BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
3.1.1 Subyek Penelitian Pembelajaran Subyek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sidalang 01 dengan jumlah siswa 12 terdiri atas laki-laki 5 Anak dan perempuan 7 anak . Dengan karakteristik sekolah dan latar belakang orang tua sebagai berikut : 1. Letak geografis sekolah kurang strategis berada di perbukitan dan tidak ada transportasi umum. 2. Siswa berangkat dengan jalan kaki rata-rata sejauh 1.5 km. 3. Perekrutan siswa tidak melalui seleksi. 4. Tingkat kesadaran masyarakat tentang pendidikan rendah 5.. Pekerjaan orangtua siswa mayoritas petani dengan ekonomi rendah 6. Kultur di masyarakat asal sudah lulus SD anak sudah dianggap cukup untuk bekerja.
3.1.2 Tempat penelitian Pembelajaran Penelitian Pembelajaran ini dilaksanakan di SD Negeri Sidalang 01 kelas IV pada semester I (satu) tahun pelajaran 2013/ 2014. Alasan dipilihnya kelas IV sebagai tempat penelitian karena kelas tersebut sebagian besar siswa yang mengalami masalah dalam materi menulis dan membandingkan bilangan yang melibatkan nilai tempat.
3.1.3 Waktu Penelitian Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan di mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2013, bidang tugas yang diteliti adalah mata pelajaran
Matematika di SD Negeri Sidalang 01 Adapun uraian
kegiatan dan waktu pelaksanakan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut
28
29
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tahun Pelajaran 2012/2013 No
Uraian 1
1
Agustus
Juli 2
3
4
1
2
3
September 4
1
2
√
√
3
4
Persiapan a.Identifikasi Masalah b.Penyusunan Proposal c.Menyusun Instrumen
2.
√
√
Pengumpulan data a.Pra Siklus
3
√
√
b.Siklus I
√
c. Siklus II
√
Analisa Data
√
Dan Pembahasan 4.
Laporan Hasil Penelitian
√ √
√
√
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September dengan pertimbangan bahwa bulan tersebut ada hari efektif untuk proses belajar mengajar
3.2 Desain Prosedur Penelitian Pembelajaran Dalam langkah untuk menentukan prosedur penelitian pembelajaran yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Sidalang 01 yaitu dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Yang selanjutnya dilakukan dengan menentukan tindakan yang dilakukan pada dua siklus yaitu , Siklus I dan Siklus II. Kemudian tahapan tiap siklus
30
adalah yang terdiri dari Planning, Acting, Observing, dan juga Reflecting. Adapun gambaran dari langkah-langkah tersebut di setiap siklus adalah dibawah ini
Gambar 3.1 Rencana tindakan dalam PTK
A. Perencanaan
Perencanaan ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang berdasar pada kegiatan tiap Siklus . Atas dasar dari hasil studi pendahuluan, untuk mengetahui hasil tingkat kinerja guru pada saat pembelajaran yang sudah menggunakan model CORE dan respon siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan model CORE maka disusun perencanaan melalui beberapa tahap Skenario pelaksanaan tiap siklus akan dilaksanakan minimal 3 kali pertemuan tatap muka dengan menggunakan Model CORE disetiap proses kegiatan belajar mengajar. Adapun penilaian hasil belajar peserta didik berupa nilai yang berupa kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan analisis masalah yang ada maka sebagai upaya meningkatkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran
31
matematika kompetensi dasar menulis dan membandingkan bulangan yang melibatkan nilai tempat. Kemampuan pemecahan masalah dapat diperoleh bila dalam proses pembelajaran terjadi komunikasi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa yang merangsang terciptanya partisipasi siswa (Subakti, 2009). Artinya, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yaitu dengan memilih model pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan pada diri siswa. Model CORE adalah sebuah model yang mencakup empat proses yaitu Connecting (menghubungkan informasi lama dengan informasi baru), Organizing (mengorganisasikan pengetahuan), Reflecting (menjelaskan kembali informasi yang telah diperoleh), dan Extending (memperluas pengetahuan) (Tresnawati, 2006). Tahapan pembelajaran dengan model CORE menawarkan sebuah proses pembelajaran yang memberi ruang bagi siswa untuk berpendapat, mencari solusi serta membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini memberikan pengalaman yang berbeda sehingga diharapkan bisa meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada diri siswa. B. Implementasi Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah implementasi
dari rencana yang sudah
disiapkan dengan melaksanakan proses yang sudah disiapkan yaitu dengan melaksanakan proses pembelajaran Matematika melalui Metode CORE. Skenario pelaksanaan tiap siklus akan dilaksanakan minimal 3 kali pertemuan tatap muka. Adapun langkah-langkah pelaksanaan yang akan dilakukan yaitu : 1) Menyiapkan RPP 2) Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, dan, peraga 3) Menyiapkan Instrumen penelitian yang berupa a) Lembar pengamatan Guru b) Lembar Pengamatan Siswa c) LKS d) Lembar evaluasi
32
4) Menentukan kolaborator yaitu sebagai poengamat yang dalam hal ini dinamakan Supervisor II C. Observasi dan Interpretasi
Setelah tindakan dilaksanakan, guru melakukan observasi dan analisis pada setiap perubahan perilaku yang dialami siswa. Observasi dan analisis dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada saat yang sama guru membuat teknik pengumpulan data dengan lembar observasi dan mengukur kemampuan siswa melalui lembar kerja siswa / LKS. Kemudian catatan-catatan yang akan dipakai sebagai penelitian lanjutan. Pengamatan dilakukan untuk siswa dan juga yang diamati oleh kolaborator atau teman sejawat. Adapun aspek yang diamati yaitu aktifitas siswa, aktifitas guru maupun hasil pekerjaan. D. Analisis dan Refleksi
Tahap refleksi dan evaluasi dilakukan peneliti bersama teman kolaborator. Tahap ini berisi diskusi dari peneliti sebagai guru maupun observer dengan kolaborator . Diskusi berisi materi yang menitikberatkan pada kelebihan tindakan dan kekurangan tindakan. Pada tahap ini diadakan pula analisis data. Sumber data yang telah dikumpulkan oleh observer dianalisis bersama-sama antara peneliti dengan teman sejawat. Data-data yang diperoleh selanjutnya disimpulkan bagaimana hasil belajar siswa dan hasil pembelajaran guru, sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum. Dengan demikian dapat diperoleh bahwa pada Siklus itu perlu tidak dilanjutkan pada Siklus berikutnya. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan pada setiap siklus tes dan observasi yang didasarkan pada tindakan guru maupun siswa siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung berikut contoh tabelnya :
33
Table 3 .2` Kisi-kisi soal tes No
SK
KD
INDIKATOR
NO I. 1,2,3,5
1.Memahami dan
1.2.
menggunakan sifat-
Mengurutkan
bilangan sesuai dengan
II. 1,2,4,5
sifat operasi hitung
bilangan
nilai tempatnya
III. 1
1. Menulis lambang
bilangan dalam pemecahan masalah 2. Membandingkan dua bilangan yang
I. 4 II. 3
melibatkan nilai tempat
Tabel.3.3 Kisi-kisi lembar observasi model CORE No 1
Apek
Indikator
Connecting a. Melakukan pengamatan dan penyelidikan b. Membaca dengan aktif (misal dengan pen di tangan untuk menggarisbawahi atau tanda-tanda tertentu pada teks atau angka) c. Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan respon, misal tersenyum atau tertawa saat mendengar hal-hal lucu yang disampaikan, terkagum-kagum bila mendengar sesuatu yang menakjubkan, dsb)
2
Organizing
a. Berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsepkonsep misal berlatih dengan soal-soal) b. Berpikir kreatif (misalnya mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang
No Item
34
diberikan) c. Berpikir kritis (misalnya mampu menemukan kejanggalan, kelemahan atau kesalahan yang dilakukan orang lain dalam menyelesaikan soal atau tugas) 3
Reflecting
a. Mengomentari dan menyimpulkan proses pembelajaran b. Memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajaran c. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan katakatanya sendiri
4
Exstending
a. Mengemukakan pendapat b. Menjelaskan kapada teman sebaya c. Berdiskusi d. Mempresentasi laporan
Tabel 3.4
Pengamatan kegiatan Guru selama pembelajaran Siklus No
1
1 Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa dalam proses belajar mengajar (Connecting)
2
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya (Connecting)
3
Komentar
Aspek yang diobservasi
Guru menguasai metode dan menguasai materi pembelajaran dengan baik (Organizing)
2
3
4
35
4
Guru memilih dan menggunakan alat peraga dengan tepat (Organizing)
5
Guru menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif,efektif, dan menyenangkan (Organizing)
6
Guru meggali informasi yang didapat siswa melalui kerja kelompok (Reflecting)
7
Guru memberi balikan dan motivasi saat proses pembelajaran (Reflecting)
8
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas (Exstending)
9
Guru memberikan perhatian dan bimbingan siswa yang mengalami kesulitan belajar (Exstending)
10
Guru membimbing siswa untuk maju dan menyimpulkan materi yang telah diajarkan (Exstending)
Dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh guru bersama kolaborator atau teman sejawat pada proses penelitian tersebut menggunakan teknik data kuantitatif. Teknik tersebut digunakan dikarenakan disusaikan data yang telah didapatkan yaitu data yang berupa angka-angka. Dikarenakan data yang didapatkan berbentuk bilangan atau kuantitatif maka kami analisis dengan analisis diskriptif komparatif dengan membandingkan data kuantitatif yang berasal dari data tiap Siklus,
36
F. Indikator Kinerja Pelaksanan penelitian pembelajaran yang dilakukan dikelas bertujuan untuk dapat melakukan perbaikan dalam pembelajaran tersebut. Keberhasilan dalam pelaksanaan dilihat dalam peningkatan prestasi maupun aktifitas guru dan siswa dalam setiap siklus yang datanya akan di tunjukkan pada Bab IV nanti . Adapun kriteria masing-masing data adalah minimal 80% siswa mencapai KKM yaitu memperoleh nilai 75.
G. Analisis Data Dalam analisa data yang dilakukan oleh guru bersama kolaborator atau teman sejawat
pada proses penelitian tersebut menggunakan teknik data
kuantitatif. Teknik tersebut digunakan dikarenakan disusaikan data yang telah didapatkan yaitu data yang berupa angka-angka. Dikarenakan data yang didapatkan berbentuk bilangan atau kuantitatif maka kami analisis dengan analisis diskriptif komparatif dengan membandingkan data kuantitatif yang berasal dari data Pra Siklus, Siklus I dan pada Siklus II Untuk mengetahui keberhasilan hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran tiap siklus. Maka hasil observasi dapat dianalisis dengan :
1.
Rata – rata kelas Untuk menentukan rata – rata kelas menggunakan rumus : X = ∑X
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 164)
N Keterangan :
2.
X
=
rata – rata prestasi siswa
∑X=
skor total semua siswa
N =
banyaknya siswa
Ketuntasan belajar siswa secara klasikal Untuk memngetahui ketuntasan belajar menggunakan rumus :
37
∑n P=
x 100% (Suharsimi Arikunto, 2002 : 164) ∑m Keterangan : P
= prosentase ketuntasan belajar
∑n
= jumlah siswa tuntas secara individu
∑m
= jumlah siswa keseluruhan