BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di
SMA SWASTA KARTIKA XIX-1
Bandung. Peneliti memilih sekolah ini karena model pembelajaran yang akan diteliti belum pernah digunakan oleh guru biologi di sekolah tersebut khususnya pada subkonsep pencemaran air. Selain itu, sekolah tersebut juga memiliki laboratorium IPA yang lumayan memadai untuk digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian ini. 2. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini sampel diambil satu kelas eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan secara random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan acak . Dari 3 kelas X MIIA, sampel yang diambil adalah kelas X MIIA 1 dengan jumlah siswa 38 orang. Hal ini berdasarkan kesesuaian jadwal ketika peneliti melakukan observasi. B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah One Group Pretest Posttest Design (Sugiono, 2009:78). Dengan desain ini, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan data pretest sebelum perlakuan dengan data posttest setelah perlakuan. Secara umum desain penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:
27 Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Postest Kelas
Pretest
Pembelajaran
Posttest
Eksperimen
O1
X
O2
Keterangan:
C.
O1
= Pretest pada kelas ekperimen
O2
= Posttest pada kelas eksperimen
X
= Perlakuan dengan melakukan Guided Inquiry
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre
Experimental Design (weak experimental design) karena penelitian ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Pada metode ini masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu bukan semata-mata pengaruh oleh variabel bebas (Sugiono, 2009). Metode ini tidak mempunyai kelompok kontrol untuk membahas validitas eksternal. D.
Definisi Operasional
1. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa dalam bentuk persentase indikator kemampuan berpikir kritis yang diperoleh melalui instrumen yang memuat lima kelompok keterampilan berpikir kritis. Kelima kelompok tersebut mengacu pada kelompok keterampilam berpikir menurut Ennis (1985). a. Elementary clarification (memberikan penjesalan sederhana) b. Basic Support (membangun keterampilan dasar) c. Inference (membuat inferensi) d. Advance clarification (membuat penjelasan lanjutan) Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
e. Strategy and tactics (mengatur strategi dan taktik) Keterampilan berpikir kritis didefinisikan sebagai kemampuan memberikan alasan (reasonable) dan berfikir reflektif yang difokuskan pada apa yang diyakini dan apa yang akan dikerjakan. Reflektif artinya mempertimbangkan secara aktif, tekun dan hati-hati terhadap segala alternatif sebelum mengambil keputusan. Menurut Ennis, berpikir kritis secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua aspek,
yaitu
disposisi/kecenderungan (disposition) dan keterampilan (ability). Dalam penelitian ini hanya ditinjau aspek keterampilan (ability) yang terdiri dari 5 indikator, 12 subindikator. Dari ke 12 subindikator, peneliti menggunakan semuanya untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitiannya. Kemampuan berfikir kritis berdasarkan subkonsep pada penelitian ini diukur melalui pemberian soal berpikir kritis berbentuk uraian. 2. Pembelajaran
Guided
inquiry
dalam
penelitian
ini
merupakan
pembelajaran yang memberikan kesempatan lebih kepada siswa dalam mempelajari penyebab pencemaran air dengan banyak diperlihatkan pada fenomena yang terjadi sehari-hari, merumuskan masalah penyebabnya bersama teman kelompok dalam pembelajaran, kemudian siswa dalam kelompok mereka merumuskan kesimpulan dari hasil penyelidikan yang dibimbing oleh guru. E. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan, dalam penelitian ini digunakan instrumen atau alat pengumpul data. Instrumen penelitian adlah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data ahar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dlam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006 :160). Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data penelitian. Dlam sejumlah penelitian, dayta Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
mempunyai
kedudukan
yang
sangat
penting
karena
merupakan
penggambaran variabel yang diteliti serta befungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu tes dan non tes. 1. Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada subkonsep pencemaran air dengan 12 indikator keterampilan berfikir kritis yang meliputi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan menjawab
pertanyaan
tentang
suatu
penjelasan
dan
tantangan,
mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber, mengobservasi dan mempetimbangkan
hasil
observasi,
membuat
deduksi
dan
memepertimbangkan kredibilitas suatu sumber, mengobservasi dan mempertimbangkan
hasil
observasi,
membuat
deduksi
dan
mempertimbangkan
hasil
deduksi,
membuat
induksi
dan
mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan, mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi, mengidentifikasi asumsi, memutuskan suatu tindakan, berinteraksi dengan orang lain (Ennis, 1985). Dari 12 indikator, yang digunakan adalah 10 indikator. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan dua kali yaitu sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran. Tes yang digunakan berupa uraian dengan jumlah soal dengan skor maksimal 4. Kisi-kisi instrumen soal berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.2
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan Berpikir Kritis
Sub-keterampilan Berpikir kritis
Elementary clarification 1.Memfokuskan pertanyaan (memberikan penjesalan 2.Menganalisis argumen sederhana)
No. Soal
Jumlah soal
1,2
2
3,4
2
3.Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan.
