BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010: 107) menyatakan bahwa “penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dari pengertian tersebut bahwa metode eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam kondisi yang dikendalikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati
eksperimen sungguhan (true
experimental research). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen semu (Slameto, 2015: 137) adalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan. 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain Non Equivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, namun hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:
28
29
116). Desan penelitian ini diawali dengan melihat nilai pretest dari kedua kelompok kelas yang dilakukan 1 kali. Gambar 3.1 Desain Eksperimen Non Equivalent Control Group Design O1
X1
O2
........................... O3
X2
O4
Keterangan : O1:Nilai Pretes kelompok kelas eksperimen untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen . O2:Nilai post-test untuk kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model NHT. O3: Nilai Pretes kelompok kelas kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen O4: Nilai post-test untuk kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan model CIRC. X1: Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model NHT untuk kelas eksperimen pada kelas III SD Negeri 03 Kacangan X2: Perlakuan pembelajaran menggunakan model CIRC untuk kelas kontrol pada kelas III SD Negeri 02 Kacangan Pada desain ini peneliti melakukanpengukuran awal menggunakan hasil Pretes pada siswa kelas III SD Negeri 02 Kacangan dan SD Negeri 03 Kacangan kec. Andong Kab. Boyolali. Menentukan kelas uji coba instrumen pretes dan post-test kelas III SD Negeri Kedung Dowo 02 kec. Andong Kab. Boyolali. Kemudian peneliti menentukan perilaku pada kelas III SD Negeri Kacangan 02 sebagai kelas kontrol (kelas eksperimen 1, karena pada sekolah yang akan dilakukan penelitian belum mengenal model yang akan dipergunakan) dengan menggunakan CIRC, sedangkanpada kelas III SD Negeri 03 Kacangan sebagai kelas eksperimen dengan model NHT.
30
3.1.3 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Kacangan dan SD Negeri 03 Kacangan yang termasuk dari SD Negeri Gugus Diponegoro terletak di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Peneliti memilih mata pelajaran IPS kelas III semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 31 siswa. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2016, dengam melakukan 2 kali pertemuan yaitu pemberian soal pretest, perlakuan, dan pemberian soal posttest. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012: 2) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal-hal dalam penelitian, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 1. Variabel Bebas Menurut Slameto (2015: 198) menyatakan bahwa “variabel bebas atau independent variabel adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain”. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas. Variabel bebas penelitian ini adalah penggunaan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) (X2) dan Number Head Together (NHT) (X1). 2. Variabel terikat Menurut Sugiyono (2010: 61) menyatakan bahwa “variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPS (Y). Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh berupa angka selama jalannya kegiatan belajar.
31
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. 3.3.2 Sampel Sugiyono (2012: 62) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Kabupaten Boyolali semester II tahun pelajaran 2015/2016. Adapun yang menjadi sample dalam penelitian ini adalah SD Negeri 02 Kacangan sebagai kelas kontrol (model CIRC) dengan jumlah siswa 13 dan SD Negeri 03 Kacangan sebagai kelas eksperimen (model NHT) dengan jumlah siswa 18. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Siswa Kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016
No
Nama sekolah
kelas
Jumlah Siswa
Kelompok
1
SD Negeri 02Kacangan
III
13
Kontrol
2
SD Negeri 03Kacangan
III
18
Eksperimen
Jumlah keseluruhan
31
Alasan mengapa SD Negeri 02 Kacangan menjadi kelas kontrol karena jumlah siswa yang lebih sedikit sehingga lebih mudah membuat siswa semuanya ikut andil dalam kelompok dan penggunaan model CIRC yang dalam pelaksanaannya kegiatan kelompok tidak jauh beda dengan sistem
32
belajar kelompok pada umumnya, letak pembedanya pada proses bertukar ide dan saling membacakan wacana/ materi sehingga tidak begitu banyak mendapatkan manipulasi. Sedangkan alasan SD Negeri 03 Kacangan sebagai kelas eksperimen karena dilihat dari jumlahnya lebih banyak sehingga perlu model yang mengotrol semua siswa dapat bekerja dan penggunaan model NHT lebih banyak perbedaan dengan belajar dalam kelompok pada umumnya, setiap siswa harus siap menyampaikan hasil diskusi dan menguasai materinya karena dalam mempresentasikan dipanggil berdasarkan nomor yang dipilih guru. 3.3.3 Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012: 62). Sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik cluster random sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memilih salah satu kelompok atau beberapa kelompok yang ada didalam populasi secara simpel rondom sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah: a. Siswa SD Negeri 02 Kacangan, merupakan kelas kontrol yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran CIRC. b. Siswa SD Negeri 03 Kacangan, merupakan kelas eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran NHT. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1
Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar IPS
SD kelas III. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan teknik tes dan observasi sebagai metode pengumpulan data. a. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek
33
tertentu dari orang yang dikenai tes. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari pretest dan posttest. b. Observasi adalah serangkaian kegiatan yang dibantu oleh pengamat dari luar yakni teman sejawat yang bertindak sebagai observer dimana kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan pertama dan kedua di kelas III SD Negeri Gugus 02 Kacangan dan SD Negeri 03 Kacangan pada proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model CIRC dan NHT. 3.4.2
Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data-data yang diperlukan, harus menyusun dalam bentuk observasi dan tes. Sebelum melakukan observasi dan tes terlebih dahulu disusun terlebih dahulu kisi-kisinya dan butir soalnya. Instrumen ini akan dilakukan berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. 1. Variabel X1 Instrumen yang digunakan dalam variabel X1 adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model NHT dengan memberi tanda cek () pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap aspek yang diamati. 2. Variabel X2 Instrumen yang digunakan dalam variabel X2 adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CIRC dengan memberi tanda cek () pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap aspek yang diamati.
34
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru dan Siswa Model Pembelajaran CIRC No
1 2 3 4 5 6 7 8 9.
10 11 12
13 14 16
17 18
19 20
Aktifitas Pembelajaran
Guru memulai pembelajaran dengan salam Guru mengecek kehadiran siswa dan melihat kesiapan siswa Mengenalkan model pembelajaran CIRC Apersepsi, yaitu melalui gambar kegiatan jual beli di pasar dan tanya jawab Orientasi, siswa diberi penjelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran Siswa memahami gambar kegiatan jual beli dengan cara barter dan menggunakan uang Guru menjelaskan materi sejarah uang dan jenis uang Siswa diminta bertanya tentang materi yang kurang dimengerti Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen 1 kelompok terdiri dari 4 orang Guru menjelakan aturan dan jalannya diskusi Siswa menyimak penjelasan guru Guru membagikan lembar kerja berupa latihan soal dan bacaan tentang sejarah uang Siswa secara berkelompok diminta mengerjakan soal Siswa dalam kelompok diminta bertanya jika ada yang kurang jelas Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan dengan saling membacakan, menemukan ide, dan memberi tanggapan terhadap soal Setiap kelompok menyiapkan wakilnya sebagai juru bicara Guru memilih kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian Guru bersama siswa membahas hasil dari jawaban tiap kelompok Guru memberi penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari
Kategori Terlaksana YA TIDAK
Keterangan
35
21 22 23 24
25
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya Guru dan siswa membuat kesismpulan Sisa mengerjakan soal Evaluasi (hanya dilakukan pada pertemuan II) Refleksi, dengan memberi gambar wajah kemudian siswa menggambar ekspresi setelah mengikuti pembelajaran dan mengulas jalannya pembelajaran Guru menutup pembelajaran dengan salam Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru dan Siswa Model Pembelajaran NHT
