BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama bulan November 2010 sampai dengan Februari 2011, dan kegiatannya meliputi pengamatan gerakan, pengukuran waktu, pengolahan data yang telah diperoleh, studi pustaka dan analisis hasil perhitungan. Adapun lokasi penelitian ini yaitu di PT. Cosma Cipta Sejahtera, Desa Cangkurawok, Kec. Dramaga, Bogor.
3.2. Peralatan Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari : 1. Papan pengamatan 5. Laptop (Microsoft Office 2007) 2. Lembar pengamatan 6. Stopwatch 3. Alat tulis 7. kamera 4. Kalkulator
3.3. Metode Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu pengambilan data di lapangan dan pengolahan data.
3.3.1. Pengambilan Data di Lapangan Pengambilan data dilakukan di ruang produksi di PT. Cosma Cipta Sejahtera. Data diambil pada saat proses produksi berlangsung dengan mengambil sampel dari beberapa operator. Operator yang dipilih sebagai obyek, dimintai bantuan untuk menjadi sampel penelitian. Dalam melaksanakan pengambilan data, terlebih dahulu diberikan informasi dan pemahaman akan maksud dan tujuan studi ini agar tercapai kerjasama yang baik dalam melakukan pengambilan data.
3.3.2. Pengolahan Data Untuk menganalisis gerak yang dilakukan oleh operator selama proses produksi, terlebih dahulu dilakukan perekaman aktivitas yang dilakukan operator saat melakukan pekerjaannya. Kemudian dari rekaman tersebut, gerakan-gerakan yang dilakukan dapat dianalisis dengan menggunakan metode Therblig. Sedangkan data waktu yang diperoleh dihasilkan dalam satuan detik. Data-data tersebut diolah dengan menggunakan beberapa perhitungan yang sudah dijelaskan pada bab tinjauan pustaka (dapat dilihat pada lampiran 1). Cara mengolah data pada penelitan ini adalah sebagai berikut : 1. Pilih dan definisikan pekerjaan yang akan diukur dan akan ditetapkan waktu standarnya. 2. Informasikan maksud dan tujuan pengukuran kerja kepada operator/pekerja. 3. Pilih operator dan catat semua data yang berkaitan dengan sistem operasi kerja yang akan diukur waktunya. 4. Bagi siklus kegiatan yang berlangsung ke dalam elemen-elemen kegiatan sesuai dengan aturan yang ada. 5. Lakukan pengamatan dan pengukuran waktu sejumlah N pengamatan untuk setiap siklus/elemen kegiatan (X1, X2,…………..,Xn). 6. Tetapkan performance rating dari kegiatan yang ditunjukkan operator.
15
7. Cek keseragaman dan kecukupan data dengam menggunaan standar deviasi dan rumus jumlah pengamatan yang diamati (N’). 8. Apabila nilai N’≤ N, maka data yang diperoleh sudah mencukupi untuk melakukan langkah selanjutnya. Namun jika nilai N’ ≥ N. maka data yang akan diambil adalah sejumlah N’ agar dapat berlanjut ke langkah selanjutnya. 9. Hitung waktu normal dengan terlebih dahulu menghitung waktu rata-rata dan faktor penyesuaian. 10. Setelah diperoleh waktu normal, maka kita dapat memperoleh waktu baku atau waktu standar dari elemen kerja tersebut. 11. Buat presedence diagram untuk tiap proses. 12. Tentukan bobot posisi untuk masing-masing elemen kerja yang berkaitan dengan waktu baku operasi utuk waktu pengerjaan yang terpanjang mulai dari awal proses hingga akhir proses. 13. Membuat ranking tiap elemen pengerjaan berdasarkan bobot posisi di langkah 12. Pengerjaan yang mempunyai bobot terbesar diletakkan pada ranking pertama. 14. Tentukan waktu siklus. 15. Pilih elemen kerja dengan bobot tertinggi, alokasikan ke suatu stasiun kerja. Jika masih layak (waktu stasiun < waktu siklus), alokasikan elemen kerja dengan bobot tertinggi berikutnya, namun alokasi ini tidak boleh membuat waktu stasiun > waktu siklus. 16. Buat alokasi suatu elemen kerja membuat waktu stasiun > waktu siklus, maka sisa waktu ini (waktu siklus – waktu stasiun) dipenuhi dengan alokasi elemen kerja dengan bobot paling besar dan penambahannya tidak membuat waktu stasiun > waktu siklus. 17. Jika elemen kerja yang jika dialokasikan untum membuat waktu stasiun > waktu siklus sudah tidak ada maka kembali ke langkah 15.
16
Mulai
Mempelajari proses produksi secara umum
Mempelajari metode kerja dan memecahkan masalah operasi ke dalam elemen-elemen kerja
Memilih operator dan memberikan penjelasan
Pengamatan dan pengukuran
Cek keseragaman dan kecukupan data (Nilai N’)
Tidak N’ ≤ N
Ya
Waktu normal
Kelonggaran
Pribadi
Hambatan yang tak terhindarkan
Waktu baku
Buat precedence diagram
Menentukan bobot posisi dan membuat ranking tiap elemen berdasarkan bobot posisi
Tentukan waktu siklus
A
17
A
Alokasikan seluruh elemen kerja dalam suatu lintasan produksi ke beberapa stasiun kerja Jumlah waktu stasiun kerja < waktu siklus
Menghitung nilai efisiensi per stasiun kerja, waktu menganggur, dan efisiensi lintasan
Menghitung target produksi
Menghitung jumlah pemborosan
Menghitung nilai Smoothness Index
Menghitung nilai Balance Delay
Selesai
Gambar 2. Diagram Alir Pengukuran Dan Pengolahan Data
18
Mulai
Raw material yang telah diambil dari gudang diserut dengan menggunakan mesin
Proses penyikuan kayu
Proses pembelahan kayu
Proses pemotongan kayu sesuai dengan ukuran (12 cm, 22 cm, 37 cm, 80 cm, & 90 cm)
Proses pengeboran kayu untuk balok 12 cm
Proses pengeboran kayu untuk balok 22 cm
Proses pengeboran kayu untuk balok 37 cm
Proses pengeboran kayu untuk balok 80 cm
Proses pengeboran kayu untuk balok 90 cm
Proses pengamplasan-R kayu untuk balok 22 cm
Proses pengamplasan-R kayu untuk balok 37 cm
Proses pengamplasan-R kayu untuk balok 80 cm
Proses pengamplasan-R kayu untuk balok 90 cm
Proses pengamplasan akhir kayu untuk balok 22 cm
Proses pengamplasan akhir kayu untuk balok 37 cm
B
19
B
Proses pengamplasan akhir kayu untuk balok 80 cm
Proses pengamplasan akhir kayu untuk balok 90 cm
Proses pengeleman kaki meja
Proses pemasangan kaki meja
Proses pemasangan telepon
Proses pemakuan telepon
Proses pengecatan kaki meja tahap I
Proses amplas pada kaki meja pendek (80 cm)
Proses amplas pada kaki meja panjang (90 cm)
Proses pengecatan kaki meja tahap II
Proses pengecatan telepon tahap I
Proses pengamplasan telepon
Proses pengecatan telepon tahap II
Proses pengecatan balok 12 cm lok 12 cm
B
20
B Proses pemasangan penyangga baut pada kedua kaki meja
Proses pemasangan penyangga baut pada telepon
Proses penyambungan kedua kaki meja Proses penyempurnaan pada meja jadi (pasang triplek)
Proses pemasangan sampul pada meja jadi
Proses pemasangan plastik pada meja jadi Proses pemasangan busa pada papan seluncur
Proses pengguntingan busa pada papan seluncur
Proses penyempurnaan pada papan seluncur (pasang triplek)
Proses pemasangan sampul pada papan seluncur
Proses staples sampul pada papan seluncur
Proses pemasangan plastik pada papan seluncur
Proses perangkaian kaki meja setrika
Proses pemasangan tempat setrika Proses pemasangan balok 12 cm
Proses pemasangan kaki meja pada meja setrika
Meja Setrika
Mulai Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Meja Setrika
21