38 BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Tujuan
Penelitian
Desain Penelitian Jenis dan Metode
Unit Analisis
Time
Penelitian T1
Kausal/ Survey
Individu
Cross-section
T2
Kausal/ Survey
Individu
Cross-section
T3
Kausal/ Survey
Individu
Cross-section
Tabel 3.1 tabel desain penelitian
Keterangan :
T1 : Untuk mengetahui besarnya pengaruh personal selling terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. T2 : Untuk mengetahui besarnya pengaruh garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. T3 : Untuk mengetahui besarnya pengaruh personal selling dan garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal, yang menganalisis dan mendeskripsikan hubungan atau pengaruh personal
selling dan garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. Data dan informasi yang dikumpulkan bersifat cross-section yang di dapat melalui survey yang dapat berlangsung satu saat tertentu saja.
39
3.2
Operasionalisasi variabel penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu : 1. Variabel independent (X), yang terdiri dari : o
Personal selling ( X 1 )
o
Garansi ( X 2 )
2. Variabel dependent (Y), yan terdiri dari keputusan pembelian produk. No
1.
Variabel
Personal selling
Sub Variabel
Indikator
-Kemudahan
- Kemudahan
produk
mendapatkan produk
-Informasi
- Kelengkapan
produk
informasi mengenai
-Fungsi
produk
produk
- Penjelasan baik
-Keramahan
mengenai fungsi
wiraniaga
produk
-Layanan
- Keramahan
Instrument
Skala
pengukuran
pengukuran
Kuesioner
Likert
(skala ordinal)
wiraniaga dalam memberikan informasi -penyedia layanan
2.
Garansi
-Kualitas
-Tingkat
kualitas
Kuisioner
produk
produk
(skala
-Kepercayaan
-Tingkat
ordinal)
Likert
40
3
produk
kepercayaan produk
Keputusan
- Pengenalan
-Kebutuhan
pembelian
masalah
pembelian produk
- Pencarian
-Perolehan informasi
Informasi
-Perbandingan
- Evaluasi
generator
alternatif
-Pemilihan tempat
- Keputusan
belanja
pembelian
-Menginformasikan
- Pasca
-Harapan
Kuisioner
Likert
(skala Ordinal)
Pembelian Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, jenis dari masing-masing data tersebut adalah kualitatif, dan sumber datanya adalah primer, yang didapat secara langsung dari konsumen yang dijadikan responden, melalui penyebaran kuesioner. Tabel 3.3 Tabel Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan
Data
Sumber Data
Jenis Data
T1
Personal selling
Data primer didapat melalui
Kualitatif
wawancara
atau
hasil
kuesioner kepada responden T2
Garansi
Data primer didapat melalui wawancara
atau
hasil
Kualitatif
41 kuesioner kepada responden T3
Keputusan
Data primer didapat melalui
pembelian
wawancara
atau
Kualitatif
hasil
kuesioner kepada responden
Keterangan :
T1 : Untuk mengetahui besarnya pengaruh personal selling terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. T2 : Untuk mengetahui besarnya pengaruh garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. T3 : Untuk mengetahui besarnya pengaruh personal selling dan garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam merumuskan dan memecahkan suatu masalah, sering dijumpai
beberapa kesulitan yang dikarenakan masalah yang ingin dianalisis tidak didukung oleh data dan informasi yang lengkap. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu teknik pengumpulan data dan informasi melalui penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : •
Riset lapangan(field research)
Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung kepada perusahaan atau individu sebagai responden yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data primer dimana alat pengumpulan data yang digunakan terdiri dari:
42 a. Wawancara Mengadakan
tanya
jawab
langsung
dengan
pihak
yang
bersangkutan dan berkepentingan dengan topik yang dibahas dalam skripsi ini dan memperoleh informasi yang diperlukan. b. Obsevasi Suatu
teknik
pengamatan
pengumpulan secara
langsung
data ke
dengan
cara
perusahaan
melakukan
dalam
rangka
mencocokan data yang telah diperoleh dari angket dan wawancara. c. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Kemudian responden menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang
menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p 37). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling ,yang mana pemilihan sampling berdasarkan pada pertimbangan pribadi. Non probability sampling terbagi antara lain : accidental / convinience
sampling, Quota sampling, Purposive sampling dan Snowball sampling. Penulis menggunakan Judgment / Purposive Sampling, dimana peneliti berdasarkan kriteria tertentu untuk memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat.
43
3.6
Teknik Pengolahan Sampel Karena populasi pelanggan (konsumen) generator di PT. Siantar Tara Sejati,
dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka penulis menggunakan sampel yang diambil dari populasi pelanggan (konsumen) generator di PT. Siantar Tara Sejati tersebut. Teknik pengolahan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus untuk menetapkan sampel yang populasinya tidak di ketahui atau tidak terbatas. Menurut Churchill dan lacobucci (2005,P679)”Sampel adalah pemilihan anggota elemen dari kumpulan objek yang besar”. Dalam menetapkan sampel, Penulis menggunakan rumus: Populasi tak terbatas n= _pq_ 2
σ P = 0,5(0,5)
+1
(0,051)2 =
0,25
+1
0,002601 = 96,117 +1 =97 dibulatkan menjadi 100 orang Keterangan : n = ukuran sample p =Q= 0,5= ukuran penyebaran sampel (cooper dan schindler,2006,p436)
44
3.7
Metode analisis Dalam penelitian ini ada banyak metode analisis yang digunakan. Analisis yang
diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian dari hasil
kuesioner tersebut didapatkan data yang akan
dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan program SPSS 16.0.
3.7.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam proses pengumpulan data penelitian membutuhkan biaya, waktu,
tenaga yang besar. Namun data-data yang telah dikumpulkan tersebut akan menjadi tidak berguna bila alat pengukur yang digunakan tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Maka dari itu dalam mengevaluasi skala pengukuran harus diperhatikan dua hal tersebut, yaitu validilitas dan reliabilitas. Dengan begitu hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
3.7.1.1 Uji Validitas Menurut Sugiyono (2004, p109), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur begitu pula sebaliknya. Uji validitas ini bertujuan untuk mengukur tingkat komunikatif dari tiap butir pertanyaan. Yang artinya uji validitas ini digunakan untuk mengukur seberapa tinggi tingkat pemahaman atas butir–butir yang ada dalam instrumen oleh para responden. Menurut Umar (2003b, p179), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
45 Menurut Suharsimi Arikunto (2006, p168), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat–tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Ada 2 macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal : Validitas eksternal
a.
Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan) digunakan teknik korelasi. Salah satu dari teknik korelasi yaitu korelasi product moment (r) Rumus : dengan angka kasar
r
xy
=
{N∑X² −(∑X²)} {N∑Y² −(∑Y²) } N∑XY – (∑X) (∑Y)
Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 2006, p170 dimana :
r
X
= Skor rata – rata dari X
Y
= Skor rata – rata dari Y
xy
menunjukkan korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan. Setiap nilai
korelasi mengandung tiga makna, yaitu : (1) Ada tidaknya korelasi, (2) Arah korelasi, (3) Besarnya korelasi. 1. Ada tidaknya korelasi Æ ditunjukkan oleh besarnya angka yang terdapat di belakang koma. Jika angka tersebut terlalu kecil sampai empat angka
46 dibelakang koma, misalnya 0,0002, maka dapat dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel Y, karena kalau ada, angkanya terlalu kecil, lalu diabaikan. 2. Arah Korelasi Æ yaitu arah yang menunjukkan kesejajaran antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y. Arah dari korelasi ini ditunjukkan oleh tanda hitung yang ada di depan indeks. Jika tandanya plus (+), maka arah korelasinya positif, sedang kalau minus (-) maka arah korelasinya negatif. 3. Besarnya Korelasi Æ yaitu besarnya angka yang menunjukan kuat dan tidaknya atau mantap tidaknya kesejajaran antara dua variabel yang diukur korelasinya. Dalam hal yang menentukan besarnya korelasi ini kita tidak perlu memperhatikan tanda hitung yang terdapat di depan indeks. Dikatakan setelah penggunaan rumus, setelah diperoleh nilai r, lalu dikonsultasikan ke Tabel r–Product- Moment (lihat tabel 2.3) Interval
Tingkat
Koefisien
Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta, Bandung 2004),p 183
b.
Validitas Internal Dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian–bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung “missi”
47 instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud.
3.7.1.2
Uji Reliabilitas Butir Menurut Nazir (2005,p133), pengertian reliabilitas dapat lebih mudah
dipikirkan jika pertanyaan berikut dijawab : 1.
Jika set objek yang sama diukur berkali–kali dengan alat ukur yang sama, apakah kita akan memperoleh hasil yang sama ?
2.
Apakah ukuran yang diperoleh dengan menggunakan alat ukuran
tertentu
adalah ukuran sebenarnya dari objek tersebut ? 3.
Berapa besar error yang kita peroleh dengan menggunakan ukuran tersebut terhadap objek ? Jawaban terhadap pernyataan tersebut tidak lain dari 3 aspek pengertian
tentang reliabilitas. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability). Pertanyaan kedua memberi aspek ketepatan atau akurasi. Suatu pertanyaan atau ukuran yang akurat adalah ukuran yang cocok dengan yang ingin diukur. Jika kedua aspek diatas yaitu aspek stabilitas dan aspek akurasi digabungkan, maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut mantap dan dapat mengukur secara cermat dan tepat. Dari aspek–aspek reliabilitas diatas, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur. Menurut Rochaety, Tresnati, Latief (2007,p49), reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya ( reliable).
48 Dari kedua teori diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah instrumen dapat dikatakan reliabel apabila digunakan untuk mengukur objek yang sama beberapa kali akan menghasilkan data yang sama pula atau selalu konsistensi, artinya instrumen tersebut telah siap digunakan dalam penelitan Reliabilitas dapat dicari dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang paling sesuai untuk mencari reliabilitas instrumen yang skor bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian dan skala bertingkat. Rumus Alpha adalah sebagai berikut :
R11
k = --------k-1
1 -
∑σb2 ----------σ t2
Sumber : Prof. Dr. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, 2006,p196
S2 =
n∑xi2 - ( ∑xi )2 n(n–1)
Sumber : Sudjana, Metode Statistika (Tarsito, Bandung 2002), hal 94
keterangan :
R11
= reliabilitas instrument
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
= jumlah varians butir
σt2
= varians total
n
= jumlah sampel
∑x
= jumlah variabel yang dipakai
49 Tabel 3.4 Analisa Reliabilitas Nilai
Hubungan
R11< 0.20
Hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan
0.20< R11 < 0.40
Hubungan kecil ( tidak erat )
0.40 < R11< 0.70
Hubungan yang cukup erat
0.70 < R11 < 0.90
Hubungan yang erat ( reliabel )
0.90 < R11< 1.00
Hubungan yang sangat erat ( sangat reliabel )
R11 = 1.00
Hubungan yang sempurna
Sumber : http:\\ olahdata.com\analisis validitas &reliabilitas
3.7.2
Analisis Regresi Linear Sederhana Persamaan regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan kita
meramal nilai-nilai suatu peubah tidak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas. Kita gunakan analisis regresi bila kita ingin mengetahui bagaimana variabel
dependent dapat diprediksikan melalui variabel independent. Bentuk dari persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut : Ŷ = a + bX
Nilai a dan b pada persamaan regresi dapat di hitung dengan menggunakan rumus :
(ΣYi) (ΣYi²) – (ΣXi) (ΣxiYi) a
= n ΣXi² - (ΣXi)²
50
n ΣxiYi - (ΣX) (ΣYi) b
= nΣXi² - (ΣXi)²
Sumber : sugiono, statistika untuk penelitian (Alfabeta, bandung 2006), p245
Keterangan :
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan) b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = nilai tertentu dari variabel tidak bebas Ŷ = nilai yang diukur pada variabel tidak bebas Xi = variabel bebas x yang ke i Yi = variabel bebas Y yang ke I
3.7.3
Analisis korelasi sederhana Menurut Sujana (2003, p45), korelasi digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya kontribusi pengubah indikator terhadap terjadinya respon dan jika ada seberapa besar dan apakah berarti (signifikan). Menurut Sujana (2003, p47), koefisien dapat dicari menggunakan metodemetode korelasi product moment.
51 Dengan rumus sebagai berikut :
n ΣxiYi - (ΣX) (ΣYi) R
=
{ nΣXi² - (ΣXi)²} {n ΣYi² - (ΣYi)² }
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (alfabeta : Bandung 2004), hal 182 Keterangan :
r = r hitung menunjukan koefisien X dan Y Xi = skor butir ke I Yi = skor total butir n = jumlah sampel
3.7.4
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk data berskala ordinal, interval dan
rasio. Jika anilisis menggunakan metode statistik parametric, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode yang digunakan adalah statistic nonparametric. SPSS menyajikan 2 tabel sekaligus (kolmogorov-smirnov dan Shapilo-wilk). Dalam pembahasan ini akan digunakan uji kolmogorov-smirnov dan Shapilo-wilk (karena datanya lebih dari 50, sedangkan Shapilo-wilk lebih bagus jika datanya kurang dari 50) dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data yang di nyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 5% atau 0,05 dan terdapat juga gambar kurva normal. Jika suatu distribusi data normal, maka data akan tersebar disekeliling garis.
52 3.7.5
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk megetahui apakah beberapa varian populasi
adalah sama atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebaagai kriteria pengujian, jika nilai signifikan lebih dari dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari 2 atau lebih kelompok data adalah sama.
3.7.6
Uji penyimpangan asumsi klasik Uji asumsi klasik akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel
terikat(Y) pada perasamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Analisi regresi bukanlah analisis yang selalu mulus digunakan. Ada beberapa
masalah
serius
yang
dihadapi
dalam
analisis
regresi,
yaitu
heteroskedastisitas, multikolinealitas dan otokorelasi. Pada peneltian ini hanya digunakan uji multikolinealitas dan heteroskedastisitas,sedangkan uji otokorelasi sering timbul pada data (runtut waktu atau time series). Otokolerasi sering disebut juga kolerasi serial.
3.7.6.1 Uji MultiKolinealitas Uji
multikolinealitas
digunakan
untuk
mengetahui
ada
atau
penyimpangan asumsi klasik multikolinealitas yaitu adanya hubungan linear
tidaknya antara
variabel independent dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinealitas. Ada beberapa metode pengujian yang biasa digunakan, diantaranya: 1. dengan melihat nilai inflasion factor (VIF) pada model regresi.
53 2. dengan membandingkan nilai koefisian determinasi individual (R²) dengan nilai deternimasi secara serentak (L²) 3. dengan melihat eigenvalue dan condition index. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinealitas dengan melihat nilai
inflasion factor (VIF) pada model regresi. Dasar pengambilan keputusannya adalah VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinealitas dengan variabel bebas lainnya.
3.7.6.2 Uji heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi Karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, misalnya perubahan struktur ekonomi dan kebijakan pemerintah yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan tingkat keakuratan data. Dengan kata lain, heterskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang tidak konstan. Gangguan heteroskedastisitas sering muncul dalam data cross section, tetapi juga bisa terjadi pada data runtut waktu atau (time series). Gangguan heteroskedastisitas dapat membawa kita pada galat bakun yang bisa dan menjadikan uji statistik tidak tepat serta interval sehingga keyakinan untuk estimasi parameter juga kurang tepat. Kita dapat mengonversi regresi dengan sistem kuadrat terkecil tertimbang
(Weighted
least
square)
untuk
menghilangkan
gangguan
heteroskedastisitas. Pemeriksaan terhadapat gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar. Grafik tersebut merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Ŷ prediksi dengan Y observasi. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas, terjadi jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
54 3.7.7
Analisis Deskriptif Metode analisis yang digunakan untuk T-1, T-2, dan T-3 adalah analisis
deskriptif. Analisis ini dilakukan pada kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh responden, melalui perhitungan nilai rata-rata (mean) dari setiap jawaban dari pertanyaan–pertanyaan yang ada pada kuesioner.
3.7.8
Analisis Korelasi dan Regresi Untuk jenis penelitian asosiatif (T-1, T-2, dan T-3), metode analisis yang
digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana dan berganda.
Analisis korelasi Sebelum dilakukan uji regresi, dilakukan uji korelasi terlebih dahulu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel
dependent dan independent. •
Analisi Regresi Setelah dilakukan uji korelasi, maka dilakukan uji regresi untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel dependent dan independent.
3.8
Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau tanggapan yang
mungkin
benar,
dan
sering
digunakan
sebagai
dasar
pembuatan
keputusan/pemecahaan persoalan ataupun untuk dasar penelitian yang lebih lanjut. Anggapan/asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan bisa salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan yang harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi. (Supranto 2001, p124)
55 Untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan kuantitatif. Pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji. Variabel :
X 1 = personal selling X 2 = garansi Y = keputusan pembelian
3.8.1 Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (x) berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependent (y). langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Menentukan Hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y. H1 = Ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y. 2. menentukan tingkat signifikan -
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
-
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3. menentukan t tabel t tabel dicari dengan df = n – k (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independent) df = 100-2 = 98, t tabel dapat dihitung melalui Ms.Excel dengan cara pada sel kosong ketik = tinv (0.05,98) didapat hasil sebesar 0,17 4. Kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak, jika t hitung < t tabel
Ho ditolak dan Ha diterima, jika t hitung > t tabel
56 5. membandingkan t hitung dengan t tabel Dasar pengambilan keputusan penguji adalah •
jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
•
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ho ditolak.
Persamaan Regresinya : Y = a + bx Hipotesis 1 Æ Apakah personal selling berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati ? H o : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara personal selling terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. H 1 : Adanya pengaruh yang signifikan anatara personal selling terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. Hipotesis 2 Æ Apakah garansi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati? H o : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. H 1 : Adanya pengaruh yang signifikan antara garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati.
3.8.2 Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (X1,X2) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y). langkah-langkahnya sebagai berikut :
57 1. Menentukan Hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y. H1 = Ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y. 2. menentukan tingkat signifikan -
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
-
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3. menentukan F tabel F tabel dicari dengan df = n – k (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen) df = 100-2 = 98, t table dapat dihitung melelui Ms.Excel dengan cara pada sel kosong ketik = tinv (0.05,98) didapat hasil sebesar 1.66. 4. Kriteria pengujian Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung < F tabel. Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung > F tabel. 5. membandingkan F hitung dengan F tabel Dasar pengambilan keputusan penguji adalah : •
jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
•
Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ho ditolak.
Hipotesis 3 Æ Apakah Personal Selling dan garansi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati? H o : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara personal selling dan garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. H 1 : Adanya pengaruh yang signifikan antara personal selling dan garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati.
58
3.9
Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, ingin diketahui bagaimana pengaruh personal
selling dan garansi terhadap keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. Untuk mendapatkan hasil dari setiap tujuan penelitian, maka dilakukanlah survey melalui kuesioner pada para konsumen PT. Siantar Tara Sejati. Dari hasil kuesioner tersebut maka dapat dianalisis personal selling, garansi, serta pengambilan keputusan dan dilakukan analisis regresi dan korelasi pada variabel-variabel tersebut. Rancangan impilkasi hasil penelitian ini adalah bahwa PT. Siantar Tara Sejati dapat mengevaluasi bagaimana personal selling dapat terbentuk dikalangan konsumen dan sejauh mana garansi yang telah diterima oleh konsumennya. Selain itu, apakah kedua variabel tersebut benar-benar mempengaruhi keputusan pembelian produk PT. Siantar Tara Sejati. Diharapkan hasil impilkasi dari penelitian ini dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi PT. Siantar Tara Sejati dan juga para konsumen. Dengan begitu PT. Siantar Tara Sejati dapat terus mempertahankan konsumennya agar tetap memutuskan untuk membeli produk di PT. Siantar Tara Sejati, dan terus mempertahankan personal selling ataupun memberikan garansi yang semakin baik, sehingga meraih pasar yang semakin luas, dan terus meningkatkan penjualan.