BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi.
Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti
sebagai perencana kegiatan pembelajaran dan guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah untuk meningkatkan paktek-praktek pembelajaran di kelas. Tindakan yang direncanakan berupa penerapan pembelajaran dengan metode mind mapping.
3.2.Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Klero 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama sekitar tiga bulan, yaitu dari tanggal 3 Maret 2014 sampai dengan 5 Mei 2014.
3.3.Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Klero 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada semester II tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 30, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. 3.4.Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian ( Arikunto, 2002 ). Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat ( variabel terpengaruh ) dan variabel bebas
34
35
( variabel pengaruh). Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Persoalan yang diteliti merupakan persoalan yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel antara lain : 1. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kreativitas dan hasil siswa kelas V. Hasil belajar dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mendapatkan pengalaman belajar. Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil soal tes tertulis pada setiap siklus. Kreativitas siswa merujuk pada kemampuan siswa tentang rasa ingin tahu yang besar, bersikap terbuka dengan pengalaman baru, memiliki semangat bertanya dan meneliti, serta menanggapi pertanyaan yang diajukan dan memberikan jawaban yang lebih banyak. 2. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Mind Mapping. Mind Mapping adalah sebuah metode yang dipilih untuk pembelajaran IPS yang telah disesuaikan dengan materi ajar. Bentuk mind mapping adalah suatu peta pikiran yang bercabang-cabang yang berisi konsep-konsep pokok / ide / kata kunci tentang isi materi yang dibuat dengan kreativitas siswa
3.5. Instrumen Penelitian Berikut uraian mengenai instrumen penelitian : 1. Lembar observasi kegiatan pembelajaran Lembar observasi merupakan alat penilaian yang berupa catatan yang digunakan untuk mengamati atau mengobservasi kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi disini
36
adalah untuk dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, yaitu dalam keterlaksanaan RPP dan keterlaksanaan rencana tindakan, aktivitas siswa pada waktu belajar, aktivitas guru pada saat mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, penggunaan alat peraga maupun media pada waktu mengajar. Selain itu, hasil observasi ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Adapun lembar observasi dapat dilihat pada kisikisi lembar observasi berikut :
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Tahapan
Aspek yang
Kegiatan
Diamati
Indikator
Kegiatan
Membuka
a. Memberikan salam
Awal
Pelajaran
b. Mengecek kehadiran siswa c. Memberikan apresepsi yang sesuai d. Penyampaian tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Memberikan contoh mind mapping yang jelas kepada siswa b. Menjelaskan cara pembuatan mind mapping dengan benar c.
Penyampaian materi ajar dengan menggunakan mind mapping
d. Interaksi ( tanya jawab )
37
antara guru dan siswa e. Dapat membimbing siswa dalam pembentukan kelompok
Elaborasi
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi melalui mind mapping b. Membimbing siswa dalam proses pembuatan mind mapping c. Membimbing siswa pada saat presentasi d. Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya ataupun menanggapi e. Memberikan penghargaan terhadap hasil pekerjaan siswa
Konfirmasi
a. Menerima semua jawaban siswa secara terbuka b. Menjelaskan kembali materi yang masih belum dipahami oleh siswa c. Memberikan penilaian yang sesuai
38
Kegiatan
Mengakhiri
Akhir
Pelajaran
a. Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran b. Memberikan tindak lanjut kepada siswa c. Guru memberikan tes
39
Tahapan awal Kegiatan awal
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Aspek yang Indikator Diamati Membuka a. Siswa siap menerima pelajaran pelajaran b. Siswa dapat menjawab pertanyaan apresepsi c. Siswa memahami tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru b. Siswa aktif bertanya tentang penggunaan alat peraga dan pengggunaan metode mind mapping c. Mengerti instruksi tentang langkah-langkah pembelajaran dengan penggunaan metode mind mapping d. Memperhatikan pada saat penyampaian pembelajaran menggunakan mind mapping e. Siswa dapat menerima dan senang bekerja secara berkelompok
Elaborasi
a. Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok b. Membuat mind mapping
40
sesuai kreativitasnya masing-masing c. Menggunakan gambar atau simbol dengan benar sebagai ide sentral atau konsep utama materi d. Menjabarkan / menghubungkan konsep utama dalam bentuk cabang-cabang ( sub konsep ) e. Kesesuaian antara konsep utama dengan sub konsep f. Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya tentang pembuatan mind mapping dengan materi proklamasi g. Mampu menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain h. Menerima penghargaan dari hasil yang telah dicapai Konfirmasi
a. Menerima penjelasan / jawaban yang benar dari guru b. Mendapatkan hasil penilaian dari guru
Kegiatan akhir
Mengakhiri pelajaran
a. Membuat kesimpulan b. Mengerjakan tes
41
2. Lembar angket kreativitas belajar IPS Lembar angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kreativitas belajar IPS pada siswa. Angket berisi kumpulan pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui kreativitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping. Pada bab II telah dijelaskan tentang kreativitas dan juga ciri-cirinya. Dari ciri-ciri kreativitas tersebut, maka dapat dibuat kisi-kisi angket tentang kreativitas
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Angket Kreativitas Variabel
Aspek
Kreativitas
Rasa ingin tahu
siswa
yang besar
Indikator
Mengajukan pertanyaan saat
Item 1-3
pembelajaran menggunakan metode mind mapping.
