BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada metodologi kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. (Kriyantono, 2006:57) Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksplanatif, yaitu menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Peneliti perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variabel satu dengan lainnya. (Kriyantono, 2006:69) Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei eksplanatif. Metode survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Jenis survey eksplanatif ini digunakan bila peneliti ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang
mempengaruhi
terjadinya
sesuatu.
Peneliti
tidak
hanya
sekedar
menggambarkan terjadinya fenomena tapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan jenis penelitian ini dapat menjelaskan hubungan variable yang diteliti yaitu Diklat Prajabatan dengan Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sampang. Dengan 54
55
metode ini peneliti dapat mengumpulkan data - data yang diperlukan. Untuk memperoleh data – data tersebut maka peneliti akan memberikan keusioner kepada Calon Pegawai Negeri Sipil TMT 1 Desember 2012 di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sampang yang berjumlah 67 (Enam Puluh Tujuh) orang.
3.2. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Seperti yang terungkap di dalam objek penelitian, bahwa pokok masalah yang diteliti adalah : 1.
Variabel bebas (X), yaitu : Diklat Prajabatan CPNS Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pendidikan dan latihan prajabatan CPNS adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan calon pegawai negeri sipil. Sebagai indikator pengukuran variable Diklat Prajabatan CPNS dengan mengacu pada teori Moekijat (2001) yang terdiri dari :
2.
a.
The trainee (Peserta Pendidikan dan Pelatihan)
b.
The instructor (instruktur)
c.
The training period (Masa pendidikan dan pelatihan)
d.
The training material (materi pendidikan dan pelatihan)
e.
The training process (proses pendidikan dan pelatihan)
Variabel terikat (Y), yaitu : Kinerja Pegawai. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan Kinerja Pegawai adalah sesuatu yang dicapai oleh pegawai, kinerja pegawai yang diperhatikan oleh seluruh
56
pegawai, kemampuan kerja berkaitan dengan penggunaan peralatan kantor dari hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Indikator yang diukur adalah: a.
Kesetiaan
b.
Prestasi Kerja
c.
Tanggung Jawab
d.
Ketaatan
e.
Kejujuran
f.
Kerjasama
g.
Prakarsa
h.
Kepemimpinan
3.3. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang, dengan pertimbangan untuk mempermudah dalam proses pencarian data serta peneliti merupakan bagian dari pelaksana tugas atau sebagai pegawai di instansi tersebut sehingga peneliti sangat mengenal dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Disamping itu, peneliti telah mengikuti program Diklat Prajabatab CPNS yang dilaksanakan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang.
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
57
Menurut Arikunto (Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , 2002), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan menurut
Sugiyono
(2005), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi pada penelitian ini adalah Calon Pegawai Negeri Sipil TMT 1 Desember 2012 di Lingkungan Kabupaten Sampang yang berjumlah 67 (Enam Puluh Tujuh) orang. Yang dimaksud sampel menurut Arikunto (2002) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, sedangakan menurut Sugiyono (2005) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi . menurut Huzaini dan Purnomo Setiadi Akbar, Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Sampel merupakan sebagian populasi secara keseluruhan atau sampel harus betul-betul representatif, karena kesimpulannya akan diberlakukan oleh populasi. Jadi secara umum sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat, bentuk dan karakteristik yang dapat mewakili populasi. Dalam penelitian kuantitatif, hubungan antara populasi dengan sample sangatlah erat, karena : 1.
2. 3.
Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti (simbolnya N), sedangkan sample merupakan sebagian dari objek yang diteliti (simbolnya n) jika salah dalam menentukan populasi, maka dalam penarikan sampelnya juga akan salah penarikan sampel yang baik harus benar-benar bisa merefleksikan populasi. (2007)
58
Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini hanya sebanyak 67 CPNS 2013, maka Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Metode total population sample. Jadi seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel penelitian.
3.5. Sumber Data Sumber data yang diperlukan untuk menguji hipotesis yang dikemukakan adalah : data primer dan data sekunder. 1.
Data Primer Data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari lokasi penelitian dengan cara hasil face to face dan diskusi dengan atasan, serta dari hasil proses assessment (penilaian) pegawai peserta Diklat Prajabatan CPNS yang menjadi populasi atas kuesioner penelitian.
2.
Data Sekunder Data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Data tersebut berupa dokumen, jurnal, catatan buku arsip yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
59
Untuk dapat menganalisis dan mengintepretasikan data yang valid dan reliabel, agar hasil yang diperoleh mengandung kebenaran. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1.
Observasi. Dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek yang akan diteliti atau dapat dirumuskan dengan pencatatan pada karakter subyek (pegawai) objek (benda) atau kejadian sistimatik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.
2.
Studi Pustaka Studi metode pengumpulan data sekunder yang bersumber pada literatur, makalah, dokumen, majalah dan lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu bahwa pengambilan data teknik studi pustaka dilakukan dengan melihat literatur perusahaan seperti, gambaran kebijakan instansi/lembaga yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan sistem administrasi yang diterapkan.
3.
Kuesioner. Dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada pihak responden yang dianggap mewakili responden yang akan diteliti. Kemudian dari setiap pertanyaan ditentukan skornya. Untuk memperoleh data kuantitatif, pengukuran data dilakukan dengan
menggunakan metode pengukuran skala sikap yang dikembangkan oleh Likert yang sudah dimodifikasi yaitu memakai lima kategori tingkatan. Dalam kuesioner yang disampaikan kepada responden, untuk setiap jawaban diberikan bobot nilai. Dimana hal tersebut nantinya akan mempermudah peneliti dalam memberikan skor untuk dijadikan dasar dalam menganalisa data yang kaitannya dengan
60
permasalahan yang dihadapi. Bobot skor yang ditetapkan oleh peneliti mengacu pada model skala Likert, yaitu : Jawaban A diberikan bobot nilai 5, Jawaban B diberikan bobot nilai 4, Jawaban C diberikan bobot nilai 3, Jawaban D diberikan bobot nilai 2, Jawaban E diberikan bobot nilai 1,
3.7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik, yaitu cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas dan menyajikan data penelitian yang berwujud angka-angka. Disamping itu statistik merupakan cara mengolah dan mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diteliti dan keputusankeputusan yang logis dari pengolahan data tersebut (Hadi, 2004).
3.7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 1.
Uji Validitas Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya instrumen tersebut. Pengukuran validitas pada instrumen ini dilakukan dengan korelasi product momentdari Rho Spearman.antara skor butir dengan skor skalanya.
61
Koefisien korelasi dapat dianggap memuaskan jika melebihi 0,30. (Azwar : 2008). Menghitung korelasi masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan
rumus t eknik korelasi product moment sebagai
berikut :
rxy
n.xy (x) (y ) n.x (x) 2 n.y 2 (y) 2
Dalam mana : r = Koefisien korelasi antar butir dan total x = Skor butir pernyataan y = Skor total n = Jumlah responden 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar : 2000). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliablitas ini digunakan teknik Alpha Cronbach’s (Arikunto : 2008). Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Pada penelitian ini
62
digunakan uji reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach. Jika koefisien Cranbach alpha sebesar 0,6 atau lebih, maka instrument penelitian tersebut dapat dikatakan reliable (Hadi, 2009). Uji reliabilitas dihitung dengan rumus sebagai berikut : 𝑟11
𝑘 Σ𝜎𝑏 2 =[ ] [1 2 ] 𝑘−1 𝜎𝑡
Keterangan r11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya pertanyaan σb2 = Varian Butir 2 ∑ σb = Jumlah varian butir Σt2 = Varian total
3.7.2. Diskripsi Indikator Variabel Penelitian Diskripsi jawaban responden terhadap kuesioner adalah suatu uraian atas pendapat responden mengenai kuesioner yang telah peneliti sampaikan. Hasil pendistribusian
skor
alternatif
jawaban
kuesioner
penelitian
kemudian
diinterpretasikan berdasarkan hasil persentase setiap jawaban responden tersebut kemudian dikualifikasikan, sebagaimana dikemukakan Arikunto (1998) bahwa : “Sudah sampai ke persentase lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif”. Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui pengumpulan jawaban responden pada kuesioner. Pengukuran variabel menggunakan ukuran dengan skala satu sampai dengan lima, dimana untuk mempermudah penilaian maka penentuan intervalnya menggunakan rumus sebagai berikut ini : 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 5 − 1 = = 0,8 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 5
63
Tabel 3.1 Rentang Interval Dari Skala Kategori Kategori Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Sumber : Nasir, (2009 : 27)
Interval 1 < x < 1.8 1.8 < x < 2.6 2.6 < x < 3.4 3.4 < x < 4.2 4.2 < x < 5
3.7.3. Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk menganalisa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara simultan maupun parsial digunakan statistik ferensial. Alat analisis yang digunakan adalah regresi sederhana, dimana alat analisis ini digunakan jika peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel bebas bila dua atau lebih variabel terikat sebagai faktor prediktor dimanipulassi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis ini dapat dilakukan jika jumlah variabel bebasnya minimal dua (Sugiyono, 1999). Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier sederhana dengan software statistik Statistical Program for Social Sciences (SPSS), hal tersebut digunakan dengan tujuan untuk mempermudah proses analisis dan hasil yang akurat. Model regresi linier sederhana digunakan untuk menjelaskan pengaruh Diklat Prajabatan CPNS(X) terhadap kinerja pegawai (Y) di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sampang, operasional yang digunakan adalah : Y = α + aX + ε Dimana :
dimana
persamaan
64
Y α X ε
: : : :
Kinerja pegawai Konstanta Sistem Perawatan Kapal Variabel pengganggu
3.7.4. Koefisien Determinasi Korelasi Koefisien korelasi menurut Wirawan (2002) adalah : “jika semua titik terletak tepat pada garis regresi sampel maka r = 1, dalam hal ini dikatakan sesuai secara sempurna (perfect fit)”. Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh Diklat Prajabatan CPNS (X) terhadap kinerja pegawai (Y) di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sampang. 1. Bila R2 = 1 artinya terdapat korelasi yang kuat antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 2. Bila R2 = 0 artinya tidak terdapat korelasi antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
3.7.5. Pengujian Hipotesis Sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka pengujian hipotesis ini dilakukan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis dilakukan uji statistik yaitu uji t, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Jika nilai signifikansi untuk t hitung lebih kecil dari nilai α (0,05) (signifikan < 0,05) hipotesis diterima, berarti ada pengaruh signifikan antara variabel bebas secara parsial terhdap variabel terikat.
65
2.
Jika nilai signifikansi untuk t hitung lebih besar dari nilai α (0,05) (signifikan > 0,05) hipotesis ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer
dengan shofware statistik SPSS (Statistical Program for Social Sciences) 15.01 for Windows Version.