28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3. 1. 1 Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme pada kelas X
3. 1. 2 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada bulan Mei sampai Juni 2013
3.2 Populasi dan Sampel 3. 2. 1 Populasi Menurut Babbie (Sukardi 2003:53) Populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian. Jadi, populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, bintang, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir penelitian. Berdasarkan pendapat diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kelas X SMA Negeri 1 Bongomeme Tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 256 orang yang tersebar di delapan kelas.
28
29
Tabel 1. Daftar distribusi jumlah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bongomeme Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
X. a
15
16
31
X. b
15
18
33
X. c
14
18
32
X. d
15
16
31
X. e
16
16
32
X. f
16
17
33
X. g
13
17
30
X. h
16
18
34
Total
256
(Sumber: Buku Data Siswa Aktif SMA Negeri 1 Bongomeme T. A 2013) 3. 2. 2 Sampel Cara Menentukan Sampel Sugiyono ( 2011:81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun penagambilan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan cluster random sampling (penarikan sampel berkelompok). Nana Syaodih (2007:253) mengatakan bahwa untuk populasi target tertentu yang tidak memiliki strata dapat dilakukan pengambilan sampel acak dalam klaster atau “cluster random sampling”. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah kelas X yang terdiri dari 8 kelas yaitu kelas Xa, Xb, Xc, Xd, Xe, Xf, Xg, Xh. Dari delapan kelas ini terpilih dua kelas yang akan diambil data yang homogen Xd dan Xh.
30
Tabel. 2 Daftar distribusi jumlah sampelsiswa kelas X di SMA Negeri 1 Bongomeme Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Xd (eksperimen)
15
16
31
Xh (kontrol)
16
18
34
Total
65
3.3 Desain Penelitian Dalam penelitian ini membutuhkan dua kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menentukan kedua kelas ini, dilakukan dengan cara pengundian. Masing-masing kelas diberi nomor. Kemudian dimasukan kedalam gelas, dikocok dan dilakukan pengundian dengan mata tertutup. Nomor yang pertama keluar ditetapkan sebaagi kelas eksperimen dan nomor kedua yang keluar ditetapkan sebagai kelas kontrol. Sehingga didapatkan kelas Xd sebagai kelas eksperimen dan kelas Xh sebagai kelas kontrol. Dalam desain penelitian ini menggunakan posttest-only control design dengan satu macam perlakuan. Dalam desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas Xd dan kelas Xh yang masing-masing diplih secara random (R). Kelas Xd diberi perlakuan (X) dan kelas Xh, tidak. Kelas Xd yang diberi perlakuan disebut kelas eksperimen dan kelas Xh yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Setelah pembelajaran selesai, maka kedua kelas yang terdesain dalam penelitian ini dibagikan angket posttes sebagai acuan untuk mengetahui perbangingan minat siswa pada masing-masing kelas.
31
R R
X
O2 O4
Gambar 9. Desain Penelitian (Sugiyono, 2011:76) Dengan: R : Simbol yang terdesain dalam penelitian X: perlakuan (pembelajaran kooperatif tipe TGT) : posttest untuk kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan : posttest untuk kelas kontrol
3.4 Variabel Penelitian Menurut Kerlinger (1973) Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang dipelajari (Sugiyono 2011:38). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu: variabel independen (x) dan variabel dependen (y)
3. 4. 1Variabel Independen (X) Variabel independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2011:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
32
3. 4. 2 Variabel Dependen (Y) Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2011:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat belajar siswa.
3. 4. 3 Definisi Operasional Variabel Respon definisi operasional yaitu skor minat siswa yang akan dicapai pada angket mengukur minat belajar siswa.
3. 4. 4 Definisi Konstitutif Variabel Respon Definisi konstitutif dari minat belajar sebagaivariabel respon adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang meliputi perhatian, rasa tertarik, kemauan, rasa senang dan aktivitas. Untuk lebih memahami indikator di atas maka dijabarkan sebagai berikut: a. Perhatian, yaitu perhatian siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran fisika. b. Rasa senang, yaitu perasaan senang terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran fisika. c. Partisipasi, yaitu keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang berkaitan kegiatan pembelajaran yang diminatinya.
33
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket. Angket adalah teknik pngumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011:225). 3. 5. 1 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang digunakan dengan maksud untuk mengukur sejauh mana minat belajar siswa dalam mata pelajaran fisika. Angket tersebut menanyakan kepada siswa tentang besarnya keinginan atau minat belajar mereka terhadap mata pelajaran fisika, Mengingat mata pelajaran fisika dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dan rumit oleh para siswa. Dalam perencanaan penelitian item-item pertanyaan atau pernyataan pada umumnya telah dikelompokkan menurut variabelyang hendak menjadi perhatian peneliti (Sukardi, 2003:146). Adapun indikator angket yang digunakanuntuk mengukur minat belajar siswa adalah perhatian, partisipasi dan rasa senang. Pernyataan yang akan diguanakan berjumlah 30 butir pertanyaan yang dibagi atas tiga indikator. Indikator pertama menyatakan tentang perhatian siswa terhadap mata pelajaran fisika yang berjumlah 10 item, indikator kedua menyatakan tentang partisipasi siswa dalam mata pelajaran fisika yang berjumlah 10 item, indikator ketiga menyakan tetang rasa senang siswa pada mata pelajaran fisika yang berjumlah 10 item.
34
Tabel 3. kisi-kisi angket minat belajar No
Indikator
1
Perhatian terhadap
Butir pernyataan
belajar fisika 2
3
Negatif
1, 15, 16, 23, 29
8, 13, 17, 20, 30
10
4, 6, 18, 24, 28
10
2, 3, 7, 9, 22, 25
5, 10, 19, 21
10
17
13
30
Partisipasi dalam belajar
11, 12,
fisika
14, 26, 27,
Persaan senang dalam belajar fisika Jumlah
Jumlah
Positif
3. 5. 2 Uji Validitas dan Reabilitas Angket Uji Validitas Angket Sebelum dilakukan pengujian analisis data dari angket yang akan disebarkan kepada siswa, maka langkah pertama yang ditempuh oleh peneliti adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap angket. Validitas angket didasarkan pada skor tiap item yang dikorelasikan dengan skor total. Untuk mencari nilainya kita dapat menggunakan rumus korelasi product moment dibawah ini. rxy
N XY (Y )(Y ) [ N X 2 (X 2 )][NY 2 (Y 2 )
(Sugiyono, 2011:183) Dengan:
r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N= Jumlah responden
35
X= Skor item Y= Skor total Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 3, diperoleh hasil uji validitas tes dengan menggunakan taraf nyata α = 0. 05 dan N = 60 serta dengan kriteria interval kepercayaan 95% maka harga rdaftar= r (a) (n) = r (0. 05) (60) = 0. 254. Sementara itu, nilai rhitung hasil pengujian validitas angket dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai rhitung hasil pengujian validitas angket Item soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nilai rhitung 0. 321 0. 334 0. 404 0. 262 0. 425 0. 328 0. 551 0. 486 0. 420 0. 272 0. 291 0. 386 0. 257 0. 283 0. 262 0. 425 0. 304 0. 252 0. 261 0. 356 0. 383 0. 264 0. 357 0. 407
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
36
Nilai rhitung hasil pengujian validitas angket (sambungan) 25 26 27 28 29 30
0. 465 0. 572 0. 255 0. 478 0. 416 0. 316
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dengan membandingkan harga rdaftardengan harga rhitunguntuk setiap item soal, diperoleh bahwa rdaftar
37
3.6 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2011:244) Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Analisa data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam penelitian. Dalam analisa data akan menentukan hasil yang dapat menjawab dengan pasti atas permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian.
3. 6. 1 Pengujian Normalitas Data Kenormalan data merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam analisis statistik. Pengujian normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengguji normalitas data digunakan Statistika Uji Chi-Kuadrat dapat dilihat pada persamaan berikut: x 2
fo f h 2 fh
(Sugiyono, 2011:172) Dimana:
x
2
= Harga Chi-kuadrat yang dicari
f o = Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data (frekuensi observasi atau
frekuensi sesuai dengan keadaan)
f h =Frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori.
38
3. 6. 2 Pengujian Homogenitas Data Pengujian homogenitas data bertujuan untuk menyelidiki kehomogenan sampel penelitian yang diambil dari populasi. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan statistik uji Bartlett dengan rumus sebagai berikut:
x 2 ln10 B ni 1log Si2
(Sudjana, 2002 : 263)
Ket: ni : ukuran sampel si2 : varians i
: menyatakan kelas
Cara pengujian homogenitas data pada penelitian ini didasarkan pada hipotesis berikut: H0 : data berasal dari populasi yang homogen H1 : data berasal dari populasi yang tidak homogen Kriteria pengujian: Tolak H0 jika 2hitung ≥ 2tabel pada taraf signifikansi yang dipilih dengan derajat bebas (db) = k-1 (k = banyak kelompok sampel), pada keadaan lain terima H0 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 2hitung = 0,277 dan nilai yang ditunjukan oleh tabel distribusi 2(1-α) (k-1) adalah 2tabel = 3,841. Hal ini menunjukan bahwa 2hitung = 0,277 ≤ 2tabel 3,841, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis H0 dapat diterima dan H1 ditolak, maka disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang homogen.
39
3.7 Pengujian hipotesis Setelah pengujian homogenitas data dilakukan maka hasil pengujian dari normalitas data tersebut digunakan untuk menentukan pemilihan statistik uji yang digunakan pada pengujian hipotesis penelitian. Jika kedua simpangan baku kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama maka untuk pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t dengan rumus sebagai berikut:
x1 x2
t
s
gab
(Sudjana, 2002 : 239)
1 1 n1 n2
Keterangan : t
= Nilai hitung untuk uji t = Nilai rata-rata kelas eksperimen = Nilai rata-rata kelas kontrol = Jumlah responden kelas eksperimen = Jumlah responden kelas kontrol
S
= Simpangan baku
Hipotesis statistik untuk kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : H0: µ1=µ2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. H1: µ1 ≠ µ2: Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
40
TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi. Kriteria pengujian untuk hipotesis adalah terima H0 jika: t1 – ½ < t < -½, dimana t1 -½ didapat dari daftar distribusi t dengan taraf kebebasan dk = (n1+n2-2) dan peluang (t1 -½). Untuk harga t lainnya H0 ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh nilai thitung = 8,342 dan ttabel = 1,980 untuk dk = (n1 + n2-2) = 63 dan taraf nyata α = 0,05. Apabila thitung > ttabel dengan kata lain thitung berada di luar penerimaan hipotesis H0 (H0 ditolak) yang berarti menerima hipotesis alternatif (H1 diterima) maka terdapat perbedaan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal minat belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung metode diskusi.