26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai kemungkinan hubungan antar variabel (Notoatmodjo,2010). Metode pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu dalam penelitian seksional silang atau potong lintang, variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo,2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bertugas diruang rawat inap meliputi Ruang Hamzah, Ruang Usman, Ruang Alfat, Ruang Roudhoh, Ruang Lukman, Ruang Umar Rumah Sakit Islam Kendal yaitu sebanyak 55 perawat. 2. Sampel dan Tehnik Sampling Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti (Notoatmojdo, 2010). Dalam pengambilan sampel, digunakan tehnik total Sampling yaitu pengambilan semua anggota populasi menjadi sampel. Jadi sampel pada penelitian ini adalah 55 perawat yang ada di Ruang Hamzah, Ruang Usman, Ruang Alfat, Ruang Lukman, Ruang Roudhoh, Ruang Umar Rumah Sakit Islam Kendal. Kriteria Inklusi: a. Bersedia menjadi responden b. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap yang bekerja 1 tahun atau lebih 1 tahun yang berstatus pegawai
26
tetap yaitu di
Ruang
27
Hamzah, Ruang Usman, Ruang Alfat, Ruang Roudhoh, Ruang Lukman, R Umar Rumah Sakit Islam Kendal. Kriteria Eksklusi: a. Perawat yang cuti atau dinas diluar, perawat bekerja kurang dari 1 tahun perawat OJT (on the job training) b. Tidak dapat ditemui pada waktu pembagian dan pengisian kuasioner.
C. Definisi Operasional
Tabel 1.3. Definisi Operasional No Variabel 1 Pengetahuan perawat
2
Sikap Perawat
Definisi Operasional Pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial, penyebab infeksi nosokomial, klasifikasi infeksi nosokomial dan pencegahan infeksi nosokomial
Adalah penilaian terhadap pencegahan infeksi nosokomial baik yang menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab.
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
Kuesioner sebanyak 14 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dengan pertanyaan favourable jawaban benar skor 1 dan salah skor 0 sedangkan untuk pertanyaan unfavourable jawaban benar skor 0 dan salah skor 1 Menggunakan kuesioner sikap perawat, dengan menggunakan skala likert yaitu menggunakan 14 pernyataan positif dan negatif Pernyataan positif 4: sangat setuju 3: setuju
Skor minimal 0 Skor maksimal 14 Untuk kepentingan deskriptif dikategorikan menjadi 1. Baik, bila skor 76%100% 2. Cukup, 56%75% 3. Kurang, bila skor < 56%
Interval
Skor minimal 14 Skor maksimal 56 Untuk kepentingan deskriptif dikategorikan menjadi 1. Positif nilai 36 - 70 2. Negatif < 14 - 35
Interval
28
No Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
2: tidak setuju 1: sangat tidak setuju Pernyataan negatif 1: sangat setuju 2: setuju 3: tidak setuju 4: sangat tidak setuju
3 Praktik pencegahan infeksi nosokomial
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial sesuai standar pelaksanaan tugas
Menggunakan data dari hasil observasi yang dilakukan oleh enumerator yang berupa pernyataan sejumlah 15 pernyataan tentang pencegahan infeksi nosokomial yang meliputi pertanyaan untuk jawaban ya skor 1 dan jawaban tidak skor 0
Skor minimal 0 Skor maksimal 15 Untuk kepentingan deskriptif dikategorikan menjadi 1. Baik, bila skor ≥13 (median) 2. Kurang baik, bila skor <13 (median)
Interval
D. Tempat Penelitian Tempat dilakukannya penelitian adalah diruang rawat inap: Ruang Hamzah, Ruang Usman, Ruang Alfat, Ruang Lukman, Ruang Roudhoh, Ruang Umar Rumah Sakit Islam Kendal.
E. Waktu Penelitian Waktu dilakukan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.
29
F. Etika Penelitian Setiawan (2010) menyatakan sebelum melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan aspek etis dalam penelitian yang mencakup hal berikut : 1. Persetujuan (Informed Consent) Lembar persetujuan ini diberikan kepada esponden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria dan disertai dengan judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek tersebut.apabila ditengah-tengah penelitian responden ingin mengundurkan diri, maka peneliti memperoleh dan lembar yang sudah diisi tidak dijadikan data. 2. Tanpa Nama (Anonymity) Untuk menjaga kerahasian, penelitian tidak mencatumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode atau nama inisial 3. Kerahasian (Confidentiality) Kerahasian informasi responden dijamin oleh peneliti
G. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Aziz (2008) menyatakan instrument penelitian adalah merupakan alat ukur pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat hasil penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu data demografi yang berisi identitas perawat, kedua kuesioner pengetahuan perawat dalam
praktik
pencegahan infeksi nosokomial, ketiga kuesioner sikap perawat dalam pratik pencegahan infeksi nosokomial, keempat lembar observasi perawat dalam praktik pencegahan infeksi nosokomial. a. Kuesioner Data Demografi Data demografi responden terdiri dari inisial responden, usia jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja dan pernah mengikuti pelatihan infeksi nosokomial. b. Kueisoner Pengetahuan Perawat
30
Kueisioner pengetahuan terdiri dari 14 pernyataan, dengan jawaban “ benar” diberi skor 1 dan jawaban “salah” diberi skor 0. Kisi-kisi kuesioner pengetahuan No
Indikator
No soal
Jumlah soal
1
Pengertian
1,2
2
2
Faktor Penyebab Inos
4,5
2
3
Klasifikasi Inos
6
1
4
Pencegahan
3,7,8,9,10,11,12,13,14
9
c. Kuesioner Sikap Perawat Kuesioner sikap perawat terdiri dari 14 pernyataan yang menggunakan skala likert dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan pada kuesioner ini terdiri dari pernyataan favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable terdiri dari 7 pernyataan yaitu : nomor 1,3,5,6,7,11,14. Sedangkan pernyataan unfavourable terdiri
dari 7 pernyataan yaitu : nomor
2,4,8,9,10,12,13. d. Lembar Evaluasi praktik pencegahan infeksi nosokomial Lembar evaluasi praktik pencegahan infeksi nosokomial dengan jawaban “Ya” diberi skor 1 dan jawaban “Tidak” diberi skor 0. 2. Uji Instrumen a. Uji Validitas Instrumen Uji validitas telah diuji cobakan pada 30 perawat yang ada di Rumah Sakit QIM Batang yang mempunyai karakteristik sama dengan responden yang akan diteliti yaitu sama-sama Rumah Sakit Swasta, letaknya yang tidak terlalu jauh. Menurut Notoatmojdo (2005) untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang kita ukur, maka perlu uji korelasi antar skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut, sedangkan tehnik korelasi yang dipakai adalah korelasi “product
31
moment”. Instrumen yang akan diuji cobakan bila koefisien r yang diperoleh ≥ dari pada koefisiensi ditabel dengan nilai kritis r pada taraf signifikasi 5% (0,05) instrumen tersebut dikatakan valid. Untuk mengetahui validitas instrumen dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing - masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya (Arikunto, 2007). Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Person Product Moment, yaitu :
N
Rxy =
{N
x2
xy (
(
x)(
x 2 )}{ n
y) y2
(
y 2 )}
Keterangan : N : jumlah responden x : pertanyaan ke-n y : skor total xy : skor pertanyaan ke-n di kali skor total Keputusan uji: item pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel (Arikunto, 2007). Hasil uji validitas untuk kuesioner pengetahuan perawat yang terdiri dari 14 pernyataan didapatkan nilai pearson product moment berada pada rentang 0,612 – 0,969 (r hitung > 0,361) sehingga semua pernyataan dinyatakan valid. Hasil uji validitas untuk kuesioner sikap perawat yang terdiri dari 14 pernyataan didapatkan nilai pearson product moment berada pada rentang
0,621 – 0,891 (r hitung > 0,361) sehingga semua
pernyataan dinyatakan valid. Hasil uji validitas untuk kuesioner praktik perawat yang terdiri dari 15 pernyataan didapatkan nilai pearson product moment berada pada rentang
0,657 – 0,932 (r hitung > 0,361) sehingga semua
pernyataan dinyatakan valid. b.
Uji Reliabilitas
32
Menurut Nursalam (2008) reliabilitas (keandalan) adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kesamaan hidup diukur berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji realibilitas dengan cara membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil alpha yang terletak diawal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap pernyataan /pernyataan kuesioner dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta (0,6), maka pertanyaan/pernyataan tersebut reliable. Tehnik uji reliabilitas yang digunakan dengan koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach. Reliabilitas adalah indeks yang menyatakan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Notoatmodjo, 2005). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Realibilitas Alpha Cronbach r11 = {
k (k 1)
2 b
}{
}
21
Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b
21
= Jumlah varian butir
= Varian total
Keputusan uji : Instrument dikatakan reliabel bila nilai r alpha > 0, 60
atau
mendekati 1 (Arikunto, 2007) Hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan pada kuesioner yang telah dinyatakan
valid
didapatkan
bahwa
kuesioner
untuk
variabel
pengetahuan mempunyai nilai Corrected item - Total Correlation berkisar antara 0,595 - 0,967 (r hitung >0,361). Dengan demikian kuesioner dinyatakan reliabel karena memenuhi syarat reliabilitas yaitu nilai alpha > 0,600 dan mendekati 1 dan didapatkan nilai Alpha Cronbach 0,772.
33
Hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan pada kuesioner yang telah dinyatakan valid didapatkan bahwa kuesioner untuk variabel sikap mempunyai nilai Corrected item - Total Correlation berkisar antara 0,560 - 0,867 (r hitung >0,361). Dengan demikian kuesioner dinyatakan reliabel karena memenuhi syarat reliabilitas yaitu nilai alpha > 0,600 dan mendekati 1 dan didapatkan nilai Alpha Cronbach 0,940. Hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan pada kuesioner yang telah dinyatakan valid didapatkan bahwa kuesioner untuk variabel praktik mempunyai nilai Corrected item - Total Correlation berkisar antara 0,596 - 0,919 (r hitung >0,361). Dengan demikian kuesioner dinyatakan reliabel karena memenuhi syarat reliabilitas yaitu nilai alpha > 0,600 dan mendekati 1 dan didapatkan nilai Alpha Cronbach 0,947. 3. Cara Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode kuesioner dan lembar observasi (Notoatmodjo,2005). a. Data primer adalah merupakan data pengumpulan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti. 1) Pengetahuan, metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan melalui kuesioner terhadap pengetahuan perawat di Ruang Rawat Inap Rumah sakit Islam kendal. 2) Sikap, metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan melalui kuesioner terhadap sikap perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal. 3) Praktik pencegahan infeksi nosokomial, metode pengumpulan data dalam
penelitian
ini
menggunakan
lembar
observasi.
