BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif cross
sectional terhadap data Visum et Repertum(VeR) perlukaan di Puskesmas Rawat Inap Wilayah Sleman Yogyakarta periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2014. 3.2
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Wilayah Sleman
Yogyakarta pada bulan Oktober hingga November 2015. 3.3
Populasi dan Subyek Penelitian
3.3.1 Populasi dan Subyek Penelitian Populasi terjangkau adalah populasi Visum et Repertum (VeR) di Puskesmas Rawat Inap Wilayah Sleman Yogyakarta periode 1 Januari 2009-31 Desember 2014. Puskesmas Rawat Inap di Wilayah Sleman berjumlah 6 meliputi Puskesmas Mlati 2, Puskesmas Ngemplak 1, Puskesmas Kalasan, Puskesmas Minggir, Puskesmas Sleman dan Peskesmas Turi.
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah seluruh Visum et Repertum (VeR) Puskesmas Rawat Inap Wilayah Sleman Yogyakarta periode 1 Januari 2009-31 Desember 2014 yang meliputi puskesmas di atas. Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah seluruh Visum et Repertum (VeR) di Puskesmas Rawat Inap di Wilayah Sleman Yogyakarta periode 1 Januari 2009-31 Desember 2014 yang tidak lengkap. Yang dimaksud dengan tidak lengkap adalah : lembaran yang hilang, lembar kosong, identitas tidak lengkap, tidak ada otorisasi dan tanda tangan penulis, tidak mencakup semua bagian visum yang ada. Selanjutnya Puskesmas yang masih baru ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat Inap oleh Dinas Kesehatan Sleman juga termasuk dalam kriteria ekslusi pada penelitian ini.
31
32
3.4
Definisi operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode skoring Herkutanto Adalah metode yang telah dirancang oleh Hekutanto tahun 2005 berdasarkan skor dari masing-masing variabel untuk meningkatkan kualitas Visum et Repertum (VeR) baik di rumah sakit ataupun puskesmas. Kualitas VeR diukur dengan metode skoring yang telah dikembangkan dalam penelitian pendahuluan dan disempurnakan oleh peer-group Departemen Ilmu Kedokteran forensik FKUI atau RSCM. Terdapat 13 variabel yang dinilai dan terdiri dari 5 variabel bagian pendahuluan, 6 variabel bagian pemberitaan dan 2 variabel bagian kesimpulan. Masingmasing variabel diberi skor 0-2 (Herkutanto, 2005).
2. Usia korban Adalah usia korban saat pemeriksaan dilakukan, yang dinyatakan dalam tahun.Alat ukur yang digunakan adalah data dari Visum et Repertum(VeR) di Puskesmas Wilayah Sleman Yogyakarta, skala nominal dan hasil ukurnya mencakup semua usia yang dibagi menjadi beberapa kagtegori yaitu <18, 18-21, 22-40, 41-60 dan >60 tahun (Dahlan, 2007).
3. Jenis kelamin korban Adalah kelamin biologis korban laki-laki atau perempuan, data jenis kelamin didapat dari catatan rekam medis/visum korban yang memuat identitas korban.Alat ukur yang digunakan adalah data dari Visum et Repertum(VeR) di Puskesmas Wilayah Sleman Yogyakarta (Dahlan, 2007).
4. Jenis Kekerasan Adalah
jenis
kekerasan
yang dialami
korban
pada
saat
pemeriksaan, alat ukur yang digunakan adalah data dari Visum et
33
Repertum(VeR) di Puskesmas Wilayah Sleman Yogyakarta, skala nominal dan hasil ukurnya adalah berupa kekerasan tumpul, kekerasan tajam, akibat senjata api, bahan kimia dan suhu tinggi (Dahlan, 2007).
5. Derajat luka Adalah tingkat atau derajat luka yang diderita oleh korban menurut penilaian dokter. Alat ukur yang digunakan adalah data dari Visum et Repertum(VeR) di Puskesmas Wilayah Sleman Yogyakarta, skala nominal dan hasil ukurnya adalah ringan (derajat 1), sedang (derajat 2), berat (derajat 3) (Dahlan, 2007).
6. Kualitas bagian pendahuluan Adalah kualitas bagian dari format Visum et Repertum (VeR) yang memuat 5 unsur yaitu tempat dan waktu pemeriksaan, identitas pasien/korban, identitas penyidik dan identitas dokter,kualitas dinilai berdasarkan metode skoring Herkutanto dengan kriteria sebagai berikut : baik (>75%), sedang (50%-75%), dan buruk (<50%) (Herkutanto, 2005).
7. Kualitas bagian pemberitaan Adalah kualitas bagian dari format Visum et Repertum (VeR) yang memuat hasil pemeriksaan yang didapat oleh dokter pemeriksa, mencakup 6 unsur yaitu Anamnesis, Tanda vital, Lokasi luka, Karakteristik luka, Ukuran luka, Pengobatan dan Perawatan. kualitas dinilai berdasarkan metode skoring Hekutantodengan kriteria sebagai berikut : baik (>75%), sedang (50%-75%), dan buruk (<50%) (Herkutanto, 2005).
8. Kualitas bagian kesimpulan Adalah kualitas penilaian subyektif medis dokter terhadap hasil pemeriksaan media yang dihubugkan dengan aspek medikolegal, memuat 2
unsur
yaitu
kesimpulan
jenis
luka
akibat
kekerasan
serta
gradasi/kualifikasi luka. Kualitas dinilai berdasarkan metode skoring
34
Hekutanto dengan kriteria sebagai berikut : baik (>75%), sedang (50%75%), dan buruk (<50%) (Herkutanto, 2005).
9. Kualitas Visum et Repertum (VeR) Adalah kualitas Visum et Repertum (VeR) yang diukur menggunakan metode skoring terhadap 13 variabel dan hasilnya yang dinyatakan dalam bentuk persentase dengan menggunakan cara ukur menghitung nilai rata-rata skor dari bagian pendahuluan, pemberitaan dan kesimpulan yang kemudian dikali bobot masing-masing 1,5,8. Nilai skor maksimal masing-masing bagian menjadi 2,10,16. Kualitas visum et repertum adalah jumlah skor akhir faktual dibagi 28 dan dikalikan 100%dengan kriteria sebagai berikut : baik (>75%), sedang (50%-75%), dan buruk (<50%) (Herkutanto, 2005).
3.5 Analisis Data 3.5.1 Pengumpulan data Data yang dikumpulkan untuk variabel unsur-unsur VeR diperoleh dari data sekunder yaitu dokumen VeR di bagian Unit Gawat Darurat Puskesmas Wilayah Sleman Yogyakarta periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2014. 3.5.2 Pengolahan data Setelah pengumpulan data selesai, kemudian dilakukan pengolahan data sebagai berikut : 1. Sorting Langkah ini digunakan untuk memeriksa kembali data yang diperoleh. Proses shorting terdiri dari kesempurnaan atau kelengkapan data, kekeliruan pengisian, data sampel yang tidak sesuai ataupun tidak lengkap. 2. Koding Data yang diperoleh diberikan kode tertentu untuk mempermudah pembacaan data.
35
3. Tabulasi Setelah dilakukan sorting dan koding, data yang terkumpul dimasukkan dalam tabel frekuensi sesuai dengan kategori masing-masing, sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis. Data dimasukkan dalam tabel induk menggunakan program komputer. 3.5.3 Penyajian dan Analisis Data Setelah pengolahan data tersebut selesai dilakukan, kemudian hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel, diagram. Analisis data dari variabel unsur-unsur
VeR
dilakukan
dengan
menggunakan
metode
skoring
Herkutantoterhadap ke 13 unsur VeR. Keempat belas unsur visum diberi skor 0,1 dan 2 dengan nilai tertinggi 2, sedangkan analisis deskriptif dilakukan terhadap data korban perlukaan, jenis kekerasan, derajat luka serta kualitas VeR.
3.7
Etika penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu akan mengajukan
ethical clearance. Penelitian ini tidak menggunakan subyek penelitian manusia secara langsung atau responden karena menggunakan data sekunder berupa Rekam Medis atau Visum et Repertum (VeR), maka penelitian ini akan mengikuti alur perijinan sesuai ketentuan di Fasilitas Kesehatan. Rekam MedisVisum et Repertum (VeR) dijamin kerahasiaannya dengan cara koding sehingga data mentah yang diambil terjaga kerahasiaannya.
3.8
Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas rawat inap wilayah Sleman
Yogyakarta pada bulan Oktober hingga November 2015.