BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi atau strategi arsip (archival) yaitu mengumpulkan data-data dengan cara mencatat dokumen-dokumen yang telah ada dan berhubungan dengan penelitian terkait. Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian dahulu yaitu melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku, bacaan, dan penelitian lain yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Data merupakan keterangan yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Data yang diperoleh perlu diolah dahulu untuk dapat menjawab serta memecahkan persoalan penelitian yang sedang dirumuskan. Berdasakan cara memperolehnya, jenis data yang dipakai dalam penelitian harian adalah data sekunder (secondary data) dalam periode pengamatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Data yang dibutuhkan adalah harga saham penutupan harian, harga bid dan ask penutupan harian, volume lembar saham pada harga ask dan harga bid, dan data volume perdagangan saham harian. Data yang digunakan berasal dari website resmi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id), JSX (Jakarta Stock Exchange) Statistics 2013-2014, Laporan Transaksi Harian tahun 2013 hingga tahun 2014 dari data base PT Bursa Efek Indonesia (BEI), (www.finance.yahoo.com) serta data penunjang lainnya seperti jurnal penelitian, literatur, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
1
B. Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Dengan diterbitkannya keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. KEP-00071/BEI/.11-2013 yaitu telah ditetapkannya Perubahan/Penambahan Peraturan Nomor II-A tentang perdagangan Efek Bersifat Ekuitas (khususnya terkait dengan perubahan ukuran satuan perdagangan dan fraksi harga), menjadikan populasi berstrata sesuai dengan fraksi pergerakan harga sahamnya yang terdiri atas fraksi harga Rp1,- Rp5,- dan Rp25,-. Untuk mendapatkan hasil yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penentuan populasi yang dipilih termasuk dalam kategori fraksi harga Rp1,- Rp5,- dan Rp25,- dengan kelompok saham yang telah terseleksi memiliki rasio likuiditas serta mendominasi nilai kapitalisasi pasar yang jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan saham lainnya yang tidak berhasil masuk dikelompoknya dalam transaksi perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu saham perusahaan yang telah berhasil masuk dalam periode Indeks LQ-45 yang mana saham tersebut telah melalui proses seleksi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan termasuk dalam periode yang telah ditentukan dalam sampel penelitian. Pemilihan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pasar bursa dalam penelitian ini disebabkan karena PT Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah satu-satunya bursa saham di Indonesia dengan posisinya di ibukota Jakarta yang mengindikasikan sebagai barometernya perdagangan efek di Indonesia.
2
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1999). Penentuan sampel dalam masing-masing kelompok fraksi akan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (memenuhi kriteria tertentu). Adapun kriteria yang digunakan yaitu: a. Saham-saham teraktif yang telah berhasil masuk dalam Indeks LQ-45 periode Agustus 2013 - Januari 2014 dengan periode pengamatan selama 21 hari dengan perincian 10 hari sebelum pengumuman, 10 hari sesudah pengumuman, dan 1 hari (06 Januari 2014) pada saat pengumuman. Alasan menggunakan jangka waktu yang pendek adalah untuk
memperkecil
terjadinya
confounding
effect
yang
dapat
memungkinkan terpengaruhinya perilaku data (Purwoto, 2003). b. Saham Indeks LQ-45 periode Agustus 2013 - Januari 2014 yang tidak mendapatkan suspend selama periode pengamatan, yaitu 21 hari dengan perincian 10 hari sebelum pengumuman, 10 hari sesudah pengumuman, dan 1 hari (06 Januari 2014) pada saat peristiwa pengumuman. c. Termasuk saham-saham yang selama periode pengamatan terdapat nilai transaksi perdagangan yaitu selama 21 hari dengan perincian 10 hari sebelum pengumuman, 10 hari sesudah pengumuman, dan 1 hari (06 Januari 2014) pada saat peristiwa pengumuman kebijakan perubahan tersebut diberlakukan dalam transaksi perdagangan saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan menggunakan jangka waktu yang pendek adalah untuk memperkecil terjadinya confounding effect yang dapat memungkinkan terpengaruhinya perilaku data.
3
d. Emiten saham tidak sedang mengumumkan pembagian deviden, saham bonus, right issue, stock split, stock reverse, buyback saham, merger atau akuisisi perusahaan selama periode kejadian yaitu selama 21 hari dengan perincian 10 hari sebelum pengumuman, 10 hari sesudah pengumuman, dan 1 hari (06 Januari 2014) pada saat peristiwa pengumuman. e. Jika selama periode pengamatan ada emiten yang ditemukan harga, volume order jual atau order beli, dan volume perdagangan adalah nol, maka quote tersebut akan dihilangkan untuk meminimalkan data error. f. Jika selama periode pengamatan ada emiten yang ditemukan mengalami perubahan kelompok harga antara dua periode fraksi harga (tick price), maka akan dihilangkan untuk meminimalkan data error. Dengan demikian, berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan, maka akan diperoleh sampel dari saham Indeks LQ-45 sebanyak 40 saham perusahaan (emiten) yang daftarnya dikelompokkan dalam tabel berikut ini:
DISTRIBUSI SAMPEL Fraksi Harga Jumlah Sampel Rp1,-
Kode Saham
5 Saham
BHIT, BKSL, BUMI, MLPL, PWON.
Rp5,-
19 Saham
AKRA, BBNI, BBTN, BDMN, BMTR, BSDE, BWPT, CPIN, HRUM, INCO, KLBF, LPKR, LSIP, MAIN, PGAS, SMCB, SSIA,TLKM, WIKA.
Rp25,-
16 Saham
AALI, ASII, BBCA, BBRI, BMRI, EXCL, GGRM, ICBP, INDF, INTP, ITMG, MAPI, PTBA, SMGR, UNTR, UNVR.
Sumber: Data sekunder yang sudah diolah, 2013
4
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya 1. Variabel Bebas (Independent Variable) (Pengaruh, Stimulus, dan Prediktor) Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini yang akan menjadi variabel bebas (Independent Variable) adalah satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick price) yang telah ditetapkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mana perubahan yang telah ditetapkan mampu menjadi penyebab dan mempengaruhi perubahan return, bid-ask spread, depth, dan trading volume activity. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) (Dipengaruhi, Output, Kriteria, dan Konsekuen) Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini yang akan menjadi variabel terikat (Dependent Variable) adalah return, bid-ask spread, depth, dan trading volume activity yang perubahannya dipengaruhi oleh kebijakan perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick price) yang telah ditetapkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Oleh karena adanya perubahan kebijakan tersebut sehingga dapat memungkinkan terciptanya pembaharuan akan peningkatkan likuiditas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditunjukkan oleh tingginya return, kecilnya bid-ask spread, besarnya depth, serta tingginya trading volume activity.
5
Definisi variabel dan pengukurannya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Abnormal Return Konsep perhitungan abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya
yang
terjadi
dengan
return
ekspektasi.
Konsep
perhitungannya dirumuskan sebagai berikut (Hartono, 2010):
Keterangan: ARi,t
= abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
Ri,t
= return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
E [Ri,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.
b. Actual Return Konsep perhitungan actual return adalah return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya (t-1).
Keterangan: Ri,t
= return saham harian sekuritas i pada periode t
Pi,t
= return saham harian sekuritas i pada periode t
Pi,t-1
= return saham harian sekuritas i pada periode t-1
6
c. Expected Return Konsep perhitungan expected return adalah dengan model disesuaikan rata-rata (mean-adjusted model) yang menganggap bahwa return ekspektasi yang bernilai konstan sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period):
Keterangan: E [Ri,t] = expected return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Ri,j
= return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
T
= lamanya periode estimasi yaitu dari t-1 sampai dengan t-2
Periode estimasi (estimation period) merupakan periode sebelum periode peristiwa dimana dalam penelitian ini diambil sebanyak 75 hari aktif bursa. Periode peristiwa (event period) disebut juga periode pengamatan atau jendela peristiwa (event period) yang diambil sebanyak 21 hari aktif bursa.
d. Bid-Ask Spread Konsep perhitungan bid-ask spread adalah dengan membuat prosentase rata-rata bid-ask spread harian (jumlah hari perdagangan) untuk tiap jenis saham yang diteliti selama periode observasi. Dengan diterapkannya order driven market system di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana investor hanya dapat melakukan transaksi melalui jasa broker, maka jenis spread yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah market spread (Fatmawati dan Asri, 1999).
7
Oleh karenanya perhitungan bid-ask spread dalam penelitian ini akan menggunakan spread harian yang disebabkan karena lebih bisa mewakili situasi perdagangan yang sebenarnya. Bid-ask spread diukur dalam prosentase yang mana konsep perhitungannya dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: Bid-Ask Spread i,t
= rata-rata bid-ask spread harian selama hari perdagangan i pada saat t.
Ask i,t
= harga permintaan jual terendah i pada saat t.
Bid i,t
= harga penawaran beli tertinggi i pada saat t.
N
= jumlah hari perdagangan.
e. Depth Konsep perhitungan depth adalah dengan menggunakan best ask depth dan best bid depth yaitu rata-rata volume lembar saham ask terbaik dan bid terbaik harian (jumlah hari perdagangan) untuk tiap jenis saham yang diteliti selama periode observasi. Konsep perhitungannya dirumuskan sebagai berikut:
8
Keterangan: Depth i,t
= rata-rata volume lembar saham pada harga order jual terendah i,t dan harga order beli tertinggi i,t.
f.
Ask Price Volume i,t
= volume permintaan jual terendah i pada saat t.
Bid Price Volume i,t
= volume penawaran beli tertinggi i pada saat t.
N
= jumlah hari perdagangan.
Trading Volume Activity
Keterangan: Volume Perdagangan i,t
=
banyaknya
lembar
saham
i
yang
ditransaksikan selama satu hari t. N
=
jumlah hari perdagangan.
D. Instrumen Penelitian 1. Metode Studi Pustaka Metode ini melakukan telaah pustaka, eksplorasi, dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti berbagai jurnal, buku-buku, bacaan, majalah, dan penelitian lain dari berbagai sumber resmi yang telah terpercaya terkait dengan penelitian return, bid-ask spread, depth, dan trading volume activity.
9
2. Metode Dokumentasi Metode ini mengumpulkan data-data dengan cara mencatat dokumendokumen yang telah ada dari berbagai sumber resmi yang terpercaya dan berhubungan dengan return, bid-ask spread, depth, dan trading volume activity.
E. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan cara memperolehnya adalah melalui data sekunder (secondary data) dalam periode observasi atau pengamatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi dalam periode pengamatan selama 21 hari dengan perincian 10 hari sebelum pengumuman (17 Desember 2013), 1 hari (06 Januari 2014) pada saat pengumuman, dan 10 hari sesudah pengumuman (21 Januari 2014). Data yang dibutuhkan adalah harga saham penutupan harian, harga bid dan ask penutupan harian, volume lembar saham pada harga ask dan harga bid, dan data volume perdagangan saham harian. Data yang digunakan berasal dari website resmi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id) dan (www.finance.yahoo.com).
G. Metode Analisis Dalam melakukan analisis data, penelitian ini ingin mengetahui atau menganalisis perbedaan sistem satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick price) saham terhadap variabel return, bid-ask spread, depth, dan trading volume activity untuk setiap kategori fraksi harga Rp1,- Rp5,- dan Rp25,-.
10
1. Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian ini telah berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas terdapat 2 (dua) cara untuk mendeteksi apakah data telah berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Alat uji yang digunakan adalah dengan analisis grafik histogram dan grafik normal probability plot dan uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Dasar pengambilan keputusan dengan analisis grafik normal probability plot adalah (Ghozali, 2009): a. Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut telah memenuhi asumsi normalitas. b. Jika titik menjauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas. Kemudian mencari nilai statistik tabel untuk dibandingkan dengan hasil perhitungan dan menarik kesimpulan hipotesa dengan syarat sebagai berikut: a. Jika statistik hitung > statistik tabel, maka H1 diterima Ho ditolak. b. Jika statistik hitung < statistik tabel, maka Ho diterima H1 ditolak Atau dengan probabilitas dimana: Jika probabilitas < tingkat signifikansi (0,05), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti data tersebut terdistribusi tidak normal. Jika probabilitas > tingkat signifikansi (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti data tersebut telah terdistribusi normal.
11
Apabila data yang diolah ditemukan tidak berdistribusi normal, maka diperlukan langkah screening terhadap data yang akan diolah sebagai berikut: a. Transformasi Data Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar menjadi normal. Untuk menormalkan data kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana bentuk grafik histogram dari data yang ada, apakah moderate positive skewness, subtansial positive skewness, severe positive skewnes dengan bentuk L, dan sebagainya. Dengan mengetahui bentuk grafik histogram kita dapat menentukan bentuk transformasinya (Gozali, 2005). b. Data Outlier Sesudah melakukan transformasi untuk mendapatkan normalitas data, langkah screening berikutnya yang harus dilakukan adalah mendeteksi adanya data outlier. Outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi. Terdapat empat penyebab timbulnya data outlier yang diantaranya: a. Kesalahan dalam memasukkan data; b. Gagal menspesifikasi adanya missing value dalam program komputer; c. Outlier bukan merupakan anggota populasi yang diambil sebagai sampel; d. Outlier berasal dari populasi yang kita ambil sebagai sampel, tetapi distribusi dari variabel dalam populasi tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak terdistribusi secara normal.
12
Deteksi terhadap univariate outlier dapat dilakukan dengan menentukan nilai batas yang akan dikategorikan sebagai data outlier yaitu dengan cara mengkonversi nilai data kedalam skor standardized atau z-score, yang memiliki nilai means (rata-rata) sama dengan nol dan standar deviasi sama dengan satu. Sesudah data outlier teridentifikasi, langkah berikutnya adalah tetap mempertahankan data outlier atau membuang data outlier. Secara filosofi seharusnya outlier tetap dipertahankan jika data outlier itu memang representasi dari populasi yang kita teliti. Namun demikian outlier harus kita buang jika data outlier tersebut memang tidak menggambarkan observasi dalam populasi. 2. Uji Beda (Paired-Samples T Test) Uji beda (paired samples T Test) digunakan untuk menguji apakah dua sampel yang berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Pada uji beda (T Test) dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai ratarata dengan standart error dari perbedaan rata-rata dua sampel. Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata yang telah berdistribusi secara normal. Dapat juga disimpulkan bahwa uji beda (T Test) adalah membandingkan rata-rata dua kelompok yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk pengambilan keputusan dalam penelitian ini pertimbangan yang dilakukan, sebagai berikut: a. Apabila nilai p-value pada kolom Sig. (2-tailed) < 0,05 level of significant (α) maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan variance. b. Apabila nilai p-value pada kolom Sig. (2-tailed) > 0,05 level of significant (α) maka H0 tidak dapat ditolak artinya terdapat kesamaan variance.
13
3. Uji ANOVA (One-Way Analysis of Variance) Uji ANOVA digunakan untuk jenis penelitian komparatif dengan tujuan melihat apakah terdapat perbedaan antar variabelnya. Karena variabel terikat (dependent variable) lebih dari satu dan tipe data yang akan diuji adalah rasio (metrik) berdistribusi normal, serta variabel bebas (independent variable) jumlahnya dapat satu atau lebih dan tipe data yang akan diuji adalah data nominal (non metrik). Sehingga alat analisis yang sesuai untuk menguji variabel ini adalah adalah One-Way Analysis of Variance (ANOVA). Selanjutnya menetukan level of significance yaitu sebesar 5 % dengan level of convidence sebesar 95 % serta derajat kebebasan (df)n-1. Langkah pengujiannya adalah dengan membandingkan bid-ask spread, depth, dan trading volume activity antara kelompok. Pengujian ANOVA dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Apabila nilai p-value pada kolom Sig. (2-tailed) > 0,05 Maka data tersebut dikatakan tidak memiliki perbedaan, atau sama setiap komponennya (H0 diterima, H1 ditolak). b. Apabila nilai p-value pada kolom Sig. (2-tailed) < 0,05 Maka
data
tersebut
dikatakan
memiliki
perbedaan,
komponennya memiliki perbedaan (H0 ditolak, H1 diterima).
14
atau
setiap
Filename: Skripsi_Chandra Permana_F1213015 - Bab 3_5FB1333 Directory: C:\Users\user\AppData\Local\Temp Template: C:\Users\user\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: Subject: Author: @DanielChPermana Keywords: Comments: Creation Date: 17-Jan-16 15:03:00 Change Number: 15 Last Saved On: 03-Feb-16 13:18:00 Last Saved By: @DanielChPermana Total Editing Time: 72 Minutes Last Printed On: 03-Feb-16 13:39:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 14 Number of Words: 2,436 Number of Characters: 15,344