BAB III METODE PENELITIAN
A. Model PTK Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kemmis dan Mc. Taggart. Menurut pendapat peneliti, model ini cukup sederhana sehingga mudah dipahami. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah K, 1998: 14) PTK digambarkan sebagai: Suatu proses yang dinamis karena ada empat aspek dalam penelitian ini yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakam momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Untuk lebih jelasnya, alur tahapan/ fase pada setiap siklus ditunjukkan pada gambar seperti ini.
Rencana
Refleksi 1 Siklus I Pembelajaran 1 dan Observasi 1 Perbaikan Rencana Refleksi 2 Siklus II Pembelajaran 2 dan Observasi 2 Dihentikan apabila target tercapai
Gambar 3.1 Alur Siklus PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart
19
Pada gambar tersebut terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat diartikan sebagai dua siklus. Tetapi dalam pelaksanaannya jumlah siklus tergantung pada permasalahan yang perlu dipecahkan. Apabila permasalahan telah terpecahkan dalam dua siklus, maka dengan sendirinya penelitian telah selesai. Tetapi penelitian bisa dilakukan dalam beberapa siklus apabila permasalahan belum terselesaikan dan hasil belajar siswa belum optimal sesuai dengan harapan peneliti. Dilihat dari karakteristiknya, PTK merupakan suatu tindakan yang situasional, yaitu berkaitan dengan mendiagnosa (mendata) masalah dalam konteks tertentu, diangkat dari praktek pembelajaran yang benar-benar dirasakan oleh guru atau siswa, kemudian diupayakan menyelesaikannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara merefleksi diri. Setelah dilakukan refleksi, biasanya muncul permasalahan baru yang perlu mendapat perhatian sehingga dilakukan perencanaan ulang dan refleksi ulang sampai permasalahan dapat teratasi. Penelitian ini bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti (guru kelas) dan observer. B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan PTK ini, peneliti mengadakan penelitian di SD Negeri 3 Jangraga yang berlokasi di Dusun/ Desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Adapun alasannya karena peneliti merupakan guru sekaligus wali kelas IV di SD tersebut, sehingga lebih paham terhadap situasi lingkungan dan objek yang diteliti. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV SD Negeri 3 Jangraga dan guru. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 14 orang, terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
20
C. Prosedur Penelitian 1. Orientasi dan Identifikasi Masalah Tahap orientasi dan identifikasi masalah dilakukan khususnya untuk memperoleh
gambaran
permasalahan
yang
terjadi
dalam
kegiatan
pembelajaran. Hasil orientasi dan identifikasi masalah dijadikan sebagai dasar perencanaan tindakan penelitian dan disusun berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap pembelajaran di kelas yang dideskripsikan sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah dengan berfokus pada program dan perencanaan pembelajaran matematika penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. b. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah dengan berfokus pada pelaksanaan pembelajaran matematika penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. c. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa selama ini pada pembelajaran matematika penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. 2. Perencanaan Tindakan penelitian a. Direncanakan jumlah siklus tindakan dan waktu penelitian. b. Perencanaan pembelajaran yang meliputi pemilihan bahan ajar dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). c. Menyusun instrumen pengumpulan data penelitian, yang meliputi: 1) Lembar
observasi
penilaian
perencanaan
pembelajaran
tentang
penjumlahan bilangan bulat. 2) Lembar observasi penilaian penampilan mengajar tentang penjumlahan bilangan bulat. 3) Lembar
penilaian
aktivitas
belajar
individual
siswa
tentang
penjumlahan bilangan bulat. 4) Lembar penilaian evaluasi akhir siswa tentang penjumlahan bilangan bulat.
21
3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan RPP yang dirumuskan. Pada awal tindakan, dilaksanakan observasi ketika pembelajaran sedang berlangsung, hal ini untuk memperoleh data tentang perencanaan pembelajaran dan proses pelaksanaannya yang mencakup kinerja guru dan siswa. Kemudian dilaksanakan refleksi untuk menganalisis data hasil observasi pada setiap tindakan. Hasil refleksi digunakan untuk menjawab hipotesis tindakan, rumusan masalah dan acuan melaksanakan tindakan berikutnya. Jika siklus pertama belum tercapai tujuan, maka diadakan perbaikan pada siklus ke-2. Jika siklus ke-2 belum juga mencapai hasil yang diharapkan maka dilaksanakan siklus yang ke-3, begitu seterusnya sampai didapat hasil yang diinginkan. Setelah semua siklus dilaksanakan dan hasil yang diinginkan sudah tercapai, maka disimpulkan semua hasil penelitian. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Input Variabel input dalam penelitian ini yaitu kemampuan awal guru dan siswa dalam pembelajaran matematika tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga sebelum dilaksanakannya penelitian. 2. Variabel Proses Variabel proses penelitian yaitu penggunaan stik berwarna dalam pembelajaran matematika penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Sub variabel meliputi kemampuan guru membuat rencana pembelajaran dan mengelola pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa selama melaksanakan proses pembelajaran dan hasil evaluasi akhir siswa. 3. Variabel Hasil Variabel hasil dalam penelitian ini yaitu peningkatan kemampuan guru dan siswa pada pembelajaran penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Sub variabel meliputi peningkatan kemampuan guru dalam membuat rencana pembelajaran dan mengelola proses pelaksanaan
22
pembelajaran, dan aktivitas siswa selama melaksanakan proses pembelajaran dan hasil evaluasi akhir siswa. Variabel tersebut diukur dengan instrument observasi yang dinilai oleh teman sejawat sebagai peneliti mitra/ observer dan hasil evaluasi siswa yang dinilai oleh guru. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Guna memperoleh data yang diharapkan agar sesuai dengan tujuan penelitian maka peneliti melakukan pengumpulan data melalui kegiatan: 1. Tes “Teknik tes adalah pelaksanaan penilaian dengan menyajikan serangkaian pertanyaan, yang harus dijawab dengan benar oleh testi” (Wahyudin, et al., 2006: 38). Pelaksanaan teknik tes dapat dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan dan tes tindakan. Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa berkenaan dengan hasil belajar operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan bentuk tes isian. Pelaksanaan tes untuk memperoleh data penelitian dilakukan pada setiap siklus di akhir proses pembelajaran. 2. Observasi Selain menggunakan teknik tes dalam kegiatan pengumpulan data, peneliti juga menggunakan teknik observasi agar semua data yang diperlukan dalam penelitian dapat terpenuhi. “Observasi merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan melalui pengamatan/ mengamati perilaku siswa atau proses terjadinya suatu kegiatan, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan” (Wahyudin, et al., 2006: 51). Adapun lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian yaitu: a. Lembar observasi penilaian perencanaan pembelajaran, b. Lembar observasi penilaian kinerja guru, c. Lembar observasi penilaian aktivitas belajar siswa. Pelaksanaan kegiatan observasi dilakukan pada setiap siklus selama proses pembelajaran berlangsung.
23
F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh selama proses penelitian, selanjutnya akan dikelola menjadi data-data yang valid. Prosedur pengolahan dan analisis data dilaksanakan mengacu kepada pola pengolahan data David Hopkins (Laporan Penelitian Hibah Kompetitif Internal UPI, 2010: 25) yang dilakukan melalui tahapan seperti berikut ini. 1. Pengumpulan Data Data mentah yang dikumpulkan melalui tes dan observasi dirangkum dan dideskripsikan. Semua data dikategorisasikan, sehingga memberikan penjelasan dan makna terhadap hasil temuan penelitian. Data yang penting dipisahkan dari data yang tidak penting/ tidak diperlukan. 2. Validasi Data Berdasarkan pola pengolahan data David Hopkins (Laporan Penelitian Hibah Kompetitif Internal UPI, 2010: 25), data yang telah dikategorisasikan kemudian dikembangkan untuk divalidasi dengan cara berikut: a. Coding yaitu penandaan, penetapan atau pengelompokan jenis data dengan membubuhkan kode. b. Saturasi yaitu menetapkan batas optimal keberhasilan tindakan yang realistis dan pragmatis. c. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data dengan menggunakan sumber lain, yakni membandingkan kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan data yang diperoleh observer. Triangulasi dilakukan melalui kegiatan reflektif kolaboratif antara observer dan peneliti. 3. Interpretasi dan Tindak Lanjut Temuan-temuan selama pelaksanaan penelitian diinterpretasikan dengan merujuk kepada acuan teoritik, norma-norma praktis yang disepakati atau berdasarkan intuisi guru mengenai situasi pembelajaran yang ideal, kemudian ditindak lanjuti yang meliputi aksi dan rekomendasi, dan disimpulkan hasil dari seluruh penelitian yang telah dilaksanakan.
24
G. Kriteria Keberhasilan Penelitian dianggap berhasil jika data-data yang diperlukan sudah memenuhi harapan dan hasil belajar siswa telah meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Agar tindakan perbaikan dalam penelitian ini tepat sasaran, maka peneliti bersama mitra (observer) dan kepala sekolah dengan mengacu kepada KTSP (Kurikulum SD Negeri 3 Jangraga, 2013: 27) menetapkan kriteria keberhasilan sebagai berikut: a. Guru mengalami peningkatan kemampuan mengajarkan penjumlahan bilangan bulat, yang meliputi: a. Kemampuan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sekurang-kurangnya mencapai nilai 2,75 untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata ≥ 3,00. b. Kemampuan mengelola pembelajaran sekurang-kurangnya mencapai nilai 2,75 untuk setiap aspek penampilan mengajar dengan nilai ratarata ≥ 3,00. b. Siswa mengalami peningkatan kemampuan menjumlahkan bilangan bulat dengan nilai lebih besar dari KKM mata pelajaran matematika tahun pelajaran 2013/ 2014 (Kurikulum SD Negeri 3 Jangraga, 2011: 28) yang ditentukan yaitu 6,8. Adapun penilaiannya meliputi: a. Aktivitas belajar individual siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan mencapai nilai minimal ≥ 6,80 untuk setiap siswa dan nilai rata-rata setiap aspek penilaian minimal ≥ 6,80. b. Hasil evaluasi akhir siswa mencapai nilai minimal ≥ 6,80 untuk setiap siswa dan rata-rata nilai keseluruhan siswa minimal ≥ 6,80. H. Alur Pelaksanaan Tindakan Penelitian yang dilaksanakan bekaitan dengan hasil belajar siswa pada penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media stik berwarna di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 siklus, hal ini untuk memantapkan hasil penelitian supaya data-data yang diperoleh
25
lebih autentik dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun alur pelaksanaan tindakan penelitian yang akan dilaksanakan seperti pada bagan berikut. Orientasi dan Identifikasi Masalah 1. Program dan perencanaan pembelajaran matematika khususnya tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. 2. Pelaksanaan pembelajaran matematika tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. 3. Hasil belajar yang diperoleh siswa selama ini pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 3 Jangraga. Perencanaan Tindakan Penelitian 1. Direncanakan jumlah siklus tindakan dan waktu penelitian. 2. Perencanaan pembelajaran yang meliputi pemilihan bahan ajar dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3. Menyusun instrumen pengumpulan data penelitian, yang meliputi: a. Lembar observasi penilaian perencanaan pembelajaran tentang penjumlahan bilangan bulat. b. Lembar observasi penilaian penampilan mengajar tentang penjumlahan bilangan bulat. c. Lembar penilaian aktivitas belajar individual siswa tentang penjumlahan bilangan bulat. d. Lembar penilaian evaluasi akhir siswa tentang penjumlahan bilangan bulat. Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus 1 Perencanaan pembelajaran awal
Tindakan pembelajaran
Observasi dan pencatatan pembelajaran
Analisis dan refleksi tindakan pembelajaran
Siklus 2 Perencanaan perbaikan pembelajaran
Tindakan pembelajaran
Observasi dan pencatatan pembelajaran
Analisis dan refleksi tindakan pembelajaran
Refleksi dan Rekomendasi Keseluruhan Tindakan Penelitian
Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Tindakan
26