BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Batik 1 Surakarta di Jalan Slamet Riyadi Kleco, Pajang, Laweyan Surakarta. Pada peserta didik kelas X Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor bidang keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun alasan yang mendasari pelaksanaan penelitian di sekolah ini adalah: a. Adanya permasalahan yang terkait dengan kompetensi pedagogik guru dan kemandirian belajar di sekolah SMK Batik 1 Surakarta. b. Sekolah SMK Batik 1 Surakarta memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian serta bersedia memberikan data yang diperlukan.
2.
Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan waktu 6 bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Juni 2016. Adapun perincian jadwal sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal penelitian No Kegiatan Penelitian
Jan Feb Mar
1
Menyusun Proposal
2
Mengurus Ijin Penelitian
3
Pengumpulan Data
4
Analisis Data
5
Penyusunan Laporan
6
Pelaksanaan Ujian Skripsi dan
Apr Mei
Juni
Revisi
B. Rancangan/Desain Penelitian Sasaran dalam kegiatan penelitian dapat dicapai apabila penelitian menggunakan metode yang tepat. Menurut Neuman (Martono, 2011: 20) 28
29
mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut. Penelitian kuantitatif memiliki empat varian yaitu: 1. Penelitian survei yaitu penelitian survei yaitu tipe penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai sumber data umum. Dalam penelitian survei, responden diminta untuk memberikan jawaban singkat yang sudah tertulis di dalam kuesioner atau angket untuk kemudian jawaban dari seluruh responden tersebut diolah menggunakan teknik analisis kuantitatif tertentu. 2. Penelitian isi (content analysis) merupakan tipe penelitian yang memanfaatkan informasi atau isi yang tertulis sebagai simbol-simbol material. 3. Analisis data sekunder (existing statistic), hampir sama dengan analisis isi namun analisis data sekunder memanfaatkan data yang sudah tersedia di lembaga pemerintahan atau yang lain. 4. Eksperimen, penelitian ini diadopsi dari metode penelitian ilmu eksakta (ilmu alam) atau biasa disebut penelitian percobaan. Berdasarkan uraian varian tersebut, penelitian ini temasuk varian penelitian survei. Hal ini sesuai dengan yang penelitan ini lakukan yaitu dengan menggunakan kuesioner atau angket yang diisi kepada responden sebagai sumber data untuk kemudian diolah dengan teknik analisis kuantitatif tertentu. Sedangkan menurut Purwanto, βPenelitian kuantitatif memandang bahwa gejala sosial berupa perilaku manusia, sebagaimana juga dalam penelitian alam, bersifat objektif, terukur, dan dapat diramalkan karena gejala sosial juga terikat hukum alam dimana respons perilaku objek merupakan pengaruh dari stimulasi yang datang kepadanyaβ (2008: 16). Purwanto (2008: 164) membagi ragam penelitian kuantitatif ke dalam beberapa golongan sebagai berikut: Tabel 3.2 Ragam penelitian kuantitatif (Purwanto, 2008: 165) Dasar Penggolongan Sifat
Ragam Peneltian 1. Penelitian dasar 2. Penelitian terapan
30
Tempat kajian
1. Penelitian laboratorium 2. Penelitian lapangan 3. Penelitian literatur 4. Penelitian historis Tujuan 1. Penelitian pengembangan 2. Penelitian evaluasi 3. Penelitian kebijakan 4. Penelitian tindakan 5. Penelitian perkembangan 6. Penelitian survei 7. Penelitian kasus Analisis 1. Penelitian deskriptif 2. Penelitian korelasional 3. Penelitian komparasional Kehadiran variabel 1. Penelitian eksperimen 2. Penelitian noneksperimen Dari uraian di atas, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai berikut : 1. Berdasarkan sifat, penelitian ini termasuk metode penelitian terapan. Penelitian terapan yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi bagi pemakai. Pada penelitian ini,
peneliti tidak untuk mengembangkan ilmu tapi hanya
menyediakan informasi terutama untuk guru dan peserta didik. 2. Berdasarkan tempat kajian, penelitian ini termasuk metode penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah penelitian yang menggunakan kehidupan nyata sebagai tempat kajian. Pada penelitian ini, tempat kajian penelitian yang digunakan adalah kelas X bidang keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Batik 1 Surakarta. 3. Berdasarkan tujuan, penelitian ini termasuk metode penelitian survei. Singarimbun dan Effendi (Purwanto, 2008: 174) berpendapat, βPenelitian kadang hanya melibatkan pengumpulan dan analisis data atas sampel. Penelitian ini dikenal sebagai penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang hanya dilakukan atas sampel. 4. Berdasarkan analisis, penelitian ini termasuk metode penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan hubungan satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Hubungan variabel-variabel itu terikat pada satu kelompok.