5,6
2
4.Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber
7,8
2
5.mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi.
9,10
2
6. Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan
11,12
2
7.Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
13,14
2
8.Membuat induksi dan memepertimbangkan hasil induksi
15,16
2
Advance Clariffication 9.Mendefinisikan istilah dan 17,18 (memberikan penjelasan mempetimbangkan hasil induksi lebih lanjut) 10.Membuat dan 19,20 mempertimbangkan hasil keputusan.
2
Strategy andTactics (mengatur strategi dan taktik)
Basic Support (membangun keterampilan dasar)
Inference (membuat inferensi)
2
11.Memutuskan suatu tindakan
21,22
2
12.Berinteraksi dengan orang lain
23,24
2
(Sumber : Ennis :1985) Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
2. Lembar Penilaian Diskusi Lembar penilaian diskusi sebagai panduan bagi peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. Untuk menjaring tingkat kemampuan berpikir kritis siswa, digunakan indikator kemampuan berpikir kritis siswa menurut Ennis (1985). Indikator yang diamati tercermin pada kegiatan siswa dalam diskusi kelas. Tingkat kemampuan berpikir siswa diukur melalui rubrik penilaian dalam bentuk pernyataan sesuai dengan indikator-indikator tersebut. Kisi-kisi format rubrik penilaian diskusi dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Penilaian Diskusi Siswa Aspek yang diamati Memfokuskan pertanyaan
Menganalisis argumen
Bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan atau tantangan Mempertimbangkan kredibilitas sumber Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi Membuat dan
Penjelasan
Terlaksana Ya Tidak
Berpartisipasi dalam merumuskan pertanyaan Mengingatkan untuk tetap fokus pada topik diskusi Tetap fokus pada topik diskusi Berpartisipasi dalam mengidentifikasi argumen Memberikan alasan terhadap pendapat yang dikemukakan Menjawab pertanyaan teman dalam kelompok Mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi atau menjelaskan Memperkuata alasan dengan menggunakan informasi dari berbagai sumber Ikut serta dalam mencari buktibukti yang lain Dapat menginterpretasikan pertanyaan Menyimpulkan atau mengemukakan ide kembali jika diperlukan Ikut serta dalam menentukan
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Aspek yang diamati mempertimbangkan nilai keputusan Mendefinisikan istilah ,dan mempetimbangkan defenisi Mengidentifikasi asumsi Memutuskan suatu tindakan Berinteraksi dengan orang lain
Penjelasan
Terlaksana Ya Tidak
keputusan hasil diskusi Menjelaskan istilah-istilah yang terkait dengan permasalahan
Menyesuaikan pendapat yang dikemukakan dengan teori/merenkonstruksi argumen Ikut serta dalam merumuskan alternatif Menggunakan bahasa yang baik dan intonasi yang jelas , Menolak pendapat dengan tetap menghargai, Mendorong orang lain untuk ikut serta dalam diskusi
3. Lembar Observasi Keterlaksanaa Pembelajaran Guided Inquiry Tabel 3.4 Lembar Observasi Keterlaksanaa Pembelajaran Guided Inquiry No 1
Tahap Guided Inquiry Introduction (Pendahuluan)
Kelas Eksperimen Ya
a) Guru memberikan permasalahan dan memberikan pertanyaan-pertanyaan b) Siswa membuat hipotesis dengan dibimbing guru 2
Materials a) Guru mengemukakan alat dan bahan percobaan
3
Procedure a) Siswa merencanakan langkah kerja percobaan
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tidak
34
No
Kelas Eksperimen
Tahap Guided Inquiry b) Siswa menentukan variabel percobaan c) Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru d) Siswa mengumpulkan data sesuai panduanyang terdapat dalam LKS
4 a) Beberapa kelompok memppresentasikan hasil pengamatan di depan kelas b) Beberapa kelompok lainnya menanggapi hasil presentasi kelompok yang tampil c) Siswa dalam kelompok berdiskusi dan mengisi pertanyaan yang terdapat LKS d) Siswa membuat kesimpulan e) Guru memberikan koreksi dan penguatan terhadap pembahasan siswa Jumlah Kemunculan indikator
4. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari resfonden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui (Arikunto, 2006:151). Angket ini digunakan untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran dan materi, tanggapan pada saat
proses
pembelajaran.