Membaca materi pelajaran terlebih dahulu sebelum membuat mind mapping.
Mencari ide pokok dan sub pokok materi pembelajaran dalam pembuatan mind mapping.
Bersikap
Mendengar penjelasan guru
terbuka dengan
saat pembelajaran
pengalaman
menggunakan metode mind
baru
mapping.
Senang mengikuti pembelajaran dengan metode yang baru ( metode mind mapping ).
Dapat menerapkan dan
4-6
42
membuat mind mapping dalam pembelajaran. Panjang akal
Dapat menghubungkan
7-10
topik pembelajaran ke subsub topik pembelajaran selanjutnya.
Dapat membuat gambar, simbol dan warna-warna yang sesuai.
Memunculkan ide-ide baru / berbeda dalam pembuatan mind mapping.
Senang belajar secara kelompok.
Memiliki
Bertanya lebih dari satu kali
semangat
dalam pembelajaran mind
bertanya
mapping.
11-12
Selalu bertanya apabila
belum memahami materi ataupun cara pembuatan mind mapping. Menanggapi
Memberikan tanggapan
pertanyaan
terhadap permasalahan
yang diajukan
dalam diskusi dan
dan memberi
pembelajaran.
jawaban yang
lebih banyak
Berani mengeluarkan pendapat saat pembelajaran dan diskusi.
Menanggapi dan menjawab pertanyaan dari guru
13-15
43
3. Lembar Soal Tes Tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data. Lembar soal tes ini diberikan pada setiap akhir pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping pada setiap siklus. Lembar soal tes ini juga digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan pembelajaran mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penjabaran soal tes dapat dilihat pada kisi-kisi soal pada tabel berikut : Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
2. Menghargai
2.3.Mengharga
Indikator
2.3.1. Menceritakan
peranan tokoh
i jasa dan
peristiwa-
pejuang dan
peranan
peristiwa
masyarakat
tokoh
penting yang
dalam
dalam
terjadi di sekitar
mempersiapka
memprokla
proklamasi
n dan
masikan
mempertahan
kemerdeka
kan
an
2.3.2. Menjelaskan
Item Soal Nomer
Jumlah
Soal
Soal
1–8
8
9 – 11
3
12 – 13
2
peranan
kemerdekaan
BPUPKI dan
Indonesia.
PPKI dalam perumusan dasar negara dan UUD 1945
2.3.3. Menjelaskan tahapan
44
peristiwa menjelang proklamasi
2.3.4. Menyebutkan
14 – 17
4
tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
2.3.5. Menyebutkan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan
18 – 20
3
45
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
3. Menghargai
3.3.Mengharga
Indikator
2.3.4. Menceritakan
peranan tokoh
i jasa dan
peristiwa-
pejuang dan
peranan
peristiwa
masyarakat
tokoh
penting yang
dalam
dalam
terjadi di sekitar
mempersiapka
memprokla
proklamasi
n dan
masikan
mempertahan
kemerdeka
kan
an
2.3.5. Menjelaskan
Item Soal Nomer
Jumlah
Soal
Soal
1–6
6
7–9
3
10 – 11
2
12 – 18
7
peranan
kemerdekaan
BPUPKI dan
Indonesia.
PPKI dalam perumusan dasar negara dan UUD 1945
2.3.6. Menjelaskan tahapan peristiwa menjelang proklamasi 2.3.6. Menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi
46
2.3.7. Menyebutkan
19 – 20
2
contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan
3.6.Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi
dilakukan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Observasi atau pengamatan adalah sebagai alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan ( Nana Sudjana.2011 : 84 ). Observasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan lembar observasi untuk mengukur konsistensi RPP dengan pelaksanaan pembelajaran, cara guru mengajar dengan menggunakan metode mind mapping, dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. b. Tes Tes adalah sebagai alat penilaian hasil belajar. Tes berupa soal obyektif dalam bentuk soal pilihan ganda yang akan dilaksanakan pada setiap akhir siklus pembelajaran. Dengan pemberian soal-soal ( tes )
kepada siswa, maka akan muncul hasil yang dapat
mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
c. Angket
47
Angket merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak langsung. Angket sebagai pengumpul data adalah sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket digunakan untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, angket adalah untuk mengukur kreativitas siswa dalam pembelajaran dengan penggunaan metode mind mapping.
3.7.Definisi Operasional a. Metode mind mapping Metode mind mapping merupakan cara yang efektif dan kreatif dalam mencatat. Dengan teknik mencatat yang seperti itu, maka dalam pembuatan mind mapping siswa akan menggunakan kedua belah otak mereka yaitu otak kanan dan otak kiri secara seimbang. Berbeda dengan teknik mencatat biasa, mencatat dengan mind mapping juga akan menggunakan warna-warna, menggunakan garis lengkung, simbol, kata kunci, dan gambargambar yang dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat materi. b. Kreativitas Kreativitas adalah suatu keinginan dan kemampuan untuk dapat memunculkan suatu ide yang belum pernah ada. Bahkan tidak hanya dapat memunculkan ide baru, tetapi juga dapat mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah hasil yang menarik. c. Hasil belajar Hasil belajar merupakan suatu pencapaian siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan suatu tes yang akan menghasilkan nilai ( angka ) . Selain itu, hasil belajar juga dapat dilihat dari perubahan tingkah laku dan ketrampilan siswa setelah mengalami pengalaman belajarnya.
48
3.8.Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart. Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi perencanaan ( planning ), tindakan ( action ), pengamatan
( observation ) dan refleksi ( reflection ) dalam
suatu spiral yang saling terkait. Pelaksanaan tiap siklus tersebut secara garis besar dapat dijelaskan dari skema model penelitian Kemmis dan Taggart berikut.
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) oleh Kemmis dan Taggart
Rencana Pelaksanaan Siklus 1 Rencana pelaksanaan pada siklus 1 terdiri dari tahap-tahap : 1. Perencanaan
49
Pada tahap ini, penulis menyusun langkah-langkah kegiatan, antara lain : a. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar b. Menentukan pokok bahasan c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) d. Mengembangkan snenario pembelajaran e. Menyiapkan sumber belajar f. Membuat format evaluasi g. Membuat lembar observasi guru dan siswa h. Menyusun angket kreativitas 2. Pelaksanaan Tindakan Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Peaksanaan tindakan pada siklus I sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang sebelumnya, yaitu : Kegiatan Pendahuluan
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru melakukan apresepsi
Guru menyampaikan indikator penyampaian pembelajaran
Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Eksplorasi
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang akan dibahas
Guru melakukan penjelasan mengenai materi menggunakan media powerpoint
Guru memberi contoh bentuk mind mapping pada siswa
Guru menjelaskan cara membuat mind mapping
Guru menjelaskan materi menggunakan mind mapping
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
50
Elaborasi
Masing-masing kelompok mempelajari materi yang diberikan oleh guru
Setiap kelompok mulai membuat mind mapping
Guru mengamati kegiatan dan membimbing siswa pada saat pembuatan mind mapping
Salah satu kelompok mewakili untuk presentasi hasil kerja mind mapping yang telah selesai dibuat
Guru memberikan kesempatan siswa / kelompok lain untuk memberi pertanyaan ataupun tanggapan
Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa
Kegiatan Penutup
Guru membimbing siswa untuk dapat menyimpulkan materi secara lisan
Guru membagikan soal evaluasi dan siswa mengerjakan
3. Observasi Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan dan melihat hasil pada lembar observasi yang telah dilakukan oleh observer. Setelah malakukan observasi, peneliti bersama dengan guru mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.
51
4. Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan
dan
evaluasi bersama guru, maka peneliti mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-kelemahan pada saat pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus yang selanjutnya. Rencana Pelaksanaan Siklus II Rencana pelaksaan siklus II, terdiri dari tahap-tahap : 1. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka diadakan perencanaan ulang yang meliputi: a. Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah b. Mengembangkan program tindakan c. Menyususn RPP d. Menyiapkan sumber belajar dan alat peraga e. Membuat evaluasi pembelajaran f. Menyiapkan lembar observasi dan angket 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang telah diprogramkan, yaitu: Kegiatan Pendahuluan
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru melakukan apresepsi
Guru menyampaikan indikator penyampaian pembelajaran
Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Eksplorasi
Guru melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya
52
Guru memberi contoh bentuk mind mapping pada siswa
Guru menjelaskan cara membuat mind mapping
Guru menjelaskan materi menggunakan mind mapping
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Elaborasi
Masing-masing kelompok mempelajari materi yang diberikan oleh guru
Setiap kelompok mulai membuat mind mapping
Guru mengamati kegiatan dan membimbing siswa pada saat pembuatan mind mapping
Semua kelompok melakukan presentasi hasil kerja mind mapping yang telah selesai dibuat
Guru memberikan kesempatan siswa / kelompok lain untuk memberi pertanyaan ataupun tanggapan
Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas hasil diskusi yang telah dilaksanakan
Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa
Kegiatan Penutup
Guru membimbing siswa untuk dapat menyimpulkan materi secara lisan
Guru membagikan soal evaluasi dan siswa mengerjakan
3. Observasi Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan dan melihat hasil pada lembar observasi yang telah dilakukan oleh observer. Setelah
53
malakukan observasi, peneliti bersama dengan guru mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.
4. Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan
dan
evaluasi bersama guru, maka peneliti mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-kelemahan pada saat pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran.
3.9. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif, yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari setiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut : 1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar, dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. 2. Analisis data kualitatif diperoleh dari angket kreativitas belajar siswa dan observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif. Data ini hanya sebagai data penghubung. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dalam bentuk uraian, tabel, hubungan antar kategori, grafik, matrik, chart dan sejenisnya. Tetapi hal yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan menggunakan angket.
3.10. Validitas dan Reliabilitas
54
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur ( Sumarna, 2004 : 50 ). Validitas tes perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas tes dalam kaitannya mengukur hak yang seharusnya diukur. Menurut Azwar ( 2008 : 204 ) menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien cerrected item soal correlation ≥ 0,2. Validitas instrumen tes dihitung dengan menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 for windows yaitu dengan cara Analize – Correlate – Bevariate, kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak maka dapat dilihat pada output hasil perhitungan. Apabila nilai koefisien kurang dari 0,2 maka item soal tersebut tidak valid sehingga tidak dapat digunakan. Menurut Sudjana ( 2011 : 148 ) menyatakan bahwa suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama. Uji reliabilitas instrumen digunakan kriteria sebagai berikut :
α≤0,7
tidak dapat diterima
0,7˂ α≤0,8
dapat diterima
0,8˂ α≤0,9
reliabilitas bagus
α>0,9
reliabilitas memuaskan
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila apabila alpha >0,7. Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 for windows yaitu dengan cara Analize – Scale – Reliability Analysis atau kemudian melihat hasilnya, apakah instrumen reliabel atau tidak maka dapat dilihat dari output hasil penghitungan. Apabila nilai alpha ( α ) kurang dari 0,7 jadi instrumen tersebut tidak reliabel.
55
3.11. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan adalah harapan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan kenaikan rata-rata di kelas dari siklus I ke siklus II. Penelitian ini akan berhasil apabila penerapan menggunaan metode mind mapping pada pembelajarn IPS dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Indikator untuk meningkatkan kreativitas siswa Peningkatan kreativitas dapat dikatakan
berhasil
dengan pengguanaan metode mind mapping apabila siswa dapat berada dalam kategori tinggi. 2. Indikator untuk meningkatkan hasil belajar Kegiatan belajar akan berhasil apabila 85% dari seluruh siswa dapat mencapai nilai 75 atau lebih sesuai dengaKriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).