31
5. Berdasarkan kehadiran variabel, penelitian ini termasuk metode penelitian noneksperimen. Penelitian noneksperimen atau penelitian setelah terjadi fakta (ex post facto) adalah penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) telah ada pada saat penelitian dilakukan. Peneliti tidak memanipulasi keadaan karena faktanya telah terjadi. Data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan sudah lewat untuk menjelaskan akibat pada saat ini. Menurut Suryabrata (Purwanto, 2008: 181), βPeneliti mengambil satu atau lebih akibat dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan makna. Berdasarkan uraian-uraian di atas, rancangan variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (independen) Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kompetensi Pedagogik Guru (π1) dan Kemandirian Belajar (π2) dengan jenis data interval. 2. Variabel Terikat (dependen) Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil belajar (Y).
C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan suatu kelompok individu yang diselidiki tentang aspek-aspek yang ada dalam kelompok itu. Menurut Arikunto, βPopulasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasiβ (2010: 173). Sedangkan menurut Bungin (Siregar, 2013: 30), βPopulasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitianβ. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Batik 1 Surakarta yang berjumlah 120 orang.
32
Adapun perincian jumlah populasi sebagai berikut: Tabel 3.3 Perincian jumlah populasi Kelas
Jumlah Peserta Didik
X AP 1
39 orang
X AP 2
41 orang
X AP 3
40 orang
Jumlah
120 orang
2. Sampel Penelitian Berkaitan dengan sampel, Menurut Arikunto, βSampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan ditelitiβ (2010: 174). Sedangkan menurut Siregar, βSampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasiβ (2013: 30). Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil untuk mewakili dari populasi yang diamati. Pengambilan sampel menggunakan Rumus Slovin dengan tigkat kesalahan 5% yaitu sebanyak 92 peserta didik sebagai berikut:
n=
π
1+(ππ 2 )
(Sinambela, 2014: 98) keterangan: n
= jumlah sampel
N = jumlah populasi e
= persentasi kelonggaran ketelitian karena kesalahan penetapan sampel Berdasarkan perhitungan presentase dan penetapan sampel, dapat
ditentukan sampel sebagai berikut: 120
120
n=1+(120 π₯ 5%2 ) = 1+0,3=
120 1,3
= 92,3 = 92 peserta didik.
33
D. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010: 118). Sedangkan menurut Iskandar (2013: 70) βTeknik sampling merupakan penelitian yang tidak meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi, melainkan hanya sebagaian saja yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang disebut sampelβ. Pada penelitian ini, populasi sejumlah 120 peserta didik dan sampel 92 peserta didik. Karena jumlah masing-masing kelas berbeda, maka jumlah sampel yang diambil sesuai dengan porposi ukuran masing-masing kelas. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teknik Proporsional random sampling dengan cara undian. Proporsional random sampling yaitu teknik pengambilan proporsi untuk memperoleh sampel yang representative, pengambilan subyek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dalam masing-masing wilayah (Arikunto, 2006: 127). Adapun perincian jumlah sampel adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Perincian jumlah sampel Kelas
Jumlah Peserta Didik
X AP 1
39π₯92
X AP 2
41π₯92
X AP 3
40π₯92
JUMLAH
120 120 120
= 29,9 = 30 peserta didik = 31,43= 31 peserta didik = 30,66= 31 peserta didik 92 peserta didik
E. Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian untuk memecahkan masalah yang diinginkan maka diperlukan adanya data yang kemudian diolah sehingga hasilnya merupakan jawaban atas hipotesis yang ada. Sedangkan untuk memperoleh data tersebut diperlukan teknik pengumpulan data agar dapat diperoleh data yang benar-benar dapat dipercaya.
34
Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner untuk memperoleh data mengenai persepsi peserta didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kemandirian belajar peserta didik. Selain itu juga menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data mengenai hasil belajar. Untuk lebih jelasnya instrumen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Angket atau Kuesioner a. Pengertian Angket/Kuesioner Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel-variabel yang diteliti (Iskandar, 2013: 78). Sedangkan Sugiyono mengemukakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (2010: 199). Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab mengenai variabel-variabel yang diteliti. b. Macam-macam Angket 1) Dipandang dari cara menjawab: a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 2) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada: a) Kuesioner langsung, responden menjawab tentang dirinya. b) Kuesioner tidak langsung, jika responden menjawab tentang orang lain. 3) Dipandang dari bentuknya: a) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. b) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.
35
c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (β) pada kolom yang sesuai. d) Rating-scale, sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Setelah mengetahui berbagai macam angket atau kuesioner maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen angket jenis angket tertutup. Dengan angket ini maka para responden tinggal memilih jawaban yang disediakan sesuai dengan pendapat responden. c. Keuntungan dan Kelemahan Kuesioner Keuntungan Kuesioner sebagai berikut: 1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti 2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden. 4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malumalu menjawab. 5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Kelemahan Kuesioner sebagai berikut: 1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya. 2) Sering sukar dicari validitasnya. 3) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. 4) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. 5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
36
d. Prosedur Penyusunan Kuesioner atau Angket Menurut Arikunto (2010: 268), prosedur penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesiner. 2) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner. 3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal. 4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menyusun angket sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan dalam pembuatan angket Tujuan menjelaskan maksud dibuatnya angket. Adapun tujuan pembuatan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai kompetensi pedagogik guru dan kemandirian belajar. 2) Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan diteliti Dalam hal ini untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen. Dimulai dari menjabarkan variabel menjadi dimensidimensi, kemudian mencari indikator setiap dimensi, mendiskripsikan kisi-kisi instrumen, merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen, kemudian menuliskan petunjuk pengisian instrumen. Pedoman penelitian jawaban masing-masing pertanyaan yang diajukan kepada responden menggunakan skala Likert. Menurut Iskandar (2013: 83) βSkala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadiβ.
37
Pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden berbentuk skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif dan sangat negatif yang diungkapkan melalui kata-kata sebagai berikut: Tabel 3.4 Skala Likert Pernyataan
Positif
Negatif
Sangat Setuju (SS)
5
5
Setuju (S)
4
4
Tidak Pasti (TP)
3
3
Tidak Setuju (TS)
2
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
1
Berdasarkan penjelasan diatas maka penelitian ini menggunakan skala Likert untuk pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden dengan alternatif jawaban ragu-ragu atau tidak pasti dihilangkan karena kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 241) yang menyatakan bahwa: Jika pembaca berpendapat ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif βSangat Setujuβ atau βSetujuβ ada disisi atau kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu βTidak Setujuβ dan βSangat Tidak Setujuβ disisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena βSangat Setujuβ dan βSetujuβ sebetulnya berada pada sisi βSetujuβ, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian pula dengan pilihan βSangat Tidak Setujuβ, yang pada dasarnya adalah juga βTidak Setujuβ. Untuk menentukan bobot penilaian, peneliti menggunakan modifikasi skala Likert yaitu menghilangkan ragu-ragu/tidak pasti. Jawaban angket dengan skala empat digunakan patokan sebagai berikut: Tabel 3.5 Skala Likert yang Dimodifikasi Alternatif Jawaban
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju
Nilai = 4
Nilai = 1
38
Setuju
Nilai = 3
Nilai = 2
Tidak Setuju
Nilai = 2
Nilai = 3
Sangat Tidak Setuju
Nilai = 1
Nilai = 4
3) Uji coba angket Angket yang telah disusun di uji cobakan untuk mengetahui sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau belum. Selain itu uji coba angket digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut. Uji coba angket pada penelitian ini dilakukan di SMK Batik 1 Surakarta sejumlah 15 peserta didik. Masing-masing kelas ada 5 peserta didik yang mewakili diluar sampel penelitian. 4) Revisi angket Kegiatan memperbaiki instrumen angket yang tidak memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, dengan cara menghilangkan item instrumen yang tidak valid. 5) Memperbanyak angket Angket diperbanyak sesuai dengan jumlah responden kemudian disebarkan kepada responden dan dihimpun kembali untuk dianalisis hasilnya Menurut Uma Sekaran dikutip oleh Sugiyono (2010: 200-203), ada beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data, yaitu prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik antara lain sebagai berikut: 1. Prinsip penulisan kuesioner menyangkut beberapa faktor antara lain: a) Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur, maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban. b) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilahistilah bahasa inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa inggris.
39
c) Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup.Pertanyaan tidak mendua artinya pertanyaan tidak mengandung dua arti yang akan menyulitkan responden. d) Pertanyaan tidak mendua, dalam angket jangan mendua sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban. e) Tidak menanyakan yang sudah lupa atau tidak menanyakan pertanyaan yang menyebabkan responden berpikir keras. f) Pertanyaan tidak menggiring responden. g) Pertanyaan tidak boleh terlalu panjang atau terlalu banyak. Kalau terlalu panjang atau banyak, akan menyebbkan responden merasa jenuh untuk mengisinya. h) Urutan pertanyaan dimulai dari yang umum sampai ke spesifik, atau dari yang mudah menuju ke yang sulit, atau di acak. 2. Prinsip pengukuran memuat seperangkat uji coba instrument. Artinya, sebelum menyebarkan kuesioner, perlu dilakukan beberapa percobaan sehingga selain diketahui validitas dan reliabilitasnya, juga akan diperoleh estimasi waktu pengerjaan, tingkat kesulitan dan berbagai hal lainnya. 3. Penampilan fisik merupakan salah satu daya tarik dan keseriusan responden dalam mengisi kuesioner. Namun tentu saja, kuesioner yang bagus terkesan resmi dan memerlukan biaya uang lebih besar dibanding kuesioner yang di cetak di atas kertas seadanya. Prinsip pengukuran dalam penelitian ini ialah instrumen kuesioner yang akan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dapat menggunakan data yang valid dan reliable. Untuk mengetahui apakah data tersebut valid dan reliable, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebelum dibagikan ke responden. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner harus disusun dalam skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden (dengan memperhatikan jenjang responden).
40
2. Dokumentasi Menurut Arikunto, βMetode dokumentasi adalah peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Jadi pada metode dokumentasi perolehan data berasal dari benda-benda tertulisβ (2010: 201). Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan: a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya. b. Check list adalah daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen tentang daftar nama dan daftar nilai peserta didik kelas X AP 1, X AP 2, dan X AP 3 Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.
F. Validasi Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2010:211) βValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumenβ. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas merupakan instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Adapun teknik yang digunakan untuk mengukur validitas dalam penelitian ini dengan rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut: π
π₯π¦ =
πβππβ(βπ)(βπ) β{π β π 2 β(β π 2 )}{π β π 2 β (β π 2 )}
(Arikunto:2010: 213) Keterangan: ππ₯π¦
: Koefisien korelasi antara x dan y
N
: Jumlah subjek atau responden
41
X
: Score rata-rata dari X
Y
: Scare rata-rata dari Y
βXY
: Jumlah penelitian X dan Y
βπ 2
: Jumlah kuadrat dari X
βπ 2
: Jumlah kuadrat dari Y Harga ππ₯π¦ menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang
diorelasikan. Koefisien korelasi dibandingkan dengan tabel harga kritis product moment dengan taraf signifikan 5%. Apabila harga πβππ‘π’ππ >ππ‘ππππ maka item valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Apabila πβππ‘π’ππ <ππ‘ππππ maka item tidak valid dan item tersebut tidak dapat dipakai sebagai alat ukur. 2. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2010: 221) menyatakan bahwa βReliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baikβ. Sedangkan menurut Iskandar (2013: 97) βReliabilitas adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang samaβ. Dari pengertian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa angket dapat dikatakan reliabilitas apabila adanya unsur keajegan dan cukup dapat dipercaya untuk mengukur objek yang sama dan menghasilkan data yang sama. Untuk mengukur reliabilitas dari angket menggunakan Rumus Cronbachβs Alpha sebagai berikut: π
π11 =( πβ1) (1-
βππ2 π2 π‘
) (Arikunto:2010: 239)
Keterangan: π11
: Reliabilitas instrumen
π
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
βππ2
: jumlah varians butir
π 2π‘
: jumlah total
42
Harga r dibandingkan dengan tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Apabila harga πβππ‘π’ππ >ππ‘ππππ maka item tersebut dapat dikatakan reliabel. G. Analisis Data Setelah data terkumpul kemudian di analisis dalam rangka menguji hipotesis dan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data regresi ganda. Menurut Arikunto (2010: 338) βRegresi ganda (multiple regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikatβ. Penggunaan teknik analisis ganda ini sesuai dengan penelitian ini, karena dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Kompetensi Pedagogik Guru (π1) dan Kemandirian Belajar (π2) sebagai variabel bebas atau predikator. 2. Hasil belajar (π1 ) sebagai variabel terikat atau kriterium. Peneliti menggunakan jasa komputer dengan program SPSS 22.0 untuk menganalisis hasil penelitian. Adapun langkah-langkah statistik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun Tabulasi Data Penyusunan data hasil penelitian kedalam bentuk tabel yang berfungsi untuk mempermudah dalam perhitungan. Menurut Arikunto (2010:279), yang termasuk dalam kegiatan tabulasi antara lain sebagai berikut: a. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor. c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang digunakan. d. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer.
43
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 20.0 yang dilakukan menggunakan uji Kolmogrorov-Smirnov dengan taraf signifikan 5%. Asumsi normalitas terpenuhi ketika pengujian normalitas menghasilkan Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2014: 77). b. Uji Linieritas Uji linieritas π1 terhadap π1 dan π2 terhadap π1 digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian liniear ini dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0. jika πΉβππ‘π’ππ < πΉπ‘ππππ maka regresi bersifat linear, sedangkan sebaliknya jika πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ maka regresi bersifat tidak liniear, atau dengan kriteria pengujian taraf signifikan (Sig) < 0,05 maka dapat dikatakan variabel tersebut tidak bersifat linear, sebaliknya taraf signifikan (Sig) > 0,05 maka dapat dikatakan variabel tersebut bersifat linear (Priyatno, 2014: 77). c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua vaiabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yan sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikoinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas ada beberapa metode, antara lain dengan cara membandingkan nilai π 2 dengan π
2 hasil regresi atau dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Jika π 2 < π
2 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolinearitas, sedangkan jika π 2 > π
2 maka dapat disimpulkan terjadi masalah multikolinearitas. Selanjutnya jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Priyanto, 2010: 62).
44
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Penelitian ini dibantu dengan program SPSS 22.0. Langkah-langkah uji hipotesis sebagai berikut: a. Menghitung koefisien regresi sederhana π1 terhadap π1 dan π2 terhadap π1 1) Koefisien regresi sederhana π1 terhadap π1 πβπ1 πβ(βπ1 )(βπ) π1 )2 )(π β π 2 β (β π)2 } 1
ππ¦1 = (π β π
2 β(β
2) Koefisien regresi sederhana π2 terhadap π1 πβπ1 πβ(βπ1 )(βπ) π2 )2 )(π β π 2 β (β π)2 } 2
ππ¦2 = (π β π
2 β(β
Keterangan: ππ¦1
= koefisien π1 terhadap π1
ππ¦2
= koefisien π2 terhadap π1
n
= jumlah data observasi
X
= variabel predikator
Y
= variabel kriterium
Adapun hipotesis yang diajukan adalah: Ho : Tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Ha : Ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Setelah harga πβππ‘π’ππ ditemukan kemudian dibandingkan dengan ππ‘ππππ pada taraf signifikan 5%. Apabila πβππ‘π’ππ < ππ‘ππππ maka Ho diterima, sedangkan πβππ‘π’ππ > ππ‘ππππ maka Ho ditolak. b. Menghitung koefisien regresi sederhana multiple antara kriterium π1 dengan predikator π1 dan π2 dengan rumus : ππ¦.12 = β
2 + π 2 β2π ππ¦1 π¦1ππ¦2 ππ₯1π₯2 π¦1 2 1βπ12
Keterangan: ππ¦1
= koefisien korelasi π1 dan π1
ππ¦2
= koefisien korelasi π1 dan π2
45
ππ₯1π₯2
= koefisien korelasi π1 dan π2 (Sudjana, 2005: 385)
c. Uji Signifikasi Uji signifikasi digunakan untuk menguji antar kriterium dengan predikator-predikator secara bersama-sama menggunakan uji F untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan program SPSS 20.0, adapun rumus uji F sebagai berikut: π
(π1 π2 π)2 /π
πβππ‘π’ππ = (1βπ
(π
1 π2 π)
2 )/(πβπβ1)
Keterangan: πβ
: harga F garis regresi
R
: koefisien relasi antara kriterium dan predikator
n
: jumlah sampel
m
: jumlah variabel bebas (Siregar, 2013: 303)
d. Menghitung Persamaan Regresi Linier Muliple dengan rumus : αΏ¨= ππ +π1 π1+π2 π2 (Sudjana, 2005: 348) Keterangan: αΏ¨ : Hasil belajar peserta didik π1 : Predikator 1 (Kompetensi pedagogik guru) π2 : Predikator 2 (Kemandirian belajar) π : koefisien variabel bebas Rumus untuk menghitung koefisien ππ , π1 dan π2 dapat dihitung dengan rumus: ππ = αΏ¨-π1 π1 β π2 π2 π1 = π2 =
(βπ22 )(βπ₯1 π¦)β(βπ₯1 π₯2 )(βπ₯2 π¦) (β π₯12 )(β π₯22 )β(βπ₯1 π₯2 )2 (βπ12 )(βπ₯2 π¦)β(βπ₯1 π₯2 )(βπ₯1 π¦) (β π₯12 )(β π₯22 )β(βπ₯1 π₯2 )2
(Sudjana, 2005: 349)
46
e. Menghitung sumbangan relatif dan efektif π1 dan π2 terhadap π1 dengan rumus: 1) Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing predikator π1 dan π2 terhadap kriterium π1 dengan rumus: π βπ₯ π¦
1 π1 = π½πΎ1(π
πΈπΊ) x 100%
π2 =
π2 βπ₯2 π¦ π½πΎ (π
πΈπΊ)
x 100% (Hadi, 2001: 45)
2) Sumbangan efektif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan murni masing-masing predikator π1 dan π2 terhadap kriterium π1 dengan rumus: a) Terlebih dahulu dicari efektifitas garis regresi dengan rumus: π
2 =
π½πΎ (π
πΈπΊ) π½πΎ (π)
x 100%
b) Mencari sumbangan efektif π1 dan π2 terhadap π1 Untuk π1 : SE%π1=SR π1xπ
2 Untuk π2 : SE%π2=SR π2xπ
2 (Hadi, 2001: 46) H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan peneliti selama melaksanakan penelitian. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut: Mengidentifikasi dan memilih masalah yang akan diteliti Menentukan instrumen
Mengumpulkan data penelitian
Merumuskan dan membatasi masalah
Menentukan populasi, sampel dan teknik pengumpulan data Menganalisis data
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian
Melakukan tinjauan pustaka
Merumuskan hipotesis
Menyusun laporan
47
Berdasarkan gambar di atas, penjelasan langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan memilih masalah yang akan diteliti, peneliti melakukan identifikasi dan memilih masalah yang terjadi di lapangan atau tempat penelitian. 2. Dari masalah-masalah yang tersebut, kemudian peneliti merumuskan dan membatasi masalah penelitian. 3. Melakukan tinjauan pustaka untuk kedua variabel bebas dan variabel terikat. 4. Setelah melakukan tinjauan pustaka, kemudian peneliti merumuskan hipotesis penelitian. 5. Menentukan populasi penelitian dan sampel penelitian. Sampel tersebut diambil dari populasi penelitian, selanjutnya menentukan teknik pengumpulan apa yang akan digunakan. 6. Peneliti menentukan instrumen penelitian yang sesuai dengan kondisi tempat penelitian. 7. Setelah menentukan instrumen penelitian, peneliti menyebar instrumen tersebut kemudian mengumpulkan data untuk dianalisis. 8. Melakukan analisis data penelitian. 9. Langkah yang terakhir yaitu menyusun laporan penelitian