pembelajaran,dan Angket
penilainan
didistribusikan
terhadap
setelah
model
pembelajaran
berlangsung dan menggunakan pertanyaan terbuka yang tujuannya agar siswa lebih bebas menggunakan pertanyaan terbuka yang tujuannya agar siswa lebih bebas memberikan pendappatnya. Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Adapun kisi-kisi angket yang digunakan dapat dilihat pada pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.5 Aspek Pengelompokan Kriteria Angket NO
Kriteria
Nomor Pertanyaan
1
Ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran
1,2,3,4
2
Ketertarikan siswa terhadap konsep materi
5,6,7,8
3
Tanggapan pada saat proses pembelajaran
9,10,11,12
3
Penilaian terhadap model pembelajaran
13,14,15
F. PROSEDUR PENELITIAN Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan, tahapan tersebuat adalah: 1. Tahap Persiapan a) Studi kepustakaan, mencari bahan-bahan/ buku yang mendukung melaksanakan penelitian. b) Melakukan bimbingan pada dosen pembimbing skripsi tentang proposal penelitian. c) Membuat proposal penelitian. d) Melaksanakan seminar proposal penelitian e) Revisi proposal penelitian berdasarkan masukan pada saat seminar proposal. f) Menyusun instrumen dan RPP penelitian berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis (indikator Ennis) dan pustaka-pustaka Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
tentang metode Guided Inquiry serta pembuatan soal dan angketnya. g) Melakukan judgement kepada dosen ahli untuk mengetahui layak tidaknya instrument sebelum dicobakan. h) Memperbaiki instrument berdasarkan hasil judgment hingga layak diujicobakan. i) Observasi lapangan ke SMA X j) Mengurus surat ijin penelitian k) Uji coba instrument l) Pengujian instrument, kemudian dianalisis yang meliputi validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran m) Memperbaiki instrument berdasarkan hasil uji coba instrument. 2. Tahap Pelaksanaan a) Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian b) Melakukan pretest (berpikir kritis) untuk mengetahui kemampuan awal siswa c) Melaksanaknan proses belajar mengajar berdasarkan skenario pembelajaran yang ada, di kelas Eksperimen. Selama siswa melakukan kegiatan pembelajaran baik dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas, diamati dan dicatat observer dengan mengacu pada rubrik dalam lembar penilaian siswa. d) Pemberian post test
kemampuan berpikir siswa setelah
pembelajaran e) Pemberian angket kepada siswa
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
3. Tahap pengolahan data dan pengambilan kesimpulan a) Mengumpulkan data meliputi data hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa, data hasil penilaian diskusi siswa, dan data hasil angket tanggapan siswa. b) Melakukan analisis data hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian melalui kajian pustaka yang menunjang. c) Penarikan kesimpulan G. Analisis Instrumen Syambasri (1997:25) menyebutkan bahwa kualitas dari informasi atau data-data yang dikumpulkan ditentukan oleh kualitas alat pengambil data (instrumen) dan pengumpul data. Mengingat pentingnya kualitas alat pengambil data maka instrumen yang digunakan harus teruji misalnya darri segi validitas, reliabilitas, memiliki daya pembeda dalam membedakan mana siswa yang memiliki kemampuan tinggi, rendah dan juga tingkat kesukarannya sudah teruji dilapangann. 1. Validitas Butir Soal Pengertian umum untuk validitas butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas item adalah rumus korelasi produk momen dengan angka kasar yang dikemukakam oleh person, yaitu:
Keterangan : rxy
=
koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
N
= jumlah siswa uji coba
X
= skor satu butir soal
Y
= skor total tiapsisa uji coba Sumber: Arikunto (2006:75) Tabel 3.6 Koefisien Validitas Butir Soal No 1 2 3 4 5
Koefisien Korelasi 0.801-1,000 0,601-0,800 0,401- 0,600 0,201-0,400 0,000-0,200
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Sumber: Arikunto (2009:75)
Tabel 3.7 Hasil Validitas Butir Soal No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Koefisien Korelasi 0,971 0,753 0,904 0,757 0,886 0,718 0,654 0,737 0,839 0,786 0,750 0,634
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur yang dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Rumus yang digunakanuntuk menentukan reliabilitas soal uraian adalah sebagai berikut:
