BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian event study dengan mengamati kejadian January effect
dengan melakukan perbadingan pada periode akhir
tahun dan minggu pertama awal tahun perdagangan saham dibuka (awal tahun). Penelitian ini fokus pada pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari pertama perdagangan bursa saham di tahun yang baru sebagai titik krisisnya, dan penelitian ini dilakukan pada Pasar Modal ASEAN. 3.1.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian Populasi menunjukkan pada sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi yang digunakan peneliti dalam penggujian hipotesis adalah seluruh anggota Negara ASEAN yaitu 10 Negara yakni, Indonesia, Brunei Darussalam, Cambodia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapura,Thailand, dan Vietnam. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian-bagian dari populasi yang menunjukkan beberapa anggota melalui proses seleksi dari populasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel untuk menguji hipotesis yaitu menggunakan purposive sampling method yaitu teknik pemilihan sampel dengan pertimbangan atau batasan tertentu. Berikut adalah kriteria pengambilan sampel. Adapun kriteria yang harus dipenuhi dalam penelitian ini yaitu :
34
35
a. Negara yang dipilih adalah negara anggota ASEAN Tabel III.1 Daftar Populasi Sampel No
Nama Negara
No
Nama Negara
1
Indonesia
6
Mnyamar
2
Brunai Darussalam
7
Philipines
3
Cambodia
8
Singapura
4
Laos
9
Thailand
5
Malaysia
10
Vietnam
b. Negara-negara yang telah memiliki pasar modal sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 10 tahun, mulai dari tahun 2005-2015. Hal tersebut dilakukan agar hasil dari penelitian dengan kurung waktu 10 tahun penelitian dapat digunakan para pelaku pasar modal atau investor untuk asumsi atau pertimbangan analisis investasi mereka dikemudian hari. Karena semakin lama waktu penelitian maka hasil yang di dapatkan juga semakin akurat sebagai bahan pertimbangan kedepannya.
36
Dan Negara ASEAN yang memiliki pasar modal yaitu ; Tabel III. 2 Daftar Sampel yang Memenuhi Kriteria Sampling No
Nama Negara
Kode Indeks
1
Indonesia
IHSG
2
Malaysia
KLSE
3
Philiphines
PSE
4
Singapura
STI
5
Thailand
SET
6
Vietnam
HOSE
www.finance.yahoo.com c. Dipilih Negara-negara yang data indeks harga sahamnya yang selalu aktif di Yahoo.Finance Tabel III.3 Daftar Sampel Penelitian No
Nama Negara
Kode Indeks
1
Indonesia
IHSG
2
Malaysia
KLSE
3
Singapura
STI
www.finance.yahoo.com
3.2
Periode Penelitian Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua periode yakni, periode estimasi (estimation period) serta sebelum peristiwa dan setelah peristiwa (windows period).Estimasi period pada penelitian ini yaitu selama 60 hari perdagangan bursa sedangkan untuk windows period terdiri dari dua bagian, yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari setelah hari pertama perdagangan bursa saham di tahun yang baru . Keputusan pengambilan periode pengamatan 5 hari akhir Desember dan awal Januari karena terjadi
37
tekanan jual pada 5 hari pada akhir Desember dan berakhir pada awal Januari.Sedangkan penentuan periode estimasi adalah 60 hari bursa sebelum event, hal ini dimaksudkan agar estimasi yang dihasilkan tidak terkait dengan informasi tentang event yang diteliti.Untuk windows periodnya yaitu 11 hari bursa karena peristiwa yang terjadi diharapkan hanya dipengaruhi oleh event yang diamati.
Estimation Period (60 hari perdagangan bursa)
Windows Period 11 hari perdagangan bursa
Gambar III. 1 Periode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang berkaitan return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Harga saham dapat dilihat dengan melihat harga harian selama periode yang ditentukan untuk mengukur return saham dan volatilitas yang diperoleh langsung dari situs resmi website www.finance.yahoo.com.
