32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi dengan baik selama kurun waktu tertentu. Kumpulan karya peserta didik ini diambil dari tugas makalah yang dinilai berdasarkan rubrik penilaian, soal latihan uraian, dan penilaian diri (self assessment). Portofolio ini dikumpulkan selama pembelajaran yaitu empat kali pertemuan. 2. Proses dan Hasil Belajar Proses belajar merupakan jalan yang harus ditempuh oleh siswa untuk mengerti tentang suatu materi yang sebelumnya tidak diketahui atau sudah diketahui tetapi belum menyeluruh. Proses belajar diukur dari kemajuan belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas portofolio. Kemajuan belajar siswa dapat dilihat dari nilai portofolio siswa selama empat pertemuan. Hasil belajar yang dimaksud merupakan hasil belajar dalam ranah kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom, yang diuji dengan tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tipe soal yang digunakan meliputi jenjang pengetahuan (C1), jenjang pemahaman (C2), dan jenjang aplikasi (C3) sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk menggali data pada kondisi yang sebenarnya. Metode deskriptif berusaha mendeskripsikan atau menginterpretasikan proses yang sedang berkembang (Faisal,
1982:119).
Penelitian ini
mendeskripsikan
tentang
penggunaan asesmen portofolio untuk mengungkap proses dan hasil belajar siswa SMA pada konsep reproduksi.
C. Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMA KHZ Musthafa Tasikmalaya pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 30 orang.
D. Instrumen Penelitian 1. Daftar cek pelaksanaan asesmen portofolio Daftar cek (checklist) merupakan instrumen yang digunakan untuk menggambarkan tahapan pelaksanaan asesmen portofolio pada proses pembelajaran yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap umpan balik.
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
Tabel 3.1 Daftar Cek Pelaksanaan Asesmen Portofolio Tahapan 1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3.
Umpan balik
Indikator umum a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang akan dinilai menggunakan asesmen portofolio b. Siswa mendapatkan penjelasan mengenai portofolio dan jenis portofolio yang digunakan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan c. Pembentukan kelompok dan pembagian tugas kelompok, setiap kelompok mempunyai map portofolio d. Pemberian informasi mengenai batas waktu dan cara pengumpulan tugas-tugas yang harus dipenuhi oleh kelompok a. Melakukan tatap muka secara rutin untuk melaksanakan proses pembelajaran menggunakan asesmen portofolio pada konsep reproduksi b. Siswa mengumpulkan tugas sesuai batas waktu dan cara pengumpulan tugas yang telah disepakati c. Tugas yang dikerjakan memuat syarat-syarat yang telah ditentukan dan disepakati oleh siswa dan guru d. Guru memberikan komentar dan penilaian terhadap tugas terstruktur yang diberikan kepada siswa e. Siswa diberikan kesempatan untu memperbaiki pekerjaannya sesuai dengan arahan guru untuk mencapai nilai terbaik f. Seluruh siswa melakukan penilaian diri melalui lembar self assessment a. Siswa antusias dalam melaksanakan proses belajar karena penerapan asesmen portofolio b. Penerapan asesmen portofolio meningkatkan pemahaman konsep siswa pada konsep reproduksi c. Penerapan asesmen portofolio membantu siswa lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang mereka kerjakan d. Penerapan asesmen portofolio membantu siswa merencanakan perbaikan dalam pembelajaran
2. Tugas-tugas Portofolio a. Rubrik Penilaian Makalah Rubrik penilaian ini digunakan untuk menilai tugas-tugas atau karya siswa yang dijadikan sebagai portofolio. Rubrik penilaian makalah dengan kriteria penilaian diantaranya sistematika makalah, penulisan makalah (tata bahasa dan pengetikan), bobot makalah (pendahuluan, isi, kesimpulan). Tugas makalah dilakukan/diberi waktu untuk satu kali perbaikan selama satu minggu. N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Makalah ASPEK Sistematika makalah