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Sumber: Arikunto (2006:75) Table 3.8 Klafikasi Nilai Reliabilitas Butir Soal Koefisien korelasi
Kriteria
0.801-1,000
Sangat tinggi
0,601-0,800
Tinggi
0,401- 0,600
Cukup
0,201-0,400
Rendah
0,000-0,200
Sangat rendah Sumber: Arikunto (2006:75)
3. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D) , yang berkisar antara 0-1 dengan rumus sebagai berikut:
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
Bilangan yang menunjukka sukar dan mudanya sesuatu disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sama dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Rumus yang digunakan adlah sebagai berikut:
Adapun kriteria acuan Tingkat kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda Rentang
Kriteria
0,00-0,020
Jelek
0,20-0,40
Cukup
0,40-0,70
Baik
0,70-1,00
Baik sekali Sumber: Arikunto (2009:211)
Keterangan: DP
= daya pembeda soal
BA
= jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB
= jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
N
= jumlah siswa yang mengerjakan tes Sumber: Arikunto (2009:211) Tabel 3.10 Daya Pembeda Butir Soal No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Koefisien Korelasi 0,75 0,59 0,68 0,53 0,67 0,53 0,53 0,56 0,64 0,57 0,54 0,51
Interpretasi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
4. Tingkat Kesukaran Soal Rumus uji tingkat kesukaran:
Tingkat Kesukaran = Mean/ Skor Maksimum
Keterangan: Mean
= skor rata-rata untuk satu butir soal
Skor Maks
= skor tertinggi untuk satu butir soal Sumber: Arikunto (2006:75) Tabel 3.11 Kriteria Daya Pembeda Soal Essay Indeks kesukaran 0,00-,.30 0,31-0,70 0,71-1,00
Kriteria Sukar Sedang Rendah Sumber: Arikunto (2009:211)
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Tabel 3.12 Tingkat Kesukaran Butir Soal No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Koefisien Korelasi 0,75 0,59 0,68 0,53 0,67 0,53 0,53 0,56 0,64 0,57 0,54 0,51
Interpretasi Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
H. ANALISIS DATA Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis terhadap data penelitian yang meliputi hasil tes kemampuan berpikir kritis, angket siswa, dan wawancara guru. Adapun langkah analisis tersebut adalah sebagai berikut: 1. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis a. Rekapitulasi hasil tes kemampuan berpikir kritis yang didapat masing-masing siswa yang mencakup seluruh sub-indikator kemampuan berpikir kritis. b. Rekapitilasi hasil tes kemampuan berpikir kritis berdasarkan tiap sub-indikator kemampuan brpikir kritis. c. Untuk mengetahui pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa, dihitung persentase skor tes awal (pretest) dan skor test akhir (postest) digunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.13 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan Persentase skor Perolehan Siswa Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Persentase
Kategori
90% ≤ A ≤ 100%
Sangat Baik
75% ≤ B ≤ 90%
Baik
55% ≤ C ≤ 75%
Cukup
40% ≤ A ≤ 55%
Kurang
0% ≤ A ≤ 40%
Jelek
d. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dapat digunakan rumus nilai Indeks Gain (Hake, 2002) berikut:
Adapun kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake R.R (1999) adalah:
Tabel 3.14 Kategori Indeks Gain Indeks Gain
Klasifikasi
G > 0,7
Tinggi
0,30 < G < 0,70
Sedang
G < 0,30
Rendah
2. Analisis Angket Siswa a. Tabulasi jawaban angket dari seluruh siswa b. Perhitungan persentasi jawaban siswa untuk masing-masing aspek yang ditanyakan pada siswa dengan perhitungan sebagai berikut:
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
c. Interpretasi jawaban angket dengan cara membuat tafsiran berdasarkan nilai persentase Tabel 3.15 Tafsiran Nilai Persentase Jawaban Angket Persentase
Tafsiran
0%
Tidak ada
1% - 25%
Sebagian kecil
26% - 49%
Hampir Separuhnya
50%
Separuhnya
51% - 75%
Sebagian besar
76% - 99%
Hampir seluruhnya
100%
Seluruhnya
A. ALUR PENELITIAN
Perumusan masalah
Penyusunan proposan penelitian
Seminar proposal
Penyusunan instrumen penelitian
Judgement dan revisi instrumen
Uji coba instrumen
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air data hasil uji coba Universitas Pendidikan Indonesia | Pengolahan repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrumen
45
Pemberian tes kemampuan berpikir kritis dan angket.
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu