45
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI angkatan darat SECAPA AD. Waktu penelitian dilaksanakan selama enam minggu. Dalam satu minggu dilakukan tiga kali pertemuan, sehingga jumlah pertemuannya sebanyak 18 kali pertemuan. Lamanya waktu eksperimen tersebut ditentukan atas dasar waktu dan tempat latihan SSB IPI GS Bandung. B. Populasi dan Sampel Dalam sebuah penelitian eksperimen haruslah terdapat populasi dan sampel untuk diteliti. Sugiyono (2012, hlm. 80) mengatakan bahwa populasi “wilayah yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 80) menjelaskan bahwa “populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain”. Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa SSB IPI GS Bandung Jawa Barat KU 11 s.d 13 tahun yang berjumlah 25 orang. Dalam sebuah penelitian terdapat sampel penelitian yang diambil dari populasi. Sugiyono (2012, hlm. 80) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar maka, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”. Sedangkan Arikunto (2006, hlm. 131) menjelaskan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 81) mengatakan bahwa “apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi”. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono (2012, hlm. 85) menjelaskan bahwa “purposive sampling adalah teknik penentuan Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
46
sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang penulis gunakan adalah siswa SSB IPI GS Bandung KU 11 s.d 13 tahun sebanyak 20 siswa. 20 siswa tersebut adalah siswa yang sudah bisa melakukan keterampilan dasar sepakbola dan yang aktif latihan. Kemudian 20 siswa tersebut di bagi menjadi dua kelompok dengan teknik random sampling. 10 siswa di treatmen dengan latihan terpusat, dan 10 siswa di treatment dengan latihan acak. C. Desain Penelitian Pada penelitian ini, penulis mengambil desain penelitian Pretest dan Posttest. Di mana nantinya akan dilakukan tes sebanyak dua kali, yaitu tes awal dan tes akhir. Diantara tes tersebut akan diberi perlakuan berupa latihan dribbling, long pass, dan shooting. Adapun gambar Pretest dan Postest desain dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A B
O1 O1
X1 X2
O2 O2
Gambar 3.1 Pretest-Postest Control Group Design Keterangan: A
: Kelompok A latihan terpusat
B
: Kelompok B latihan acak
O1
: Tes awal
X1
: Treatment (perlakuan, diberikan latihan dribbling, long pass, dan shooting dengan latihan terpusat)
X2
: Treatment (perlakuan, diberikan latihan dribbling, long pass, dan shooting dengan latihan acak)
O2
: Tes akhir
Adapaun langkah-langkah yang penulis ambil dalam proses penelitian ini: 1. Menentukan populasi 2. Memilih dan menetapkan sampel 3. Mengadakan tes awal Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
47
4. Melaksanakan latihan/treatment 5. Melaksanakan tes akhir 6. Mengolah data 7. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data 8. Mengambil kesimpulan
Populasi Siswa SSB IPI GS KU 11 s.d 13 tahun
Sampel
Kelompok Acak
Kelompok Terpusat Tes awal
Treatment dengan latihan acak
Treatment dengan latihan terpusat
Tes akhir
Pengolahan dan analisis data
Hasil pengolahan data
Kesimpulan Bagan 3.1 Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
48
Langkah-langkah pengolahan dan analisis data
D. Metode Penelitian Dalam
sebuah
menggunakan
penelitian
metode.
