1
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di SD N 1 Jetis Kapuan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus pada mata pelajaran IPA dengan subjek penelitian adalah siswa kelas II SD N 1 Jetis Kapuan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dengan jumlah siswa 16 terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Latar belakang siswa sangat bervariasi. 3.1.1
Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Jetis Kapuan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus
yang berada di perbatasan antara Kecamatan Undaan dan Kecamatan Jati terletak di tepi jalan raya jurusan Purwodadi-Kudus. Dan mempunyai 2 lokal yang dibatasi jalan raya sehingga untuk pengawasan pembelajaran perlu tenaga dan perhatian yang ekstra. SD N 1 Jetis Kapuan berada 1 komplek dengan Balai Desa Jetis Kapuan dan SDN 2 Jetis Kapuan. Prasarana fisik SD N 1 Jetis Kapuan cukup lengkap kelas cukup untuk rombel belajar yaitu ada 6 kelas sehingga siswa dapat melakukan pembelajaran pada pagi hari secara keseluruhan. Juga memiliki ruang kantor guru, ruang kantor kepala sekolah dan rumah dinas sebanyak 1 unit. Tempat parkir bagi guru dan siswa secara terpisah memenuhi syarat jumlah alat transportasi yang digunakan warga sekolah sehingga dapat tertata rapi. Penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Jetis Kapuan karena penulis merupakan salah satu tenaga pengajar di sekolah tersebut. Sehingga penulis dapat memperbaiki pembelajaran di kelas penulis dan juga mudah dalam melaksanakan penelitian.
3.1.2
Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan
November 2013 di SD N 1 Jetis Kapuan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus pada mata pelajaran IPA dengan subjek penelitian adalah siswa kelas II SD N 1 Jetis Kapuan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Penentuan waktu penelitian berpedoman pada kalender pendidikan sekolah. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu 5 bulan karena ada beberapa tahapan siklus dan bulan-bulan tersebut siswa banyak kegiatan libur karena ada
1
2
waktu puasa dan hari raya. Sedangkan materi disesuaikan dengan prota dan promes pada kelas penulis yaitu standar kompetensi 1 mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup dengan kompetensi dasar 1.1 Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan dan 1.2 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman). Adapun pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No
Uraian Kegiatan
1
Penyusunan proposal
2
Revisi proposal
3
Pelaksanaan siklus
4
Analisis pelaksanaan
Juli
Agustus
Sept
Oktober
Nov
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 x X x x x x x x x x
siklus I 5
Pelaksanaan siklus II
6
Analisis pelaksanaan
x x x x
siklus II 7
Penyusunan laporan penelitian
3.1.3
Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD N 1 Jetis Kapuan
Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dengan jumlah siswa 16 terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Latar belakang siswa sangat bervariasi. Dalam kegiatan pembelajaran siswa kurang kemandirian dan kepercayaan diri, kemampuan akademi dan kurang antusias mengerjakan tugas-tugas. Siswa sering berbicara sendiri dengan teman sebangkunya dan kurang memperhatikan pembelajaran. Bahkan tidak sedikit siswa yang sering minta ijin untuk ke belakang.
x x x x
3
3.2 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menggunakan desain penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart pada tahun 1988 dari Dekain University Australia yang terdiri dari empat tahapan siklus yaitu: a.
Planning/Perencanaan Pada komponen ini guru sebagai peneliti merumuskan rencana tindakan yang
akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa. b.
Action/Tindakan Pada komponen ini guru melaksanakan tindakan berdasarkan rencana tindakan
yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa yang diinginkan c.
Observation/Pengamatan Pada komponen ini, guru mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak. d.
Reflection/Refleksi Pada komponen ini guru mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam
tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan mendasarkan pada criteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi ini guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal yang telah dibuatnya jika masih terdapat kekurangan sehingga belum memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.
3.2.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah PTK (Penelitian Tindakan
Kelas). Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi, 2007:3). Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran (Suhardjono, 2007:58).
4
Sedangkan Rustam dan Mundilarto (2004:1) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Komponen-komponen dalam suatu kelas yang dapat dikaji melalui Penelitian Tindakan Kelas, menurut Suhardjono (2007:58) dalam Asrori, 2009:6, meliputi: a.
Siswa dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/lapangan/laboratorium/bengkel.
b.
Guru dapat dicermati ketika guru yang bersangkutan sedang mengajar di kelas sedang membimbing siswa-siswanya yang sedang melakukan pembelajaran.
c.
Materi pembelajaran dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
d.
Peralatan atau sarana pendidikan dapat dicermati ketika guru sedang mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar yang diamati oleh guru, siswa ataupun keduanya.
e.
Hasil pembelajaran merupakan produk yang harus ditingkatkan pasti terkait dengan tindakan unsur lain yaitu proses pembelajaran, peralatan atau sarana pendidikan, guru, siswa.
f.
Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Bentuk perlakuan atau tindakan yang dapat dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih kondusif.
g.
Pengelolaan
merupakan
kegiatan
yang
sedang
diterapkan
dan
dapat
diatur/direkayasa dalam bentuk tindakan.
3.2.2
Desain Penelitian Sebenarnya ada beberapa macam model penelitian tindakan kelas yang dapat
digunakan. Namun model yang tampaknya tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh guru di kelas adalah penelitian tindakan kelas model siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart pada tahun 1988 dari Dekain University Australia.
5
Model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat komponen yaitu: a.
Planning/Perencanaan Pada komponen ini guru sebagai peneliti merumuskan rencana tindakan yang
akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa. b.
Action/Tindakan Pada komponen ini guru melaksanakan tindakan berdasarkan rencana tindakan
yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa yang diinginkan c.
Observation/Pengamatan Pada komponen ini, guru mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberikan pengaruh yang meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak. d.
Reflection/Refleksi Pada komponen ini guru mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam
tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan mendasarkan pada criteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi ini guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal yang telah dibuatnya jika masih terdapat kekurangan sehingga belum memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan pada skema berikut:
Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart
6
3.3 Variabel yang Akan Diteliti Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: a.
Variabel siswa: melihat kemampuan berpikir siswa dengan melihat hasil belajar siswa dalam menyelesaikan tugas melalui pengerjaan tes formatif pada mata pelajaran IPA.
b.
Variabel guru: melihat cara mengajar guru dalam membuat dan melaksanakan rencana pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan metode examples non examples.
3.4 Rencana Tindakan Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, masing-masing siklus dengan tahap perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan interprestasi, analisis dan refleksi. Yang dilakukan dengan kolaborasi partisipasif dengan guru tempat peneliti mengajar. 1. Siklus I a.
Perencanaan 1)
menentukan mata pelajaran yang akan diteliti,
2)
menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam penelitian,
3)
menentukan teknik/metode untuk mengatasi masalah yang diteliti,
4)
menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I,
5)
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai materi yang dipilih siklus I,
6)
menyiapkan media yang digunakan,
7)
melakukan komunikasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan ijin dan dukungan baik saran maupun izin penggunaan sarana sekolah,
8)
menunjuk dan melakukan komunikasi dengan pengamat yang akan memberikan refleksi berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang penulis laksanakan.
b.
Implementasi tindakan 1) Guru
mempersiapkan
pembelajaran,
gambar-gambar
sesuai
dengan
tujuan
7
2) Guru menyiapkan gambar-gambar yang akan disampaikan dalam pembelajaran, 3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan gambar dilanjutkan menganalisis gambar, 4) Siswa dengan berdiskusi kelompok siswa berdiskusi dengan mengerjakan LKS sesuai gambar yang ditayangkan, 5) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya, 6) Diskusi kelas untuk memberikan komentar dari diskusi kelompok lain dengan fasilitator guru, sebagai fasilitator guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai, 7) Menyimpulkan materi pembelajaran. 8) Siswa mengerjakan soal dinilai dan dianalisis guru. c.
Observasi dan interprestasi a.
Meminta teman seprofesi yang membantu penelitian menjadi pengamatan untuk memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran, aktivitas siswa.
b.
Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.
c.
Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahui hasil belajar dengan meminta siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d.
Analisis dan Refleksi Peneliti melakukan kegiatan analisis hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti maupun pengamat pada siklus I.
2. Siklus II a.
Perencanaan 1)
menentukan mata pelajaran yang akan diteliti,
2)
menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam penelitian,
3)
menentukan teknik/metode untuk mengatasi masalah yang diteliti,
4)
menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II,
8
5)
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai materi yang dipilih siklus II,
6)
menyiapkan media yang digunakan,
7)
melakukan komunikasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan ijin dan dukungan baik saran maupun izin penggunaan sarana sekolah,
8)
menunjuk dan melakukan komunikasi dengan pengamat yang akan memberikan refleksi berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang penulis laksanakan.
b.
Implementasi tindakan 1)
Guru
mempersiapkan
gambar-gambar
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran, 2)
Guru menyiapkan gambar-gambar yang akan disampaikan dalam pembelajaran,
3)
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan gambar dilanjutkan menganalisis gambar,
4)
Siswa dengan berdiskusi kelompok siswa berdiskusi dengan mengerjakan LKS sesuai gambar yang ditayangkan,
5)
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya,
6)
Diskusi kelas untuk memberikan komentar dari diskusi kelompok lain dengan fasilitator guru, sebagai fasilitator guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai,
c.
7)
Menyimpulkan materi pembelajaran.
8)
Siswa mengerjakan soal dinilai dan dianalisis guru.
Observasi dan interprestasi 1) Meminta teman seprofesi yang membantu penelitian menjadi pengamatan untuk memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran, aktivitas siswa. 2) Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. 3) Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahui hasil belajar dengan meminta siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
9
d.
Analisis dan Refleksi Peneliti melakukan kegiatan analisis hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti maupun pengamat pada siklus II. Dengan rencana tindakan seperti skema di bawah ini: Gambar 3.2 Skema Rencana Tindakan Penelitian
3.5 Data dan Cara Pengumpulan Data Dalam penelitian ini ada 6 data dan alat pengumpulan data juga ada 6 secara rinci sebagai berikut: 1. Data hasil belajar siswa alat pengumpulan data berupa rekapitulasi nilai siswa diuji dengan tes formatif. 2. Data aktivitas siswa dalam pembelajaran dan alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan aktivitas siswa dengan observasi selama pembelajaran. 3. Data aktivitas guru dalam pembelajaran dan alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan kegiatan pembelajaran dengan observasi selama pembelajaran.
3.6 Indikator Kinerja Dalam penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adalah: 1. Minimal 85% hasil belajar siswa di atas KKM yang telah ditentukan dari 16 siswa maka minimal ada 14 siswa yang nilainya telah mencapai KKM IPA 70. 2. Minimal 75% siswa mengalami peningkatan keaktifannya dalam pembelajaran dari 16 siswa maka minimal ada 12 siswa aktif dalam pembelajaran.
10
3. Minimal 75% kinerja guru mengalami peningkatan dalam melaksanakan pembelajaran sebagai tolok ukurnya dari 16 siswa maka minimal ada 12 siswa aktif dalam pembelajaran.
3.7 Analisis Data Dalam peneltian ini peneliti menggunakan deskripsi komparatif dalam menganalisis data: 1. Analisis data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi komparatif
yang
dilanjutkan
refleksi.
Diskripsi
komparatif
dengan
membandingkan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus. 2. Analisis data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi komparatif
yang
dilanjutkan
refleksi.
Diskripsi
komparatif
dengan
membandingkan data pada lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus. 3. Analisis data kinerja guru dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi komparatif
yang
dilanjutkan
refleksi.
Diskripsi
komparatif
dengan
membandingkan data pada lembar pengamatan kinerja guru dalam pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Lembar Tes Formatif dengan kriteria penilaian sebagai berikut: Nilai akhir
=
jumlah benar x 100 jumlah soal 2. Lembar Analisis Tes Formatif Siswa Tabel 3.2 Analisis Tes Formatif Siswa Tiap Siklus Nilai
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Banyak Siswa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah Siswa
T
B
16
Rata-Rata
Tingkat Ketuntasan %