BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Tenaga kerja merupakan salah satu asset perusahaan yang paling utama oleh karena itu perlu dibina secara baik. Pada setiap unit IUPHHK-HA PT. Ratah Timber yaitu unit perencanaan, pembinaan, produksi, bina lingkungan dan umum dikoordinasikan oleh beberapa tenaga kerja yang masing-masing bekerja sesuai dengan bidangnya. Tenaga kerja merupakan sumber daya manusia yang dapat menciptakan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan dan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan karena mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi terhadap sikapnya dalam pekerjaan. Sikap tenaga kerja tersebut diukur dari tingkat kepuasan kerja yang meliputi beberapa aspek yaitu kepuasan terhadap aspek kondisi kerja, kepuasan terhadap aspek kompensasi perusahaan, kepuasan terhadap aspek peraturan perusahaan, kepuasan terhadap aspek hubungan kerja sesama tenaga kerja, dan kepuasan terhadap aspek hubungan kerja dengan atasan. Analisis tingkat kepuasan tenaga kerja juga akan dilakukan pada faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain umur, tingkat pendidikan, masa kerja dan jumlah tanggungan keluarga, selain menganalisis hubungan antara tingkat kepuasan kerja tenaga kerja terhadap kelima aspek tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
IUPHHK-HA PT. RATAH TIMBER
Unit Produksi
Tenaga Kerja
Pengukuran Tingkat Kepuasan Tenaga Kerja terhadap Aspek: – Kondisi Kerja IUPHHK-HA – Kompensasi – Peraturan IUPHHK-HA – Hubungan Sesama Tenaga Kerja – Hubungan dengan Atasan
Karakteristik Responden : – Umur – Tingkat Pendidikan – Masa Kerja – Jumlah Tanggungan
Tingkat Kepuasan Tenaga Kerja
Gambar 1 Kerangka pemikiran analisis tingkat kepuasan tenaga kerja pada bagian produksi IUPHHK-HA PT. Ratah Timber. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April tahun 2009, di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur. 3.3 Metode Pemilihan Responden Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja PT. Ratah Timber di camp Mamahak Teboq adalah sebanyak 134 orang. Pada penelitian ini, tenaga kerja yang diamati adalah hanya tenaga kerja pada bagian produksi PT. Ratah Timber yaitu sebanyak 70 responden dari populasi sebanyak 96 orang tenaga bagian produksi. Responden terdiri dari tenaga kerja bagian penebangan sebanyak 10
orang (14.29%), pengangkutan sebanyak 14 orang (20%), mandor blok/surveyor sebanyak 5 orang (7.14%), logistik sebanyak 6 orang (8.57%), scaler sebanyak 6 orang (8.57%), mekanik dan peralatan sebanyak 19 orang (27.14%) dan Tata Usaha Kayu sebanyak 10 orang (14.29%). Pengambilan contoh responden dilakukan secara random. 3.4. Jenis dan Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari hasil wawancara dan hasil pengisian kuesioner yang menyangkut karakteristik tenaga kerja dan tingkat kepuasan tenaga kerja diperoleh dengan mengisi kuesioner. Data sekunder sebagai pelengkap dan penunjang penelitian diperoleh melalui informasi maupun laporan tertulis dari pihak perusahaan dan berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini untuk proses lebih lanjut. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai uraian pekerjaan dan persepsi tenaga kerja terhadap karakteristik pekerjaan dan faktor-faktor kepuasan kerja. Kuesioner diberikan secara langsung kepada tenaga kerja yang menjadi responden. Kuesioner yang tercantum pada Lampiran 1 terdiri atas dua bagian, yaitu bagian identitas responden dan bagian pernyataan sikap responden. Bagian identitas responden terdapat 13 pertanyaan. Bagian pernyataan sikap responden terdiri atas 33 pertanyaan yang terbagi atas lima kelompok, yaitu 6 pertanyaan mengenai kondisi kerja, 10 pertanyaan mengenai hubungan dengan perusahaan, 9 pertanyaan mengenai peraturan perusahaan, 4 pertanyaan mengenai hubungan sesama keryawan dan 4 pertanyaan mengenai hubungan dengan atasan. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun dalam bentuk pilihan ganda. Bentuk dan isi kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 1. Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada staf produksi, dan pengawas atau tenaga kerja di lapangan. Teknik wawancara ini digunakan sebagai sudut pandang lain bagi penguatan teknik pengisian kuisioner dengan bentuk pertanyaan yang berbeda pada tiap responden namun dengan tema dan maksud yang sama.
Studi literatur digunakan untuk memperoleh data sekunder mengenai landasan teoritis dan gambaran umum perusahaan dengan cara membaca dan mengutip dari berbagai sumber literatur berupa buku, skripsi, dan dokumendokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.5 Metode Analisis Data Menurut Usman dan Purnomo (2003) dalam Wahyuni (2008) menyatakan bahwa kualitas pengumpulan data dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif ditentukan oleh instrumen pengumpul datanya yang dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner. Instrumen itu dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya bila sudah diuji validitasnya dan reabilitasnya. Sedangkan untuk pengolahan data dengan komputer melalui program SPSS 13. 3.5.1 Uji validitas Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sarwono, 2006). Langkah-langkah dalam menguji validitas kuisioner adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban b. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor tiap-tiap pertanyaan dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment.
Keterangan: r = Koefisien korelasi N= Jumlah responden X= Skor masing-masing pertanyaan Y= Skor total
c. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila nilai r > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r adalah r(N-2; α). Namun, perhitungan menggunakan rumus di atas hanya akan mempersulit dikarenakan banyaknya jumlah pertanyaan yang diajukan. Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan program statistik yang saat ini sangat banyak digunakan dalam pengolahan data, yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solution) 13. 3.5.2 Uji reliabilitas Menurut Sarwono (2006), reliabilitas menunjukkan pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (ri) adalah sebagai berikut Arikonto (2002) dalam Wahyuni (2008):
Keterangan: ri
= Reliabilitas
k
= banyak butir pertanyaan = jumlah varian butir ke-i = varians total Menurut Santoso (2004) dalam Wahyuni (2008) seperti halnya uji validitas,
uji reliabilitas juga menggunakan program SPSS 13. Pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS dapat dilakukan secara langsung dan tidak perlu memasukkan ulang data ataupun perhitungan secara manual. Pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut apabila nilai r > r tabel dan tidak bernilai negatif maka dpat disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan pada dimensi/faktor tersebut reliabel. 3.5.3 Pengukuran tingkat kepuasan tenaga kerja Untuk menggambarkan karakteristik tenaga kerja dan tingkat kepuasan tenaga kerja digunakan statistik deskriptif yaitu dengan tabulasi. Pengukuran
terhadap tingkat kepuasan tenaga kerja terdiri dari kepuasan terhadap aspek kondisi kerja, kompensasi, peraturan IUPHHK-HA, hubungan dengan sesama tenaga kerja, dan hubungan dengan atasan. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut menggunakan opsi jawaban model Skala Likert. Menurut Ridwan (2005) dalam Wahyuni (2008), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuantifikasi penilaian Skala Likert dalam penelitian ini adalah: 5= Sangat puas/Baik/Sering (SP/SB/SS) 4= Puas/Baik/Sering (P/B/S) 3= Biasa/Jarang (B/J) 2= Kurang Puas/Baik/Sangat Jarang (KP/KB/SJ) 1= Tidak Puas/Baik/Pernah (TP/TB/TP) Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut memiliki skor masing-masing yaitu 5 untuk jawaban a, 4 untuk jawaban b, 3 untuk jawaban c, 2 untuk jawaban d, dan 1 untuk jawaban e, dan diperoleh total skor baik untuk tiap responden maupun total responden secara keseluruhan. Nilai tingkat kepuasan yang digunakan adalah nilai skor tingkat kepuasan yang diperoleh dari kuesioner kemudian ditabulasikan pada tiap aspek. 3.5.4 Uji korelasi antara aspek-aspek kepuasan kerja Untuk mengetahui hubungan antara aspek-aspek tingkat kepuasan kerja maka digunakan statistik inferensia dengan teknik korelasi. Nilai tingkat kepuasan yang digunakan adalah nilai skor tingkat kepuasan yang diperoleh dari kuesioner yang sudah ditabulasikan. Penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman. Menurut Sugiyono (2007), korelasi Rank Spearman merupakan salah satu analisis yang mengasumsikan bahwa data obyek penelitian terdiri dari pasangan-pasangan data yang bersifat numerik dan non-numerik. Sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal serta data kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Sedangkan untuk pengolahan data dengan komputer melalui program SPSS 13.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan metode Rank Spearman adalah sebagai berikut: 1. Nilai pengamatan dari dua variabel yaitu X dan Y diukur hubungannya dengan diberi ranking mulai 1 hingga N. 2. Setiap
pasang
jenjang
(rank)
dihitung
perbedaannya
dengan
mengurangkan ranking X (variabel bebas) pada ranking Y (variabel tak bebas). 3. Perbedaan setiap jenjang yang telah dihitung, dikuadratkan kemudian dijumlah rs. 4. Jika proporsi angka tidak sama dalam pengamatan, rumus yang digunakan (Siegel, 1994) adalah:
Jika dalam data terdapat angka yang sama, maka rumus yang digunakan adalah:
Faktor korelasi untuk ranking-ranking yang berangka sama adalah :
Dimana: rs
= Koefisien korelasi Rank Spearman
Y
= Variabel dependen (tak bebas)
X
= Variabel independent (bebas)
N
= Banyaknya pasangan data (jumlah sampel)
di
= Selisih antara rank X dengan rank Y
= Jumlah harga T (faktor koreksi) pada rank X yang berangka sama = Jumlah harga T (faktor koreksi) pada rank Y yang berangka sama Dengan menggunakan program SPSS 13 maka tidak perlu melakukan perhitungan secara manual dengan menggunakan rumus di atas. Komputer akan mengeluarkan output hasil pengolahan dan kita dapat langsung menganalisis dan mengambil keputusan dari output tersebut. Apabila N adalah 10 atau lebih, signifikasi suatu rs yang dihasilkan di bawah hipotesis nol dapat diuji dengan uji t, dengan db = N – 2 dan kemudian menentukan signifikasi harga-harga kritis t dengan melihat tabel B. Rumus uji t yaitu : (Siegel, 1994)
Hasil t hit yang diperoleh dibandingkan dengan t tabel maka : t hitung > t tabel : tolak Ho t
hitung
< t tabel : terima Ho Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu hipotesis asosiatif.
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih dengan terlebih dahulu menghitung koefisien korelasi kemudian diuji signifikasinya (Sugiyono, 2007) : Ho : Tidak adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. H1 : Adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk positif atau negatif, dan kuatnya hubungan dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi (Sugiyono, 2007). Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel, artinya, jika variabel satu besar maka variabel dua semakin besar pula. Sebaliknya korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya, jika variabel satu besar maka variabel dua menjadi kecil. Dan nilai koefisien korelasi berada pada
selang -1 < rs < 1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubnungan kedua variabel, patokan angkanya secara rinci disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Interval Koefisien dan Hubungan Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.0 – 0.25 > 0.25 – 0.5 >0.5 – 0.75 >0.75 – 1
Sangat lemah Agak Lemah Kuat Sangat Kuat
Sumber: Sarwono (2006)
3.5.5 Analisis tingkat kepuasan tenaga kerja berdasarkan karakteristik responden Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, penelitian ini juga menganalisis beberapa karakteristik tenaga kerja yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja. Adapun beberapa karakteristik responden yang akan dianalisis adalah umur, tingkat pendidikan, masa kerja dan jumlah tanggungan keluarga. Untuk menggambarkan tingkat kepuasan tenaga kerja berdasarkan tiap karakteristik ini digunakan dengan metode tabulasi. Nilai tingkat kepuasan yang digunakan adalah nilai skor tingkat kepuasan yang diperoleh dari kuesioner yang sudah ditabulasikan.
3.6 Batasan Penelitian Untuk menghindari ketidaksamaan pandangan dalam pengertian maka terdapat beberapa hal yang perlu diberi batasan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian. Adapun batasan-batasan tersebut meliputi hal-hal pokok yaitu: 1. Tenaga kerja adalah orang dewasa yang terikat secara resmi dalam hubungan kerja dengan IUPHHK-HA dan karenanya menerima gaji/upah. 2. Kondisi kerja adalah keadaan yang dirasakan tenaga kerja di tempat kerja yang dilihat dari keamanan dan kesehatan, suasana yang mendukung dalam bekerja, kebersihan dan kerapihan dan kelengkapan serta kesiapan peralatan kerja. 3. Kompensasi perusahaan adalah segala fasilitas serta jaminan yang diberikan oleh IUPHHK-HA kepada tenaga kerja ketika terjadi hubungan kerja.
4. Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh IUPHHK-HA yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib IUPHHK-HA. 5. Hubungan sesama tenaga kerja adalah hubungan kerjasama atau interaksi yang terjadi diantara sesama tenaga kerja. 6. Hubungan dengan atasan adalah hubungan kerjasama atau interaksi yang terjadi antara tenaga kerja dengan atasan (dalam hal ini pihak atasan yang dimaksud adalah manajer produksi). 7. Tingkat pendidikan adalah jumlah tahun pendidikan formal (sekolah) yang pernah dijalani responden selama hidupnya (tahun). 8. Masa kerja adalah masa responden mulai bekerja pada IUPHHK-HA PT. Ratah Timber hingga penelitian ini dilaksanakan. 9. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang ditangggung seluruh/sebagian biaya penghidupannya oleh responden.