Penulisan makalah
Bobot makalah Pendahuluan
Isi
Kesimpulan
4 Sistematika makalah sesuai dengan aturan dan lengkap
Pengetikan rapi dan tata bahasa tepat
Kriteria dan Skor 3 2 Sistematika Sistematika makalah sesuai makalah tidak dengan aturan sesuai aturan tapi kurang dan kurang lengkap, atau lengkap sebaliknya Pengetikan Pengetikan rapi tapi tata kurang rapi bahasa kurang dan tata bahasa tepat, atau kurang tepat sebaliknya
Latar belakang diuraikan dengan tepat, rumusan dan tujuan berhubungan Dasar teori akurat, mencantumkan banyak sumber
Latar belakang diuraikan dengan tepat, rumusan dan tujuan tidak berhubungan Dasar teori akurat, mencantumkan sedikit sumber
Dalam kesimpulan terjawab rumusan dan tujuan dengan tepat
Dalam kesimpulan terjawab rumusan dan tujuan tetapi kurang tepat
1 Sistematika penulisan tidak sesuai aturan dan tidak lengkap Pengetikan tidak rapi dan tata bahasa tidak tepat
Latar belakang kurang tepat, rumusan dan tujuan berhubungan
Latar belakang kurang tepat, rumusan dan tujuan tidak berhubungan
Dasar teori kurang akurat, tidak mencantumkan sumber Dalam kesimpulan terjawab rumusan dan tujuan saja
Dasar teori kurang akurat, tidak mencantumkan sumber Dalam kesimpulan tidak terjawab rumusan dan tujuan
b. Soal Latihan Soal latihan dalam bentuk uraian, untuk mengukur proses belajar siswa yang akan disimpan atau dijadikan sebagai tugas portofolio. Soal latihan dalam bentuk uraian ini dilakukan dua kali yaitu setiap setelah pembelajaran berlangsung selama dua pertemuan dengan masing-masing satu kali perbaikan.
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Latihan 1 No. Soal 1 2 3
Tujuan Pembelajaran Menjelaskan perbedaan sistem reproduksi pria dan wanita Menjelaskan spermatogenesis dan oogenesis Menjelaskan kaitan ovulasi dan menstruasi
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Latihan 2 No. Soal 1 2 3
Tujuan Pembelajaran Menjelaskan proses fertilisasi Menjelaskan keuntungan ASI Menjelaskan penyakit pada sistem reproduksi
c. Lembar Self Assessment Self Assessment digunakan sebagai data penunjang untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan tugas portofolio berupa makalah berdasarkan penilaian siswa. Self Assessment ini dilakukan selama dua kali yaitu setiap setelah pengumpulan tugas makalah.
3. Tes Penguasaan Konsep Tes penguasaan konsep berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif, yaitu berupa tes objektif sebanyak 20 soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban yang telah diuji coba. Hasil belajar yang akan diungkap dalam penelitian ini merupakan aspek kognitif berupa C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (aplikasi) berdasarkan Taksonomi Bloom.
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Penguasaan Konsep Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem reproduksi pria dan wanita Menjelaskan spermatogenesis dan oogenesis Menjelaskan proses ovulasi dan menstruasi Mengidentifikasi proses fertilisasi, kehamilan, persalinan Menjelaskan pentingnya laktasi, kelainan/penyakit reproduksi Jumlah
Jenjang Soal dan Nomor Soal C1 C2 C3 1, 3 2, 4 7, 8, 9 16
5, 6 10, 11 14, 15
17, 19
18, 20
Jumlah
4 5 4 3
12, 13
4 20
4. Angket Penggunaan Asesmen Portofolio Angket bertujuan untuk memahami atau mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Angket ini terdiri dari dua aspek, yaitu angket mengenai kelebihan penggunaan asesmen portofolio, dan tanggapan siswa mengenai kendala yang dihadapi selama melaksanakan tugas portofolio. Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Penggunaan Asesmen Portofolio No 1. 2.
Aspek Respon Siswa terhadap kelebihan asesmen portofolio Respon Siswa terhadap Kendala Pelaksanaan Asesmen Portofolio Total Soal
No Soal 2, 3, 6,8, 9 1, 4, 5, 7, 10
Jumlah Soal 5 5 10
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, tes, self assessment, serta pengisisan angket. Rincian teknik pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini:
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data No.
Teknik
1.
Observasi
2.
Tugas portofolio Tes hasil belajar Angket
3. 4.
Instrumen Daftar cek pelaksanaan penggunaan asesmen portofolio Rubrik penilaian makalah, soal latihan uraian, dan Self assessment Lembar soal pilihan ganda Lembar angket untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai kelebihan dan kelemahan penggunaan assesmen portofolio
Sumber data Guru Siswa Siswa Siswa
F. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap awal meliputi persiapan penelitian, pelaksanaan survei ke lokasi penelitian, dan penentuan subjek penelitian. Tahap pelaksanaan meliputi seluruh aktivitas pengumpulan data. Tahap akhir pengolahan data, penyusunan laporan, dan penarikan kesimpulan. 1. Tahap Awal a. Melakukan studi masalah dan literatur serta diskusi dengan dosen ahli; b. Pengajuan dan penyusunan proposal penelitian yang kemudian diseminarkan; c. Perbaikan proposal penelitian berdasarkan hasil seminar proposal penelitian; d. Menyusun instrumen penelitian, dilakukan dengan merujuk pada instrumen baku yang telah ada dan dikembangkan sesuai dengan indikator-indikator yang dibutuhkan; e. Meminta pertimbangan (judgement) instrumen tes penguasaan konsep kepada dosen yang kompeten;
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
f. Perbaikan instrumen tes penguasaan konsep berdasarkan hasil judgement dosen ahli; g. Ujicoba instrumen tes kepada siswa kelas XI SMA Pasundan 8 Bandung; h. Analisis butir soal hasil ujicoba instrumen tes penguasaan konsep siswa berupa uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran, dengan menggunakan program ANATES V.4.0.9 (Karno & Wibisono, 2004); i. Perbaikan instrumen tes penguasaan konsep dengan memilih 20 soal yang memenuhi kualifikasi untuk digunakan dalam menjaring data penguasaan konsep; j. Perijinan ke instansi terkait; k. Observasi lokasi penelitian untuk menentukan waktu, tempat penelitian, dan kelas penelitian. Penelitian dilakukan di SMA KHZ Musthafa Tasikmalaya. 2. Tahap Pelaksanaan Setelah mendapatkan kesepakatan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian dan waktu untuk melaksanakan penelitian selama empat pertemuan yaitu pada tanggal 16, 24, 25, 30 Mei 2012. Deskripsi kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Pencatatan pelaksanaan penggunaan asesmen portofolio pada daftar cek dilakukan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir; b. Pertemuan pertama dilakukan sosialisasi tentang portofolio terhadap subjek penelitian yaitu meliputi penjelasan portofolio dan jenis portofolio
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
yang digunakan, pembentukan kelompok dan pembagian tugas kelompok, informasi mengenai batas waktu dan cara pengumpulan tugastugas yang harus dipenuhi oleh kelompok, serta penjelasan tentang kriteria penilaian asesmen portofolio; c. Pertemuan kedua dan ketiga dilakukan kegiatan diskusi dan pengambilan asesmen portofolio. Pada pertemuan kedua, siswa mengumpulkan tugas makalah yang kemudian dikoreksi dan dikembalikan kepada siswa untuk dilakukan perbaikan. Batas waktu pengumpulan makalah kedua (revisi) adalah satu minggu yaitu dikumpulkan pada pertemuan keempat. Perbaikan makalah dilakukan sebanyak satu kali. d. Setiap akhir pembelajaran pada pertemuan kedua dan ketiga dilakukan tes berupa essay. Hasil tes diperiksa dan dikomentari, kemudian dikembalikan pada pertemuan selanjutnya sebagai refleksi untuk tes selanjutnya. Perbaikan tes diberi kesempatan masing-masing dengan satu kali perbaikan; e. Self assessment diberikan dua kali yaitu setiap setelah pengumpulan makalah pertama dan makalah kedua (revisi); f. Tes penguasaan konsep berupa pilihan ganda dan pengisisan angket dilakukan pada pertemuan keempat. g. Deskripsi pembelajaran untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran RPP.
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
3. Tahap akhir a. Pengolahan dan pembahasan data hasil penelitian secara deskriptif; b. Menarik kesimpulan dan membuat laporan. Penyusunan proposal penelitian dan pelaksanaan seminar proposal
Studi masalah dan literatur serta konsultasi dosen
Pembuatan instrumen
Judment instrumen
Perbaikan proposal dan instrumen
Uji coba instrumen
Tahap awal
Observasi dan perijinan
Pertemuan I Sosialisasi portofolio, pembagian tugas dan kelompok Tahap pelaksanaan
Pengambilan data portofolio (tugas makalah, soal latihan uraian, self assessment)
Pertemuan II dan III Proses pembelajaran
Pertemuan ke IV Tes hasil belajar dan angket
Menggunakan asesmen portofolio dengan jangka waktu seminggu setelah pemberian tugas dengan satu kali perbaikan
Analisis dan pembahasan data, kesimpulan dan laporan
Tahap akhir
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian G. Teknik Pengolahan Data Analisis data dilakukan secara kualitatif dan melalui statistik deskriptif. Semua data selanjutnya diintegrasikan untuk dianalisis secara menyeluruh bagi penyusunan
kesimpulan
tentang
penggunaan
asesmen
portofolio
untuk
mengungkap proses dan hasil belajar siswa SMA pada konsep reproduksi. Adapun rinciannya sebagai berikut: N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
1. Data yang diperoleh melalui daftar cek (checklist) dianalisis sehingga didapatkan nilai persentase dengan rumus berdasarkan aturan Purwanto (2009) sebagai berikut: R NP =
x 100% SM
Keterangan : NP
: Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R
: Skor mentah yang diperoleh
SM
: Skor maksimum
100
: Bilangan tetap
Data persentase yang didapatkan selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan kategori persentase berdasarkan aturan Purwanto (2009) sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.8 Kategori Persentase Keterlaksanaan Asesmen Portofolio Persentase 86 % - 100 % 76 % - 85 % 60 % - 75 % 55% - 59 % ≤ 54%
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali (Purwanto, 2009)
2. Tugas makalah diskor dengan menggunakan rubrik penilaian laporan praktikum dengan skala nilai 1, 2, 3, 4. Untuk setiap indikator dinilai dari aspek sistematika makalah, penulisan (pengetikan dan tata bahasa), bobot makalah (pendahuluan, isi, kesimpulan). Banyaknya skor dihitung berdasarkan banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban (Arikunto, 2007: 227). Skala yang digunakan adalah skala 1-4 dengan distribusi nilai berdasarkan standar mutlak, dimana skor yang didapatkan
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
siswa dibandingkan dengan skor tertinggi yang diharapkan (Arikunto, 2007: 245). 3. Analisis data hasil soal latihan uraian dihitung berdasarkan rating skala skor yang diperoleh dengan skor maksimum tiap soal. Banyaknya skor dihitung berdasarkan banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban (Arikunto, 2007:227). Skala yang digunakan adalah skala 1-100 dengan distribusi nilai berdasarkan standar mutlak, dimana skor yang didapatkan siswa dibandingkan dengan skor tertinggi yang diharapkan (Arikunto, 2007:245). 4. Self assessment digunakan sebagai data sekunder untuk mengetahui penilaian siswa dalam menilai karya yang telah dibuat. 5. Analisis lembar angket Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan peserta didik mengenai kelebihan dan kekurangan penggunaan asesmen portofolio. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket langsung dan tertutup dalam bentuk pilihan jawaban ya dan tidak. 1) Menghitung persentase jawaban siswa untuk masing-masing indikator yang dinyatakan dengan perhitungan sebagai berikut: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
2) Melakukan interpretasi jawaban angket berdasarkan tabel aturan Koentjaraningrat (1990) dalam Choirunnisa (2008).
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
Tabel 3.9 Kategori Persentase Jawaban Angket Persentase 0% 1 % - 25 % 26 % - 49 % 50 % 51 % - 75 % 76 % - 99 % 100 %
Kategori Tidak ada Sebagian kecil Hampir separuhnya Separuhnya Sebagian besar Hampir seluruhnya Seluruhnya (Koentjaraningrat, 1990)
6. Analisis data hasil tes penguasaan konsep siswa pada ranah kognitif berdasarkan pada Taksonomi Bloom yang diuji dengan tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tipe soal yang digunakan adalah pilihan ganda, dengan masing-masing jenjang yaitu jenjang pengetahuan (C1), jenjang pemahaman (C2), dan jenjang aplikasi (C3) sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Data yang diperoleh diteliti dan dilakukan penyekoran dan penilaian. Pemberian skor pada soal tes penguasaan konsep yang berbentuk pilihan ganda dilakukan dengan cara tanpa hukuman. Banyaknya skor dihitung berdasarkan banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban (Arikunto, 2007:227). Skala yang digunakan adalah skala 1-100 dengan distribusi nilai berdasarkan standar mutlak, dimana skor yang didapatkan siswa dibandingkan dengan skor tertinggi yang diharapkan (Arikunto, 2007: 245). Jadi, skor yang didapatkan siswa dikalikan 5 agar didapatkan nilai dengan skala 1-100.
H. Analisis Data Uji Coba Soal tes kognitif pilihan ganda diuji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Analisis dilakukan dengan N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
menggunakan program ANATES V.4.0.9 (Karno & Wibisono, 2004). Adapun cara lain yang dapat dilakukan tanpa menggunakan program ANATES V.4.0.9, yaitu dengan menggunakan rumus-rumus dibawah ini : 1. Uji Validitas Data hasil belajar yang baik dapat dihasilkan dari alat evaluasi atau instrumen yang valid. Untuk mengetahui validitas instrumen yang digunakan maka
dilakukan
uji
validitas
butir
soal
yang
diperoleh
dengan
mengkorelasikaan skor butir soal dengan skor total yang diperoleh. Persamaan untuk mencari validitas menurut Arikunto (2007) adalah sebagai berikut: rxy=
𝑁 𝑁
𝑋𝑌−
𝑋 ( 𝑌)
𝑋 2 −( 𝑋)2 𝑁
𝑌 2 −( 𝑌)2
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan, N = Jumlah subyek ∑X = Jumlah dari jawaban benar 2 ∑X = Jumlah kuadrat dari jawaban yang benar ∑Y = Jumlah total dari skor 2 ∑Y = Jumlah total kuadrat dari skor Kriteria indeks validitas soal yang digunakan adalah : Antara 0,800 - 1,00 : sangat tinggi Antara 0,600 - 0,800 : tinggi Antara 0,400 - 0,600 : cukup Antara 0,200 - 0,400 : rendah Antara 0,000 - 0,200 : sangat rendah (Arikunto, 2007) Berdasarkan perhitungan validitas butir soal sebanyak 40 soal yang diujicobakan, diperoleh hasil pada Tabel 3.8 berikut :
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
Tabel 3.10 Rekapitulasi Uji Validitas Butir Soal Interpretasi Validitas Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
No Soal 1, 2, 6, 7, 19, 20 3, 9, 12, 16, 21, 22, 23, 25, 28, 29, 31, 32, 33, 35, 40 4, 11, 13, 17, 24, 27, 30, 34, 36, 37, 39 5, 8, 10, 14, 15, 18, 26, 38
Jumlah Soal 6 15 11 8
2. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto, (2007; 86) suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan tetap memberikan data sesuai dengan kenyataan. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila instrumen ini memberikan hasil tetap setelah dilakukan tes lebih dari satu kali. Reliabilitas dapat dicari dengan rumus yang dikemukakan Kuder & Richardson K-R.20 (Arikunto, 2007; 100). Rumus yang digunakan adalah:
