BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Setting dan Karakteristik Subjek Pendidikan
3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak di sekitar jalan antar Ambarawa-Salatiga. SDN Tegaron 02 berada di samping gedung Balai Desa Gilang, dibagian depan terdapat SMP Muhamadiyah dan juga sebuah lapangan yang cukup luas. Di samping SD ini terdapat kantin siswa supaya saat istirahat siswa bisa membeli makanan disitu tanpa harus keluar sekolah atau bahkan menyeberang jalan karena sangat berbahaya. Di SD ini juga terdapat koperasi sekolah, di koperasi disediakan barang-barang kebutuhan siswa untuk bersekolah, contohnya pulpen, penghapus, buku, dan lain sebagainya. Sekolah ini juga memiliki lapangan yang cukup luas sehingga saat kegiatan olahraga siswa tidak harus pergi ke lapangan besar karena lapangan yang dimiliki sudah bisa digunakan untuk kegiatan. SDN Tegaron 02 memiliki 6 ruang kelas, 1 UKS, 1 ruang agama, 1 kantor guru, 1 ruang kepala sekolah dan 2 kamar mandi wanita dan pria, terdapat juga mushola. 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dikelas V SDN Tegaron 02 Banyubiru semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Alasan mengambil lokasi ini adalah karena SD ini pernah dijadikan untuk magang dan melakukan berbagai kegiatan, sehingga sudah terjalin relasi yang cukup baik antara guru, siswa dan mahasiswa, sehingga memudahkan untuk mencari data-data yang dibutuhkan serta peluang waktu yang sangat luas, subjek yang dibutuhkan sudah sesuai dengan target penelitian, serta jarak antara tempat penelitaan dengan tempat tiggal peneliti yang cukup dekat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Tegaron 02 Banyubiru Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 38 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Siswa SDN Tegaron 02 memiliki latar belakang yang berbeda dan beraneka ragam, dari segi pekerjaan orang tua, tempat
31
32
tinggal, perbedaan asal dan suku budaya, perbedaan agama, dan lain sebagainya. Sehingga si SDN Tegaron 02 memiliki beraneka ragam cara untuk belajar. Dalam kegiatannya, banyak siswa yang memiliki karakter dalam belajar secara beragam, banyak siswa yang senang belajar dengan permainan, menyendiri,berlatih berulang-ulang serta melalui latihan soal. Perbedaan karakteristik ini membuat perbedaan belajar siswa. Guru kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas V yang bernama Ibu Amini, SPd.SD dengan nip. 196311111983042006 3.1.3 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan sampai April semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada bulan Februari sampai Maret peneliti melakukan persipan. Bulan April peneliti mulai melakukan penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus I dan Siklus 2. Mulai bulan Mei peneliti membuat laporan hasil penelitian. 3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu Problem Based Learning, Motivasi belajar dan hasil belajar. Adapun rinciannya sebagai berikut: 1. Variabel tindakan (X) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
sifatnya
berdiri
sendiri
atau
sering
disebut
dengan
variabel
independen/bebas. Variabel bebasnya adalah penggunaan model Problem Based Learning untuk mengatasi masalah pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini siswa bekerja dengan kelompok kecil namun secara individu mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang sesuai. Siswa dituntut untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mendiskusikan bersama dengan kelompok mereka. Dalam pemecahan masalah siswa berlomba mencari jawaban yang tepat sesuai dengan masalah yang telah disajikan. 2. Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah media permainan mencari jejak, motivasi, dan hasil belajar IPA siswa yang memiliki kekuatan mental sehingga
33
dapat mendorong terjadinya proses belajar. Kekuatan mental ini dapat berupa keinginan, perhatian, kemauan, dan cita-cita yang dapat mempengaruhi perilaku manusia dengan cara mengaktifkan, menggerakkan, dan mengarahkan tingkah laku yang dimiliki oleh setiap individu dalam belajar untuk mencapai cita-cita dan harapan yang dimilikinya. Instrumen yang dipakai dalam mengumpulkan dan mengetahui motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan angket motivasi belajar IPA, sedangkan untuk mengetahui hasil belajar IPA menggunakan tes. 3.2.2 Definisi Operasional Definisi operasional motivasi belajar dan hasil belajar adalah sebagai berikut: a. Model Problem Based Learning berbantuan Permainan Mencari Jejak merupakan proses belajar dimana terdapat interaksi timbal balik antara guru dan siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pembelajaran melibatkan siswa secara aktif . b. Motivasi belajar adalah serangkaian usaha dalam menciptakan suasana belajar yang dapat menciptakan adanya suatu perubahan dalam diri, sehingga seseorang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini peningkatan motivasi belajar dapat dilakukan melalui model pembelajaran Problem Based Learning yang di laksanakan dengan media permainan mencari jejak dalam pembelajaran IPA. c. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar yang digunakan dapat diperoleh dari rata-rata penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada pembelajaran IPA. 3.3
Rencana Tindakan
3.3.1 Prosedur Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah Model Kemmis dan MC. Taggart. Dari gambar ini merupakan gambaran sebuah spiral dari siklus kegiatan yang
34
dilakukan. Kegiatannya berupa Planning (Perencanaan Tindakan), Acting (Pelaksanaan Tindakan), Observing (Observasi), dan Reflecting (Refleksi). .
Gambar 2. Desain Siklus PTK Model Kemmis dan MC. Taggart Keterangan : 1) Planning (Perencanaan Tindakan) Perencanaan tindakan diawali dari proses mengidentifikasi masalah yang akan di teliti, kemudian perencanaan tidakan dan dilanjutkan menyusun perangkat pembelajaran dan lain sebagainya. 2) Acting (Pelaksanaan Tindakan)
35
Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan beberapa perangkat pembelajaran yang dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir sesuai RPP yang telah dibuat. 3) Observing (Observasi) Observasi adalah pengamatan yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh kolaborator/observer. Observasi dilakukan mulai dari kegiatan awal sampai akhir permbelajaran. 4) Reflecting (Refleksi) Refleksi
adalah
kegiatan
mengevaluasi
hasil
analisis
data
bersama
kolaborator/observer yang selanjutnya direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek/indikator yang telah ditentukan. Berdasarkan prosedur penelitian PTK Model Kemmis S dan Mc. Tanggart, maka pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA akan dilaksanakan dalam format siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan/Aksi, observasi dan refleksi. Masing-masing siklus diakhiri dengan evaluasi. Waktu pelaksanaan siklus pertama pada penelitian ini berlangsung pada akhir bulan April 2015, dan untuk siklus selanjutnya menyesuaikan. 3.3.2 Rencana Tindakan 3.3.2.1 Rencana Tindakan Siklus I Berdasarkan pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA maka kegiatan siklus I dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Silabus Mata Pelajaran IPA Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD semester 2 tahun pelajaran 2015/2016, dengan KD: Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
36
b. Program semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 Program semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 kelas 5 dengan KD: Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya terdiri dari indikator 1: Menyebutkan manfaat air bagi kehidupan manusia. 2: Menjelaskan daur air di muka bumi. 3: Menyebutkan mengapa air tidak pernah habis. 4: Mengidentifikasi pengaruh kegiatan manusia bagi daur air. 5: Menjelaskan beberapa cara menjaga kelestarian air. c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP dilaksanakan dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media permainan mencari jejak. d. Bahan Ajar (Materi Pembelajaran) Materi RPP Siklus 1 adalah daur air yang disusun dalam lembar bahan pembelajaran. e. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Lembar kerja dengan konsep daur air melalui model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media permainan mencari jejak. f. Media/alat/sumber belajar Media dan alat yang digunakan adalah gambar proses daur air, potongan kertas berbentuk puzzel, stereofom penanda pos 1,2, dan 3, amplop. 2. Tahap Pelaksanaan Siklus I a. Pengkondisian kelas/ruang belajar bagi kegiatan peserta didik dan kolaborator. b. Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan skenario yang telah disusun dalam RPP melalui tahapan kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi). c. Melaksanakan penilaian melalui tes siklus 1 d. Kegiatan akhir yaitu menarik kesimpulan, pemberian tugas dan informasi materi selanjutnya. 3. Observasi a. Saat pembelajaran berlangsung, kolaborator melakukan penilaian atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan didalam kelas dengan menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas.