Metode
ilmiah yang
dalam tepat
mencapai
akan
akan
tujuannya
selalau
membantu
dalam
keberhasilan suatu penelitian. Sugiyono (2012, hlm. 2) mengatakan bahwa “metode penelitian pada dasarnya meruapakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dari sebuah penelitian. Mempertimbangkan keefektifan metode dengan masalah yang akan diteliti bertujuan untuk memudahkan seorang peneliti dalam proses pengambilan data tersebut. Arikunto (2006, hlm. 162) menjelaskan bahwa “dalam menentukan sumber data, jenis metode pengumpulan data dan istrumen penelitian, peneliti sangat perlu mempertimbangkan beberapa hal lain seperti yang sudah disebutkan, yaitu tenaga, waktu, dana, dan faktor-faktor pendukung maupun penghambat”. Namun untuk langkah awal, agar pada akhirnya diperoleh metode dan istrumen yang
tepat,
sebaiknya
peneliti
berpikir
ideal dahulu,
sesudah
itu
baru
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu, mengetahui seberapa besar pengaruh metode latihan terpusat dan latihan acak terhadap siswa SSB IPI GS Bandung KU 11 s.d 13 tahun, berapa besar pengaruh peningkatan latihan tersebut terhadap peningkatan keterampilan dribbling, long pass, dan shooting pada siswa SSB IPI GS Bandung. Sesuai dengan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka untuk memperoleh dan menganalisis data diperlukan suatu metode yang tepat. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen. Mengenai
metode
penelitian
menjelaskan bahwa “metode
eksperimen,
Sugiyono
(2012,
hlm.72)
penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
49
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode eksperimen adalah rangkaian kegiatan percobaan yang bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga diperoleh hasil yang bermanfaat. E. Defenisi Operasional 1. Latihan Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan hari ke hari menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya (Harsono,1998, hlm. 176). 2. Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum (Mahendra, 2007, hlm. 25). 3. Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya sebagai penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Dalam perkembangannya permainan ini boleh dimainkan di luar lapangan (out door) dan di dalam ruangan (indoor) (Sucipto dkk, 2000, hlm.7). 4. Dribbling Dribbling adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan dengan bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola (Sucipto dkk, 2000, hlm. 28). 5. Long Pass Long pass adalah Tendangan jauh (Arifin, 2009, hlm. 11). 6. Shooting Shooting adalah menembak ke gawang (shooting at the gol) (Sucipto dkk, 2000, hlm. 17). 7. Latihan Terpusat
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
50
Latihan terpusat adalah latihan yang dilaksanakan dengan mendahulukan satu tugas hingga selesai sebelum berpindah ke tugas lainnya. Latihan ini memungkinkan atlet berlatih secara terfokus yaitu melatih satu keterampilan berulang-ulang tanpa terganggu kegiatan lainnya (Mahendra, 2007, hlm.281). 8. Latihan acak Latihan acak adalah latihan yang menghendaki atlet melakukan berbagai kegiatan
lainnya
keterampilan
dalam
lainnya.
satu
Siswa
waktu, seolah
tanpa berputar
dipisah-pisahkan untuk
oleh
melakukan
jenis semua
keterampilan dengan cara acak, sehingga anak tidak pernah melakukan tugas yang sama berturut-turut (Mahendra, 2007, hlm. 282). F. Instumen Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, perlu digunakan alat ukur sebagai hasil pengukuran. Nurhasan (2007, hlm. 5) menjelaskan bahwa “dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”. Lebih lanjut Nurhasan (2007, hlm. 6) menjelaskan bahwa “dengan alat ini ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu obyek tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan obyek tersebut secara obyektif”. Intrumen dalam penelitian ini adalah alat pengumpul data. Sugiyono (2012, hlm 102) menjelaskan instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. I.
Alat pengumpulan data (instrumen) yang penulis gunakan untuk tes dribbling dalam penelitian ini adalah tes slalom dribble yang merupakan latihan baku yang bisa membantu meningkatkan keterampilan dribbling. Dijelaskan oleh Hisyam (2014, hlm. 34-36) pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari:
a. Pre-test (tes sebelum dilakukan treatmen), yaitu dengan memberikan tes slalom dribble, yaitu tes dribbling 2 meter sebagai berikut:
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
51
