BAB III METODE PENELITIAN a. Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan dua tempat, yaitu : 1. Puskesmas Samigaluh II, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Laboratorium HI Lab Yogyakarta Jl. Yos Sudarso No. 27, untuk pemeriksaan kadar hemoglobin dan kadar feritin. Alasan penelitian dilakukan wilayah Kecamatan Samigaluh karena, kecamatan ini memiliki angka kejadian malaria tertinggi (terdapat 86 kasus dari 134 total kasus berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014) di Kabupaten Kulon Progo yang merupakan satu-satunya kabupaten / kota di Provinsi DIY yang masih terjadi penyebaran penyakit malaria. Sebelumnya, belum ada penelitian serupa yang diadakan di wilayah ini. b. Waktu Penelitian Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.1. Tabel Jadwal Penelitian Hubungan Anemia Defisiensi Besi dan Riwayat Malaria pada Kehamilan Trimester III dengan Kejadian BBLR di Samigaluh, Kulon Progo No.
Jenis Kegiatan 1
1.
Baseline data
2.
Pemilihan sampel
3.
Pendataan riwayat malaria dan pengambilan darah (Pengukuran kadar hemoglobin dan feritin) Pemeriksaan anemia (Pengukuran kadar hemoglobin dan feritin)
4. 5. 6.
Pengambilan data BBL dari bidan koordinator Pengolahan data dan analisis data
7.
Pembuatan laporan penelitian
39
2
Bulan Ke3 4
5
6
40
c. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional, dengan melakukan pengukuran terhadap variabel bebas yaitu, 1) anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester III akhir dengan mengukur terlebih dahulu kadar hemoglobinnya, bila kadar hemoglobinnya < 11 gr/dl, dilanjutkan dengan pengukuran kadar feritin. 2) Riwayat malaria diketahui dengan meminta kesediaan responden untuk mengisi formulir kuesioner (informed consent). Peneliti tidak melakukan pemeriksaan malaria, karena semua ibu dinyatakan negatif malaria sejak trimester I yang mana pemeriksaan rutin ini dilakukan oleh petugas kesehatan setempat. Dan variabel terikatnya adalah kejadian BBLR. Kejadian BBLR sendiri diketahui dengan mendapatkan data BBL dari bidan koordintor setempat setelah data persalinan semua ibu telah siap. d. Populasi dan Sampel Populasi yang diambil adalah ibu hamil trimester III yang tinggal di Kecamatan Samigaluh. Kecamatan Samigaluh mempunyai dua puskesmas yaitu Puskesmas Samigaluh I dan Puskesmas Samigaluh II. Sampel yang diambil menggunakan total sampling yaitu: memilih sampel ibu hamil trimester III akhir. Sampel diambil berdasarkan data dari Puskesmas Samigaluh II yang pada tahun 2014, pada Profil Dinas Kesehatan Kulon Progo terdapat banyak kasus malaria (60 kasus (44,77%) dari 134 kasus malaria dan angka anemia defisiensi besi dan yang diketahui dengan mengukur kadar feritin. Besar sampel menggunakan rumus untuk analisis bivariat yaitu: sehubungan melibatkan dua variabel independen (adanya anemia defisiensi besi dan riwayat malaria maka ukuran sampel yang diambil sebanyak 34 subjek (total sampling), yaitu minimal 30 hingga 50 subjek penelitian. Sampel penelitian yang dipilih memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki keriteria ekslusi sebagai berikut: Kriteria inklusi a. Ibu hamil dengan usia kehamilan 28-42 minggu b. Kehamilan tunggal c. Ibu hamil yang menetap di wilayah jangkauan Puskesmas Samigaluh II.
41
d. Menyetujui dan bersedia ikut serta dalam penelitian dengan menandatangani surat persetujuan. e. Kerangka Penelitian Populasi Sasaran (Ibu Hamil Trimester III) Lolos kriteria inklusi Populasi terjadi di Puskesmas Samigaluh II
total sampling Anemia Defisiensi Besi
Kadar Hb < 11gr/dl
Riwayat Malaria
Kadar Hb ≥ 11 gr/dl
Kadar Feritin < 11mg/dl
BBLR
Uji Analisis Bivariat
Interpretasi dan kesimpulan
Gambar 3.1. Kerangka Penelitian Hubungan Enemia Defisiensi Besi dan Riwayat Malaria pada Kehamilan Trimester III dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Samigaluh, Kulon Progo
42
f. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel independen (variabel bebas) pada penelitian ini adalah anemia defisiensi besi dengan riwayat malaria pada kehamilan trimester III. Variabel dependen (variabel terikat) yaitu bayi berat lahir rendah dan variabel perancu adalah usia ibu, paritas, jarak kelahiran, pendidikan, pekerjaan. 2. Definisi Operasional Tabel 3.2. Tabel Definisi Operasional Variabel
Definisi
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
1. Tidak anemia
Nominal
Operasional Anemia
Keadaan yang
Kadar
defisiensi
ditandai dengan
Hemoglobin
defisiensi
besi
kadar Hb ≤ 11
ditentukan
besi.
mg/dl dan kadar
dengan metode
Feritin Serum <
cyanmethemo-
11 mg/dl.
globin, yang
2. Anemia defisiensi besi
diukur memakai spektrofotometer , sedangkan kadar Feritin Serum diukur dengan metode immunochemilumin escence (ICMA) Riwayat malaria
Keadaan ibu
Data Kuesioner 1. Tidak pernah
dimana pernah
mengalami
mengalami
malaria
malaria, yang
2. Pernah
tidak dibatasi
mengalami
berdasarkan usia
malaria
Nominal
43
dan pernah mengonsumsi obat malaria, diketahui melalui data pada kuesioner. Bayi Berat
Berat badan bayi
Alat ukur yang
1. Bayi Berat
Lahir
baru lahir dalam
dipergunakan
Lahir Rendah,
Rendah
gram yang
adalah
< 2500 gram.
ditimbang segera
timbangan bayi
setelah kelahiran
merk Seca dan
Lahir Normal,
tanpa pakaian.
Tanita dengan
≥ 3000 gram.
Nominal
2.Bayi Berat
ketelitian 0,01 kg. Usia Ibu
Lama hidup yang
Data Kuesioner
1. Tidak berisiko Nominal (20-35 tahun). 2. Berisiko (<20 tahun atau > 35 tahun).
Data Kuesioner
1. Tidak berisiko (< 4 kali) 2. Berisiko (≥ 4 kali.
Nominal
Data Kuesioner a. Tidak berisiko (> 2 tahun) b. Berisiko (< 2 tahun)
Nominal
dihitung sejak tanggal lahir sampai saat ibu melahirkan, dalam tahun. Paritas
Jumlah kehamilan yang pernah dialami ibu.
Jarak
Jarak kelahiran
kelahiran
antara kehamilan terakhir dengan kehamilan sebelumnya.
Pendidikan
Tingkat
ibu
pendidikan formal terakhir
Data Kuesioner
1. ≤ SMA 2. > SMA
Nominal
44
yang telah ditempuh ibu. Pekerjaan
Kegiatan ibu sehari-hari untuk membantu menghasilkan
Data Kuesioner 1. Bekerja (PNS, wiraswasta, buruh, petani) 2. Tidak bekerja (IRT).
Nominal
nafkah
G. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Formulir persetujuan kesediaan subyek untuk mengikuti penelitian (informed consent) dan dalam formulir terdapat data identitas karakteristik responden dan kriteria inklusi. b. Pengukuran kadar hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin dan kadar feritin dengan metode immunochemilumin escence (ICMA). c. Data berat bayi lahir (BBL) dari bidan koordintor puskemas setempat. H. Prosedur Penelitian Persiapan dan pelaksanaan 1. Mengurus surat izin penelitian ke Program Studi Pascasarjana Ilmu Gizi UNS dan surat izin dari instansi-instansi terkait untuk mengadakan penelitian di Puskesmas Samigaluh II, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. 2. Meninjau Puskesmas Samigaluh II sebagai lokasi penelitian dan mengadakan pendekatan dengan kepala puskesmas Samigaluh II, bidan koordinator dan bidanbidan pembantu untuk meminta persetujuan dan bantuan dalam melaksanakan penelitian. 3. Menjadwalkan pertemuan bersama responden sekaligus dengan petugas dari laboratorium HI Lab Yogyakarta. Membagikan formulir informed consent yang berisi identitas dan kriteria faktor inklusi kepada semua ibu hamil yang telah diundang, memberikan arahan singkat terkait maksud kegiatan penelitian dan pengambilan darah oleh petugas laboratorium. Ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobinnya < 11 g/dL, selanjutnya diukur lagi kadar feritinnya. Kedua jenis
45
hasil pemeriksaan darah ini diberikan kepada responden melalui bidan koordinator dan bidan pembantu setelah hasil pemeriksaan diterima oleh peneliti. 4. Peneliti selanjutnya menunggu laporan kelahiran bayi yang dilahirkan oleh setiap responden melalui bidan koordinator. Dari data yang diberikan, peneliti mengelompokkan menjadi dua, kelompok BBLR dan kelompok tidak BBLR. I. Pengolahan Data 1. Editing yaitu memeriksa kembali daftar pertanyaan setelah dilakukan wawancara untuk melihat kesesuaian jawaban sampel dengan pertanyaan yang diajukan, kelengkapan daftar pertanyaan, dan konsistensi jawaban. 2. Entri yaitu memasukkan data-data yang meliputi : kadar hemoglobin, kadar feritin, riwayat malaria, dan berat badan lahir dan lain-lain ke dalam komputer untuk proses analisis. 3. Koding yaitu memberi tanda atau simbol berupa angka pada alternatif jawaban untuk pengkategorian variabel dalam program komputer dengan program SPSS versi 16. 4. Tabulasi yaitu menyusun dan menghitung data hasil penelitian untuk disajikan dalam tabel agar mudah dibaca dan dianalisis. J. Analisis Data 1. Analisis Univariat Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari data hasil pengukuran terhadap
karakteristik
responden
serta
mendapatkan
gambaran
variabel
independen (anemia defisiensi besi dan riwayat malaria), variabel dependen (bayi berat lahir rendah) dan variabel perancu (umur, paritas, jarak kelahiran, pekerjaan, pendidikan terakhir). 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen (anemia defisiensi besi dan riwayat malaria) dengan variabel dependen (bayi berat lahir rendah). Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square bila syaratnya terpenuhi dan uji Fisher bila syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi. Uji ini digunakan karena penelitian ini menggunakan hipotesis komparatif kategorik tidak berpasangan. Terdapat hubungan antara variabel independen dan dependen secara statistik adalah signifikan jika nilai p < 0,05.