BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di SMA Batik 1 Surakarta, berlokasi di Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada semester genap kelas X IPS 2 SMA Batik Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 mulai Oktober 2015 sampai bulan Mei 2016 yang dilakukan secara bertahap dengan perincian sebagai berikut: a. Tahap persiapan: Melakukan pra tindakan 2 kali yang dilakukan pada bulan Oktober 2015 sebagai observasi awal dengan cara diskusi dengan guru dan observasi langsung pada siswa kelas X IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta. Masalah yang telah teridentifikasi dan sudah dirancang tindakan untuk mengatasinya dilakukan pengajuan judul kepada pembimbing. Judul yang telah disetujuai pembiming kemudian disusun kedalam proposal penelitian. Proposal yang telah disetujui selanjutnya peneliti melaksanakan seminar proposal. Proposal yang telah diseminarkan digunakan untuk syarat pembuatan perijinan dengan
lembaga
terkait.
Kemudian
menyiapkan
perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian. b. Tahap pelaksanaan: pengolahan data awal, kroscek perencanaan tindakan siklus 1, pelaksanaan siklus 1 sebanyak 3 kali pertemuan dimana 2 kali pertemuan untuk penerapan siklus dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar kemudian dilakukan pengamatan tindakan, refleksi (menentukan tindak lanjut), perencanaan tindakan siklus 2, pelaksanaan siklus 2 yang sama seperti siklus 1 yaitu 3 kali pertemuan untuk penerapan siklus dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar kemudian dilakukan pengamatan tindakan, refleksi. c. Tahap penyelesaian: Data yang telah di dapat dari penelitian dari pelaksanaan 2 siklus tersebut kemudian dilaksanakan analisis data dan
37
38
kemudian setelah mengetahui hasil dari analisis data maka dilanjutkan pada penulisan laporan hasil penelitian tindakan kelas. Tabel waktu penelitian dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Penelitian
Tahun 2015/2016 Okt
Nov Des
Jan
Feb
Mar Apr
1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru Sosiologi b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrument penelitian (lembar observasi) e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan 2. Pelaksanaan tindakan a. Siklus 1 - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi a. Siklus 2 - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi 3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data dari hasil semua tindakan b. Menyusun laporan/ skripsi c. Ujian dan Revisi d. Penggandaan dan pengumpulan laporan Tabel 3.1 Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
Mei
39
B. Pendekatan Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Pada bab sebelumnya sudah dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu, penelitian tindakan yang dilakukan di dunia pendidikan yang bersifat praktis, reflektif, kolaboratif dan partisipatif, dilaksanakan di dalam kelas dan dalam proses belajar mengajar dengan tujuan untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran di kelas tersebut dan/atau untuk meningkatkan mutu dan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas. Penelitian dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan guru sosiologi di SMA Batik 1 Surakarta, dengan tujuan untuk turut berkontribusi dalam memberikan solusi dalam pemecahan masalah di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Dengan PTK, diharapkan mampu menjembatani guru dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi ketika berhadapan dengan peserta didik yang mengalami masalah misalnya, kurang maksimalnya hasil belajar. Melalui media belajar yang diterapkan diharapkan mampu untuk membuka
wawasan
guru
untuk
berinovasi
dengan
berbagai
model
pembelajaran yang ada, khususnya Penggunaan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video Prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan terbagi ke dalam bentuk siklus-siklus. Siklus-siklus tersebut terdiri dari kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Desain penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
40
Permasalahan Awal
Perencanaan SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
Pelaksanaan SIKLUS II Pengamatan Hasil Belajar Meningkat Gambar 3.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas
Keterangan: 1. Perencanaan Perencanaan tindakan merupakan bagian tersusun secara sistematis di mana di dalamnya terdapat kegiatan mempertimbangkan peristiwa-peristiwa tak terduga, sehingga dapat mengurangi atau mengeliminasi resiko yang ada. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini, guru melaksanakan desain Penerapan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video, yang telah direncanakan bersama peneliti. Dalam usaha kearah perbaikan suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan. 3. Pengamatan/ Observasi Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung, sebagai upaya dalam mengamati pelaksanaan tindakan. Jika PTK dilakukan secara kolaboratif, maka pengamatan harus dilakukan oleh kolaborator, bukan guru
41
yang sedang melakukan tindakan. Merujuk pada pendapat di atas bahwa observasi dilakukan peneliti memang bersamaan dengan proses tindakan berlangsung. Dalam observasi inilah peneliti mulai menjaring data sambil mendokumentasikannya. 4. Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi sangat penting dalam PTK, di mana dengan refleksi dapat mengetahui mana yang perlu diperbaiki, mana yang tidak dan dapat pula mengetahui bagian mana yang telah mencapai target.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada siswa kelas X IPS 2 SMA Batik Surakarta semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yang melibatkankan 48 peserta didik yang merupakan salah satu kelas di SMA favorit dengan ketersediaan berbagai fasilitas, tapi pemanfaatannya masih kurang. Sebagaimana kelas X yang baru mengenal sosiologi maka tingkat minat mempelajari masih rendah dan dengan keterbatasan lainnya yang masih bisa disempurnakan.
D. Data dan Sumber Data Data dan sumber data penelitian diperoleh melalui informan, peristiwa, dokumen atau arsip. 1. Sumber informan berasal dari: a. Peserta didik, putra dan putri kelas X IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. b. Guru mata pelajaran sosiologi kelas X IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yaitu Dra. Sri Muldyahatmi, M.Si yang terlibat dalam kolaborasi.
42
2. Sumber data peristiwa diperoleh melalui: a. Data dalam penelitian tindakan kelas ini sehubungan dengan data secara kuantitatif, baik menyangkut aktivitas, kognitif, dan pskikomotorik siswa, kinerja guru dalam pembelajaran, maupun ketercapaian media pembelajaran audio visual. b. Data kualitatif yang berupa hasil observasi peserta didik tentang proses dan hasil pengamatan dalam lembar observasi pada tiap siklus dan hasil tes disetiap akhir siklus untuk menentukan presentase hasil belajar peserta didik, hasil wawancara, serta hasil dokumentasi kegiatan (foto kegiatan pembelajaran) 3. Sumber data arsip atau dokumen diperoleh dari: a. Daftar nama peserta didik kelas X IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. b. Daftar nilai peserta didik pratindakan atau sebelum diterapkannya pembelajaran menggunakan tindakan pada siklus 1 dan 2. c. Daftar nilai peserta didik setelah menjalani proses pembelajaran pada setiap siklus penelitian. d. Silabus, RPP, buku referensi mengajar, dan hasil lembar kerja siswa dalam hal ini pesera didik X IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi Teknik observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang situasi belajarmengajar yaitu sikap (aktvitas) peserta didik, kinerja guru, dan ketercapaian penerapan media pembelajaran audio visual bentuk video pada saat tindakan
43
untuk mengetahui keberhasilan media, instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan lembar observasi. 2. Teknik Tes dan Evaluasi Teknik tes digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar kognitif, peserta didik kelas X IPS 2 SMA 1 Batik Surakarta yaitu tes disetiap akhir siklus. Instrumen yang digunakan berupa instrument tertulis (terlampir). 3. Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh dokumen sekolah yang meliputi tentang nama peserta didik, jumlah peserta didik, daftar nilai, dan lain-lain. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut : a. Soal tes Tes adalah latihan yang digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan kognitif siswa terhadap materi b. Lembar penilaian observasi Lembar observasi digunakan untuk menungkapkan aspek afektif siswa dan psikomotorik selama proses pembelajaran berlangsung c. Foto dan video kegiatan pembelajaran. d. Lembar hasil kerja siswa 4. Teknik Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dan gambaran tentang kesan sikap, minat siswa tentang pembelajaran. Wawancara yang dilakukan disini merupakan wawancara terstruktur dengan narasumber dari Guru pengajar. Wawancara ini dilakukan untuk menunjang data primer dan juga digunakan untuk bahan refleksi tindakan yang dilakukan. Wawancara ini dilakukan pada pra tindakan kemudian dilanjutkan pada setiap akhir penerapan siklus tentunya setelah evaluasi hasil belajar dilakukan. Instrumen yang digunakan berupa panduan wawancara sehingga terdapat beberapa daftar
44
pertanyaan yang telah dibuat sebelum dilaksanakan wawancara dan nantinya akan dijawab oleh narasumber. F. Teknik Uji Validitas Data Agar suatu data dapat digunakan dengan baik pada penyusunan laporan penelitian ini maka suatu validitas data sangat penting untuk diperhatikan. Data yang valid melalui beberapa tahap yang sistematis. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kualitatif dilakukan secara deskriptif melalui empat tahap, yaitu: 1. Pengelompokan data Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan untuk memudahkan analisis. Kelompok tersebut adalah observasi aktivitas siswa pada proses pembelajaran, wawancara, dan dokumen siswa. 2. Validitas data Untuk memperoleh data yang valid digunakan teknik triangulasi dan saturasi, yaitu: a. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Dalam hal ini memperoleh informasi dengan mengobservasi siswa, dan memeriksa hasil kerja siswa b. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh informasi tentang pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa, mengadakan wawancara dengan guru dan melihat hasil observasi. c. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul, baik tentang kejanggalan, keaslian, maupun kelengkapannya.
45
3. Interpretasi Data Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini diinterpretasikan berdasarkan teori-teori yang ada. 4. Tindakan Hasil interpretasi data digunakan sebagai landasan dalam menyusun rencana tindakan yang lebih baik, untuk diimplementasikan dalam pembelajaran selanjutnya. Analisis data yang tergolong kuantitatif dilakukan secara deskriptif yakni dengan menghitung klasikal dan ketuntasan individual.
G. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan adalah teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Hasil Belajar Kognitif Analisis data dengan menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar secara individu dan klasikal. a. Menghitung rumus rata-rata, mengunakan rumus (Suharsimi, Arikunto, 1998 :37) :
Keterangan: X = rata-rata nilai ∑ = jumlah seluruh nilai N = Jumlah siswa b. Menghitung ketuntasan belajar secara 1) Ketuntasan belajar individual
46
Menghitung jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu siswa yang mendapat nilai = ≥75 karena itu merupakan KKM sosiologi di SMA Batik 1 Surakarta.
2) Ketuntasan Belajar Klasikal Untuk mengetahui prosentase ketuntasan belajar secara klasikal dapat dihitung menggunakan rumus (Suharsimi Arikunto, 1998:37) :
Kriteria ketuntasan belajar siswa: ≥ 80% : ketuntasan belajar kategori tinggi. ≤ 80% : ketuntasan belajar kategori rendah.
2. Ranah Afektif Siswa Data tentang sikap afektif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran sosiologi dapat digunakan dengan rumus:
Keterangan: n = jumlah skor seluruh siswa N = jumlah skor maksimal Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan: 76%-100%= sangat baik 51%-75% = baik 26%-50% = kurang baik 0%-25%
=sangat kurang baik
47
3. Ranah psikomotorik Hasil belajar psikomotorik diperoleh dari lembar observasi psikomotorik siswa. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar psikomotorik peseta didik dalam pembelajaran sosiologi digunakan rumus:
Keterangan: n = skor yang diperoleh siswa N = jumlah seluruh skor maksimal Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan: 76%-100%= sangat baik 51%-75% = baik 26%-50% = kurang baik 0%-25%
=sangat kurang baik
H. Indikator Capaian Penelitian Dalam penelitian ini indikator keberhasilannya meliputi hasil belajar peserta didik. Hasil belajar yang dimaksud adalah aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Adapun indikator kinerja penilaian adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan hasil belajar di setiap siklusnya 2. Guru dapat meningkatkan kinerja dalam pengajaran 3. Ketuntasan hasil belajar peserta didik dapat tercapai jika peserta didik dapat mencapai ≥ 75% untuk ketuntasan KKM dan ≥ 75% untuk klasikal terhadap materi yang diajarkan dari semua ranah penilaian yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik.
48
I. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari empat tahap (Suharsimi Arikunto, 2007:17), di antaranya: (1) Tahap Perencanaan; (2) Tahap Pelaksanaan Tindakan; (3) Tahap Observasi dan Interpretasi; dan (4) Tahap Analisis dan Refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK), pada satu siklusnya terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Perencanaan dilakukan dengan menyusun langkah untuk pelaksanaan tindakan dengan acuan temuan masalah pada tahap awal observasi atau pra tindakan. Data awal digunakan sebagai landasan penyusunan perencanaan ditambah dengan gagasan dari peneliti terkait persiapan sebelum tindakan. Dalam perencanaan ini, peneliti mengembangkan rencana pembelajaran pada fokus bab 4 yaitu, Sosialisasi dalam pembentukan kepribadian, Lembar Kerja Kelompok, Lembar Observasi, dan Pedoman Wawancara di bawah bimbingan dosen. Pembuatan rencana pembelajaran dan Lembar Kerja Kelompok dikonsultasikan dengan guru sosiologi SMA Batik 1 Surakarta. Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Rancangan Siklus I a. Tahap Perencanaan. 1) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video dengan skenario pembelajaran sebagai berikut: a) Pertemuan 1 (1) Kegiatan Pendahuluan (2) Kegiatan Inti (3) Kegiatan Penutup b) Pertemuan 2 (1) Kegiatan Pendahuluan (2) Kegiatan Inti
49
(3) Kegiatan Penutup c) Pertemuan 3 (4) Kegiatan Pendahuluan (5) Kegiatan Inti (6) Kegiatan Penutup 2) Menyusun dan menyiapkan bentuk-bentuk keperluan di dalam pelaksanaan pembelajaran terkait materi ajar, soal-soal untuk test, dan perlengkapan yang diperlukan dalam penerapan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video. 3) Menyiapkan pedoman wawancara untuk guru dan siswa. 4) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan. Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan. c. Tahap Observasi dan Interpretasi. Pada tahap ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan aktivitas penggunaan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video pada proses pembelajaran sosiologi untuk memperoleh data tentang kekurangan dan kemajuan pelaksanaan tindakan siklus pertama. d. Tahap Analisis dan Refleksi. Pada tahap ini dilakukan dengan menganalisis hasil observasi bersama guru sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu untuk diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang sudah memenuhi target. 2. Rancangan Siklus II Kegiatan pada siklus kedua ini dimaksudkan untuk memperbaiki segala kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya. Jadi, pada rancangan siklus yang kedua ini dilakukan berdasarkan hasil dari refleksi dari siklus yang pertama terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video. Untuk
50
prosedur pada siklus kedua sama dengan siklus pertama yaitu, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Berikut rincian dari kegiatan siklus kedua, antara lain sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan. 1) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video dengan skenario pembelajaran sebagai berikut: a) Pertemuan 1 (1) Kegiatan Pendahuluan (2) Kegiatan Inti (3) Kegiatan Penutup b) Pertemuan 2 (1) Kegiatan Pendahuluan (2) Kegiatan Inti (3) Kegiatan Penutup c) Pertemuan 3 (1) Kegiatan Pendahuluan (2) Kegiatan Inti (3) Kegiatan Penutup 2) Menyusun dan menyiapkan bentuk-bentuk keperluan di dalam pelaksanaan pembelajaran terkait materi ajar, soal-soal untuk test, dan perlengkapan yang diperlukan dalam penggunaan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video serta perbaikannya dari siklus pertama. 3) Pendokumentasian. 4) Membuat dan menyusun lembar observasi. 5) Menyiapkan pedoman wawancara untuk guru dan siswa. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan. Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan.
51
c. Tahap Observasi dan Interpretasi. Pada tahap ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan aktivitas penggunaan media pembelajaran Audio Visual bentuk Video pada proses pembelajaran sosiologi untuk memperoleh data tentang kekurangan dan kemajuan pelaksanaan tindakan siklus kedua. d. Tahap Analisis dan Refleksi. Pada tahap ini dilakukan dengan menganalisis hasil observasi bersama guru sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu untuk diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang sudah memenuhi target.