BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D), penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012: 297). Berpijak dari tujuan penelitian pengembangan ini, yaitu
ingin
mengembangkan
instrumen
penilaian
ranah
sikap
dengan
menggunakan skala Guttman dalam evaluasi pembelajaran di SD, maka penelitian ini dirancang dengan pendekatan penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu,
dan
menguji
produk
tersebut.
Pendekatan
penelitian
pengembangan sebenarnya merupakan modifikasi dari model penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2007:184). Siklus R & D mengacu pendapat Sukmadinata (2007:184) dapat disederhanakan menjadi tiga langkah utama, dimana masing-masing langkah mencakup beberapa langkah operasional. Tiga langkah utama tersebut adalah (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap desain dan pengembangan produk, (3) tahap pengujian produk.
3.2. Definisi Konsep Berikut ini adalah konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Sikap Sosial Sikap sosial adalah sikap peduli, menghargai lingkungan, tanggung jawab, rasa ingin tahu, toleran dan jujur. 2. Instrumen sikap sosial subtema keunikan daerah tempat tinggalku adalah alat yang digunakan untuk mengukur sikap siswa dengan skala Guttman. 3. Skala Guttman Skala Guttman adalah pernyataan yang mengukur sikap dengan jawaban ya atau tidak. 33
3.3. Prosedur Penelitian Pengembangan Secara
garis
besar
langkah
penelitian
dan pengembangan yang
dikembangkan oleh Sukmadinata dan kawan-kawan terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1) Studi Pendahuluan, 2) Pengembangan produk, dan ke 3) Pengujian produk. Metode penelitian yang digunakan oleh Sukmadinata adalah model Hannafin dan Peck, yang telah dikembangkan. Prosedur penelitian pengembangan dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. 1. Survey lapangan 2. Studi Kepustakaan
Studi Pendahuluan
Perencanaan Penyusunan RPP
Pengembangan Produk
Perancangan Instrumen Uji Coba Produk Analisis butir pernyataan Pengujian Produk
Revisi Instrumen
Uji coba lapang
Kelas kecil
Kelas sedang
Kelas besar
Revisi
Revisi
Revisi
Instrumen sikap sosial
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Instrumen Sikap Sosial Sumber: Sukamadinata (2011 : 189)
34
3.3.1. Studi Pendahuluan Tahap pertama studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri atas dua langkah, pertama studi kepustakaan dan kedua survei lapangan. Studi
kepustakaan
merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk instrumen penilaian ranah sikap sosial yang akan dikembangkan. Hasil studi pendahuluan ini kemudian menghasilkan bahan dasar yang akan digunakan untuk menyusun draft produk, berupa instrumen penilaian ranah sikap sosial. Subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas 4 dari 3 sekolah dasar yang ada di Salatiga, diantaranya SDN Blotongan 1, SDN Kumpulrejo 03 dan SDN Salatiga 05. Studi pendahuluan akan melihat fenomena yang terjadi pada sekolah dasar mengenai pelaksanaan kurikulum 2013. Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui pengukuran aspek sikap dilakukan guru.
3.3.2 Perencanaan dan Penyusunan RPP Pelaksaan pengukuran dan uji coba instrumen akan dilakukan dalam kelas yang dikondisikan dalam pembelajaran tematik dengan pendekatan scientifik. Inti dari penelitian bukan pada pembelajaran, namun tetap diperlukan perencanaan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakn untuk mendukung instrumen penilaian yang akan disusun. pembelajaran, dan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang disamapaikan. Hal tersebut agar pemahaman siswa dapat sejalan dengan pembelajaran dan penialaian sikap juga akan dihubungkan dengan pembelajaran dengan tema yang ditentukan oleh guru. RPP dapat dilihat pada lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan sebelum penilaian menggunakan instrumen dilakukan. Setiap indikator yang ada dalam tema serta materi akan dikolaborasikan menjadi item-item pernyataan dalam instrumen penilaian ranah sikap. Sikap yang dimaksudkan akan dinilai juga akan dihubungkan dengan materi serta hal-hal sederhana yang
35
dapat mewakili item penyataan yang berbobot dan pantas digunakan untuk menilai sikap siswa, terutama sikap sosial yaitu kompetensi inti 2.
3.3.3 Perancangan Instrumen Instrumen penilaian ranah sikap sosial akan disusun berdasarkan kisikisi yang telah disusun dan dijabarkan menjadi item-item pernyataan. Kisikisi disusun setelah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kisi-kisi disusun berdasarkan RPP tema 8 menagenai tempat tinggalku dan subtema 2 keunikkan daerah sekitar tempat tinggalku kelas 4 semester 2. Indikator afektif dalam tema dipilih dan dikolaborasikan dalam materi serta langkah-langkah dalam pendekatan scientifik yang dapat digunakan untuk menguikur sikap yang diaharapkan. Sebelum menyusun item pernyataan dalam instrumen, perlu dibuat kisi-kisi instrumen atau kriteria pengukuran instrumen ranah sikap sosial. Kisi-kisi dapat dilihat dalam lampiran 1. Instrumen penilaian sikap sosial berupa angket penilaian diri. Format instrumen penilaian sikap sosial diawali dengan tata cara pengisian instrumen beserta ruang pengisian identitas peserta didik. Lembar kedua dalam instrumen berisi item pernyataan dengan 2 kolom pilihan jawaban ya dan tidak, dikarenakan instrumen menggunakan skala guttman. Siswa yang menjawab dengan sesuai akan mendapatkan skror 1 dan jawaban yang tidak sesuai akan mendapatkan skor 0. Instrumen penilaian sikap sosial menggunakan skala guttman dapat dilihat pada lampiran 4.
3.3.4 Analisis Butir Pernyataan Sebelum instrumen digunakan untuk memperoleh data penelitian, maka instrumen yang berupa item pernyataan akan diujicobakan terlebih dahulu untuk memastikan instrumen tersebut valid dan reliabel untuk digunakan. Analisis item sebelumnya akan melalui uji coba lapang terhadap 15 siswa kelas 4. Analisis item menggunakan SPSS 16 untuk mengukur dan mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas item pernyataan. Berikut merupakan penjelasan mengenai validitas dan reliabilitas.
36
a. Validitas Validitas yaitu ketepatan yang dimiliki oleh sebutit item untuk mngukur apa yang seharusnya, Sudijono (dalam Wardani, 2012:342). Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sugiyono (2011:178) menyebutkan bahwa analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. b. Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Sugiyono, 2012:364). Instrumen yang dapat dipercaya, yang sudah reliabel akan menghasilkan data yang reliabel dan dapat dipercaya.
Setelah melakukan analisis item/analisis butir instrumen, akan didapatkan data berupa angka, serta akan menunjukkan item pernyataan yang tidak valid dan tidak layak untuk digunakan. Instrumen akan dikaji lagi setelah pengolahan data analisis item pernyataan dan dilakukan revisi. Setiap item pernyataan yang tidak valid akan diperbaiki dan dikaji lagi maupun dibuang sesuai dengan kebutuhan dalam kelas. Setelah pengkajian item pernyataan dalam instrumen yang sebelumnya, maka disusun ulang instrumen yang lebih baik lagi berdasarkan hasil analisis uji coba lapang. Instrumen hasil revisi selanjutnya akan dipakai dalam pelaksanaan uji lapang yang sesungguhnya.
37