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9. 10 11 12 13
14 15 16
17
Aktifitas Pembelajaran
Guru memulai pembelajaran dengan salam Guru mengecek kehadiran siswa dan melihat kesiapan siswa Mengenalkan model pembelajaran NHT Apersepsi, yaitu melalui gambar kegiatan jual beli di pasar dan tanya jawab Orientasi, siswa diberi penjelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran Siswa memahami gambar kegiatan jual beli dengan cara barter dan menggunakan uang Guru menjelaskan materi sejarah uang dan jenis uang Siswa diminta bertanya tentang materi yang kurang dimengerti Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang Setiap siswa dalam kelompok dibagikan mahkota angka (nomor 1-5) Guru menjelakan aturan dan jalannya diskusi Siswa menyimak penjelasan guru Guru membagikan lembar kerja berupa latihan soal yang berisi pertanyaan tentang sejarah uang, alat pengganti uang, jenis uang, Siswa secara berkelompok diminta mengerjakan soal Siswa dalam kelompok diminta bertanya jika ada yang kurang jelas Siswa mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggotanya dapat menjawab (setiap siswa harus terlibat dalam menjawab soal) Guru memanggil salah satu nomor siswa secara
Kategori Terlaksana YA TIDAK
Keterangan
36
18
19 20 21 22 23 24 25
26
acak untuk menyampaikan atau menjawab soal Siswa dengan nomor yang dipanggil harus melaporkan atau menawab soal maupun pertanyaan guru (untuk mengecek keterlibatan siswa dalam menjawab) Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan Guru bersama siswa membahas hasil dari jawaban tiap kelompok Guru memberi penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari Siswa diberi kesempatan untuk bertanya Guru dan siswa membuat kesismpulan Sisa mengerjakan soal Evaluasi (penilaian pertemuan II) Refleksi, dengan memberi gambar wajah kemudian siswa menggambar ekspresi setelah mengikuti pembelajaran dan mengulas jalannya pembelajaran (hanya dilakukan pada pertemuan II) Guru menutup pembelajaran dengan salam
Observasi untuk siswa ditunjukan oleh nomor 6, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 dilakukan oleh guru dan pengamat dengan cara melihat interaksi atau tingkah laku yang dilakukan oleh setiap siswa baik ketika guru mengajukan pertanyan, memberi kesempatan untuk bertanya, dan kegiatan yang dilakukan mereka saat bekerja dalam kelompok. 3. Variabel Y Instrumen yang akan digunakan dalam variabel Y adalah tes dalam bentuk soal pilihan ganda. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar siswa sebagai data kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sejarah uang. Data kemampuan menyelesaikan soal IPS diambil dari nilai post test. Analisis awal untuk uji normalitas dan homogenitas awal menggunakan nilai pretes kelas III SD Negeri 02 Kacangan dan SD Negeri 03 Kacangan. Posttest dilaksanakan pada akhir pertemuan, untuk kisi-kisi instrumen sebagai berikut:
37
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Pretes dan Posttest Kompetensi Dasar 2.4 Menegenal Sejarah Uang
Indikator 2.4.1 memahami sejarah munculnya uang 2.4.2 mengetahui berbagai macam alat tukar pengganti uang 2.4.3 menunjukkan jenis uang yang beredar di masyarakat 2.4.4 mengidentifikasi ciri-ciri uang beserta nilainya 2.4.5 mengidentifikasi kegunaan uang
Butir Soal 8
No. Butir Soal 2, 7, 8, 9, 12, 15, 23, 24
5
3, 4, 13, 14, 25
7
1, 5, 11, 18, 26, 27, 28
7
10, 16, 17, 19, 20, 21, 29 6, 22, 30, 31, 32
5
Teknik Pilihan Ganda
Kisi-kisi soal yang telah dibuat akan di kembangkan lagi dalam penelitian yang akan mendatang. Soal pretes dan postes sama hanya akan di acak dan diberi beberapa soal yang berbeda. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data terdiri atas Uji Instrumen Soal, Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis. Uji instrumen soal terdiri atas uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya beda. Uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat kesetaraan subjek yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas kemudian dapat dilaksanakan uji t (beda rata-rata) sebagai acuan untuk menguji hipotesis. 3.5.1
Validitas Instrumen Menurut Shadish dkk (Nahartyo, 2013: 23) “validitas merujuk pada bagaimana suatu penarikan kesimpulan bisa mendekati sebenarnya”. Menurut Sugiyono (2012: 348) bahwa “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”.
38
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya jika tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor totol kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2010: 188-189). Dalam penelitian ini uji validitas ditunjukkan untuk menguji instrumen dari variabel terikat (Y) yang berupa soal pilihan ganda. Pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas di SD Negeri Kedung Dowo 02 berjalan dengan baik, uji soal dilakukan dua kali dikarenakan jumlah butir soal yang valid kurang memenuhi jumlah butir soal yang digunakan untuk pretest dan posttest. Uji soal pada tanggal 26 Februari 2016 jumalah soal 30 dan tanggal 5 Maret 2016 sebanyak 50 soal. Baru setelah kedua uji ini dilakukan menemukan soal yang dapat digunakan 32 soal yang disatukan. Uji validitas, untuk mengetahui korelasi butir soal yang valid dan tidak valid dapat bantuan softwere AnatesV4. Langkah-langkahnya sebagai berikut: memasukkan kunci jawaban dan data jawaban siswa (colom file) olah semua otomatis (penyekoran) kembali ke menu utama korelasi skor butir dengan skor total (olah data). Berikut adalah hasil dari validitas istrumen penelitian: Tabel 3.5 Hasil Validitas Soal No 1.
Keterangan Valid
2.
Tidak Valid
Nomor Butir Soal 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, dan 32 4, 8, 14, 18, 23, dan 29
Jumlah 25
7
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.5 menunjukkan hasil uji validitas soal pretest dan posttestyang telah dilakukan diketahui dari 32 butir soal hanya 25 butir
39
soal yang valid dan 7 soal tidak valid yaitu nomor 4, 8, 14, 18, 23, dan 29. 3.5.2
Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010: 221). Dalam penelitian ini uji reliabilitas adalah untuk menguji atau mengetahui instrumen dari variabel Y yaitu kemampuan menyelesaikan IPS yang berupa soal tesuraian. Menggunakan bantuan softwere AnatesV4 dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: memasukkan kunci jawaban dan data jawaban siswa (colom file) olah semua otomatis (penyekoran) kembali ke menu utama reliabilitas (olah data). Berikut adalah hasil dari reliabilitas instrumen soal: Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas Soal Rata-rata 12,80
Simpangan Baku 6,8
KorelasiXY 0,82
Reliabilitas tes 0,90
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.6 menunjukkan rata-rata = 12,80; simpangan baku = 6,68; kerelasi XY = 0,82; reliabilitas tes = 0,90.berdasarkan kriteria soal maka nilai reliabilitas 0,90 dikategorikan reliabilitas baik sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk penelitian berikutnya. 3.5.3 Tingkat Kesukaran Kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang bias dinyatakan dengan indeks (Arifin, 2014:134). Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan setelah soal diuji validitasnya. Analisis tingkat kesukaran soal ini dilakukan untuk pemilihan instrumen soal yang baik. Kriteria indeks kesulitan soal apabila hasil uji tingkat kesukaran 0 sampai 0.30 maka soal tersebut dikategorikan sukar, 0,31 sampai 0,70 dikategorikan sebagai soal
40
kategori sedang, dan 0,71 sampai 1,00 dapat dikatakan soal kategori mudah. Menggunakan program AnatesV4 dengan langkah-langkah memasukkan kunci jawaban dan data jawaban siswa (colom file) olah semua otomatis (colom penyekoran) kembali ke menu utama tingkat kesukaran (olah data). Berikuta adalah hasil dari tingkat kesukaran soal: Tabel 3.7 Hasil Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Sangat Mudah Sedang Sukar Sangat sukar
Nomor Butir Soal 3, 28, 31 2,6, 11, 12, 16, 17, 19, 20, 24, 25, 26, 30 1, 5, 9, 13, 15, 18, 21, 27, 32 7, 22
Jumlah 3 12 9 2
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.7 menunjukkan banyak soal adalah 32 namun hanya diambil soal yang valid yaitu 25 butir soal. Soal yang termasuk kategori sangat mudah berjumlah 3 butir, kategiri sedang berjumlah 12 butir, kategori sukar berjumlah 9 butir, dan kategori sangat sukar berjumlah 2 soal. 3.5.4
Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peser tadidik yang pandai atau menguasai materi dengan peserta didik yang kurang pandai atau tidak menguasai materi (Arifin, 2014: 133). Menggunakan program AnatesV4 program AnatesV4 dengan langkah-langkah memasukkan kunci jawaban dan data jawaban siswa (colom file) olah semua otomatis (colom penyekoran) kembali ke menu utama daya pembeda (olah data). Berikut adalah hasil daya beda:
41
Tabel 3.8 Hasil Daya Pembeda Butir Soal Nomor Butir Soal 1 2, 3, 7, 9, 15, 22, 24, 28, dan 31 5, 6, 11, 12, 16, 17, 19, 20, 21, 25, 26, 27, 30, dan 32 13
Jumlah 1 9
Indeks DP (%) 0,00 33,33
14
66,67
1
100,00
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 3.8 menunjukkan indeks DP sebesar 0,00 % sebanyak 1 butir soal. Indeks DP sebesar 33,33 sebanyak 9 butir soal. Indeks DP sebesar 66,67 sebanyak 14 buitr soal. Indeks DP sebesar 100,00 sebanyak 1 butir soal. 3.5.5 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Menggunakan program pengolahan data SPSS for windows versi 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. variable view, ketik posttest_kelas_kontrol, decimals pilih 0 2. masukkan data pada data view 3. analyza 4. descriptive statistics 5. eksplore pindah data pada dependent listplots (pilih histogram dan normality plots with tests) continue 6. 3.5.6
OK
Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian
kedua kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogen adalah jika nilai probabilitas/signifikansi >0,05. Menggunakan
42
program pengolahan data SPSS for windows versi 16.0 dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. variable view, ketik nilaidan colom di bawahnya kelompok, values (baris kelompok) masukkan value: 1 atau 2 label: kelas eksperimen/keles kontrol, decimals pilih 0 2. masukkan data pada data view 3. analyza 4. compare means 5. one-way ANOVA, pindah kelompok pada factor dan nilai pada dependent listoptions
(pilih homogeneity of variance test)
continue
6. OK 3.5.7
Uji Beda Rata-rata Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan jika uji asumsi atau prasyarat
berupa normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogenitas, jika diperoleh hasil bahwa varian sama maka menggunakan uji Independent T-Tes atau uji T Sampel dengan menggunakan program pengolahan data SPSS for windows versi 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. variable view ketik judul (nilai dan colom di bawahnya kela, pada decimals pilih 0, dan baris kelas pada colom values masukkan data yang ingin di uji contoh valus: kelas eksperimen label: 1 pilih add lakukan lagi dengan mengisi value: kelas kontrol label: 2 lalu pilih ok) 2.
masukkan data pada data view
3. analyza 4. compare means 5. Independent-Samples T Tes pindah kelas pindah ke grouping variable dan nilai pindah ke test variable, klik define groups masukkan angka 1 (eksperimen) group1 dan 2 (kontrol) group 2continue
43
6. OK 3.5.8
Uji Hipotesis Uji hipotesis di dapat Setelah diperoleh hasil Uji T Sampel kemudian
dilakukanlah analisis uji hipotesis untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak. 1. Menentukan hipotesis Ho : µ1= µ2: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Number Head Together (NHT) pada siswa kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Kabupaten Boyolali. Ha : µ1 ≠ µ2: Ada perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Number Head Together (NHT) pada siswa kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Kabupaten Boyolali. 2. Melakukan uji t menggunakan Equal Variances Assumed dengan kriteria pengujian berdasarkan signifikansi: Ho diterima Ha ditolakjika signifikansi > 0,05 Ho ditolak Ha diterima jika signifikansi < 0,05 3. Membuat kesimpulan