Data
dikumpulkan melalui observasi terhadap praktik pencegahan infeksi nosokomial di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal. Untuk melakukan observasi peneliti dibantu enumerator yaitu mengunakan
34
bantuan kepala ruang untuk menilai dan mengobservasi tiap perawat pelaksana yang akan diteliti. b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan memanfaatkan data laporan inos tiap bulan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Kendal.
H. Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data dengan tahap-tahap sebagai berikut Setiawan & Saryono (2010). a. Penyuntingan data (Editing) Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh pengumpulan data. Tujuanya adalah mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada didaftar pertayaan. b. Pengkodean Data (Coding) Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari para responden ke dalam kategori. Pengkodean dimaksudkan untuk menyingkat data yang diperoleh agar memudahkan mengolah dan menganalisis data dengan memberikan kode-kode dalam bentuk angka. 1) Pengetahuan a. Kode 1, untuk jawaban benar b. Kode 0, untuk jawaban salah 2) Sikap a. Kode 4: sangat setuju b. Kode 3: setuju c. Kode 2: tidak setuju d. Kode 1: sangat tidak setuju 3) Praktik pencegahan infeksi nosokomial a. Kode 1, untuk jawaban ya b. Kode 0, untuk jawaban tidak
35
c. Penilaian Data (Scoring) Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberi penilaian atau skor. 1) Untuk kuesioner pengetahuan perawat jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 dan skala datanya interval. 2) Untuk kuesioner sikap perawat jawaban sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1 dan skala datanya interval. 3) Praktik pencegahan infeksi nosokomial Untuk kuesioner praktik pencegahan perawat jawaban ya diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0 dan skala datanya interval d. Tabulasi Data (tabulating) Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel, jawaban – jawaban yang telah diberi kode kemudian dimasukan kedalam tabel. 2. Analisis Data Cara analisa data pada penelitian ini adalah semua sampel diukur mengenai kedua variabel yang diteliti. Cara analisa data pada penelitian ini mencakup beberapa analisa yaitu : a. Analisis univariat, yaitu analisa dilakukan dengan mendriskipsikan besar persentase pada seluruh variabel penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi
frekuensi,
mean,
median
dan
modus
menggunakan rumus : (Arikunto, 2006). Rumus untuk menghitung distribusi frekuensi : X = f x 100% n Keterangan: X= hasil persentase F= frekuensi hasil pencapaian n=Jumlah sampel Rumus untuk menghitung mean dari data bergolong adalah :
dengan
36
fi x i
Me
fi
Keterangan : Me: mean ∑fi : jumlah data atau sampel fi xi : produk perkalian antara
pada tiap interval data dengan tanda
kelas xi. Tanda kelas (xi) adalah rata – rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data. Rumus untuk menghitung median dari data bergolong adalah :
Md
b
1 n F 2 p f
Keterangan : Md: median b : batas bawah dimana median terletak p: panjang kelas interval n : jumlah data atau sampel F: jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f : frekuensi kelas median Rumus untuk menghitung modus dari data bergolong adalah :
Mo b
p
b1 b1 b2
Keterangan : Mo: modus b : batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p : panjang kelas interval b1: frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval sebelumnya b2: frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya
37
b. Analisis bivariat Sebelum dilakukan analisis bivariat dilakukan lebih dahulu uji normalitas data untuk mengetahui kenormalan data. Uji normalitas data digunakan untuk menentukan perhitungan statistik yang akan digunakan. Statistik parametrik dapat bekerja berdasarkan asumsi jika data setiap variabel yang akan dianalisa berdistribusi normal (Sugiyono, 2007). Untuk itu, sebelum peneliti menggunakan teknik statistik parametrik maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Peneliti menggunakan uji normalitas data Kolmogorov Smirnov. Bila distribusi data tidak normal maka statistik parametrik tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik non – parametrik. Hasil uji normalitas data : Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas No. 1 2 3
Nama variabel Pengetahuan Sikap Praktik
Nilai Kolmogorov Smirnov 0,000 0,014 0,000
Ket Tidak normal Tidak normal Tidak normal
Analisis bivariat merupakan suatu metode analisa untuk mengetahui interaksi antara dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Saryono, 2010). Peneliti menggunakan korelasi rank difference correlation dari Spearman karena data tidak berdistribusi normal. Rumus rank difference correlation dari Spearman adalah: (Arikunto, 2006)
6
d2
n (n 2 1) Keterangan : ρ : koefisien korelasi (rho) d: difference (perbedaan antar jenjang/rank) n: jumlah responden