r11=
𝑛 𝑛 −1
(
𝑆2− 𝑝𝑞 𝑆2
)
Keterangan: r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) ∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = Banyaknya item S =Standar deviasi tes Kriteria reliabilitas soal yang digunakan adalah: 0,00 - 0,19 : sangat rendah 0,20 - 0,39 : rendah 0,40 – 0,59 : sedang 0,60 – 0,79 : tinggi 0,80 – 1,00 : sangat tinggi (Arikunto, 2007) N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil reliabilitas tes sebesar 0,64 yang termasuk ke dalam kriteria tinggi.
3. Daya Pembeda Menurut Arikunto, (2007; 211) daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Suatu soal dapat dikatakan baik jika soal tersebut dijawab benar lebih banyak oleh kelompok yang memiliki pandai (kemampuan tinggi). Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Adapun rumus untuk mencari D adalah : D=
𝐵𝑎 𝐵𝑏 − 𝐽𝑎 𝐽𝑏
Keterangan : D = Jumlah peserta tes Ja = Banyaknya peserta kelompok atas Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah Ba = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar Bb = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan : D : 0,00 – 0,20 = jelek D : 0,20 – 0,40 = cukup D : 0,40 – 0,70 = baik D : 0,70 – 1,00 = baik sekali D : negative = semuanya tidak baik (Arikunto, 2007)
Berdasarkan perhitungan daya pembeda sebanyak 40 soal yang diujicobakan, diperoleh hasil pada Tabel 3.10 N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
Tabel 3.10 Rekapitulasi Uji Daya Pembeda Butir Soal Interpretasi Daya Pembeda Baik sekali Baik Cukup Jelek
No soal 2, 5, 11, 14, 32, 35, 38, 39 12, 13, 15, 18, 19, 20, 26 1, 6, 8, 10, 22, 25, 27, 30, 36, 40 3, 4, 7, 9, 16, 17, 21, 23, 24, 28, 29, 31, 33, 34, 37
Jumlah soal 8 7 10 15
4. Tingkat Kesukaran Menurut Arikunto, (2007; 207) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak juga terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Angka yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index) disingkat dengan P. Sama halnya dengan indeks diskriminasi yang telah diuraikan diatas indeks kesukaran juga berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Adapun untuk menghitung tingkat kesukaran soal, rumus yang digunakan adalah : 𝑃=
𝐵 𝐽𝑆
Keterangan : P = Tingkat kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar JS = Jawaban seluruh siswa Kriteria yang digunakan : - Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,0 3sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah (Arikunto, 2007)
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal sebanyak 40 soal yang diujicobakan, diperoleh hasil pada Tabel 3.11. Tabel 3.11 Rekapitulasi Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Interpretasi Tingkat Kesukaran Sukar Sedang Mudah
No soal
Jumlah soal
1, 3,7, 15, 16, 17, 18, 14, 22, 37 2, 4, 5, 10, 12, 13, 19, 20, 26, 29, 30, 32, 34, 35, 39, 40 6, 8, 9, 11, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 31, 33, 38
10 17 13
Analisis butir soal pada Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran C.5
N. Nulmalasary Wahid Al Musthafawy, 2012 Penggunaan Asesmen Portopolio Untuk Mengungkap Proses dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Produksi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu