50
BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian yang akan dilakukan, terlebih dulu harus ditentukan metode yang akan digunakan sehingga tujuan dari penelitian tersebut dapat dicapai. Metode sangat berhubungan dengan prosedur, alat dan desain penelitian yang memudahkan dalam melakukan penelitian. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada program pendampingan anak yang berkonflik dengan hukum di Jl. Jakarta No. 29 Kebon Waru Bandung RUTAN (Rumah Tahanan) Kelas I Bandung. Pendampingan ini diselenggarakan oleh LSM Kalyanamandira yang berada di Jl. Kliningan 3 No 9B 2. Subjek penelitian Penelitian yang akan dilakukan harus memiliki populasi dan sampel. Populasi dan sampel adalah hal terpenting ketika seorang peneliti akan mengadakan penelitian karena populasi dan sampel merupakan objek atau subjek yang nanti dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian Menurut Arikunto (2006:145) menjelaskan bahwa: Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita berbicara tentang subjek penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat perhatianatau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini, responden adalah orang yang dimintai memberikan keterangan suatu fakta atau pendapat. Responden penelitian adalah orang yang dapat merespon, memberikan informasi tentang data penelitian. Sedangkan sumber data adalah benda, hal atau orang dan tempat dimana peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data. Subjek penelitian diambil dengan maksud dan tujuan untuk dapat meneliti lebih jauh sehingga Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
peneliti dapat memperoleh informasi dalam melakukan penelitian evaluatif program pedampingan pada anak konflik hukum di Rutan kebon waru, bandung. Sebagai sumber informasi yaitu koordinator tim pendamping dan salah satu anggota tim pendamping yang dapat memberikan informasi atau data tentang dirinya serta bagaimana pengalamannya yang berkaitan dengan pelakasanaan pendampingan di Rutan kebon waru Bandung, yang meliputi penyediaan sumber pendukung, implementasi, dan hasil dari pelaksanaan pendampingan di Rutan kebon waru , bandung. Maka yang menjadi subjek penelitiannya terdiri dari 22 anak konflik hukum, koordinator tim pendamping, 1 orang tim pendamping (fasilitator), dan 1 orang praktisi dari LAHA (lembaga advokasi hak anak)
yang
ikut
berpartisipasi
dalam
pelaksanaan
program
pendampingan. B. Desain Penelitian Desain
penelitian
merupakan
rancangan
yang
dibuat
guna
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang terjadi saat ini, dan ciri dari desain penelitian yaitu mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual, dilakukan secara survey, bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail, mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek yang sedang berlangsung, mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan 1. Menentukan fokus penelitian Fokus
pada
penelitian
ini
adalah
mengevaluasi
program
pendampingan terhadap anak konflik hukum. Fokus ini di tentukan berdasarkan permasalahan yang dialami oleh anak konflik hukum selama berada di rutan Kebon Waru dimana peneliti sebelumnya melakukan penelitian mengenai proses pelaksanaan pendampingan terhadap anak konflik hukum, untuk itu fokus penelitian selanjutnya adalah
mengevaluasi
program
pendampingan
setelah
penulis
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
melakukan observasi di tempat pelaksanaan program pendampingan, penulis juga mendapat informasi ternyata ada anak yang sudah lebih dari dua kali keluar-masuk Rutan Kebon Waru, informasi tersebut yang menguatkan penulis untuk melakukan penelitian evaluatif program pendampingan terhadap anak konflik hukum di Rumah Tahanan Kebon Waru Bandung yang diselenggarakan oleh LSM Kalyanamandira 2. Menentukan teori yang digunakan Teori yang digunakan oleh penulis yaitu konsep penelitian evaluatif, konsep program, konsep pendampingan, konsep anak konflik hukum, dan konsep pendidikan luar sekolah 3. Menentukan sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah 22 orang anak konflik hukum,
koordinator
pendampingan,
1
orang
fasilitator/tim
pendamping, dan 1 orang praktisi dari LAHA (Lembaga Advokasi Hak Anak) 4. Menentukan instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data Instrumen yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian evaluatif program pendampingan terhadap anak konflik hukum yaitu wawancara yang digunakan untuk mewawancarai koordinator tim pendamping, fasilitator/pendamping, dan praktisi dari LAHA. Teknik wawancara digunakan karena dirasa cocok untuk mengetahui penyediaan sumber pendukung dan implementasi dari program pendampingan. Selain itu, untuk mengetahui perkembangan peningkatan kemampuan keterampilan warga belajar sebelum dan setelah mengikuti program pendampingan (pengolahan limbah plastik) digunakan format Pre test dan post test serta lembar observasi. 5. Rencana analisis data Setelah penulis memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian mengenai penelitian evaluatif program pendampingan
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
terhadap anak konflik hukum, kemudian data tersebut akan disajikan dan dianalisis pada BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 6. Rencana mencapai tingkat kepercayaan dan kebenaran penelitian Agar data yang
diperoleh peneliti pada penelitian mengenai
penelitian evaluatif program pendampingan terhadap anak konflik hukum valid dengan permasalahan yanng akan diteliti, maka dilakukan pengumpulan data melalui beberapa narasumber seperti yang telah ditentukan di sumber data 7. Mempersiapkan laporan penulisan dan penyelesaian penelitian Laporan yang dikerjakan peneliti dari hasil penelitian di lapangan mengenai penelitian evaluatif program pendampingan terhadap anak konflik hukum di Rumah Tahanan Kebon Waru Bandung sesuai dengan teori-teori yang telah dikemukakan pada BAB II C. Metode penelitian Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari metode dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Surakhman (1994: 139) menjelaskan bahwa metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis atau penelitian dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian evaluasi dengan menggunakan metode studi kasus (case studies). Studi kasus bertujuan untuk; (1) menghasilkan deskripsi detail dari suatu fenomena; (2) mengembangkan penjelasan-penjelasan yang dapat diberikan dari studi kasus itu; dan (3) mengevaluasi fenomena-fenomena (D. Gall & P. Gall, 2003:439). Studi kasus sering digunakan untuk menyelidiki unit sosial Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
yang kecil seperti keluarga, klub sekolah dan kelompok remaja atau “gang” (Jacobs, Razavieh, 1999:416-417). Sedangkan Robert Stake mengemukakan, bahwa sebagai suatu bentuk penelitian, studi kasus diartikan dengan perhatian dalam kasus perorangan bukan dengan metode dari inquari yang digunakan (D. Gall & P. Gall, 2003:435). Beberapa referensi menunjukkan bahwa studi kasus merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Metode
yang
digunakan
oleh
peneliti
dalam
melakukan
penelitiannya adalah metode penelitian kualitatif dengan penguatan prosentase. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodelogi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting) peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif disini lebih dispesifikasi lagi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu lebih
menjelaskan,
menggambarkan
melalui
pendeskripsian,
pengembangan secara sistematis, faktual, dan akurat. Hal ini peneliti ingin memperoleh gambaran secara mendalam tentang pelaksanaan pendampingan (penyediaan sumber pendukung, implementasi dan hasil) di Rutan Kebon Waru Bandung. Sebagaimana salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi sehingga sulit untuk dipahami secara memuaskan. D. Definisi Operasional Dalam pemahaman yang tepat maka penelitian diperlukan definisi operasaional yang berisi mengenai judul serta fokus dari penelitian yang dilaksanakan
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
1. Studi Evaluasi Studi evaluasi difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari suatu kegiatan dalam satu unit. 2. Program Program dapat diartikan menjadi dua istilah yaitu program dalam arti khusus dan program dalam arti umum. Pengertian secara umum dapat diartikan bahwa program adalah sebuah bentuk rencana yang akan dilakukan. Program pendidikan luar sekolah dapat diartikan sebagai kegiatan yan disusun secara terencana dan memiliki tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan, pelaksana kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alat-alat, biaya, dan sumber-sumber pendukung lainnya. 3. Pendampingan Pendampingan bahwa yang didampingi adalah satu pihak yang memiliki kelemahan atau kekurangan sehingga perlu didampingi. Hal ini dapat dikatakan seperti menyertai dan menemani secara dekat, bersahabat dan bersaudara serta hidup bersama dalam suka dan duka, bahu membahu dalam menghadapi kehidupan untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan. 4. Anak Konflik Hukum Anak Konflik Hukum adalah anak yang disangka, di dakwa maupun dipidana dalam masalah hukum 5. Keterampilan Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Dalam penelitian ini keterampilan yang dimaksud adalah kemampuan dalam mempelajari sesuatu dengan baik.
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
6. Pengolahan Limbah Plastik Pengolahan limbah plastik berarti mengolah sampah berbahan dasar plastik yang tidak berguna lagi menjadi sesuatu yang bermanfaat 7. Rutan Rumah tahanan atau juga sering disebut Rutan adalah tempat Tempat tersangka/terdakwa ditahan sementara sebelum keluarnya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum E. Instrumen penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sitematis dan dipermudah olehnya. Dalam setiap penelitian, instrumen merupakan sesuatu yang mempunyai kedudukan sangat penting, karena instrumen akan menentukan kualitas data yang dikumpulkan. Semakin tinggi kualitas instrumen, semakin tinggi pula hasil evaluasinya (Arikunto dan Jabar, 2008:92). Dengan demikian kualitas suatu penelitian/evaluasi ditentukan oleh paling tidak empat kriteria berikut ini: 1. Sahih (valid), yaitu mengukur apa yang semestinya diukur (measure what it should measure). 2. Keterandalan (reliable), yaitu instrumen tersebut bisa digunakan kapanpun dengan hasil yang kurang lebih sama. 3. Practicable, yaitu instrumen tersebut mudah digunakan, mudah dimengerti, praktis, dan tidak rumit. 4. Ekonomis, yaitu instrumen tersebut tidak banyak membuang uang, waktu, dan tenaga dalam penyusunannya. Selanjutnya Nasution (1988) menyatakan: “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya adalah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya” F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang dapat membantu untuk memperoleh data dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui: 1. Observasi Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan
kegiatan
dengan
menggunakan
pancaindera,
bisa
penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab
pertanyaan
penelitian.
Bungin
(2007:
115-117)
mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok. Berikut penjelasannya: a. Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan. b. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. c. Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
Observasi
yang
dilakukan
oleh
peneliti
yaitu
observasi
partisipan/partisipasi, dimana peneliti ikut terlibat dalam pelaksanaan program pendampingan yang dilaksanakan di Rutan Kebon Waru 2. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya dengan yang ditanya atau diwawancara dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara).
Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab
dengan
tatap
muka,
wawancara
adalah
suatu
proses
pengumpulan data untuk suatu penelitian. Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari, antara lain: a. Pewawancara dan responden biasanya belum saling mengenal sebelumnya b. Responden selalu menjawab pertanyaan c. Pewawancara selalu bertanya d. Pewawancara tidak selalu menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral e. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide Selama penelitian, peneliti melakukan teknik wawancara dengan pengelola LSM Kalyanamandira dan beberapa praktisi yang ikut membantu selama pelaksanaan pendampingan dan dapat dipercaya serta
dipertanggungjawabkan.
memperoleh
data
dilaksanakan
dilihat
mengenai dari
Wawancara program penyediaan
dilakukan
pendampingan sumber
untuk yang
pendukung,
implementasi program, dan hasil pelaksanaan program setelah warga belajar mengikuti pelaksanaan program pendampingan.
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
3. Tes Suharsimi Arikunto (2010 : 266) mengemukakan pendapat mengenai tes bahwa tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya sesuatu ataupun besarnya kemampuan suatu objek yang diteliti. Menurut zainal arifin (2009:125) tes di bagi dalam dua bentuk yaitu : a. Bentuk uraian objektif Tes objektif sering disebut tes dikotomi karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Jawaban untuk tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, yaitu : 1) Benar-salah, merupakan bentuk tes yang mengandung 2 kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. 2) Pilihan-ganda, merupakan tes dengan soal tes bentuk pilihanganda terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. 3) Menjodohkan, bentuk tes menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda, yaitu kolom sebelah kiri menunjukan persoalan, dan kolom sebelah kanan menunjukan kumpulan jawaban. 4) Jawaban singkat dan melengkapi, merupakan tes yang masingmasing menghendaki jawaban dengan kalimat dan atau angkaangka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Pada penelitian evaluatif terhadap program pendampingan ini instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan aplikasi warga belajar terhadap alat dan bahan yang akan diberikan dan setelah diberikan, maka instrumen tes yang digunakan dan dianggap sesuai adalah jenis tes objektif, dalam tes objektif dipilih tes pilihan ganda, karena menurut penulis tes ini yang paling tepat untuk digunakan dengan subjek penelitiannya adalah anak konflik hukum sebagai warga belajar program pendampingan. Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
4. Skala sikap Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu terhadap dunia sekitar, baik berupa orang-orang maupun berupa objek-objek tertentu. Saifuddin Azwar (2010 : 95) mengungkapkan skala sikap sebagai berikut : “Metode pengungkapan sikap dalam bentuk self-report yang hingga kini dianggap sebagai paling dapat diandalkan adalah dengan menggnakan daftar pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh individu yang disebut sebagai skala sikap.” Hamid Darmadi (2011:104) dalam bukunya mengatakan bahwa ada beberapa bentuk skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, antara lain: a. Skala Likert Skala Likert ini telah banyak digunakan oleh para peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden, kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). b. Skala Thurston Skala thurston tidak jauh berbeda dengan skala likert hanya saja skala thurston menilai sikap dengan cara mempresentasikan statemen tentang topik yang disusun dari yang tidak favorit, netral, dan sangat tidak disenangi. c. Skala Guttman Skala guttman sering pula disebut sebagai teknik komulatif, yang artinya ketika responden setuju item no2 maka artinya responden setuju item no1. Jika responden setuju item no3 maka di asumsikan bahwa responden tersebut setuju item no 1 dan no 2. Skala ini menunjukan tingkatan. Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
d. Skala Rating Pada skala rating ini, penilai atau rater diasumsikan bahwa mereka adalah orang-orang yang mengetahui benar tentang tingkah laku individual tersebut. e. Skala Simentis (Semantic Differential Technique) Skala sikap dengan menggunakan skala simentis ini dikonstruksi dengan memilih kata-kata sifat yang berpasangan contohnya jelekbaik, aktif-pasif, tajam-tumpul, senang-sedih, sulit-mudah dll. Skala sikap merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan mengenai tingkah laku, dalam hal ini penulis akan meneliti mengenai sikap warga belajar setelah mengikuti program pendampingan dan yang menjadi subjek penelitian dengan teknik pengumpulan data melalui skala sikap yaitu anak konflik hukum yang mengikuti program pendampingan. 5. Studi Kepustakaan Menurut Subana (2005:77) studi kepustakaan merupakan salah satu
kegiatan
mengidentifikasi
penelitian literatur
yang atau
mencakup kepustakaan
“Memilih dan
teori,
menganalisis
dokumen, serta menerapkan hasil analisis sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan”. Dalam hal ini studi kepustakaan digunakan sebagai bahan acuan yang membantu peneliti memperkaya teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan penelitian. 6. Studi Dokumentasi Menurut Arikunto (2006:158) dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Studi dokumentasi yang dilakukan peneliti sebagai pelengkap dalam mengumpulkan data yaitu berupa dokumentasi pelaksanaan kegiatan baik itu berupa foto, agenda kegiatan maupun catatan-catatan yang bersangkutan dengan pelaksanaan kegiatan. Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
7. Triangulasi Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada yang artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk
mendapatkan
data
dari
sumber
yang
sama.
Peneliti
menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. G. Langkah-langkah pengumpulan data Langkah-langkah pengumpulan data meliputi : (1) tahap pra lapangan atau tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap pelaporan. Langkah-langkah yang di tempuh sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Tahap persiapan atau juga disebut sebagai tahap pra lapangan yang dilakukan peneliti sebagai berikut : a. Peneliti melakukan observasi di berbagai tempat baik itu PKBM, LSM maupun organisasi yang menyelenggarakan kegiatan di jalur pendidikan luar sekolah dengan bantuan dan rekomendasi dari berbagai pihak. b. Peneliti menentukan fokus penelitian yang sekiranya tidak menyulitkan peneliti dalam proses pelaksanaan penelitian c. Peneliti
menentukan
mendapatkan
data
strategi
dan
supaya
informasi
yang
dipermudah
dalam
diperlukan
dalam
pelaksanaan penelitian d. Mempersiapkan diri dalam beradaptasi dengan lingkungan pelaksanaan penelitian dan mempersiapakan alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian berupa buku catatan, camera digital, flashdisk dan lain sebagainya
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan adalah tahap yang dilakukan untuk menggali informasi secara menyeluruh dan lebih mendalam. Pada tahap ini peneliti melakukan: a. Peneliti mulai menggali informasi data dengan melakukan wawancara sehingga memperoleh informasi serta data yang diperlukan Dalam tahapan ini peneliti melakukan wawancara kepada beberapa pengelola LSM Kalyanamandira selaku petugas yang bertanggung jawab dalam program pendampingan terhadap anak konflik b. Peneliti melakukan observasi ke lokasi atau tempat kegiatan bersama tim pendamping dari LSM Kalyanamandira maupun praktisi yang ikut berpartisipasi dalam program pendampingan. c. Peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada responden maupun pelaksana pendampingan terkait pelaksanaan program pendampingan d. Agar memudahkan peneliti dalam mendapatkan informasi lebih akurat peneliti ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program pendampingan meskipun hanya sesekali 3. Tahap pelaporan Tahap pelaporan merupakan tahapan
terakhir peneliti
dalam
melakukan penelitian. Pada tahap ini peneliti mengolah data dan informasi secara jelas dan sesuai ketentuan penelitian H. Analisis Data Bogdan dalam buku sugiyono (2011:244) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dilapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian evaluatif terhadap program pendampingan pada
anak
konflik
hukum
dilakukan
dengan
mencari
data,
mengorganisasikan data, menganisis data yang di dapat melalui Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
wawancara, observasi, tes, skala sikap, studi dokumentasi serta triangulasi, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat di pahami oleh orang lain maupun penulis. Berikut tahapan-tahapan penulis dalam melakukan analisis data 1. Melakukan seleksi data 2. Mengklasifikasikan data sesuai dengan kebutuhan penelitian 3. Mengolah data yang diperoleh melalui wawancara sebagai berikut: a. Data wawancara yang diperoleh di masukkan kedalam kolom dengan format kolom yaitu: no, pertanyaan, pihak yang diwawancara dan deskripsi jawaban no
Pertanyaan
sumber
Deskripsi jawaban
b. Mendeskripsikan semua hasil jawaban 4. Mengolah data yang diperoleh melalui test (pre test dan post test), sebagai berikut: a. Data tes yang diperoleh dimasukan kedalam tabel dengan format kolom yaitu : nomor, nama, hasil pre tes, hasil post tes, selisih hasil yang diperoleh. No
Nama
Hasil pre tes
Hasil post tes
Selisih
Catatan: hasil selisih adalah hasil post tes (–) hasil pre tes b. Mendeskripsikan hasil dari pre tes dan post tes yang telah diperoleh. 5. Mengolah data yang diperoleh melalui skala sikap (likert) sebagai berikut: a. Data skala sikap yang diperoleh di masukkan kedalam tabel dengan format kolom yaitu: nomor, nama, aspek (+) dan (-), skor, menentukan skala, dan diberi keterangan
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65
Aspek No
Motivasi (+) (-)
x
Harapan (+) (-)
x
Kerjasama (+) (-)
x
Ketekunan (+) (-)
Skor
Skala
x
b. Kriteria perhitungan jawaban Pilihan Jawaban
Skor
SS = Sangat Setuju S = Setuju RR = Ragu-Ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Sumber: Sugiyono
5 4 3 2 1
c. Rumus yang digunakan untuk mengetahui prosentase dari data skala likert ini sebagai berikut: ̅ Maka didapatkan nilai untuk batas atas dan batas bawah sebagai berikut: Kriteria rentang sikap Tabel 3.2 Rentang Sikap No.
Rentang
Sikap
1.
0 – 1,5
Negatif
2.
1,5 – 2,5
Netral
3.
2,5 – 4
Positif
Sumber: Sugiyono 6. Mengolah data yang diperoleh dari observasi (keterampilan) sebagai berikut: a. Data yang diperoleh dimasukkan kedalam tabel dengan format kolom yaitu: nomor, nama, aspek, jumlah ( ∑ ), prosentase (%).
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ket.
66
Aspek No Nama Menyiapkan Menyiapkan alat
bahan
Membuat
Desain warna
Jumlah Prosentase (∑)
Catatan: Jumlah (∑) didapat dari jumlah seluruh aspek yang diperoleh (1-4) Tabel 3.4 Kriteria Observasi Pilihan Jawaban ST = Sangat Terampil T = Terampil KT = Kurang Terampil STT = Sangat Tidak Terampil Sumber: sugiyono
Skor 4 3 2 1
b. Menghitung prosentase (%) pada Observasi Jumlah Skor individu =
x 100
c. Data observasi lainnya (tanpa dihitung) disajikan berupa deskripsi 7. Melakukan analisis data, data yang telah dideskripsi, diprosentasekan, dan di jumlahkan kemudian dianalisa untuk menafsirkan jawaban yang diberikan responden. 8. Melakukan penarikan kesimpulan, dari data yang telah dianalisis kemudian disimpulkan. 9. Memberikan saran-saran agar program tersebut kedepannya dapat lebih baik lagi.
Daniati, 2013 STUDI EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN PADA ANAK KONFLIK HUKUM MELALUI KETERAMPILAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DI RUTAN KELAS I KEBON WARU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(%)