajikan kisi-kisi soal:
28
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal
Nama sekolah
:SD Negeri Kalibeji 01
Mata pelajaran:
:Ilmu Pengetahuan Alam
Kelassemester
:V/II
Alokasi waktu
:
Standar kompentensi
: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompentensi Dasar SIKLUS I 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan.
Materi pokok dan uraian materi Bumi dan alam semesta D. Peristiwa alam di Indonesia
Indikator pencapaian kompentensi - membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan atau pengalaman pribadi atau laporan surat kabar/media lain tentang peristiwa alam misalnya, banjir,gempa bumi,gunung meletus. - menjelaskan peristiwa alam yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah
Bumi dan alam semesta E. - dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan manusia,hewan dan lingkungan - sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan yang dapat diperbaharui
- menjelaskan dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan manusia,hewan dan lingkungan
- menyebutkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan yang dapat diperbaharui
Item
1,3,4,5,7,8,9, 10,11, 12,1314,15
2,6 3,4,5,10,11,1 2,14,
1,4,6,7,10,14, 15
29
3.7 Analisis Data a.
Kuantitatif Merupakan hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan deskriptif
dengan menentukan mean dan rata-rata untuk setiap siklus.Adapun penyajian data kuantitatif di tentukan dalam bentuk presentase: P= ∑n x100% N Keterangan: P = presentase ∑n = jumlah presentase yang muncul N = jumlah total siswa Maka dapat dikelompokan dalam hasil penghitungan dalamketuntasan hasil belajar siswaa adalah ketuntasan ≥ 65 berati tuntas,jika < 65 tidak tuntas.
b. Kualitatif Merupakan data hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam model student fasilitator and explaning dan hasil analisis deskrptif kualitatif, maka dikelompokan kriteria penilaian sebagai berikut: Lembar
observasi
aktivitas siswa dinilai berdasarkan criteria penilaian
dengan ketentuan 1(kurang ), 2(cukup ), 3(baik), 4(sangat baik) didapat untuk setiap aktivitas tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Untuk mengetahui rata-rata persentase aktivitas siswa digunakan rumus sebagai berikut: Kriteria Penilaian:
30
Dengan kriteria nilai sebagai berikut: 3. 4. 5. 6.
= kurang, jika 25% dilaksanakan dalam pembelajaran =cukup, jika 50% dilaksanakan dalam pembelajaran = baik, jika 75% dilaksanakan dalam pembelajaran = sangat baik, jika 100% dilaksanakan dalam pembelajaran Sedangkan
meliputi
3.8 a.
kriteria penilaian
sangat baik, baik, cukup
untuk
lembar
observasi aktivitas
guru
dan kurang baik.
Uji Validitas Reliabilitas Uji validitas adalah langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu
instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian dan mengetahui sejauh mana ketepatan, kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Sugiyono :2006).
b.
Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari
suatu instrumen.Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali dapat menghasilkan data yang sama dan menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan skorer satu dengan skorer lainnya. Tujuan dari uji reliabilitas ini adalah untuk menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan skorer satu dengan skorer lainnya. Menurut Husaini (2003). Uji Validitas dan Uji Reliabilitas: Sebelum diberikan pembelajaran dengan model student fasilitator and explaining, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen ini dikatakan layak atau tidak dan reliabel atau
31
tidak. Berikut ini adalah hasil pengujian instrumen yang digunakan baik instrumen pada siklus I maupun pada siklus II. a.
Uji Validitas dan Reliabitas siklus I Hasil pengujian Validitas dan reliabitas soal siklus I pada mata pelajaran IPA
kelas 5 SD Negeri Kalibeji 01 dengan jumlah 20 soal yang diuji, dan diketahui bahwa ada 15 soal yang dinyatakan valid dan 5 soal dinyatakan tidak Valid.Dalam pengujian validitas ini digunakan dengan uji statistik uji correlate Karl Persons, dengan signifikansi pada 2 tailed yaitu 0.05 adapun soal yang valid 1,2,3,4,5,8,9,10,11,12,13,14,15,17,20 sedangkan soal yang tidak valid 6,7,16,18,19 maka dapat dikatakan bahwa instrumen pada siklus I berada pada kategori reliabel sedang. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa nilai alpha 343. Berdasarkan pada kategori koefisien reliabilitas di atas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen pada siklus I.
b.
Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus II Hasil pengujian Validitas dan reliabitas soal siklus I pada mata pelajaran IPA
kelas 5 SD Negeri Kalibeji 01 dengan jumlah 20 soal yang diuji, dan diketahui bahwa ada 15 soal yang dinyatakan valid dan 5 soal dinyatakan tidak Valid.Dalam pengujian validitas ini digunakan dengan uji statistik uji correlate Karl Persons, dengan signifikansi pada 2 tailed yaitu 0.05 adapun soal yang valid 2,3,5,7,8,9,12,13,14,15,17,20 sedangkan soal yang tidak valid 1,4,10,11,19 maka dapat dikatakan bahwa instrumen pada siklus I berada pada kategori reliabelitas.Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa nilai alpha 216.
3.9 Indkator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa di kelas 5 SD Negeri Kalibeji 01,Penelitian ini juga merupakan tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran, dalam hal ini hasil belajar
32
siswa kelas 5 SD Negeri Blotongan 01 Kecamatan Siderejo. Oleh karena itu, Kriteria keberhasilan yaitu terpenuhi batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku disekolah tersebut. Siswa dikatakan tuntas belajar jika rata-rata siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran diharapkan kenaikan hasil tes belajar siswa sebanyak 100% siswa mendapat nilai
dengan KKM 65 dan siswa yang aktif. Artinya, pembelajaran
dengan menggunakan model
pembelajaran student fasilitator and explaining
dikatakan berhasil apabila pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas 5 SD Negeri Kalibeji 01 yang diukur dengan meningkatnya hasil belajar