3.3
Objek Penelitian Penelitian ini meneliti variable returndan volatilitas pada Pasar Modal ASEAN (Indonesia, Malaysia, dan Singapura), dengan melihat harga saham
38
harian setiap pasar saham.Kedua variable tersebut digunakan sebagai proxy untuk mengukur resiko yang terjadi pada saat Januari. 3.3.1 Perhitungan Return a. Menghitung return harian indeks / return pasar Return indeks harian dapat diperoleh dengan menghitung terlebih dahulu menggunakan rumus sebagai berikut (Jogiyanto, 2009) Rmt = (Pt - Pt-1) (Pt-1) Keterangan : Rmt=Return indeks harian atau return pasar Pt= Index hari ke t Pt-1 = Index hari ke t-1 b. Expected Return E(R) = (Pt - Pt-1) N Keterangan : E (R) = Expected Return indeks harian atau return pasar Pt= Index hari ke t Pt-1= Index hari ke t-1 N= Jumlah hari periode estimasi c. Abnormal return dari masing-masing pasar saham Menghitung abnormal return dari masing-masing pasar saham yaitu dengan menggunakan rumus berikut : ARt = Rmt – E(R)
39
Keterangan : ARt= Abnormal return saham pasar pada hari t Rm = aktual return saham pasar pada hari t E(R) = ekspektasi return saham pasar pada hari t d. Rata-rata abnormal return Menghitung rata-rata abnormal return sampel selama penelitian yaitu menggunakan rumus sebagai berikut :
AAR = Keterangan : AAR = average abnormal return N
= jumlah total hari selama periode penelitian
∑ ARit = total abnormal return selama periode penelitian e. Standar Deviasi Untuk menghitung standar deviasi dari sebuah pasar saham sebagai perhitungan resiko yaitu : Standar Deviasi =
(( Ri -E(R))2
Keterangan : Ri
= Return Actuan
E(R) = Excpected Return 3.3.2 Perhitungan Volatilitas Mengitung Rata-rata Harga saham Pt =
40
Keterangan : Pt
= Harga saham pada hari t
∑ pt = Total harga saham selama periode penelitian N
3.4
= Jumlah hari selama periode penelitian
Metode Analisis Data Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa metode analisis data yang digunakan, yaitu : 1. Analisis Deskriptif Berisi tentang pembahasan deskriptif data sekunder yang telah diperoleh, untuk mengetahui karakteristik return dan volatilitas yang dijadikan sampel. Adapun karakteristik yang dimaksud seperti mean, maksimum, minimum, dan standar devias. .Analisis ini digunakan dalam menganalisis data dengan menggambarkan data kuantitatif yang terkumpul namun dengan tidak menyertakan pengambilan keputusan atau kesimpulan yang berlaku untuk hipotesis. 2. Uji Normalitas Uji normalitas data merupakan salah satu dari asumsi klasik yang harus dipenuhi sebagai prasyarat dalam melakukan analisis statistik parametik. Pengujian normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah ditribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal atau untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal ataukah tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, Dalam melakukan uji normalitas
41
data
bisa
dilakukan
dengan
menggunakan
Uji
Kolmogorov-Smirnov.
Persyaratan data disebut berdistribusi normal apabila besarnya nilai signifikansinya lebih besar dari angka 0,05 (p value>0,05). Jika variabel atau data tidak berdistribusi normal maka dapat dilakukan dengan perlakuan khusus terhadap data yang ada, apakah menambah jumlah data atau mengurangi data yang dianggap penyebab tidak normalnya data, dan melakukan transformasi data.Jika variabel atau data tidak berdistribusi normal maka digunakan analisis statistik nonparametric. (Lilik,dkk.2015) 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesisuntuk mengetahui apakah terjadi perbedaan return harga saham (return harian saham) dan volatilitas harga saham sebelum dan setelah January Effectdengan
derajat
signifikansi 5 % (0.05). Alat
analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : a.
One sample T-Test Pengujian hipotesis ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi dari
returnsaham yang terdapat pada periode peristiwa (windows period). Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui signifikansi dengan maksud bahwa signifikan tidak sama dengan 0 (positif untuk kabar baik dan negatif untuk kabar buruk). Uji ini dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan return dan volatilitas sebelum dan sesudah pergantian tahun (selama windows period). H0 : Tidak ada perbedaan resiko return antara 5 hari sebelum dan 5 hari setelah event January effect (selama windows period).
42
H1 : Ada perbedaan resiko return 5 hari sebelum dan 5 hari setelah event January effect b.
(selama windows period).
Paired Sample T-Test Jika
data
terdistribusi
normal
maka
menggunakan
uji paired
sample ttest. Analisis Paired sample T-test berguna untuk melakukan pengujian terhadap 2 sampel yang berhubungan atau sering disebut “sampel berpasangan” yang berasal dari populasi yang memiliki rata-rata (mean) sama. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan return dan volatilitas harga saham sebelum dan sesudah pergantian tahun (selama windows period). H0 : Tidak ada perbedaan risiko pada return dan antara 5 hari sebelum dan 5 hari event January effect (selama windows period). H1 : Ada perbedaan risiko pada return dan volatilitas antara 5 hari sebelum dan 5 hari event January effect (selama windows period). c. Uji Anova Uji Anova digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antar 2 atau lebi kategori
sample
((Lilik,dkk.2015).
Pengujian
Anova
dilakukan
untuk
mengetahui signifikansi dari resiko return saham dan volatilitas yang terdapat pada saat sebelum dan setelah event January effect (selamawindows period) untuk ketiga sampel penelitian yaitu antara Pasar modal Indonesia, Malaysia, dan Sigapura.