Gambar 3.2 Tes slalom dribbling 2 meter 1. Tujuan tes, yaitu untuk mengetahui seberapa besar kemampuan sampel dalam melakukan dribbling sebelum diberikan latihan model-model pembelajaran dribbling pada cabang olahraga sepakbola. 2. Butir tes dribbling 2 meter memiliki derajat validitas sebesar 0,73 dan realibilitas sebesar 0,70. Dalam penganalisanya, setelah dibandingkan antara thitung dan t-tabel dengan dk= n-2 dan tingkat kepercayaan 0,975, ternyata koefisien validitas dan realibilitas tes tersebut adalah signifikan. Ini berarti bahwa tes dribbling 2 meter yang digunakan adalah valid dan reliable. 3. Persiapan sebelum tes dilaksanakan, yaitu penulis lakukan adalah sebagai berikut: a. Mempersiapakan alat-alat yang akan digunakan untuk tes -
Cones untuk membuat jalur dribbling
-
Bola sebanyak 4 buah yang layak pakai
-
Meteran untuk mengukur jarak jalur dribbling
-
Stopwatch
-
Peluit
b. Memberikan pemanasan atau uji coba dribbling kepada sampel Pelaksanaan tes, pengumpulan data diperoleh dari tes slalom dribble 2 meter a. Pelaksanan tes 1. Testee diberi pengarahan terlebih dahulu untuk melakukan tes dribbling 2 meter dengan menggunakan bola. 2. Testee berdiri dibelakang cones jalur dribbling yang sudah disediakan oleh peneliti. Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
52
3. Setelah aba-aba pluit testee melakukan tes slalom dribble 2 meter dengan menggunakan bola pada jalur dribbling yang sudah disediakan oleh peneliti dengan mengikuti jalur tersebut sehingga membentuk angka 8. 4. Setiap testee diberi 2 kali kesempatan untuk melakukan tes slalom dribble 2 meter dengan menggunakan bola. b. Penilaian 1. Nilai atau skor diperoleh dari 2 kesempatan yang diberikan oleh peneliti dan dribbling lancar dilakukan tanpa menyentuh cones yang terpasang. 2. Diambil waktu terkecil dari 2 kesempatan melakukan tes slalom dribble 2 meter dengan menggunakan bola. 3. Nilai terkecil dari 2 kesempatan melakukan dribbling tersebut berarti itu nilai terbaik dan itu yang diambil untuk data yang kemudian akan diolah. c. Pos-test (tes setelah melakukan treatmen), yaitu dengan memberikan tes slalom dribble dengan menggunakan bola. Tujuan tes, untuk mengetahui berapa besar kemampuan dribbling sampel dalam melakukan dribbling setelah melakukan latihan dengan menggunakan model latihan terpusat dan latihan acak dalam cabang olahraga sepakbola. II. Alat pengumpulan data (instrumen) yang penulis gunakan untuk tes long pass yaitu tes long pass, dalam melakukan long pass teknik yang dipakai adalah punggung kaki bagian dalam. Seperti yang dijelaskan oleh Sucipto (2000, hlm. 21) bahwa: “Pada umumnya menendang dengan punggung kaki bagian dalam digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes tendangan jauh Djide yang dikutip dalam Arifin (2009, hlm. 38) dengan koefesien realibilitas 0,91 dengan validitas 0,87. a. Tujuan: mengukur hasil tendangan jauh (long pass) b. Alat yang digunakan -
Bola
-
Meteran/ pita ukuran
-
Kapur
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
53
-
Alat tulis
c. Pelaksanaan Tester menendang bola dari batas yang telah ditentukan, dalam menendang tanpa menggunakan awalan, dan bola dalam keadaan diam. Bola ditendang saat tester sudah siap untuk mengambil tendangan, bola ditendang sekeras-kerasnya, melambung ke udara dan arah batas yang ditentukan. Hasil dari tendangan diambil dari jarak saat bola ditendang hingga tempat pertama jatuhnya bola ke tanah. Diberi kesempatan menendang tiga kali, hasil yang diambil berdasarkan hasil tendangan yang terjauh Tendangan dinyatakan gagal apabila: -
Bola yang ditendang keluar dari batas yang telah ditentukan:
bola
15 m 35 m
naracoba 25 m 45 m
Garis batas
Gambar 3.3 Pengukuran Tendangan Jauh (Long Pass) Djide 1992 dikutip Arifin (2009, hlm. 38) III. Tes keterampilan shooting menggunakan (shooting test) a. Tujuan: Dalam penelitian ini isntrumen yang digunakan adalah shooting test Bobby Charlton skill test yang dikutip dalam Zulkifly (2014, hlm. 46-47) dengan validitas
0,57 dan reliabilitas 0,72. Tes ini dirancang mengembangkan akurasi
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
54
keterampilan teknik shooting dengan mengarahkan setiap tembakan kearah 4 target yang telah dibagi setiap target terdapat jumlah skor masing- masing. b. Alat yang digunakan -
Bola 4 buah
-
Nomor poin
-
Gawang
-
Tali
-
Peluit
-
Stopwatch
-
Cones
c. Pelaksanaan -
Testee bersiap-siap berdiri dibelakang empat bola yang telah disediakan
-
Setelah peluit tanda dimulainya tes dibunyikan testee langsung menendang bola ke gawang dengan mengarahakan bola ke target yang telah ditentukan poinnya masing- masing.
-
Testee memiliki kesempatan melakukan shoting empat bola yang telah disediakan dengan batas waktu 15 detik untuk menyelesaikan tugas.
d. Penskoran: -
Poin ditentukan dari masuknya bola kearah yang telah dibagi dan ditentukan poinnya masing- masing.
-
Waktu tes adalah 15 detik, jika testee melakukan tes lebih dari 15 detik maka poin masuk tidak akan dihitung
-
Skor tertinggi adalah 200 poin dengan perolehan hasil dari empat kali kesempatan melakukan tes.
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
55
Gambar 3.4 Keterampilan Shooting (Bobby Charlton Skill Test) Sumber: Zulkifly (2014, hlm. 46-47) G. Prosedur Pengolahan Data Data yang diperoleh dari hasil pengetesan masih merupakan angka-angka (skor) yang belum mempunyai makna. Selanjutnya supaya angka-angka itu mempunyai arti dan mempunyai makan, maka data tersebut harus diolah secara statistik agar menimbulkan kebenaran untuk menjawab persoalan-persoalan atau yang diajukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menghitung nilai rata-rata dari kelompok sampel yang telah di standarisasikan dengan menggunakan rumus menurut Nurhasan (2008, hlm. 24) : X= n
X
Keterangan : X
= Nilai rata-rata
X
= Skor yang diperoleh
N
= Jumlah orang
∑
= “sigma” yang berarti jumlah
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
56
2. Mencari simpangan baku dari skor yang tidak dikelompokkan dengan menggunakan rumus statistika menurut Nurhasan (2008, hlm. 39) sebagai berikut :
S
(x - x )
2
( n -1)
Keterangan: S
= Simpangan baku yang dicari
n = Banyaknya sampel x = Nilai yang didapat x = Nilai rata-rata
Langkah-langkah yang ditempuh adalah: a. Menentukan nilai rata-rata b. Mencari x dengan cara mengurangi skor yang didapat dengan nilai ratarata. c. Harga x dikuadratkan, kemudian dijumlahkan d. Menarik akar kuadrat setelah dibagi jumlah responden.
3. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors menurut Nurhasan (2008, hlm. 118-119), Uji ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai pengamatan yang paling besar.
b. Membakukan setiap bilangan dari hasil observasi, X1 , X2 , . . . Xn dengan menjadikan bilangan baku Z1 , Z2 , . . . , Zn dengan mempergunakan rumus : Zi =
Xi X s
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
57
Keterangan : Z
= Bilangan baku ke-i
X1 = Data hasil observasi ke-i X = Rata-rata kelompok sampel
S c.
= Simpangan baku kelompok sampel
Untuk setiap bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian menghitung peluang F (zi) = P ( z
zi)
d. Kemudian menghitung proporsi Z1 , Z2 , . . . , Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi . Jika Proporsi itu dinyatakan dengan S (Zi) : S (Zi) =
banyaknya Z1, Z 2 ,..., Z n Zi n
e.
Menghitung selisih F (Zi) =- S (Zi) dan menentukan harga mutlaknya
f.
Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut, sebutlah harga terbesar L0 kriteria Uji Normalitas Liliefors, adalah:
g.
Hipotesis diterima apabila Lo < Lt , kesimpulannya data berdistribusi normal
h.
Hipotesis ditolak apabila Lo > Lt ,
kesimpulannya data berdistribusi tidak
normal 4. Menguji homogenitas.
Rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2008, hlm.
125) adalah sebagai berikut: F
Variansi terbesar Variansi terkecil
Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05. 5. Uji kesamaan dua rata-rata (skor berpasangan). Uji Signifikansi peningkatan hasil latihan, rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2008, hlm. 154) dengan menggunakan uji t dengan rumus: t=:
B
Untuk masing- masing kelompok
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
58
Sb / √n Arti dari tanda-tanda rumus tersebut: t = Nilai t hitung yang dicari B = Rata-rata nilai beda SB = Simpangan baku beda n = Jumlah sampel kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis : 6. Uji kesamaan dua rata-rata (dua pihak). Pengujian signifikansi perbedaan peningkatan hasil latihan, rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2008, hlm. 147) menggunakan uji t: H0 : µ1 ≤ µ2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan H0 : µ1 ≥ µ2. Terdapat perbedaan yang signifikan t= √
t = nilai hitung yang dicari s = simpangan baku n1 = jumlah sampel kelompok 1 n2 = jumlah sampel kelompok 2 X = nilai rata-rata kelompok 1 X = nilai rata-rata kelompok 2 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: Terima hipotesis jika, t hitung ≤ t (1-0,05) Terima hipotesis jika, t hitung ≥ t (1-0,05) Batas penerimaan dan penolakan hipotesis: 1-α 1 – (0,05) 0,95 Dk = n1 +n2 - 2
Rakhmat Wahyudi, 2015 IMPLEMENTASI LATIHAN TERPUSAT (BLOCKED PRACTICE) D ENGAN LATIHAN ACAK (RAND OM PRACITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN D ASAR PAD A PERMAINAN SEPAKBOLA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu