BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk tipe penelitian deskriptif dimana penelitian deskriptif adalah suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dll) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1998: 63). Penelitian ini termasuk tipe penelitian deskriptif karena penelitian ini menggambarkan suatu objek yang diteliti melalui pencarian data-data dan sumber-sumber informasi yang berkenaan dengan objek yang akan diteliti, menganalisa data-data yang didapat serta menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi pada objek penelitian berdasarkan data yang ada.
3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pungai Sejahtera Binjai jalan Perintis Kemerdekaan No.4 Binjai yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena lembaga pemerintahan ini berperan dalam membina dan membimbing gelandangan dan pengemis agar mampu melaksanakan fungsi sosial keluarga sebagaimana harusnya sehingga peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di lembaga tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 1998:141). Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan warga binaan yang sedang menjalani proses rehabilitasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pungai Sejahtera Binjai yang berjumlah 47 Kepala Keluarga (KK).
3.3.2 Sampel Sampel adalah wakil dari populasi yang dianggap representatif atau memenuhi syarat untuk menggambarkan keseluruhan dari populasi yang diwakilinya. Menurut Prof.Dr.Suharsimi Arikunto, Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1998 : 109). Karena jumlah populasi kurang dari 100, maka dalam penelitian ini populasi adalah sampel (N = n) yaitu 47 KK.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data atau informan yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku-buku, majalah, surat kabar,
Universitas Sumatera Utara
karya ilmiah, artikel, buletin dll yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. 2. Studi Lapangan Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung, turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan Peranan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pungai Sejahtera Binjai dalam peningkatan fungsi sosial keluarga warga binaan a. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian. Dimana objek yang diamati adalah seluruh warga binaan UPTD. Balai Pungai Sejahtera Binjai. b. Angket (Questioner) yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang dilaksanakan dengan menyebar angket kepada warga binaan yang menjadi responden mengenai pembinaan keagamaan, bimbingan sosial, bimbingan keterampilan, pelayanan konsultasi pribadi, pelayanan kesehatan dan kerjasama dengan instansi terkait yang mereka dapatkan di UPTD. Balai Pungai Sejahtera Binjai. c. Wawancara yaitu dimaksudkan untuk mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperlukan. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah Kepala Keluarga dan dalam hal ini tidak dibatasi perempuan atau laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dimana data yang didapat dari hasil wawancara mendalam kemudian diolah secara manual, karena data yang didapat dari lapangan sifatnya sangat luas dan banyak sehingga tidak semua data tersebut dibutuhkan untuk memperkuat analisa data dan mendukung tujuan penelitian. Informasi yang didapat dari lapangan dikelompokkan dan lebih disederhanakan dengan sistematis untuk membuat deskripsi kualitatif yang jelas menggambarkan peranan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pungai Sejahtera Binjai dalam peningkatan fungsi sosial keluarga warga binaan, sehingga jawaban relevan yang didapat pada saat wawancara dapat dipakai dalam analisa data.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan No.4 Binjai. UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah yang mana khusus melaksanakan rehabilitasi terhadap eks gelandangan dan pengemis serta keluargakeluarga yang rentan akan miskin yang berada didawah naungan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara.ada dibawah naungan Departemen Sosial. UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai terdiri dari dua Panti yaitu Panti sosial Karya Pungai berdiri pada tahun 1958 yang berada dibawah naungan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara dan Panti Sosial Bina Karya Sejahtera( PSBK ) berdiri pada tahun 1983 berada dibawah naungan Kantor Wilayah Departemen Sosial. Pada tahun 2001 setelah Otonomi Daerah Departemen Sosial bubar sekarang ini UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai berada dibawah naungan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara. UPTD Sejahtera Pungai di kepalai oleh Drs. H. Umur Ginting Kepala Seksi dari Panti Sosial Pungai dipimpin oleh Dra. Ita Rohani. Sedangkan Kepala seksi Panti Sosial Sejahtera dipimpin oleh Drs. Jimin.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Tugas dan fungsi 4.2.1 Tugas UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan secara professional dalam rehabilitasi sosial yang meliputi pelayanan fisik, mental dan mengubah perilaku kearah yang lebih positif dalam mengisi kehidupan dengan memberikan keterampilan kerja dan resosialisasi serta pembinaan lanjut yang diberikan kepada warga, yang tujuannya agar para warga setelah selesai menjalani pembinaan melalui panti dapat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.
Tugas Kepala UPTD ; 1. Membantu kepala dinas dalam menyelenggarakan bagian program pelayanan sosial kepada gelandangan dan pengemis. 2. Untuk melaksanakan tugas tersebut, kepala UPTD balai mengadakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam penanganan gelandangan dan pengemis sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. b. Pemberdayaan tenaga fungsional dilingkungan balai, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas dan wakil kepala dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. d. Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas dan wakil kepala dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
e. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada kepala dinas melalui wakil kepala dinas sesuai standar yang ditetapkan.
Tugas Sub. Bagian Tata Usaha : 1. Perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi arsip dan surat- menyurat 2. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan, personil, peralatan dan ketatausahaan balai sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Menghimpun bahan atau data dari seksi lainnya untuk pengadministrasian atau pembukuan dan pelaporan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 4. Memberikan masukan yang perlu kepada balai sesuai bidang tugasnya. 5. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada balai sesuai standar yang ditetapkan.
4.2.2 Fungsi a. fungsi preventive fungsi Preventive adalah usaha yang terorganisir yang meliputi penyuluhan, bimbingan, pelatihan dan pengawasan yang ada hubunganya dengan gelandangan dan pengemis, sehingga akan tercegahnya masyarakat menjadi gelandangan dan pengemis oleh indepidu dan juga dapat mencegah luasnya masalah gelandangan dan pengemis.
Universitas Sumatera Utara
b. Fungsi Represif Fungsi Refresif adalah usaha yang terorganisir baik melalui lembaga maupun bukan lembaga. c. Fungsi Rehabilitatif Fungsi Rehabilitatif adalah usaha yang terorganisir melalui usaha penyantunan pembekalan latihan dan keterampilan untuk pemulihan kemampuan dan diusahakan untuk menyalurkan eks warga binaan sosial.
4.3 Struktur Organisasi dan Kepegawaian 4.3.1 Struktur Organisasi Organisasi berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungan satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Organisasi diartikan dalam menggambarkan pola- pola, skema, bagan yang menunjukkan garis- garis perintah, kedudukan karyawan,hubungan- hubungan yang ada dan lain sebagainya (Ketaren, 2005: 76). UPTD Balai Pungai
Sejahtera Binjai sebagai UPT dari Dinas Sosial
propinsi Sumatera Utara di daerah mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI UPTD BALAI PUNGAI SEJAHTERA BINJAI KEPALA
KA.SUB BAG TATA USAHA
KA SEKSI PERNC. PROGRAM
KA. SEKSI PS. PUNGAI
KA.SEKSI PS. SEJAHTERA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Keadaan Pegawai a. Jumlah pegawai yang ada di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai seluruhnya berjumlah 28 orang, terdiri dari : - Laki- laki
: 17 orang
- Perempuan
: 11 orang
dengan perincian sebagai berikut : - PNS
: 27 orang
- Pegawai Honor
: 1 orang
b. Jenjang pendidikan pegawai terdiri dari : - S1
: 7 orang
- DIV, Sarjana Muda
: 0 orang
- SLTA
: 20 orang
- SLTP
: 0 orang
- SD
: 1 orang
c. Jenjang kepangkatan/ Golongan terdiri dari : - Pembina IV / a
: 0 orang
- Penata TK.I, III / d
: 5 orang
- Penata III / c
: 1 orang
- Penata Muda TK.I, III / b
: 10 orang
- Penata Muda III / a
: 3 orang
- Pengatur TK.I, II / d
: 2 orang
- Pengatur II / c
: 1 orang
Universitas Sumatera Utara
- Pengatur Muda II / a
: 6 orang
Berikut ini adalah daftar nama- nama pegawai UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai : TABEL 1 Daftar nama Pegawai negeri Sipil UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai NIP
GOL
JABATAN
PENDIDIKAN TERAKHIR
Drs.H.UMUR GINTING RISNAWATI NAGA GINTING,S.sos YUSNIAR HASAN BASRI SUHAIRI MARSUDIN HUTAGAOL SUSI HANDAYANI
196509011 978081001 1700 170025323
III/D
KEPALA UPTD
S1
II/C III/C
Staf TU FUNGSIONAL
S1 S1
170020703 1700 170015604 170012242
III/A II/D III/B III/B
FUNGSIONAL FUNGSIONAL STAF TU STAF TU
SMA SMA SMA STM
400075179
II/A
STAF TU
S.M.P.S
INGAN MALEM SITEPU STELL BARUS
400026324
III/B
STAF TU
S.P.S.A
170012241
III/A
SMA
USMAN Dra. ITA ROHANI
170012279 170008841
II/A III/D
ALI
170012241
II/D
SUNARYO
170026925
II/A
Drs. JIMIN
170013994
III/D
RAMLI BARUS
170012302
III/B
RUSNANI,STIS
170018607
III/B
HELEN NAIBAHO
170023351
III/A
LINTONG PASARIBU,SE Dra.MULIATI
170024404
III/D
170013074
III/D
JANTAR TAMPUBOLON
170012234
III/B
STAF PS. PUNGAI STAF TU KA.SIE PS PUNGAI STAF PS PUNGAI STAF PS PUNGAI KA.SIE PS SEJAHTERA STAF PS SEJAHTERA STAF PS SEJAHTERA STAF PS SEJAHTERA STAF PERENC. PROGRAM STAF PERENC. PROGRAM STAF PERENC. PROGRAM
NAMA
SD S1 SMA SMA S1 S.P.S.A S1 SMA S1 S1 S.M.P.S
Universitas Sumatera Utara
JULIANI SITEPU
170008948
III/B
SONTA BR HUTABALIAN EKA PRANATA M. IRFAN
196205101 983022001 400086228 197804262 009011004 198202082 009011005 196620820 09011001 -
JUNAIDI SITEPU ULI SURYA AR AULIA RAHMAD
III/B
STAF PERENC. PROGRAM FUNGSIONAL
S.P.S.A S.M.P.S
II/A II/A
TU TU
SMA SMA
II/A
TU
SMA
II/A
TU
SMA
-
HONORER
SMA
Di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai dapat dilihat keadaan panti dan keadaan Warga Binaan serta apa saja fasilitas yang ada di UPTD Balai Pungai Sejahtera adalah : 4.4 Keadaan Panti dan keadaan warga binaan 4.4.1 keadaan panti 1. Luas Tanah
: 228.000 M²
2. Luas Bangunan
: 4.556,25 M²
a. Ruangan kantor
: 2 unit
b. Aula
: 1 unit
c. Ruang Keterampilan
: 1 unit
d. Poliklinik
: 1 unit
e. Ruang Asrama Pungai
: 7 unit
f. Ruang Asrama Sejahtera
: 19 unit
g. rumah Dinas Kepala
: 1 unit
h. Wisma
: 2 unit
i. Rumah Dinas Staff
: 7 unit
j. Dapur umum
: 2 unit
k. Mesjid
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
l. Garasi
: 1 unit
m. MCK
: 10 unit
n. Zal Razia
: 2 unit
o. Bangunan Baru
: 14 Unit
4.4.2 Keadaan Warga Binaan Jumlah Warga Binaan Sosial yang ada di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai sampai dengan bulan Juni 2009 adalah sebagai berikut : 1. Warga Binaan Sosial pada Panti Sosial Karya Pungai berjumlah 155 jiwa dengan perincian sebagai berikut : - Laki – laki
: 73 jiwa
- Perempuan
: 82 jiwa
dengan klasifikasi yang terdiri dari : - Dewasa laki-laki
: 40 jiwa
- Dewasa Perempuan
: 38 jiwa
- Anak laki-laki
: 33 jiwa
- Anak Perempuan
: 44 jiwa
2. Warga Binaan Sosial yang ada pada Panti Sosial Sejahtera berjumlah 60 jiwa dengan perincian sebagai berikut : - Laki- laki
: 34 jiwa
- Perempuan
: 26 jiwa
dengan klasifikasi yang terdiri dari : - Dewasa laki-laki
: 14 jiwa
Universitas Sumatera Utara
- Dewasa perempuan
: 11 jiwa
- Anak laki-laki
: 20 jiwa
- Anak perempuan
: 15 jiwa
3. Warga hasil razia dari di bulan Januari 2008 sebanyak 109 jiwa yang terdiri dari ; - Laki – laki
: 99 jiwa
- Perempuan
: 10 jiwa
Warga hasil razia tersebut sebagian telah dijemput oleh pihak keluarga dan ada juga yang telah dikembalikan ke masyarakat setelah mendapat bimbingan. Eks Gelandangan dan Pengemis yang menjadi warga binaan di UPTD balai Pungai Sejahtera Binjai akan diberikan tempat tinggal sehingga pihak panti dapat mengawasi kegiatan dan perkembangan warga binaan dari waktu ke waktu. Adapun fasilitas yang diberikan panti adalah : 1. Tempat tidur
: 1 unit
2. Lemari pakaian
: 1 unit
3. Tikar
: 1 unit
4.5 Fasilitas UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai * Ruang Kepala Panti Fasilitas yang terdapat di ruang Kepala Panti adalah sebagai berikut : 1. Telepon
: 1 unit
2. Lemari Arsip
: 1 unit
3. Meja
: 2 unit
Universitas Sumatera Utara
4. Sofa
: 1 unit
5. AC
: 1 unit
6. Televisi
: 1 unit
7. Kamar mandi
: 1 unit
* Ruang Pegawai Fasilitas yang terdapat di ruang pegawai adalah sebagai berikut : 1. Lemari
: 1 unit
2. Filing cabinet
: 1 unit
3. Kursi tamu
: 1 unit
4. Meja
: 4 unit
5. Kursi kayu
: 5 unit
6. Mesin ketik
: 1 unit
7. Komputer
: 1 unit
8. Kipas angin
: 1 unit
4.6 Prasarana/ Kegiatan Pelayanan Adapun prasarana atau proses pelayanan yang terdapat di UPTD Balai Pungai Sejahtera adalah sebagai berikut : Tahap Rehabilitasi yang terdiri dari : 1. Pendekatan awal dan penerimaan klien/ Warga Binaan Sosial Yaitu : Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pengakuan atau dukungan dari pihak terkait guna melaksanakan pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengungkapan dan penelaahan masalah ( Assesment ) Yaitu : upaya menelusuri, menggali masalah dan potensi serta menyusun. 3. Bimbingan fisik dan mental dan keterampilan Yaitu : bimbingan yang dilakukan secara integrative dan saling terkait antara bimbingan yang satu dengan yang lain. 4. Resosialisasi Yaitu : bimbingan kegiatan diarahkan pada : -
bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat
-
praktek belajar sesuai dengan keterampilan
-
penyiapan tempat penyaluran kerja atau usaha
5. Penyaluran Yaitu : kegiatan ini bertujuan untuk menempatkan warga pada lapangan kerja atau sektor usaha yang sesuai dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki. 6. Bimbingan Lanjut Yaitu : kegiatan yang dilakukan untuk memantau perkembangan bekas warga
Binaan
guna
memantapkan
atau
meningkatkan
serta
mengembangkan kemandiriannya. 7. Evaluasi Yaitu : kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan apakah pelayanan berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan apakah seluruh proses pelayanan berjalan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
8. Terminasi Yaitu : pengakhiran pelayan untuk memastikan hasil evaluasi terhadap warga apakah telah dapat menjalani fungsi sosialnya secara wajar.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA
Pada bab ini akan dibahas tentang analisa data, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Menganalisa data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokkan data menjadi suatu bagian-bagian tertentu menurut kelompok data jawaban responden. Analisa data yang dimaksud adalah suatu interpretasi langsung yang berdasarkan data dan informasi yang diperoleh di lapangan dengan tetap berpedoman pada tujuan penelitian. Pada bagian ini penulis mencoba menganalisa data-data yang telah diperoleh di lapangan, terutama yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diajukan kepada para responden yaitu warga binaan yang ada di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai yang diwakili oleh 47 KK.
5.1
Peranan UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai Dalam Meningkatkan
Fungsi Sosial Keluarga Warga Binaan. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan beberapa pihak yang terkait diantaranya dengan kepala seksi, pegawai panti, bapak/ibu asuh, wawancara dilakukan secara mendalam sehingga tujuan penelitian ini diperoleh secara akurat. Selain wawancara penulis juga melakukan studi lapangan serta observasi. Berdasarkan hasil tersebut penulis mendapatkan informasi tentang peranan yang diberikan panti kepada warga binaan didalam meningkatkan fungsi sosial keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses pelayanan diberikan panti terbagi dalam 7 bentuk pelayanan, yaitu: 1. Pembinaan Keagamaan 2. Bimbingan Sosial 3. Bimbingan Keterampilan 4. Pelayanan Konsultasi Pribadi 5. Pelayanan Kesehatan 6. Kerjasama dengan instansi terkait 7. Pelayanan Kebutuhan Dasar
5.1.1
Pembinaan Keagamaan Pembinaan keagaman yang diberikan memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesabaran dalam beribadah sesuai dengan agama yang dianut oleh warga binaan. Pembinaan keagamaan dilakukan melalui kegiatan-kegiatan agama yang rutin dilakukan oleh warga agar para warga menjadi orang-orang yang taat beribadah sehingga mental yang dimiliki terbentuk dengan baik. Didalam melakukan pembinaan keagamaan UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai telah melakukan pembentukan agenda kegiatan agama yang harus diikuti oleh semua warga: 1. Pada Hari Rabu diwajibkan kepada ibu-ibu warga binaan yang beragama Islam untuk mengikuti kegiatan pengajian atau perwiritan. 2. Pada Hari Jumat diwajibkan kepada seluruh warga mendengarkan ceramah agama. Dalam hal ini Penceramah agama adalah orang yang
Universitas Sumatera Utara
ahli dibidang agama, yakni Ustad yang diundang oleh panti untuk memberikan ceraah agama kepada warga binaan. 5.1.2
Bimbingan Sosial Kegiatan bimbingan social yang dilakukan oleh UPTD Balai Pungai
Sejahtera Binjai berupa pemberian bimbingan dan arahan dari kepala UPTD/Kepala Seksi secara bergantian kepada setiap apel pagi pada pukul 07.30 Wib. Semua warga wajib mengikuti kegiatan tersebut kecuali yang berhalangan atau sakit. Itupun dengan ijin Kepala Panti.