37
b. Observer dan peneliti mengumpulkan data motivasi belajar siswa dengan menggunakan angket yang telah disusun. c. Melakukan observasi keaktifan siswa secara berkelompok. 4. Refleksi a. Penilaian kualitas proses dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Motivasi belajar siswa. c. Hasil belajar siswa secara individu. Pada tahap ini perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Kemudian melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan atau kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sebagai masukan untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data yang telah dianalisis tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan apakah semua kegiatan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pada tahap refleksi juga dilakukan perencanaan tindak lanjut siklus II untuk memperbaiki kekurangan siklus I. 3.3.2.2 Rancangan Siklus II dan seterusnya. Rancangan siklus II dan seterusnya sama seperti pada siklus I, tetapi dikembangkan berdasarkan refleksi siklus I dengan langkah-langkah seperti pada siklus I. Penelitian dilakukan sampai semua indikator baik indikator proses maupun indikator hasil sudah mencapai indikator kinerja. 3.4
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Berikut ini akan disajikan mengenai teknik dan instrumen pengumpulan data. Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik tes. Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir soal tes dengan bentuk uraian. 3.4.1.1 Teknik Tes Teknik Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif. Penilaian dilakukan secara tertulis yaitu soal dan jawaban yang diberikan kepeda peserta didik berupa tulisan. Memilih jawaban yang diberikan, jawaban yang tepat berupa soal pilihan ganda. Tes ini berdasarkan
38
materi yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Tes dilakukan pada awal pembelajaran pra siklus dan diakhir pembelajaran mengerjakan tes evaluasi sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran. 3.4.1.2 Teknik Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan kegiatan guru, kegiatan siswa, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi ini dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunkan metode Problem Based Learning yang berbantuan permainan mencari jejak. Observasi dilakukan di kelas 5 SD Negeri Tegaron 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Observasi juga dilakukan terhadap aktivitas siswa dalam menerapkan pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa pada setiap pertemuan. Untuk menentukan apakah kegiatan guru dan kegiatan siswa siswa sudah berjalan baik atau belum. Peneliti membuat persentasi keberhasilan terlaksanaan sintak pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran IPA. Pada lembar observasi aktivitas siswa, peneliti membuat 3 kategori aktivitas yaitu aktivitas belajar tinggi, sedang, dan kurang dengan rentang skor yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dari jumlah skor yang didapatkan pada lembar observasi aktivitas masing-masing siswa kemudian disimpulkan apakah termasuk dalam kategori keaktifan tinggi, sedang, atau rendah. Dalam penelitian ini, salah satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil jika minimal 80% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi. 3.4.1.3 Teknik Angket Angket digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa yang dinilai dari aspek indikator yang telah dipilih. Peneliti menggunakan angket secara tertutup, karena jawaban sudah disediakan dan siswa hanya memilih jawaban yang paling tepat serta angket langsung karena dilakukan secara langsung oleh peserta didik dan data yang diinginkan adalah data dari
39
peserta didik. Dalam angket terdapat 10 pertanyaan yang digunakan dibagi dalam 4 kelompok dengan skala 1 sampai 4. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.4.2.1 Tes Butir-butir tes adalah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang dilakukan pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 diuji menggunakan teknik tes, dengan butir soal pilihan ganda. Tabel 5 Kisi-Kisi Tes Siklus 1 No.
Kompetensi Dasar
Indikator
(KD)
a. Menyebutkan manfaat air bagi kehidupan manusia. b. Menjelaskan daur air di muka bumi. Mendeskripsikan proses daur air dan 1.
kegiatan manusia yang
dapat
mempengaruhinya.
c. Menyebutkan mengapa air tidak pernah habis. d. Mengidentifikasi pengaruh kegiatan manusia bagi daur air. e. Menjelaskan beberapa cara menjaga kelastarian air.
Jumlah soal
Item Soal
1, 12, 14, 15, 22, 2, 3, 4, 6, 16,19, 27 7, 8, 9
11, 20, 25, 28, 30
Jumlah soal
5
7
3
5
10, 5, 8, 13, 17, 18, 21, 23, 24,
10
26, 29
30
40
Skor PG
=1
Jumlah Item Soal = 30 Total skor PG = 1 X 30 = 30 Nilai
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
30
= 30 x 100 = 100 Tabel 6 Kisi-Kisi Tes Siklus 2 No.
Kompetensi
Indikator
Dasar (KD)
Item Soal
Jumlah soal
a) Mengidentifikasi beberapa jenis sumber daya
alam
yang
digunakan di Indonesia, Mengidentifikasi
mineral, air, tumbuhan,
beberapa
dll
1, 16, 20, 21, 25
5
kegiatan antara yang b) Membedakan sumber daya alam dapat 4, 9, 11, 12, dapat mengubah diperbaharui dan tidak 15, 22, 23, permukaan bumi 28 dapat diperbaharui (pertanian, manusia 2.
perkotaan).
8
c) Mendeskripsikan beberapa penggunaan daya
alam
cara
2,3, 5, 13,
sumber
17, 18, 19,
yang
24, 26, 27
digunakan di Indonesia
10
41
d) Mengidentifikasi beberapa
kegiatan
manusia yang mengubah
7, 6, 8, 10,
permukaan bumi untuk
14, 29, 30
memenuhi
7
kebutuhan
manusia Jumlah soal
Skor PG
30
=1
Jumlah Item Soal = 30 Total skor PG = 1 X 30 = 30 Nilai
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
30
= 30 x 100 = 100 Tabel 7 Rentang Nilai Nilai
Keterangan
80 – 100
Sangat tinggi
60 – 80
Tinggi
40 – 60
Sedang
20 – 40
Rendah
0 – 40
Sangat rendah
3.4.2.2 Observasi Istrumen Observasi dibuat berdasarkan sintak kegiatan dari model Problem Based Learning dengan langkah-langkah: Memberikan orientasi permasalahan kepada siswa, Mengorganisir siswa untuk belajar dan melakukan penyelidikan, Melaksanakan investigasi, membimbing penyelidikan individual atau kelompok,
42
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Tabel 8 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Permainan Mencari Jejak Sintak
Langkah
Problem
dalam
Based
Standar
Learning
Proses
Memberikan
Kegiatan Awal
orientasi
Kegiatan Guru
No. Item
- Mempersiapkan
siswa
untuk
1
belajar.
permasalahan
- Guru melakukan apersepsi.
2
kepada siswa
- Guru menjelaskan mengenai tujuan
3
pembelajaran yang akan dipelajari hari ini. - guru menjelaskan segala hal yang
4
akan dibutuhkan oleh siswa saat kegiatan belajar mengajar. - guru memotivasi siswa agar terlibat secara
aktif
pemecahan
dalam
5
aktivitas
masalah
yang
dipilihnya secara individu maupun secara berkelompok. - Guru
Mengorganisir siswa
untuk
belajar
dan
Eksplorasi
membantu
siswa
mendefinisikan tugas belajar - Guru
membantu
6 siswa
melakukan
mengorganisasikan tugas belajar
penyelidikan
yang berhubungan dengan masalah yang mereka pilih.
7
43
Melaksanakan investigasi,
Kegiatan Inti Eksplorasi
- Guru
mendorong
mengumpulkan
membimbing
sesuai
penyelidikan
mereka pilih
kelompok
untuk
informasi
yang
masalah
yang
dengan
- Guru
individual atau
siswa
membimbing
melaksanakan
eksperimen
siswa
8
9
atau
pengamatan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tersebut. Mengembangk an
Elaborasi
dan
- Guru sebagai fasilitator membantu
10
siswa dalam menyiapkan karya
menyajikan
yang sesuai. - Guru
hasil karya
memfasilitasi
siswa
11
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan
dan
pemecahan masalah. - Guru
membimbing
siswa
12
melaksanakan permainan mencari jejak, guru menyiapkan 3-4 pos yang akan di lalui siswa dengan rute berurutan mulai dari pos 1, 2 dan 3. - Guru
membimbing
siswa
13
mengerjakan lembar soal yang disediakan dalam setiap pos yang dilalui. Menganalisis dan
Konfirmasi
- Guru
membantu
melakukan refleksi
siswa
untuk
14
44
- Guru
mengevaluasi
membantu
siswa
proses
mengevaluasi
pemecahan
penyelidikan mereka dan proses-
masalah
proses yang mereka gunakan.
terhadap
- Guru membimbing peserta didik
Penutup
15
untuk
16
menyimpulkan
pembelajaaran. - Guru
membimbing
siswa
17
merangkum secara lisan dari materi yang sudah dipelajari. - Guru memberikan tugas dirumah.
18
- Guru menyampaikan materi yang
19
akan dipelajari selanjutnya. - Guru menutup pelajaran dengan
20
salam dan berdoa. Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan guru selama proses pembelajaran
maka
kemudian
pembelajaran
Problem
dihitung
Based Learning
presentase
pelaksanaan
yang sesuai
kegatan
dengan indikator.
Penghitungan presentase tersebut dengan cara 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100%
3.4.2.3 Angket Berdasarkan tehnik pengumpulan data yang telah dilakukan, maka angket juga digunakan untuk mengumpulkan data. Penilaian dalam angket ini terdiri dari 4 jawaban alternatif. Menurut mardapi (2008:121) jawaban sangat setuju skor 4, setuju skor 3, kurang setuju skor 2, sangat tidak setuju skor 1. Angket menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa, jika skor yang diperoleh semakin tinggi maka motivasi belajar siswa juga meningkat. Angket digunakan untuk mengumpulkan data motivasi belajar siswa. Sebaliknya, jika skor yang diperoleh siswa rendah maka motivasi belajar siswa juga rendah. Kisi-kisi angket motivasi adalah sebagai berikut:
45
Tabel 9 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar IPA No
Aspek
1.
Motivasi
a) Merasa senang
Intrinsik
b) Bertanggung jawab
3
c) Kesadaran
4
d) Kemandirian
5
2.
Ektrinsik
Indikator
a) Dorongan untuk
Dorongan
Jumlah
1,2
5
6, 7
5
berprestasi b) Adanya informasi
8
c) Adanya umpan balik.
9
d) Adanya penguatan
10
Jumlah 3.4.3
No item
10
Uji Validitas dan Reliabilitas
3.4.3.1 Validitas Sebelum soal dan angket dibagikan dan diisi oleh siswa, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian atau diukur tingkat validitas dan reliabilitas soal per itemnya. Validitas digunakan untuk mengukur kevalidan suatu instrumen dan intrumen dapat dikatakan memiliki tingkat kevalidan yang tinggi jika memilki tingkat validitas yang tinggi pula. Menurut Azwar (2009) semua item yang mencapai koefisien 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Azwar juga berpendapat jika jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria menjadi 0,25. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). r < 0,20
= Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 = Validitas rendah
46
0,40 ≤ r < 0,60 = Validitas sedang 0,60 ≤ r < 0,80 = Validitas Tinggi 0,80 ≤ r < 1,00 = Validitas sempurna Instumen tes terlebih dahulu diujikan di kelas 6 SDN Tegaron 02 dengan jumlah 20 siswa. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 20,0. Validitas dilihat dari Corrected Item Total Correlation. Teknik yang digunakan untuk menguji kesahihan indikator adalah Corrected Item Total Correlation yang dinotasikan dengan (r). Setelah dianalisis dari 35 item soal terdapat 30 soal yang valid pada soal evaluasi siklus 1 yaitu: Tabel 10 Hasil Validitas Item Soal Siklus 1 Keterangan Nomor
Valid
Tidak valid
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
4, 19, 20, 25, 29
14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35 Jumlah
30
5
Tabel 11 Hasil Validitas Item Soal Siklus 2 Keterangan Nomor
Valid
Tidak valid
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
1, 15, 20, 26, 27
14, 16, 17, 18, 19, 21, 22,23, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 Jumlah
30
5
47
Tabel 12 Hasil Validitas Item Angket Motivasi Keterangan
Valid
Tidak valid
Nomor
1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12
2, 7, 13
Jumlah
10
3
3.4.3.2 Reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel bila digunakan dalam beberapa kali dengan objek yang sama akan mempunyai hasil yang sama pula. Salah satu metode yang digunakan dalam menguji reliabilitas adalah dengan menggunakan AlphaCronbach. (r) hitung diwakili oleh nilai Alpha. Apabila Alpha hitung > r tabel dan Alpha hitung bernilai positif, maka instrumen dikatakan reliabel (sugiyono, 2010). Jika ada butir-butir soal yang bermasalah harus direvisi atau dihilangkan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen soal adalah sebagai berikut : ≤ 0,7
= Tidak dapat diterima
0,7 ≤ a < 0,8 = Dapat diterima 0,8 ≤ a < 0,9 = Reliabilitas bagus > 0,9
= Reliabilitas memuaskan Tabel 13 Reliabilitas soal siklus 1 Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized Items ,924
,926
35
48
Tabel 14 Reliabilitas soal siklus 1 Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's
N of Items
Alpha
Alpha Based on Standardized Items ,921
,919
35
3.4.3.3 Taraf Kesukaran Soal Teknik penghitungan taraf
kesukaran butir soal adalah menghitung
prosentase siswa yang menjawab benar pada tiap item soal. Untuk mencari nilai taraf kesukaran tiap item soal, digunakan rumus sebagai berikut: 𝐵
I𝑁=
Keterangan
I = Indeks kesukaran soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes
Kriteria tolok ukur kesukaran soal adalah: Tabel 15 Tabel Taraf Kesukaran Soal Interval
Kalsifikasi
0,00 – 0,29
Sukar
0,31 – 0,70
Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
Menurut Sudjana,2010 soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Dapat diartikan bahwa soal yang baik terdapat pada kriteria tolok ukur 0,31 – 0,70. Setelah dianalisis, taraf kesukaran soal siklus 1 dan adalah sebagai berikut :
49
Tabel 16 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1 dan 2 Soal
Kategori
Jumlah
Sukar
Sedang
Mudah
Soal
Siklus 1
-
12
18
30
Siklus 2
-
19
11
30
3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan harapan yang ingin dicapai berupa kenaikan motivasi belajar dan hasil belajar IPA siswa yang ditunjukan dengan kenaikan nilai yang diperoleh siswa sesuai dengan terget nilai yang telah ditetapkan dan kenaikan tingkat motivasi belajar siswa. Indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah : a. Motivasi belajar siswa: 70% siswa memperoleh skor angket motivasi ≥ 71 (minimal kategori tinggi) b. Hasil belajar siswa: 80% dari jumlah seluruh siswa mendapat nilai ≥ 70 ( KKM pembelajaran IPA) 3.6 Analisis Data Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu dengan cara mengambil nilai hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Tegaron 02 dengan materi memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam pada kegiatan pra siklus, evaluasi siklus 1 dan evaluasi siklus 2 serta angket motivasi siswa yang diisi diakhir siklus 1 dan siklus 2. Sedangkan data kualitatif diperoleh melalui observasi kegiatan siswa, observasi guru, serta refleksi yang dilakukan dari tiap siklus yang dilaksanakan. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis data penelitian yang berupa data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menentukan rata-
50
rata yang diperoleh siswa. Hasil perhitungan dikelompokan dalam 2 kategori yaitu sebagai berikut: Tabel 17 Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 70
Tuntas
≤ 70
Tidak Tuntas
Sumber: KKM mata pelajaran IPA Kelas 5 SDN Tegaron 02 b. Data kuantitatif diperoleh dari kegiatan observasi yang dilakukan observer pada saat kegiatan berlangsung berasarkan data observasi dari hasil observasi dan refleksi pada tiap siklusnya. Data dikumpulkan dari observasi kegiatan guru dan siswa saat pembelajaran IPA berlangsung dengan cara deskripsi YA dan TIDAK dengan memberi tanda (√) pada kolom YA jika kegiatan tersebut dilaksanakan serta memberi tanda (√) pada kolom TIDAK jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan. Sedangakan dalam lembar angket motivasi belajar IPA siswa terdapat 4 kategori dalam penilaian dengan jawaban sangat setuju skor 4, setuju skor 3, kurang setuju skor 2, sangat tidak setuju skor 1.
Nilai
Tabel 18 Skor Motivasi Belajar Siswa Keterangan
86 – 100
Sangat Tinggi
71 – 85
Tinggi
56 – 70
Sedang
41 – 55
Rendah
26 – 40
Sangat Rendah