BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran umum Perusahaan CV Polaris Motor didirikan pada tahun 2005. Nama Polaris diambil dari nama bintang yang paling terang di kutub utara, dengan harapan nama Polaris bisa menjadikan dealer yang paling bersinar dalam penjualan sepeda motor. Pada awalnya CV Polaris Motor menjual motor baru dengan menggunakan leasing FIF dan mengambil unit motor dari JHC (Jakarta Honda Center), juga refinancing (pembiayaan kembali utang) dimana CV Polaris Motor menjadi salah satu dealer yang ditunjuk oleh PT Federal International Finance (FIF) dalam pembelian motor kembali dari konsumen. Pada tahun 2006, CV Polaris Motor mulai berkonsentrasi pada penjualan sepeda motor bekas yang berlokasi di Ciledug, motor yang dijual berasal dari motor tarikan leasing FIF. Pada tahun 2007, CV Polaris Motor memperluas usahanya dengan membuka cabang di wilayah Cilegon, tahun 2009 membuka cabang di Cileungsi, dan tahun 2010 membuka cabang di wilayah Yogyakarta. Berikut Cabang – cabang yang dimiliki CV Polaris Motor : 1. CV Polaris Motor cabang Ciledug yang beralamat di Jl H.O.S Cokroaminoto No.5 Tangerang. 2. CV Polaris Motor cabang Cilegon yang beralamat di Jl Ahmad Yani No.48 Cilegon. Dan memiliki pos di wilayah Pandeglang. 25 25
3. CV Polaris Motor cabang Cileungsi yang beralamat di Jl Raya Narogong Km 21 Kp Rawahingkik, Cileungsi Bogor. 4. CV Polaris Motor cabang Yogyakarta yang beralamat di Jl Jogja – Solo Km 11 Grogol, Kalasan Yogyakarta. Dan memiliki pos di wilayah Gendeng, Yogyakarta. Untuk produk refinancing, CV Polaris Motor menempatkan sales counter di beberapa cabang PT Federal International Finance, yaitu : 1.CV Polaris Motor cabang Ciledug
PT FIF cabang JKT 2 (Kedoya)
PT FIF cabang JKT 4 (Ciledug)
PT FIF cabang Pamulang
PT FIF cabang Cikokol
PT FIF cabang Cikupa
2.CV Polaris Motor cabang Cilegon
PT FIF cabang Cilegon
PT FIF cabang Serang
PT FIF cabang Pandeglang
PT FIF pos Labuan 26
3.CV Polaris Motor cabang Cileungsi
PT FIF cabang Cileungsi
PT FIF pos Jonggol
CV Polaris Motor adalah salah satu dealer sepeda motor bekas merek Honda yang loyal memberikan order penjualan pada PT Federal International Finance, dan keberadaan CV Polaris Motor patut diperhitungkan sebagai dealer sepeda motor bekas dalam pengumpulan point reward yang diadakan PT FIF setiap tahunnya, dengan mengalahkan pesaing dealer sepeda motor bekas di seluruh Indonesia. Visi CV Polaris Motor “ Menawarkan Produk Sepeda Motor Bekas Berkualitas & Terjangkau “ Misi CV Polaris Motor 1. Menawarkan Produk Sepeda Motor Bekas yang berkualitas & terjangkau. 2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan Booking PT Federal International Finance. 3. Memberikan kontribusi dalam menjual kembali sepeda motor tarikan PT Federal International Finance. 4. Memenuhi harapan pelanggan, karyawan, pemilik perusahaan dan mitra yaitu PT Federal International Finance.
27
3.2 Desain Penelitian Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual , dan akurat mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat dari populasi ( obyek ) penelitian. 3.3 Variabel dan Skala Pengukuran Dalam melakukan suatu hasil penelitian sangat diperlukan adanya pengukuran sebagai dasar atau batasan – batasan, agar dalam penelitian ini tidak menyimpang jauh dari pokok permasalahan yang dibahas. Variabel yang diukur adalah faktor – faktor psikologis yaitu motivasi konsumen, persepsi kualitas, pembelajaran konsumen dan sikap konsumen. Metode pengukuran terhadap variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert yang merupakan metode pengukuran dengan skala interval yaitu skala yang memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak yang sama di antara kategori atau titik – titik terdekatnya. Nilai untuk skala tersebut adalah: a. Sangat Setuju ( SS )
: Skor nilai
5
b. Setuju ( S )
: Skor nilai
4
c. Netral ( N )
: Skor nilai
3
d. Tidak Setuju ( TS )
: Skor nilai
2
e. Sangat Tidak Setuju ( STS )
: Skor nilai
1
28
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Faktor-faktor Psikologis
Sub Variabel Motivasi konsumen
Indikator
Persepsi kualitas
Pembelajaran konsumen
Sikap konsumen
Kualitas produk Kenyamanan berkendaraan Harga purna jual yang mejanjikan Harga produk Jumlah dan kualitas bengkel resmi (Sigit,2002 ; Wahyuni,2008) Karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda Jarang terjadi kerusakan Suku cadang berkualitas Daya tahan mesin yang baik Kestabilan mesin (Garvin 1998 dalam Lindawati, 2005; Wahyuni,2008) Keluarga saya membeli sepeda motor bekas merek Honda Informasi tentang kualitas Kemudahan mendapat suku cadang Bintang – bintang iklan Honda Citra merek (Akbar, 2010) Model produk Kombinasi warna Striping stiker Konsumsi bahan bakar yang irit Jenis atau varian produk (Muchsin,et l,2002;Wahyuni,2008)
Sumber : Akbar,2010 29
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. 3.5 Jenis Data Penelitian ini menggunakan data primer berupa jawaban responden terhadap item–item pertanyaan yang terdapat dalam instrumen penelitian. Data primer ini yang kemudian akan peneliti olah menjadi suatu informasi yang berguna bagi pihak yang berkepentingan. 3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi Populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua anggota yang diteliti ( Istijanto:2009 ). Individu yang ingin diselidiki paling sedikit mempunyai suatu ciri atau sifat yang sama. Tujuan ditetapkannya populasi adalah untuk menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen CV Polaris Motor dari tahun 2007 sampai sekarang yang berada di wilayah Jakarta, Tangerang dan Pamulang.
30
3.6.2 Sampel Sampel merupakan suatu bagian yang ditarik dari populasi (Istijanto:2009). Wakil atau sampel inilah yang akan diteliti dan dikenai perilaku untuk diambil kesimpulan terhadap populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul – betul refresentatif ( mewakili ) ( Sugiyono, 2008:116 ). Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampling (sampling method) yang digunakan yaitu dengan convenience sampling. Peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sampel karena kebetulan orang tadi ada disitu atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Dasar pengambilan jumlah sampel minimal didasarkan atas pendapat Roscoe dalam bukunya “Research Methods For Bisnis” (1982:253) yang menyebutkan bahwa pada setiap penelitian, ukuran sampel minimal harus berkisar antara 30 sampai dengan 500 (dikutip dari Sugiyono, 2008:129). Untuk itu dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100 responden dari
konsumen yang membeli sepeda motor bekas
merek Honda, karena sudah memenuhi syarat minimal tersebut. 3.7 Metode Analisis Data Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh penulis, maka analisis yang digunakan bersifat kuantitatif yakni mengandung makna bilangan atau angka, sehingga data yang diolah menjadi informasi dalam wujud angka. Penggunaan angka memudahkan penginterpretasian hasil secara obyektif. Hasil analisis dalam 31
bentuk angka juga memudahkan penulis untuk melakukan perbandingan. Dengan mudah penulis bisa membandingkan nilai yang tertinggi, sama, atau terendah di antara hasil-hasil kuantitatif. Selain itu, temuan dalam bentuk angka memudahkan peneliti untuk membuat generalisasi atau kesimpulan. Ini dimungkinkan karena tanggapan dari semua responden yang telah berwujud angka-angka dapat diakomodasi lebih mudah sehingga hasil akhirnya (misalnya setelah dirata-rata) dapat dipandang mewakili semua responden ( Istijanto:2009). Teknis analisis data yang digunakan adalah dengan analisis faktor. Analisis ini bertujuan untuk menemukan hubungan antar sejumlah variabel yang saling independen sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Pengelompokan tersebut berdasarkan kekuatan korelasi masing – masing variabel prediktornya ( Prima Ariestonandri:2006). Secara garis besar, tahapan pada analisis faktor adalah sebagai berikut: 1. Memilih variabel yang layak dimasukkan dalam analisis faktor. 2. Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan
ekstraksi variabel
tersebut hingga menjadi satu atau beberapa faktor. 3. Melakukan proses rotasi untuk memperjelas apakah faktor yang terbentuk sudah secara signifikan berbeda dengan faktor lain. 4.
Setelah faktor benar–benar sudah terbentuk, maka proses dilanjutkan dengan menamakan faktor yang ada, dan validasi hasil faktor.
32
Untuk melakukan analisis ini, penulis tidak perlu lagi melakukan perhitungan secara manual dengan rumus – rumus yang rumit. Adanya program–program komputer ini membuat proses analisis data menjadi lebih mudah dan cepat. Dan untuk mempermudah dalam analisis ini, penulis menggunakan paket software komputer yang sudah populer yaitu program SPSS (statistical product and service solution).
33