5.1.3
Bimbingan Keterampilan Bagi warga yang mempunyai bakat dalam bidang pertanian, mereka
mendapat bimbingan keterampilan dari instruktur yang cukup mahir dalam pertanian dan petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Langkat. Sebagai warga binaan social UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai para warga binaan di fasilitasi lahan pertanian yang diberikan melalui koperasi. Koperasi memberikan lahan pertanian kepada warga untuk diolah dengan perjanjian antara warga dengan pihak panti. Bagi warga yang baru diberikan lahan pertanian sekitar 4 rante dan bila selama pengawasan dilakukan warga mampu dan giat mengelola lahan maka akan diberikan tambahan lahan sekitar 2-4 hektar. Bila pertanian dikelola telah berhasil maka hasilnya akan dijual oleh warga sendiri dan pihak panti. Namun tidak semua hasil pertanian mereka diberikan langsung sebagian dari pendapatan akan ditabung atas nama mereka dengan tujuan agar warga memiliki modal bila mereka keluar dari panti dan dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki fungsi sosial yang baik dan mandiri.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4
Pelayanan Konsultasi Pribadi Untuk memudahkan pelayanan dan pembinaan dipanti telah dibentuk
pekerja social sebagai bapak/ibu asuh, yang terdiri dari pegawai yang ada. Setiap warga maupun keluarga dapat berkonsultasi langsung kepada bapak/ibu asuh mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi individu maupun kelompok termasuk juga masalah keterampilan dalam bidang pertanian, dll . 5.1.5 Pelayanan Kesehatan Untuk menuju keluarga yang sehat, UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai bekerjasama dengan Puskesmas Sambirejo dalam penanganan warga binaan yang sakit serta melakukan perawatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Binjai dengan membawa surat keterangan sakit dari panti. Bagi warga yang menderita sakit ringan dapat dilayani di Poliklinik Panti yang dibuka pada setiap senin-jumat dengan mendatangkan perawat.
5.1.6
Kerjasama dengan Instansi Terkait Panti mengadakan hubungan kerjasama dengan beberapa instansi agar
dapat membantu dalam pembinaan warga. Adapun hubungan yang dilakukan panti adalah: 1. Kerjasama dengan Badan Narkotika Kota Binjai dengan mengadakan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan HIV AIDS 2. Kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Langkat dalam pembinaan warga di bidang pertanian
Universitas Sumatera Utara
3. Kerjasama dengan Departemen Agama Kota Binjai dalam hal ini Kantor Urusan Agama Kecamatan Binjai Utara untuk memberikan ceramah agama kepada warga setiap jumat 4. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dalam menangani kesehatan warga 5. Kerjasama dengan Satpol PP Kota Medan dan Kota Binjai dalam melaksanakan razia Gelandang dan pengemis
5.1.7
Pelayanan Kebutuhan Dasar Panti memberikan makanan/minuman, pakaian serta perumahan yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga binaan agar dapat kembali menjalankan fungsi sosial keluarganya dengan semestinya.
5.2
Keberfungsian Sosial
5.2.1 Kemandirian Setelah menjalankan semua proses pembinaan di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai diharapkan warga binaan yang telah keluar mampu mandiri dan dapat menerapkan semua keterampilan yang telah diperoleh dan didapatkan selama proses pembinaan berlangsung. Modal awal yang diberikan oleh panti kepada warga yang telah keluar dapat dijadikan sebagai modal untuk menjalankan fungsi sosial keluarganya sebagai mana mestinya.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Kemampuan Bersosialisasi dalam Keluarga dan Masyrakat Dengan bimbingan yang telah diberikan panti UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai diharapkan prilaku warga dipanti mengalami perubahan kearah yang positif. Hal ini terbukti dengan mampunya warga binaan memberikan tanggapan pada saat musyawarah. Dari musyawarah tersebut dapat diketahui bahwa warga sudah memiliki rasa percaya diri. Dari hasil penelitian diketahui bahwa warga binaan merasa mampu untuk bergaul dan bersosialisasi kembali ketengah-tengah masyarakat untuk hidup secara mandiri setelah mendapatkan bimbingan pembinaan yang dilakukan panti selama ini kepada mereka. Berikut ini berdasarkan hasil kuesioner: Data Diri Responden I. Identitas Responden TABEL 2 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1
Laki-kaki
20
42,55
2
Perempuan
27
57,45
47
100,00
Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Melalui pembahasan pada bab sebelumnya bahwa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga dari setiap keluarga yang menjadi warga binaan di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai. Dalam hal ini tidak dibatasi perempuan atau laki-laki yang mengisi angket. Apabila suami tidak ada maka istrilah yang mengisi angket tersebut. Apabila dilihat langsung ke lapangan maka
Universitas Sumatera Utara
mayoritas dari warga binaan adalah perempuan. Maka dari itu penulis tidak membatasi hanya laki-laki sebagai kepala keluarga sajalah yang boleh mengisi angket tetapi wanita juga. Lebih banyak jumlah dari responden adalah perempuan yaitu sekitar 57,45% dan laki-laki 42,55%. Sebagian dari perempuan itu ada juga yang berstatus janda. Tidak semua reaksi dari calon responden tersebut ramah ada juga yang ketus dan tidak mau ditanya sehingga penulis harus melakukan pendekatan lebih dalam agar responden mau mengerti dan menyempatkan waktu untuk mengisi angket dan penulis mencoba berbaur dengan mereka dan memberikan penjelasan kepada mereka maksud dan tujuan dari penulis mengumpulkan data. Banyak diantara mereka yang mengira pendataan dilakukan oleh penulis bertujuan untuk memberikan bantuan dan ada juga yang mengira penulis adalah seorang wartawan yang akan mengekspose tentang panti sehingga mereka enggan untuk memberikan informasi karena takut kalau mereka muncul di koran dan dilihat oleh keluarga mereka di luar panti. Bahkan ada yang berkata jika mereka mengisi kuesioner apa yang akan penulis berikan sebagai imbalannya. Mereka mengira penulis akan memberikan uang atau sesuatu sebagai imbalannya. Tetapi setelah melalui pendekatan dan penjelasan yang diberikan oleh penulis maka mereka pun dapat mengerti dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh penulis.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 3 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN USIA No
Usia (tahun)
Frekuensi
Persentase
1
18 – 28
7
14,90
2
29 – 39
20
42,55
3
40 – 50
10
21,27
4
51 – 61
9
19,15
5
62 – 72
1
2,13
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga binaan yang ada di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai berusia antara 29 – 39 tahun yaitu sekitar 42,55% kemudian disusul warga binaan yang berusia antara 40 – 50 tahun. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa mereka yang ada dipanti tersebut masih produktif untuk bekerja secara layak tetapi karena minimnya keterampilan maka sangat sulit bagi mereka untuk mencari pekerjaan. Sementara yang paling sedikit adalah warga binaan yang berusia 62 – 72 tahun yaitu 1 orang sekitar 2,13 orang, hal ini disebabkan karena warga yang sudah berusia lanjut akan dipindahkan ke panti jompo yang lokasinya tidak jauh dari panti ini.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN AGAMA No
Agama
Frekuensi
Persentase
1
Islam
46
97,88
2
Kristen
1
2,12
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai adalah beragama Islam hal ini biasanya dipengaruhi oleh suku dan asal daerah warga binaan. Dimana sebagian besar warga binaan dipanti tersebut berasal dari suku Jawa. Seperti yang kita ketahui bahwa mayoritas suku Jawa adalah pemeluk agama Islam. Tetapi pada dasarnya UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai ini bukan berlandaskan ajaran agama namun panti ini menerima dan terbuka untuk semua masyarakat yang rentan untuk turun ke jalanan serta mereka yang telah menggelandang di jalanan untuk di bina dipanti ini sehingga setelah keluar dari panti mereka dapat bersosialisasi ketengah-tengah masyarakat secara wajar dan menjalankan fungsi sosialnya sebagaimana mestinya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 5 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN SUKU BANGSA No
Suku bangsa
Frekuensi
Persentase
1
Jawa
27
57,45
2
Batak toba
5
10,64
3
Batak mandailing
7
14,90
4
Batak dairi
1
2,12
5
Batak karo
1
2,12
6
Melayu
5
10,65
7
Nias
1
2,12
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Data ini juga menunjukkan bahwa UPTD ini tidak membeda-bedakan suku bangsa warga binaannya yang masuk ke panti ini. UPTD ini terbuka untuk semua etnis dan suku yang ada di Indonesia walaupun pada kenyataannya suku yang mendominasi adalah suku jawa yaitu 27 responden (57,45).
Universitas Sumatera Utara
TABEL 6 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN DAERAH ASAL No
Daerah
Frekuensi
Persentase
1
Binjai
7
14,89
2
Tanjung pura
8
17,02
3
Stabat
3
6,39
4
Aceh
1
2,12
5
Medan
10
21,28
6
Tapanuli selatan
5
10,65
7
Kisaran
5
10,65
8
Tapanuli tengah
3
6,39
9
Sidikalang
1
2,12
10
Siantar
2
4,25
11
Nias
1
2,12
12
Jawa tengah
1
2,12
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Data di atas menunjukkan bahwa warga binaan dipanti ini berasal dari berbagai daerah. Bahkan ada 1 resonden yang berasal dari luar pulau sumatera yakni berasal dari jawa tengah.ini juga berarti bahwa UPTD ini juga terbuka bagi semua masyarakat dan penduduk Indonesia tanpa membedakan asal daerahnya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 7 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR No
Tingkat pendidikan
Frekuensi
Persentase
1
SD
21
44,68
2
SMP
7
14,89
3
SMA
11
23,41
4
Tidak sekolah
8
17,02
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data dapat kita ketahui bahwa hampir semuawarga binaan dipanti ini pernah memperoleh pendidikan pormal. Hanya sebahagian dari warga binaan yang tidak pernah mengecam pendidikan yaitu sekitar 17,02%.ini menunjukkan bahwa UPTD ini dapat dengan mudah memberikan pelayanan. karena warganya lebih cepat untuk berinteraksi dan menerapkan hal-hal yang diberikan sehingga tujuan dari pelayanan dapat tercapai sebagaimana seharusnya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 8 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN TAHUN MASUK PANTI No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1
1993-1999
7
14,90
2
2003-2009
40
85,10
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa warga binaan yang dominan adalah yang masuk sekitar tahun 2000-an yakni 85,10 %. ini menunjukkan bahwa masih banyak warga binaan yang tinggal dipanti lebih lama dari yang di targetkan oleh panti yaitu 4 tahun. Karena warga merasa belum mampu untuk kembali ketengah-tengah masyarakat dan merasa tabungan yang terkumpul masih sedikit. Dengan jangka waktu tersebut peneliti dapat lebih menjadikan hal ini sebagai sumber utama khususnya mengenai peranan yang dilakukan UPTD dalam memberikan dan meningkatkan fungsi sosial warga binaanya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 9 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH ANAK No
Jumlah anak
Frekuensi
Persentase
1
1 orang
8
17,02
2
2 orang
17
36,17
3
3 orang
6
12,77
4
4 orang
6
12,77
5
5 orang
3
6,39
6
6 orang
1
2,12
7
7 orang
1
2,12
8
Tidak punya
5
10,64
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Data menunjukkan bahwa sebahagian besar warga binaan memiliki 2 orang anak 36,17 %. Berarti warga telah melaksanakan program pemerintah untuk memiliki 2 orang anak. Dalam tabel juga terdapat beberapa warga yang tidak mimiliki anak. Ini dikarenakan warga janda atau duda ada juga yang memiliki anak tetapi tidak tinggal dipanti karena telah menikah atau bekerja diluar sehingga tidak masuk dalam daftar tanggungan panti.
Universitas Sumatera Utara
II. Kehidupan Responden TABEL 10 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENYEBAB MENJADI GELANDANGAN DAN PENGEMIS No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Kesulitan ekonomi
25
53,20
2
Bencana alam
3
6,38
3
Sulit mencari
12
25,53
pekerjaan 4
Malas bekerja
-
-
5
Yang lainya
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Berdasarkan data dapat di ketahui bahwa penyebab warga menjadi gelandangan dan pengemis pada umumnya di karenakan oleh kesulitan ekonomi sekitar 53,20 %. Kesulitan ekonomi menyebabkan warga binaan untuk melakukan pekerjaan apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari termasuk menjadi gelandangan atau pengemis. Beberapa dari warga ada juga yang mengaku menjadi pengemis karena bencana alam yang terjadi beberapa waktu lalu yang menghilangkan semua harta benda milik mereka. Sehingga keadaan memaksa mengemis untuk mengharapkan belas kasihan dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 11 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN LAMA MENJADI GELANDANGAN DAN PENGEMIS No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Kurang dari 1 tahun
30
63,83
2
2 tahun
8
17,02
3
3 tahun
3
6,38
4
Lebih dari 3 tahun
6
12,77
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Data menunjukkan bahwa umumnya warga binaan di UPTD ini adalah orang-orang yang pernah menggepeng kurang dari 1 tahun 63,83 %. Pengalaman warga selama menggepeng sangat mempenggaruhi kepribadian mereka. Karena selama menggepeng mereka berprilaku sesuka hati dan selalu mengharapkan imbalan berupa uang tunai bila melakukan sesuatu. Sehingga prilaku tersebut masih terbawa-bawa setelah warga berada dipanti ini. Hal ini di perkuat dengan ungkapan salah seorang warga saat peneliti memintanya untuk mengisi angket yang di sediakan oleh peneliti ia berkata: Kalau di isi ada uangnya enggak?buat apa capek-capek kami ngisinya nantinya kalau uda jadi mana mungkin kau ingat lagi kami.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 12 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENYEBAB MASUK KE PANTI No
4
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Terjaring razia
7
14,90
2
Kemauan sendiri
30
63,83
3
Diserahkan oleh keluarga
5
10,635
Yang lainya
5
10,635
47
100,00
Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Mayoritas warga binaan yang ada dipanti ini masuk karena keinginan sendiri yaitu 63,83 %. Meskipun terdapat keragaman alasan diantara warga, warga masuk kepanti ini karena program yang di berikan panti yaitu program mentas dalam 2 tahun dimana dalam program ini lahan yang di berikan untuk bertani lebih luas dari warga yang tidak mengikuti program ini sehingga warga merasa akan cepat mampu untuk mandiri dan kembali kemasyarakat pada umumnya dengan hasil tabunganya selama 2 tahun tersebut. Hal ini merupakan nilai tambah bagi UPTD. Karena masyarakat memilih panti ini untuk membina dan mengembangkan potensi dirinya sehingga orangorang yang menggelandang dan mengemis dapat di tekan lagi jumlahnya. Data ini juga dapat memperkuat bahwa warga binaan ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik daripada menggepeng.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 13 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BERAPA LAMA TINGGAL DIPANTI No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Kurang dari 1 tahun
20
42,55
2
2 tahun
8
17,02
3
3 tahun
3
6,38
4
Lebih dari 3 tahun
16
34,05
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Berdasarkan data diketahui bahwa warga binaan pada umumnya masi baru tinggal dipanti ini yaitu kurang dari 1 tahun 42,55%. Dan sebahagian besar datang atas kemauan sendiri karena merasa bila setelah menjalani semua program dan bimbingan yang diberikan oleh panti akan menjadi modal utama mereka untuk berusaha untuk menjalankan kehidupan mereka bila kembali ke masyarakat nantinya. Sedangkan warga yang berada dipanti ini lebih dari 3 tahun karena merasa belum mampu untuk bersosialisasi kembali bila akan keluar dari panti ini dan mereka tidak mempunyai keahlian lain sehingga khawatir akan menjadi gelandangan dan pengemis atau akan kembali terjaring oleh razia lagi.
Universitas Sumatera Utara
III. Peranan UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai A. Pembinaan Keagamaan TABEL 14 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH SELALU MENGIKUTI SETIAP KEGIATAN KEAGAMAAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Mengikuti
42
89,36
2
Kadang-kadang
5
10,64
3
Tidak mengikuti
-
-
47
100,00
Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Mayoritas warga binaan dipanti ini mengikuti semua kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh panti 89,36 % karena mereka merasa bahwa itu memang suatu keharusan yang akan menjadi bekal mereka selain program pertanian karena kegiatan itu merupakan pencerahan diri mereka sebab ada ceramah agama yang bisa membentuk mereka agar lebih dekat dengan tuhan dan menjadi diri yang lebih baik lagi nantinya Adapun warga yang mengikuti kegiatan keagamaan itu kadang-kadang biasanya karena sakit dan sudah minta ijin dahulu sebelumnya dan adapula karena ke gereja sedangkan letak gereja itu jauh. Pembinaan mental dan spiritual selalu diterapkan panti untuk menciptakan pribadi manusia yang beragama dan taat pada perintah tuhan yang maha esa.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 15 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN SIAPAKAH YANG MENJADI PEMBIMBING KEAGAMAAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Didatangkan dari luar
30
63,83
panti 2
Pegawai panti
10
21,27
3
Yang lainnya
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Jawaban warga berdasarkan data menunjukkan bahwa yang menjadi pembimbing keagamaan di dalam panti ini adalah di datangkan dari luar panti yaitu 63,83 %. ini menunjukkan bahwa panti memiliki kerjasama yang baik degan lembaga lain diluar panti ini. Adapun yang menjawab pegawai panti dan yang lainya karena bila penceramah yang di undang berhalangan untuk hadir atau memang sengaja untuk diganti agar tidak terjadi kebosanan bagi warga TABEL 16 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH KEGIATAN KEAGAMAAN MEMILIKI JADWAL YANG TETAP No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Ya, memiliki
40
85,10
2
Tidak memiliki
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Kuesioner, 2009 Sebahagian besar warga menyatakan bahwa kegiatan keagamaan tersebut memiliki jadwal yang tetap yaitu 85,10 %. Karena kegiatan itu di laksanakan memang selalu hari rabu pagi bila di rubah itupun biasanya karena pembimbing berhalangn untuk hadir dan pegawai ada kegiatan lain yang penting. TABEL 17 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH PELAKSANAAN KEGIATAN KEAGAMAAN SESUAI DENGAN JADWAL No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Ya, sesuai
40
85,10
2
Tidak sesuai
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Tidak beda dengan data sebelumnya warga juga menjawab mayoritas kegiatan keagamaan tersebut di laksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati sebelumnya yaitu 85,10 %. Sisanya yang menjawab tidak sesuai dengan jadwal 14.90 %, kegiatan tidak sesuai dengan jadwal sangat jarang terjadi karena semua aturan yang ada dipanti ini dilaksanakan memang dengan apa yang sudah di tentukan dan di sepakati bersama kemungkinan tidak sesuai biasanya dikarenakan oleh situasi atau kondisi yang memang mengharuskan kegiatan itu tidak dapat berlangsung seperti pembimbing yang sakit dan tidak ada pengganti.
Universitas Sumatera Utara
B. Bimbingan Sosial TABEL 18 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH SELALU MENGIKUTI KEGIATAN APEL PAGI No
Kategori
Frekuensi
Persentase
40
85,10
1
Ya, mengikuti
2
Kadang-kadang
-
-
3
Tidak mengikuti
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga panti mengikuti kegiatan apel pagi 85,10 % karena mereka merasa itu adalah keharusan dan kewajiban sebagai warga karena di kegiatan tersebut warga mendapatkan pengarahan dari pimpinan UPTD ataupun dari kepala seksi secara bergantian. Yang berguna bagi mereka sebagai pedoman bila kelak kembali ke tengah-tengah masyarakat. Adapun yang tidak mengikuti kegiatan apel pagi karena sakit dan adapula yang harus mengerjakan pekerjaannya seperti yang berternak, karena ia setiap pagi harus mencari makanan untuk ternaknya sehingga tidak sempat itupun sudah mendapat persetujuan dari pihak panti.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 19 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH DIPANTI ADA KEGIATAN KURPEI No
Kategori
1
Ya, ada
2
Tidak ada Jumlah
Frekuensi
Persentase
47
100
-
-
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari tabel dapat dilihat bahwa semua warga binaan di UPTD Balai Pungai Sejahtera ini menjawab dipanti ini ada kegiatan kurpei.kegiatan kurpei tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap paginya setelah selesai apel pagi dalam kegiatan kurpei tersebut warga sangat berperan. Guna dari kegiatan ini adalah untuk membentuk sikap disiplin warga dan rasa tanggung jawabnya terhadap panti terutama kebersihan panti ini. Karena kegiatan ini selalu di laksanakan tepat waktu dan memupuk rasa saling bergotong royong sesama warga binaan. Dari itu peneliti merasa panti ini adalah panti yang bersih dan asri karena semua warga dan pegawainya sama-sama menjaga kebersihan panti ini.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 20 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH SELALU IKUT DALAM KEGIATAN KURPEI No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Ya, selalu
37
78,73
2
Kadang-kadang
9
19,15
3
Tidak pernah
1
2,12
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data dapat di ketahui bahwa mayoritas warga binaan mengikuti kegiatan kurpei 78,73 %, karena mereka menganggap itu adalah suatu kewajiban mereka sebagai warga dipanti ini. Warga juga mengaku senang dengan adanya kegiatan ini karena mereka mengganggap dapat saling dekat satu dengan yang lainya, adapun yang mengaku jarang dan tidak pernah sama sekali karena alasan kesehatan dan mempunyai tugas lain yang di berikan panti yaitu seperti salah satu warga yang mempunyai kewajiban berternak dia harus mencari makanan ternaknya di mulai dari pagi hari sedangkan kegiatan kurpei juga dilaksanakan pagi hari sehingga di tidak dapat mengikuti kegiatan kurpei itu.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 21 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH ADA DIADAKAN KEGIATAN RONDA SETIAP MALAM No
Kategori
1
Ada
2
Tidak ada Jumlah
Frekuensi
Persentase
47
100
-
-
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Semua warga binaan di UPTD ini mengaku bahwa dipanti ini ada di laksanakan ronda malam setiap malamnya 100% ini di karenakan bila tidak dilaksanakan di khawatirkan akan terjadinya pencurian baik di warga maupun terhadap asset-aset panti ini. Karena itu warga dan pegawai sepakat bergantian untuk ronda setiap malamnya yang mana petugasnya sudah di tentukan sebanyak 5 orang petugas jaga yang mempunyai tanggung jawab memelihara keamanan panti ini. Di antara 5 orang tersebut sudah di tentukan siapa yang menjadi danru (komandan regu)yang mempunyai tugas memberikan laporan per 2 jam kepada security panti yaitu pak Amin. Yang ronda adalah setiap kepala keluarga yang berjenis kelamin laki-laki saja.
Universitas Sumatera Utara
C. Bimbingan Keterampilan TABEL 22 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KETERAPILAN YANG DIDAPATKAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Menjahit
-
-
2
Pertanian
45
95,74
3
Beternak
1
2,13
4
Lain-lain
1
2,13
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hampir semua responden memperoleh keterampilan pertanian 95,74 % karena pada umumnya program yang di terapkan dan sedang dijalankan oleh panti ini adalah pertanian walaupun ada seorang warga yang tidak mengikuti kegiatan pertanian ini di karenakan dia sudah memperoleh keterampilan berternak dan yang satu lagi mengaku belum dapat karena baru masuk sehingga lahan yang harus dikerjakanya belum ada dan menunggu sampai adanya lahan yang telah selesai dikerjakan oleh warga lainya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 23 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN SIAPAKAH YANG MEMILIH KETERAMPILAN YANG DIPEORLEH No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Memilih sendiri
15
31,92
2
Kepala seksi
17
36,17
3
Bapak/ibu asuh
5
10,68
4
Lain-lain
10
21,27
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Berdasarkan data dapat di ketahui bahwa warga memiliki berbagai macam jawaban atas pertanyaan peneliti mengenai siapa yang memilih dan menentukan keterampilan yang diperoleh sehingga dari hasil penelitian langsung kelapangan dan wawancara dengan warga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa keterampilan yang diperoleh warga berdasarkan program yang di berikan panti karena dipanti saat ini hanya ada keterampilan pertanian saja maka warga hanya menjalankan kegiatan itu saja dan di arah kan oleh para kepala seksi dan pegawai tentunya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 24 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH SARANA PRASARANA KETERAMPILAN SUDAH LENGKAP No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Lengkap
40
85,10
2
Tidak lengkap
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga menjawab bahwa sarana dan prasaran keterampilan dipanti ini sudah lengkap yaitu 85,10 %. Sisanya menyatakan tidak lengkap di karenakan mereka masih ada yang membeli sendiri pasilitas untuk kegiaan pertanian. Tetapi dari penelitian yang dilaksanakan peneliti merasa umumnya sudah terpenuhinya pasilitas itu tapi mungkin untuk alat-alat yang kecil memang harus disediakan sendiri oleh warga seperti koret dan parang untuk peralatan yang besar dan penting panti sudah menyediakanya.
Universitas Sumatera Utara
D. Pelayanan Konsultasi Pribadi TABEL 25 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN MASALAH APA YANG BIASA DIKONSULTASIKAN DENGAN BAPAK/IBU ASUH No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Masalah keluarga
15
31,92
2
Hubungan dengan WBS yang lain
3
6,38
3
Masalah pertanian/peternakan
20
42,55
4
Lain-lain
9
19,55
47
100,00
Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Dari data dapat di ketahui bahwa di UPTD balai pungai sejahtera ini menyediakan bapak/ibu asuh bagi para warganya yang di fungsikan untuk tempat berkonsultasi dan meminta saran dan pendapat dalam berbagai hal yang di hadapi warga. Biasanya Bapak/ Ibu asuh warga di tentukan oleh kepala seksi dan bertugas untuk mengawasi para anak asuhnya. Dan dari data tersebut juga dapat kita ketahui bahwa pada umumnya warga berkonsultasi mengenai masalah pertanian/perternakan 42,55%. Dan sebagian lagi warga mengaku jarang berkonsultasikan masalahnya ke Bapak / Ibu asuh karena merasa kurang dekat.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 26 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH PELAYANAN KONSULTASI PRIADI BERMANFAAT No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Bermanfaat
40
85,10
2
Tidak bermanfaat
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data dapat di ketahui bahwa mayoritas warga mengaku bahwa pelayanan konsoltasi pribadi bermanfaat 85,10 %. Karena warga merasa bila berkonsultasi ia mengaku lebih lega dan warga yang menjawab tidak bermanfaat karena dia mengaku tidak dekat dengan Bapak /Ibu asuhnya dan bila berkonsultasi mereka ragu akan tidak dianggap (di cuekkin) dan bahkan akan dimarahi.
TABEL 27 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH DENGAN BERKONSULTASI MASALAH DAPAT TERATASI No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Dapat
40
85,10
2
Tidak dapat
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009
Universitas Sumatera Utara
Dari data dapat di ketahui bahwa mayoritas warga merasa dengan berkonsultasi masalah yang di hadapinya dapat teratasi 85,10 %. Mereka mengaku bahwa semua masukan dan bimbingan yang diberikan oleh Bapak/ Ibu asuh membantu dalam penyelesaian masalah mereka. Yang menjawab tidak dapat teratasi karena warga takut akan di marahi dan sebahagian lagi belum pernah mencoba berkonsultasi karena ia merasa masalahnya masih dapat diatasinya sendiri tanpa harus berkonsultasi dengan Bapak/ Ibu asuh.
E. Pelayanan Kesehatan TABEL 28 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA FREKUENSI MENDERITA SAKIT No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Sering sakit
10
21,27
2
Jarang sakit
37
78,73
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa umumnya warga binaan dipanti ini jarang mengalami sakit 78,73% . ini dikarenakan panti dan warga sama-sama menjaga kebersihan panti ini untuk mencegah timbulnya kumankuman penyakit dan dalam proses penelitian yang di lakukan umumnya penyakit yang di derita warga adalah penyakit yang ringan-ringan saja yang datang biasanya saat perubahan cuaca terjadi.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 29 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENYAKIT APA YANG SERING DIDERITA No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Batuk
10
21,27
2
Flu
20
42,56
3
Maag
10
21,27
4
Lain-lain
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data diatas dapat diketahui bahwa hampir semua jenis panyakit yang pernah diderita oleh warga adalah penyakit yang wajar dan bukanlah termasuk penyakit yang berat itu terlihat dari jawaban dan hasil wawancara peneliti secara langsung dengan warga mereka semua menyatakan tidak pernah menderita penyakit serius, kalau pun sakit paling karena faktor cuaca,dan mayoritas warga menyatakan saki flu adalah penyakit yang sering mereka alami 42,56 %.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 30 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA TINDAKAN PENGOBATAN YANG DIBERIKAN JIKA SEDANG SAKIT No
Kategori
1
Langsung/segera diobati
2
Lama diobati
3
Tergantung parah penyakit Jumlah
Frekuensi
Persentase
37
78,73
-
-
10
21,27
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga binaan menyatakan bahwa jika mereka menderita sakit tindakan yang pertama kali dilakukan adalah langsung diobati yaitu 78,73 %. Mereka menyatakan segera mengobati penyakit karena dipanti ini terdapat poliklinik yang buka 5 kali dalam seminggu sehingga mereka merasa tidak perlu menunggu lama-lama untuk mengobati penyakit yang dideritanya dan letak poliklinik panti yang mudah dijangkau. Sementara yang menjawab tergantung parahnya penyakit 21,27 % dikarenakan mereka mengganggap jika masih bisa beraktifitas maka dianggap biasa dan mereka merasa takut tergantung dengan obat-obatan.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 31 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KEMANAKAH BIASANYA BEROBAT JIKA SAKIT No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Poli klinik panti
32
68,10
2
Puskesmas
7
14,90
3
Rumah sakit umum
3
6,37
4
Lain-lain
5
10,63
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data pada umumnya warga mengatakan bahwa jika mereka mengalami sakit maka mereka akan berobat ke poliklinik panti yaitu 68,10 % dan pada dasarnya poliklinik dipanti ini memberikan pelayananya setiap waktu ini dapat dilihat bila ada warga yang memerlukan pengobatan maka perawat yang bertugas akan segera memberikan pengobatanya, poliklinik panti ini buka dari hari senin hingga jumat pada setiap jam kerja. Warga berobat kepoliklinik panti ini karena mereka mengganggap itulah yang pertama kali mereka lakukan sebelum melakukan pengobatan kerumah sakit atau tempat pengobatan lain diluar panti. Sementara beberapa warga mengucapkan mereka tidak berobat kepoliklinik yang disediakan panti bila penyakit yang dideritanya parah atau istrinya ada yang melahirkan yang tidak mungkin ditangani oleh perawat yang ada dipanti. Poliklinik juga memberikan bantuan berupa mengeluarkan surat rekomendasi
Universitas Sumatera Utara
kepada rumah sakit yang ditunjuk untuk menindak lanjuti penyakit yang dialami warga. TABEL 32 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN DARI MANAKAH BIAYA PENGOBATAN JIKA MENDERITA SAKIT No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Ditanggung sendiri
10
21,27
2
Ditanggung oleh panti
27
57,46
10
21,27
47
100,00
Lain-lain 3 Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas jawaban warga adalah yang menanggung pengobatan jika menderita sakit adalah panti karena umumnya mereka berobat dipoliklinik yang disediakan panti yang semua biayanya geratis 21,27%. Dan mereka juga menyatakan kalaupun berobat kerumah sakit mereka menggunakan kartu askeskin yang diberikan kepada mereka. Dan semua warga binaan di UPTD ini sudah memiliki kartu askeskin tersebut. Dan dapat juga meminta surat rekomendasi dari panti untuk merujuk kerumah sakit lain dan warga mengatakan biayanya setengah akan ditanggung oleh panti.
Universitas Sumatera Utara
F. Kerja Sama Dengan Instansi Terkait TABEL 33 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH PELAYANAN YANG DIBERIKAN INSTANSI LAIN BERMANFAAT No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Bermanfaat
40
85,10
2
Tidak bermanfaat
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data dapat diketahui bahwa UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai ini melakukan kerja sama dengan instansi lain yang terkait khususnya dalam bidang pertanian. Karena panti ini mengundang instruktur pertanian yang akan memberikan arahan dan bimbingan kepada warga mengenaika cara bertani yang baik selai itu panti ini juga mempunyai instruktur pertanian sendiri yang handal yang hampir semua warga mengaku kagum padanya karena sangat bertanggung jawab pada profesinya dan betul-bnetul mengayomi warga dipanti ini. Dan dari data tersebut juga diketahu bahwa pelayanan yang di berikan oleh instansi terkait tersebut sangat bermanfaat 85,10 %. Warga mengatakan dengan adanya instruktur tersebut banyak pengetahuan yang dapat mereka ketahui lagi mengenai cara mengolah lahan pertanian mereka.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 34 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA PENYAMPAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN OLEH INSTRUKTUR YANG DATANG DARI LEMBAGA TERKAIT No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Jelas
40
85,10
2
Kurang jelas
7
14,90
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga mengatakan bahwa penyampaian materi yang di berikan oleh instruktur pertanian yang datang dari lembaga lain tersebut sangat jelas 85,10 % karena instruktur tersebut langsung melakukan prakteknya dilapangan dengan warga sehingga warga dapat mengetahui secara langsung mengenai bagaimana cara mananam yang baik dan jarak tanam antar bibitnya. Sedangkan warga yang mengatakan kurang jelas 14,90 % karena mereka belum melakukan pengolahan lahan karena masi menunggu lahan yang kosong sehingga mereka tidak tau bagaimana penyampaian materi yang diberikan oleh instruktur pertanian yang datang dari lembaga lain tersebut.
Universitas Sumatera Utara
G. Pelayanan Kebutuhan Dasar TABEL 35 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH PANTI MEMBERIKAN PAKAIAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Ya
43
91,49
2
Tidak
4
8,51
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data di ketahui bahwa mayoritas warga mengatakan panti memberikan pakaian kepada mereka 91,49 %. Adapun yang menyatakan tidak 8,51 % di karenakan mereka baru masuk dipanti ini sehingga belum memperoleh pakaian karena biasanya panti akan memberikan pakaian pada waktu menjelang hari besar kaagamaan ataupun bila ada sumbangan yang diberika oleh warga atau yayasan lain.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 36 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA KONDISI PAKAIAN YANG DITERIMA No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Masih layak pakai
43
91,49
2
Tidak layak pakai
4
8,51
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga mengatakan bahwa kondisi pakaian yang mereka terima adalah layak pakai 91,49 %. Karena pakaian yang diberikan oleh panti ini adalah pakaian baru. umumnya warga mengaku pakaian yang diterima bagus dan mereka mengaku bila tidak tinggal dipanti ini mungkin tadak dapat membeli pakaian sebagus itu.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 37 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN DARIMANA MENDAPAT PAKAIAN SELAIN DARI PANTI No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Beli sendiri
25
53,20
2
Sumbangan dari
10
21,27
7
14,90
Lain-lain
5
10,63
Jumlah
47
100,00
masyarakat 3
Pemberian dari keluarga
4
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data dapat diketahui bahwa warga memiliki pernyataan yang beraneka ragam mengenai cara lain mereka mendapat pakaian selain dari panti dan yang palin banyak mengatakan membeli sendiri pakaian mereka 53,20 % karena mereka mengaku saudara mereka jauh dan tidak mungkin untuk mengirimkan mereka pakaian, sedangkan yang mengatakan mendapat pakaian dari sumbangan dari masyarakat 21,27 % mengaku bila ada masyarakat atau yayasan lain diluar panti datang untuk memberikan sumbanganya berupa pakaian kepada mereka yang biasany datang dari yayasan tiong hoa.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 38 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BERAPA KALI DALAM SEHARI MEMPEROLEH JATAH MAKAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
1 kali
-
-
2
2 kali
4
8,51
3
3 kali
43
91,49
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data tersebut dapat diketahui adanya pemenuhan kebutuhan dasar yang di berikan oleh panti ini. Warga memberikan jawaban mengenai perolehan jatah makan adalah 3X dalam sehari 91,49 %. Para warga dipanti ini tidak diharuskan untuk makan di satu tempat khusus tetapi dapat menggambil jatah makanya di dapur yang disediakan oleh panti lalu membawanya kerumah masingmasing untuk di makan secara bersama-sama dengan anggota keluarganya yang lain. Panti ini memiliki tanggung jawab untuk memberikan makanan kepada warganya setiap hari, pengelolahan makan dilakukan oleh beberapa orang yang sudah ditentukan didapur umum yang ada. dipanti ini terdapat 2 buah dapur umum yang difungsikan untuk mengelola makan para warga binaanya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 39 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA POLA KONSUMSI TERHADAP IKAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Sering
40
85,10
2
Jarang
7
14,90
3
Tidak pernah
-
-
47
100,00
Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Mayoritas warga mengatakan bahwa pola konsumsi mereka terhadap ikan adalah sering 85,10 %. Karena dipanti ini menunya selalu berganti-ganti untuk menghindarkan kebosanan warganya terhadap menu yang itu-itu saja tapi mereka mengaku bahwa mengkonsumsi ikan segar termasuk sering yaitu 3X dalam seminggu yang di pariasikan dengan telur,tahu,tempe,dan ikan asin yang dirasa warga adalah wajar bila terlalu sering juga makan ikan warga mengaku akan bosan.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 40 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA POLA KONSUMSI TERHADAP DAGING No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Sering
30
63,83
2
Jarang
17
36,17
3
Tidak pernah
-
-
47
100,00
Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Dari data kita dapat mengetahua bahwa pola konsumsi warga terhadap daging mayoritas menjawab sering 63,83 % . warga juga mengaku bahwa mereka mengkonsumsi daging ayam satu minggu sekali setiap hari rabu dan mengkonsumsi daging lembu satu bulan sekali yaitu pada setiap tanggal 5 setiap bulannya. Dari data tersebut kita dapat mengetahui bahwa panti mampu untuk memberikan kebutuhan gizi yang layak kepada warganya sehingga warga binaanya terhindar dari kekuranggan gizi.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 41 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN POLA KONSUMSI TERHADAP SUSU No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Sering
5
10,64
2
Jarang
33
70,21
3
Tidak pernah
9
19,15
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga menjawab jarang mengkonsumsi susu 70,21 %, ini di karenakan sudah terhentinya pemberian susu kepada warga hal ini diakui oleh kepala seksi ibu Ita rohani karena berbagai alasan termasuk karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh panti. Dahulu panti memberikan susu kepada warga binaanya satu kali dalam seminggu. Sedangkan warga binaan yang menjawab tidak pernah memperoleh susu dari panti di karenakan mereka adalah warga yang baru beberapa bulan tinggal dipanti ini sehingga pada saat mereka masuk memang konsumsi susu sudah terhenti.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 42 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN POLA KONSUMSI TERHADAP BUAH-BUAHAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Sering
4
8,51
2
Jarang
5
10,64
3
Tidak pernah
38
80,85
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga mengatakan tidak pernah mengkonsumsi buah-buahan 80,85 %. Mereka beralasan karena panti tidak pernah memberikannya kalaupun di berikan itupun pada saat bulan puasa saja. Mereka mengatakan kalau ingin memakan buah biasanya mereka berusaha menyisihkan uang mereka untuk membeli sendiri buah-buahan ataupun menanam sendiri buah. Hal ini juga karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh panti ini TABEL 43 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN POLA KONSUMSI TERHADAP SAYUR No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Sering
47
100
2
Jarang
-
-
Universitas Sumatera Utara
3
Tidak pernah Jumlah
-
-
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data diketahui bahwa semua warga menyatakan pola konsumsi mereka terhadap sayuran adalah sering 100%, ini dikarenakan dipanti ini selalu disediakan sayuran sebagai lauk kepada warga binaanya. Dari hal ini juga dapat diketahu bahwa panti ini memiliki kesadaran dan kemampuan untuk memberikan asupan gizi yang baik kepada warga binaanya sehingga warga yang tinggal dip anti ini terhindar dari kekuranggan gizi.
TABEL 44 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH MERESA NYAMAN TINGGAL DITEMPAT YANG DISEDIAKAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Nyaman
36
76,60
2
Kurang nyaman
5
10,64
3
Tidak nyaman
6
12,76
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga binaan mengaku merasa nyaman ditempat yang disediakan oleh panti ini 76,60 %. Karena mereka merasa tempat ini lebih dari cukup bagi mereka dibandingkan sewaktu mereka masih menggelandang dahulu selain itu mereka juga beralasan karena rumahnya permanen sehingga membuat mereka merasa nyaman tinggal didalamnya. Sarana dan prasarana yang diberikan
Universitas Sumatera Utara
panti mereka anggap sangat cukup membuat mereka merasa nyaman juga. Sedangkan mereka yang menjawab tidak nyaman dan kurang nyaman karena mereka beralasan lebih suka tinggal dipemukiman masyarakat umum dan karena ketidak mampuanlah yang membuat mereka harus mau tinggal disini, selain itu ada juga yang beralasan karena tempat yang dihuninya terlalu sempit sehingga mereka merasa kurang leluasa dan merasa tidak nyaman tinggal dipanti ini. IV. Keberfungsian Sosial A. Kemandirian TABEL 45 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH MERASA SUDAH MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DENGAN PROGRAM YANG DIBERIKAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Ya, mampu
25
53,20
2
Tidak mampu
12
25,53
3
Ragu-ragu
10
21,27
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data tersebut kebanyakan warga binaan megaku mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan program yang telah diberikan panti kepada mareka 53,20 %. Walaupun demikian masih banyak diantara warga mengaku tidak mampu sama sekali atau ragu-ragu karena mereka merasa modal yang diberikan berupa keahlian dibidang pertanian belum cukup sebagai pegangan mereka jika harus kembali kemasyarakat laginantinya. apalagi untuk memenuhui
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan hidup selama tinggal dipanti ini sama sekali belum cukup karena warga mengatakan mereka juga harus membiayai sekolah anak mereka yang bersekolah diluar panti ini. B. Kemampuan Bersosialisai Didalam Keluarga dan Masyarakat TABEL 46 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA HUBUNGAN DENGAN PEGAWAI No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Akrab
39
82,98
2
Kurang akrab
8
17,02
3
Tidak akrab
-
-
47
100,00
Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Mayoritas warga mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang akrab dengan pegawai dipanti ini 82,98%, sedangkan yang mengatakan kurang akrab karena mereka mengaku tidak mau dianggap cari muka oleh warga yang lainnya dan mengaku bergaul dengan pegawai secara sewajarnya saja dan tidak mau yang begitu berlebihan kalau tidak ada masalah atau persoalan yang harus dibicarakan dengan pegawai. dari data tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa pegawai dan warga sama-sama saling menjaga hubungan baik sehingga peneliti merasa sudah terciptanya suasana yang haronis didalam UPTD ini.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 47 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA HUBUNGAN ANTAR WARGA BINAAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Akrab
40
85,10
2
Kurang akrab
7
14,90
3
Tidak akrab
-
-
47
100,00
Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Mayoritas warga binaan dipanti ini mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang akrab antar sesama warga 85,10 %. Hal ini karena mereka merasa bahwa mereka merasa senasip. dan dipanti ini mereka adalah saudara karena mereka tidak memiliki saudara lain dan saudara yang mereka punya berada jauh dari mereka. Sementara warga yng menjawab kurang akrab dikarenakan menurut mereka bahwa selama tinggal dipanti ini mereka memiliki pekerjaan sendirisendiri sehingga mereka merasa tidak mempunyai waktu yang banyak untuk saling bercengkramah dengan warga yng lainya..
