43
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: “Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt Bangun Sarana Jakarta”. PT Asphalt Bangun Sarana merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distributor aspal. PT Asphalt Bangun Sarana berlokasi di Jl. MT. Haryono Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Januari 2016.
B.
Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah kausal, menurut Sugiyono (2009), desain kausal berguna untuk menganalis bagaimana suatu variable mempengaruhi variable lainnya. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui satu atau lebih variable bebas (independent variable) terhadap variable terikat (dependent variable) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT Asphalt Bangun Sarana Jakarta.
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
C.
Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran 1.
Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiono (2009). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah Program Kesejahteraan (X1) dan Program Pelatihan Kerja (X2) sebagai variabel independen, sedangkan Kinerja (Y) sebagai variabel dependen. Variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Program Kesejahteraan (X1) Kesejahteraan menurut Hasibuan (2007) adalah balas jasa lengkap (materi dan non materi) yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitasnya meningkat. Jenis-jenis kesejahteraan karyawan terdiri dari : a. Dari Segi Ekonomis, komponennya antara lain adalah uang pensiun, uang makan, uang transport, tunjangan hari raya, bonus, uang duka, pakaian dinas dan uang pengobatan. b. Dari Segi Fasilitas, komponennya antara lain adalah tempat ibadah, kafetaria, olahraga, kesenian, pendidikan, cuti, koperasi, dan izin.
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
c. Dari Segi Pelayanan, komponennya antara lain adalah kesehatan, mobil jemputan, penitipan bayi, bantuan hukum, penasihat keuangan, Asuransi dan kredit rumah.
Program Pelatihan Kerja (X2) Menurut Mondy (2008) pelatihan yang dibuat oleh perusahaan memiliki komponen sebagai berikut: 1.)
Analisis kebutuhan pelatihan
2.)
Metode yang digunakan
3.)
Sistem penyampaian
4.)
Penguasaan pekerjaan
5.)
Perubahan perilaku
6.)
Tingkat pembelajaran
Kinerja (Y) Indikator dari Kinerja menurut Hasibuan (2007) adalah sebagai berikut: 1.)
Prestasi Kerja
2.)
Kejujuran
3.)
Kedisiplinan
4.)
Kreativitas
5.)
Kerjasama
6.)
Kepribadian 45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
7.)
Prakarsa
8.)
Kecakapan
9.)
Tanggung jawab
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kesejahteraan Variabel
Dimensi
Indikator 1. Uang pensiun
Skala
2. Uang makan & transport 3. Tunjangan hari raya & 1. Program Kesejahteraan Ekonomis
bonus 4. Uang duka 5. Bantuan pernikahan
Kesejahteraan (X1)
6. Pakaian dinas 1. Tempat ibadah 2. Program Kesejahteraan Fasilitas
2. Fasilitas olahraga 3. Cuti dan izin 1. Asuransi kesehatan
3. Program Kesejahteraan Pelayanan
2. Asuransi kecelakaan
Sumber Hasibuan (2007)
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
47
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Pelatihan Kerja Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Perencanaan Program 1. Analisis kebutuhan pelatihan Pelatihan Pelatihan Kerja (X2)
Implementasi Program
1. Metode yang digunakan
Pelatihan
2. Sistem penyampaian 1. Penguasaan pekerjaan
Evaluasi Program 2. Perubahan perilaku Pelatihan 3. Tingkat pembelajaran Sumber : Mondy (2008)
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
48
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan Variabel
Dimensi Prestasi kerja
Indikator Prestasi kerja karyawan dinilai dari sisi
Skala
kualitas dan kuantitas Kejujuran karyawan dalam menyelesaikan
Kejujuran
tugas-tugasnya Kedisiplinan karyawan dalam mentaati
Kedisiplinan
peraturan dan menjalankan intruksi dari perusahaan Kemampuan karyawan dalam
Kreativitas
mengembangkan kreativitas dan potensinya agar bekerja lebih baik
Kinerja karyawan (Y)
Kemampuan karyawan dalam berpartisipasi Kerjasama
dan bekerjasama dengan karyawan lain Sikap kepribadian karyawan di lingkungan
Kepribadian
kerja Kemampuan karyawan dalam mengambil
Prakarsa
inisiatif dalam bekerja Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan
Kecakapan
pekerjaannya Kemampuan karyawan dalam mengerjakan
Tanggung jawab
tugas dengan baik dan tepat waktu, sesuai dengan tanggung jawab jabatannya.
Sumber : Hasibuan (2007)
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
49
2.
Skala Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala ordinal dengan skala likert. Skala ordinal adalah skala pengukuran variable dengan mengurutkan data dari yang rendah ke yang paling tinggi, Sugiono (2009). Pengukuran
masing-masing
variable
dalam penelitian
ini
menggunakan skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social. Dengan skala likert maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian indicator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan, Sugiono (2009). Skala likert menggunakan lima tingkat jawaban dapat dilihat pada table berikut ini Tabel 3.4 Instrument Skala Likert Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Sumber : Sugiyono (2009:133)
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skor 5 4 3 2 1
50
D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah : a. Angket (Kuesioner) Menurut Ferdinand (2006) Angket atau kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang teratur dan sistematis, serta dapat dilakukan lewat telepon, surat, atau bertatap muka secara langsung dengan responden yang terpilih sebagai sampel. Isi kuesioner dapat berisi antara lain: a. Pertanyaan – pertanyaan terbuka untuk memperoleh data mengenai identitas responden pada lembar pertama. b. Pertanyaan – pertanyaan tertutup mengenai sikap dan pendapat responden mengenai program kesejahteraan, pelatihan kerja, dan kinerja karyawan pada lembar ke dua dan seterusnya. Pertanyaan – pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan skala ordinal atau sering disebut skala likert. Menurut Ghozali (2005) Skala likert adalah skala yang berisi lima tingkat atau preferensi jawaban. Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataannya menunjukkan tingkatan atau preferensi yang berbeda, seperti sangat setuju mempunyai preferensi yang “lebih tinggi” dari setuju, dan setuju “lebih tinggi” dari ragu-ragu atau netral. Sedangkan menurut Mas’ud (2004) Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, serta persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenoma 50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
sosial atau variabel. Masih menurut Mas’ud (2004) dalam skala likert, para responden diminta memberikan jawaban yang menunjukkan sejauh mana mereka merasa positif atau negatif terhadap suatu topik. Jumlah kuesioner penelitian ini yang akan dibagikan kepada responden, disesuaikan dengan jumlah sampel yang dipilih.
E.
Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Ferdinand (2006) Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti, karenanya dipandang sebagai semesta penelitian. Poulasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada PT Asphalt Bangun Sarana yang berlokasi di Kantor Pusat di Jakarta sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang karyawan.
2. Sampel Karena jumlah populasi yang relatif sedikit, maka sampel dalam penelitian ditetapkan secara sampel jenuh, yaitu seluruh populasi yang berjumlah 32 (tiga puluh dua) orang dilibatkan sebagai responden penelitian.
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
F.
Metode Analisis Data Data yang didapat dari hasil responden kemudian dianalisis dengan software SPSS (statistic programme for social science), sedangkan metode analisis datanya menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. 1.
Uji Validitas Ghozali (2005) menyatakan uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho
: Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Ha
: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian 52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid Ghozali (2005). 2.
Uji Reliabilitas “Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu“ Ghozali (2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau
pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Nunnally dalam Ghozali, 2005). 3. Uji Asumsi Klasik Agar dapat diperoleh nilai pemikiran yang tidak biasa dan efisien dari persamaan regresi, maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut (pengolahan data dengan komputerisasi menggunakan SPSS). a. Uji Normalitas Uji Normalitas adalah pengujian sebuah model regresi, variable dependent, variable independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. 53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Menurut Santoso (2006) Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji kolmogrovSmirnov, dimana jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya adalah normal. b. Uji Multikolonearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antara
variabel
bebas
(independent), Model regresi yang baik seharusnya dimana antara variabel X (independent) tidak boleh saling berkorelasi. Regresi yang baik adalah apabila tidak ada korelasi antara variabel independent. Semua model regresi bebas dari masalah multikolinearitas jika pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yang salah satunya yaitu jika nilai Variance Inflasion Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas Ghozali (2005). c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain jika variance dari residual satu pengamatan
ke
pengamatan
lain
tetap
maka
disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedasitas. Ghozali (2005). Dasar analisisnya adalah sebagai berikut : 54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
a. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit)
maka
diindikasikan terdapat masalah Heteroskedastisitas. b. Jika titik ada pola yang jelas, serta titik – titiknya menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah Heteroskedastisitas. 4. Uji Regresi Linier Berganda Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variable terikat. Maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut : Y= a + b1x1+b2x2+ e Keterangan : Y = Variabel terikat yaitu kinerja karyawan a = Konstanta b1 , b2= Koefisien x1 = Program kesejahteraan x2 = Pelatihan kerja e = kesalahan pengganggu / error 5. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (r2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (r2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). 55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Koefisien determinasi (r2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu koefisien determinasi (r2) dipergunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). 6. Uji Ketepatan Model Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol maupun dari observasi (tidak terkontrol). Adapun uji yang digunakan dalam uji hipotesis, yaitu: a. Uji F (Uji Simultan) Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersamasama (simultan) terhadap variabel dependen Ghozali (2005). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah: Ho :Variabel-variabel bebas yaitu program kesejahteraan dan pelatihan kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersamasama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan. Ha : Variabel-variabel bebas yaitu program kesejahteraan, dan pelatihan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Dasar pengambilan keputusannya Ghozali (2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Uji T (Uji Parsial) Uji T pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coefisien. Hasil T-test menunjukan variabel independent secara individu berpengaruh terhadap variabel dependent jika : Ho
= variable-variabel bebas (Program kesejahteraan dan pelatihan kerja) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja karyawan).
Ha
= variable-variabel bebas (Program kesejahteraan dan pelatihan kerja) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja karyawan).
a. Jika p-value > 0.05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak ada pengaruh. b. Jika p-value < 0.05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya ada pengaruh. 57
http://digilib.mercubuana.ac.id/