BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi kontinum yaitu ingin
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemandirian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang menjadi anggota LK dengan yang bukan anggota LK FKIP UKSW. Menurut Sugiyono (2010) menjelaskan penelitian komparasi kontinum merupakan jenis penelitian yang berusaha mencari perbedaan yang diperoleh dari hasil pengukuran data yang digunakan untuk menemukan arti dan manfaat dari adanya perbedaan yang ditemui.
3.2
Pemilihan instrumen Dalam penelitian ini menggunakan Instrumen skala sikap kemandirian
oleh Irene (2002) (dalam Masrun, 1976) yang telah dikembangkan penulis.
3.3
Populasi dan sampel
3.3.1. Populasi Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW angkatan 2006 - 2011 yang berjumlah 259 mahasiswa. 32
3.3.2. Sampel Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dari penelitian ini menggunakan Sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Pertimbangan pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Bimbingan dan Konseling yang menjadi anggota LK dan bukan menjadi anggota LK. Sampel dalam penelitian ini adalah 80 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang terdiri dari 40 Mahasiswa anggota LK dan 40 Mahsiswa bukan anggota LK FKIP UKSW.
3.4
Tekhnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari variabel penelitian digunakan metode
pengumpulan data yaitu dengan skala sikap. Skala sikap yang digunakan untuk mengetahui kemandirian adalah skala sikap kemandirian yang disusun oleh Irene (2002) menurut teori Masrun (1976) yang dimodifikasi oleh penulis. Skala sikap kemandirian ini berisi 40 butir pertanyaan dengan alternatif jawaban. Tabel 4
No 1. 2. 3. 4. 5.
Sub Konsep Kemandirian Sub Konsep Bebas dan bertanggung jawab Ulet dan progresif Inisiatif Pengendalian Diri Pemantapan Diri Jumlah
33
Jumlah 8 8 10 6 7 39
Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Konsep Sub konsep Aspek yang diungkap No item Kemandirian Bebas yang 1. Mampu menyelesaikan tugas sekolah dan 1-9 bertanggung tugas di rumah tanpa bantuan orang lain. jawab. 2. Tidak menunda waktu dalam mengerjakan tugas. 3. Mampu membuat keputusan sendiri. 4. Mampu menyelesaikan masalah sendiri. 5. Berani, bertanggung jawab atau menerima resiko dari perbuatannya. Ulet dan progresif.
1. Tidak mudah menyerah bila menghadapi 10-17 masalah atau hambatan. 2. Mempunyai rencana untuk mewujudkan harapannya. 3. Melakukan berbagai cara atau menempuh berbagai jalan untuk mencapai tujuan. 4. Menyukai hal-hal yang menantang
Inisiatif.
1. 2. 3. 4. 5.
Mempunyai kreativitas yang tinggi. Mempunyai ide-ide yang cemerlang. Menyukai hal-hal yang baru. Suka mencoba-coba. Tidak suka meniru orang lain.
18-27
Pengendalian 1. Mampu mengendalikan emosi. 28-33 diri. 2. Mampu mengendalikan tindakan. 3. Menyukai penyelesaian masalah secara damai. 4. Berpikir dulu sebelum bertindak. 5. Mampu mendisiplinkan diri. Kemantapan 1. Mengenal diri sendiri secara mendalam. diri. 2. Dapat menerima diri sendiri. 3. Percaya pada kemampuan sendiri. 4. Memperoleh kepuasan dari usaha sendiri. 5. Tidak mudah terpengaruh dari orang lain.
34
34-39
3.5
Uji Coba Instrumen Penelitian Pada tanggal 15 Februari 2013 penulis meminta ijin penelitian dengan
membawa surat ijin penelitian kepada Korbikem FKIP UKSW dan Kaprogdi Pendidikan Matematika untuk try-out atau uji coba instrumen. Uji coba instrumen untuk mengetahui validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keandalan) instrumen yang digunakan, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Uji coba dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 15 Februari 2013 kepada 31 Mahasiswa Pendidikan Matematika anggota LK FKIP UKSW.
3.5.1 Perhitungan Validitas Menurut Arikunto (1998) validitas adalah suatu batasan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2010). Untuk menghitung validitas dari butir-butir instrumen kemandirian peneliti menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Release 16.0 For Windows. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada Mahasiswa Pendidikan Matematika yang menjadi anggota LK pada tanggal 15 Februari 2013. Hasil analisis 40 item hasilnya valid, validitas bergerak dari 0,298 sampai dengan 0,845.
35
3.5.2 Perhitungan Reliabilitas Selain valid, syarat alat ukur yang baik adalah reliabel. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2003). Pernyataan ini mengandung arti bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah. Menurut Hadi (1993) dalam makna reliabel berarti ajeg atau konstan, yang dalam hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan kepada Mahasiswa Pendidikan Matematika yang menjadi anggota LK pada tanggal 15 Februari 2013. Uji reliabilitas instrumen kemandirian menggunakan uji Alpha (reliability analyses scale) melalui pengolahan komputer program SPSS Release 16.0 for Windows. Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .941
40
Berdasarkan uji reliabilitas, diperoleh reliabilitas koefisien Alpha Cronbach’s α = 0,941 untuk instrumen kemandirian. Dari hasil pengolahan data uji coba tersebut dikatakan instrumen kemandirian sudah dapat digunakan atau instrument sudah reliabel pada kategori tinggi. Terkait dengan hasil yang telah didapatkan tolak ukur reliabilitas yang dipakai didasarkan pada interpretasi nilai r menurut Sutrisno Hadi (1993) sebagai berikut: 36
1. Nilai α 0,80 – 1,00 = tinggi. 2. Nilai α 0,60 – 0,79 = cukup. 3. Nilai α 0,40 – 0,59 = agak rendah. 4. Nilai α 0,20 – 0,39 = rendah. 5. Nilai α 0,00 – 0,19 = sangat rendah.
3.6. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan teknik pengukuran statistik. Untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan kemandirian mahasiswa yang masuk LK FKIP UKSW dengan yang tidak masuk LK FKIP UKSW menggunakan teknik pengolahan data Two Independent Sampel Test (Mann-Whitney Test) dengan ketentuan jenis data ordinal dan nominal serta jumlah sampel tidak ditentukan guna menguji perbedaan mean pengolahan data dengan program SPSS for Windows Release 16.0.
37