Universitas Sumatera Utara
TABEL 48 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PERNAHKAH MELAKUKAN KESALAHAN SELAMA TINGGAL DI PANTI No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Pernah
17
36,17
2
Tidak pernah
30
63,83
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa warga mayoritas tidak pernah melakukan kesalahan selama tinggal dipanti ini 63,83 %. Karena mereka menggaku peraturan dipanti ini cukup tegas sehingga warga merasa takut jika melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuman dari pegawai di panti ini. Sementara yang mengaku pernah melakukan kesalahan merasa karena ketidak sengajaan mereka saja dan kurang disiplinnya.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 49 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KESALAHAN APA YANG DILAKUKAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Mencuri
-
-
2
Lari dari panti
2
11,77
3
Melawan pegawai
5
29,41
4
Berkekelahi dengan
5
29,41
Lain-lain
5
29,41
Jumlah
17
100,00
sesama warga binaan 5
Sumber: Kuesioner, 2009 Dari tabel sebelumnya dapat diketahui bahwa warga yang pernah melakukan kesalahan hanya sekitar 36,17 % saja sementara lainnya mengaku belum pernah melakukan kesalahan selama tinggal dipanti ini.dan yang pernah melakukukan kesalahan tersebut umumnya karena masalah-masalah yang tidak begitu berat kalaupun ada yang berat hanya ada satu warga dia mengaku anaknya melakukan kesalahan yaitu mencuri di lingkungan panti dan yang lainya berupa
Universitas Sumatera Utara
kesalahan berupa kelalaian menjalankan tugas yang diberikan oleh panti ini kepadannya. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa warga binaan dipanti ini merupakan orang-orang yang sebenarnya memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan yang mereka tinggali. Selain itu biasanya yang sering melakukan kesalahan adalah kaum pria. TABEL 50 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN HUKUMAN APA YANG DIBERIKAN JIKA BERBUAT SALAH No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Tidak diberi makan
9
52,94
2
Dikurung di ZAL
2
11,76
3
Lain-lain
6
35,30
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 berbagai bentuk hukuman yang diberikan panti kepada warganya yang melakukan kesalahan adalah bertujuan untuk meningkatkan disiplin dan rasa tanggung jawab serta untuk merubah prlilaku warga yang daulu suka bertindak sesuka hatinya. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bentuk hukuman yang di berikan panti kepada warganya yang melakukan kesalahan yang diakui warga yaitu tidak diberi makan 52,94 %. Dalam hal ini panti menghukum dengan tidak diberi makan selama satu harian atau di potongnya jatah makannya sebelum hukuman tersebut di berikan biasanya warga yang melakukan pelanggaran tersebut diberikan peringatan terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 51 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JIKA BAPAK/IBU PUNYA MASALAH APAKAH WARGA YANG LAIN MAU MEMBANTU No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Mau
35
74,47
2
Tidak mau
12
25,53
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Mayoritas warga mengatakan bahwa mereka mau saling membantu jika warga yang lain mempunyai masalah 74,47 %. Karena mereka mengatakan bahwa suatu saat pasti juga mereka akan punya masalah dan siapa yang mau membantu kalau tidak sesama mereka sendiri juga. Sementara yang mengungkapkan tidak mau membantu karena dia menganggap kebanyakan warga dipanti ini memiliki sipat egoisme yang tidak peduli kepada orang lain dan bersikap acuh takacuh.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 52 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGAIMANA PARTISIPASI BAPAK/IBU JIKA SEDANG DIADAKAN MUSYAWARAH No 1
Kategori Hanya duduk dan
Frekuensi
Persentase
17
36,17
27
57,45
3
6,38
-
-
47
100,00
diam saja 2
Mendengarkan dan menyimak musyawarah tersebut
3
Memberikan tanggapan
4
Lain-lain Jumlah Sumber: Kuesioner, 2009
Data tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui sedikit mengenai perkembanggan warga binaan dipanti ini Karena prilaku warga dapat dicerminkan dari tindakan yang mereka lakukan selama kegiatan musyawarah berlangsung. Dari data tersebut juga dapat diketahui bahwa banyak diantara warga yang sudah mampu untuk melakukan interaksi dengan berbagai hal dengan menyimak dan mendengarkan dengan benar hasil musyawarah 57,45 %, walaupun yang memberikan tanggapa hanya sebahagian kecil saja 6,38 %. Dengan demikian prilaku warga dipanti ini sebagai hasil pembinaan yang dilakukan oleh UPTD ini dapat dikatakan mengalami perubahan kearah yang
Universitas Sumatera Utara
positif. Hal ini terbukti dari adanya responden yang mampu memberikan tanggapan pada saat musyawarah karena tanggapan yang datang dari warga ini timbul karena mereka sudah memiliki rasa percaya diri.
TABEL 53 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN APAKAH NANTINYA BAPAK/IBU MAMPU BERGAUL DAN BERSOSIALISASI KEMBALI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT SETELAH MENJALANI PROSES PEMBINAAN No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Mampu
35
74,47
2
Tidak mampu
7
14,90
3
Ragu-ragu
5
10,63
Jumlah
47
100,00
Sumber: Kuesioner, 2009 Berdasarkan data tersebut dapat diketahui hasil dari pembinaan yang dilakukan oleh panti terhadap warga binaanya. Mayoritas warga mengatakan bahwa mereka merasa mampu untuk bergaul dan bersosialisasi kembali ketengah-tengah masyarakat 74,47% untuk hidup secara mandiri. Keyakinan yang timbul dari warga ini karena pembinaan yang dilakukan panti selama ini kepada mereka.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Setelah mengadakan penelitian di UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai, maka peneliti mengambil kesimpulan : 1) Peranan
yang
merehabilitasi
dilakukan warga
UPTD
binaan
Balai
adalah
Pungai
penerapan
Sejahtera
dalam
program-program
pelayanan yang meliputi bimbingan agama, bimbingan sosial, bimbingan keterampilan,
pelayanan
konsultasi
pribadi,
pelayanan
kesehatan,
kerjasama dengan instansi terkait, dan pelayanan kebutuhan dasar. 2) Di dalam bimbingan agama, panti membentuk beberapa kegiatan berupa pengajian/perwiritan, pelajaran mengaji, pengadaan ceramah agama dan lain-lain. 3) Panti berusaha untuk memberi fasilitas yang baik dalam kegiatan agama dengan mengundang ustad untuk memberi ceramah agama kepada WBS. 4) Panti mengadakan kegiatan apel dan kurpe setiap hari dan diikuti oleh penyuluhan yang diberikan oleh kepala panti dan kepala seksi secara bergantian. 5) Pelayanan ketrampilan yang diberikan panti kepada warga binaan meliputi pelayanan ketrampilan bertani. Ketrampilan bertani yang diberikan panti merupakan bekal bagi warga binaan yang dapat dijadikan warga sebagai keahlian bahkan pekerjaan yang bisa menghasilkan pendapatan. 6) UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai memberikan lahan pertanian kepada warga binaan untuk diolah warga yang dibimbing oleh instruktur yang sudah berpengalaman di bidangnya. 7) Panti menyediakan fasilitas keterampilan berupa alat-alat pertanian yang dibutuhkan oleh warga dalam mengolah lahan pertanian. 8) Dalam pemasaran hasil pertanian yang dikelola warga binaan, panti dan instruktur pertanian memiliki peran selain warga itu sendiri yang lebih dominan dalam pemasaran hasil pertanian mereka. 9) Fasilitas yang disediakan panti dalam merehabilitasi wrga binaan adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Poliklinik, memberikan pelayanan kesehatan kepada warga binaan yang membuka prakteknya setiap hari senin sampai jumat dengan mengundang Perawat yang memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. b. Panti menyediakan makanan sehari-hari bagi warga binaan selama masa rehabilitasi. Panti memberikan jatah makan 3 kali sehari kepada warga. 10) Bagi warga binaan yang melakukan pelangaran peraturan tentunya memperoleh hukuman yang telah ditetapkan oleh panti. Adapun bentuk hukuman yang diberikan bagi pelanggar peraturan di panti adalah dengan tidak diberikannya jatah makan selama 1 hari, dikurung di ZAL, dan akan dinasehati kepala panti. 11) Peranan yang dilakukan UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai dalam meningkatkan fungsi sosial keluarga warga binaan dapat dikatakan efektif. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa warga binaan yang sudah dikeluarkan oleh panti, warga binaan yang dikembalikan ke masyarakat merupakan orang-orang yang telah menunjukkan sikap yang baik selama rehabilitasi, orang-orang tersebut terlihat rajin dalam bekerja, memiliki sejumlah tabungan untuk modal awal kembali ke tengah-tengah masyarakat, giat dalam beribadah, dan berkelakuan baik sehingga diperkirakan mampu hidup secara mandiri di tengah masyarakat setelah keluar dari panti.
6.2 Saran Selama masa penelitian berlangsung Peneliti melihat beberapa masalah yang perlu dibenahi oleh panti. Adapun saran yang ingin disampaikan dan dianggap penting demi kemajuan panti adalah: 1) Sebaiknya pelayanan konsultasi pribadi kepada warga binaan diperbaiki mengingat masih ada warga yang takut berkonsultasi bahkan tidak pernah menjumpai bapak/ibu asuhnya karena takut dimarahin atau dicuekin.
Universitas Sumatera Utara
2) Meningkatkan hubungan kerja sama dengan beberapa pihak termasuk dengan instansi yang memiliki kebutuhan akan hasil pertanian agar warga binaan tidak mengalami kendala dalam memasarkan hasil pertanian mereka. 3) Menambah program bimbingan keterampilan agar warga binaan mampu menguasai beberapa keterampilan selain bertani. Selain dari pada itu, panti sebaiknya memperhatikan potensi atau bakat yang dimiliki oleh warga agar pembinaan kepada warga dapat berjalan efektif. 4) Memperhatikan kendala-kendala yang dihadapi oleh warga binaan selama masa rehabilitasi serta meningkatkan pengawasan terhadap mereka. 5) Sebaiknya panti lebih meningkatkan fungsi prepentif dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain yang bergerak dalam penangulangan gelandangan dan pengemis dengan melakukan penyuluhan pada daerah-daerah yang dianggap berpotensi untuk meningkatkan jumlah gelandangan dan pengemis. Hal ini bertujuan sebagai pencegahan pembuncitan jumlah gelandangan dan pengemis. 6) Panti harus lebih tegas didalam memberlakukan masa pelayanan yang diberikan kepada warga binaan mengingat masih banyak warga binaan yang tinggal di panti melebihi target yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara