BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian
yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuantitatif dilakukan dengan pengisian kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok yang dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi yang kemudian diolah dan dianalisis melalui pengujian Hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1989)
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian. Pemilihan lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) atas dasar pertimbangan bahwa mahasiswa/i jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan banyak yang mengikuti kegiatan PKM. Hal ini didukung oleh data yang dikeluarkan oleh direktorat kemahasiswaan mengenai jumlah proposal yang lolos berdasarkan fakultas dan departemen ketua kelompok, dimana Ilmu dan Teknologi Pangan masuk ke dalam tiga besar dengan jumlah 24 proposal. Selain itu, mahasiswa/i terkenal sebagai mahasiswa yang cerdas, kreatif dan berada pada lingkungan belajar dimana tingkat persaingannya terbilang cukup tinggi sehingga tiap individu berusaha untuk mengaktualisasikan dirinya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2010 sampai April 2010. Pada bulan Februari 2010 dilakukan penentuan hipotesis penelitian dan penentuan metodologi penelitian yang disajikan dalam proposal. Pengambilan data primer melalui penyebaran kuesioner kepada responden penelitian dilakukan pada Maret 2010. Pada bulan Maret sampai April 2010 dilakukan input data, pengolahan data, interpretasi data serta penyusunan laporan akhir skripsi. .
3.3
Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner yang disebarkan dan diisi oleh responden. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, Direktorat Kemahasiswaan IPB, dan Kemahasiswaan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Kuesioner yang disebar dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik individu. Bagian dua berisikan pertanyaan/ pernyataan mengenai pengaruh sosial teman sebaya. Bagian ketiga berisikan pertanyaan/ pernyataan mengenai kreativitas serta bagian keempat berisikan pertanyaan/ pernyataan kompetensi remaja dalam PKM. Penelitian ini dilakukan dengan purposive (sengaja) berdasarkan hasil penelusuran dokumen mengenai keterlibatan mahasiswa dalam PKM. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 109 mahasiswa semester 4 yang berada dalam Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Unit analisis penelitian ini adalah individu yang berusia 19-21 tahun atau termasuk dalam katagori remaja akhir. Dari hasil penghitungan sampel, diperoleh sebanyak 72 responden. Prosedur penentuan jumlah sampel berdasarkan perhitungan rumus Slovin dengan ketelitian kesalahan 7% (Prasetyo dan Lina 2006. Adapun rumus Slovin dapat dilihat pada persamaan (1).
n=
(1)
N 1+(Ne2)
Keterangan:
n
= besaran sampel
N
= besaran populasi
e
= nilai kritis (batas ketelitian)
39
3.4
Validitas dan Realibilitas Instrumen Data yang akan digunakan dalam penilitian ini diperoleh dengan pengisian
kuesioner. Kuesioner yang akan disebarkan kepada sampel penelitian kemudian di uji terlebih dahulu agar kuesioner tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur serta konsisten. Oleh karena itulah dilakukan uji validitas dan realibilitas. Kuesioner ini kemudian diujikan kepada 15 responden dari jurusan Teknik Pertanian dan 15 orang responden dari jurusan Teknologi Industri Pertanian tahun masuk 2008. Pemilihan responden ini didasarkan pada karakteristik responden uji yang sama dengan sampel asli penelitian, seperti usia, bidang keilmuan dan lingkungan belajar yang masih dalam ruang lingkup satu fakultas.
3.4.1
Validitas Instrumen Validitas dalam penelitian ini didapat dengan jalan menyesuaikan
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang dibuat berdasarkan teori-teori yang ada dan pendapat dari ahli. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan koefisien product moment Pearson. Hal ini dilakukan agar data yang didapat itu valid. Priyatno (2008) menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Secara statistik angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan nilai kritis tabel korelasi. Adapun rumus yang digunakan dapat dilihat pada persamaan (2) sebagai berikut:
(∑ XY )(∑ X ∑ Y ) − (∑ X ) ][ N ∑ Y − (∑ Y )
N
r = [N
∑
X
2
2
2
2
(2)
Keterangan : r
= nilai koefisien validitas
N
= jumlah responden
X
= skor pertanyaan pertama
Y
= skor total
40
Setelah dilakukan uji validitas pada kuesioner kepada 30 responden maka diperoleh hasil validitas instrumen. Dari 73 pertanyaan yang diajukan terdapat 14 pertanyaan yang tidak valid. Oleh karena itu 14 pertanyaan tersebut diganti.
3.4.2 Reliabilitas Instrumen Uji realibilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Priyatno, 2008). Uji realibilitas dilakukan dnegan menggunakan teknik belah dua, dimana pada teknik ini setiap butir pertanyaan-pertanyaan yang valid dibagi menjadi nelahan genap dan belahan ganjil. Pengukuran koefisien realibilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus pada persamaan (3) sebagai berikut:
r tot =
2 (r + t ) 1 + r tt
(3)
Keterangan: rtot
= angka koefisien reliabilitas keseluruhan item
rtt
= angka korelasi belahan pertama dan kedua Setelah dilakukan uji kuesioner pada 30 responden, maka diperoleh nilai
reliabilitas sebesar 0,852 untuk pengalaman organisasi, 0,601 untuk motivasi berprestasi, 0, 657 untuk intensitas interaksi, 0,819 untuk dukungan, 0,728 untuk kreativitas 0,899 untuk pengetahuan, 0,850 untuk sikap, dan 0,903 untuk keterampilan.
3.5
Teknik Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran
kuesioner yang kemudian diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0 for windows. Penggunan program SPSS adalah untuk mempermudah pengolahan data yang ada. Data dari pengisian kuesioner oleh responden kemudian akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Data yang diperoleh bersifat nominal dan ordinal, sehingga untuk menganalisis hubungan antar data tersebut digunakan Korelasi Rank Spearman dan Chi-Square.
41
Data kuantitatif diuji dengan menggunakan uji statistik non parametik melalui uji Chi-Square untuk melihat hubungan yang nyata antara variabelvariabel dengan skala nominal. Hasil uji Chi-Square kemudian digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel-variabel dengan koefisien kontingensi (C). Makin besar C berarti hubungan antara dua variabel semakin erat. C berkisar antara 0 dan 1 (Singarimbun dan Effendy, 1989). Rumus Chi-Square (Rakhmat, 2004) yang digunakan dapat dilihat pada persamaan (4) sebagai berikut: ( f − f )2 2 0 h χ = ∑ f h
dimana: x2
(4)
= Chi kuadrat observasi
f0
= frekuesi obsevasi
fh
= frekunsi harapan
Rumus koefisiensi Kontigensi (C) dapat dilihat pada persamaan (5) sebagai berikut::
X 2 X 2+N
C= dimana:
C
= koefisien kontingensi
x2
= nilai Chi kuadrat
N
= banyaknya sampel
(5)
Korelasi Rank Spearman digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara variabel yang menggunakan skala pengukuran ordinal. Rumus Spearman (Rakhmat, 1997) dapat dilihat pada persamaan (6) dibawah ini:
6∑ d 2 r =1− s n ( n 2 −1) dimana:
(6)
rs = korelasi Spearman d = jumlah selisih antara peringkat bagi x dan y n = banyaknya pasangan data
42
Guilford (dalam Rakhmat, 2004) mengkategorikan tingkat keeratan hubungan sebagai berikut: •
<0,20
: hubungan rendah sekali
•
0,20 – 0,40
: hubungan rendah tetapi berarti
•
0,40 – 0,70
: hubungan yang cukup berarti
•
0, 70 – 0,90
: hubungan yang tinggi; kuat
•
>0,90
: hubungan kuat sekali, sangat tinggi dan dapat diandalkan
43